Sponsors Link

6 Olahraga untuk Aritmia Jantung Paling Aman dan Sehat

Sponsors Link

Aritmia adalah salah satu permasalahan yang terjadi pada jantung. Masalah yang timbul adalah irama atau detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat. Ini terjadi karena salah satu bagian jantung tidak berfungsi dengan baik sehingga tidak dapat mengatur detaknya. Pada intinya, terdapat dua jenis aritmia jantung, yaitu takikardia dan bradikardia. Takikardia adalah detak jantung yang terlalu cepat, sedangkan bradikardia adalah detak jantung yang terlalu lambat.

ads

Seperti umumnya penyakit jantung, aritmia ini juga terkadang tidak disadari oleh penderitanya. Padahal ada beberapa gejala yang menandai permasalahan tersebut. Beberapa diantaranya adalah dada berdebar, detak jantung tidak teratur, kelelahan, pusing, sesak nafas, nyeri di bagian dada, bahkan sampai pingsan. Jika ada gejala seperti yang disebutkan, alangkah baiknya untuk memeriksakan ke dokter.

Aritmia disebabkan karena kadar elektrolit yang tidak seimbang. Selain itu juga dipengaruhi beberapa hal lainnya seperti pemakaian obat-obatan terlarang, kebanyakan alkohol, kebanyakan merokok, dan lain sebagainya. Aritmia juga bisa dipicu oleh penyakit lainnya seperti gangguan kelenjar tiroid, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung lainnya.

Baca juga: Penyebab Jantung Koroner.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah aritmia adalah dengan berolahraga secara teratur. Selain itu kita harus terbebas dari stres, menjaga berat badan dan pola makan, tidak memakai obat di luar aturan dokter, serta tidak mengkonsumsi alkohol, nikotin dan kafein.

Tidak hanya untuk mencegah, olahraga juga perlu dilakukan oleh para penderita penyakit ini agar tubuh tetap bugar. Tetapi olahraga yang bisa dilakukan tentu saja terbatas, tidak semua jenis olahraga bisa dicoba. Beberapa olahraga untuk aritmia jantung yang aman dilakukan antara lain :

1. Jalan Kaki

Dasar dari semua jenis olahraga adalah jalan kaki. Olahraga ini paling aman untuk dilakukan oleh siapapun, termasuk penderita aritmia. Sebaiknya jalan kaki dilakukan saat pagi dan sore hari karena pada saat itu udaranya segar dan menyejukkan. Olahraga ini tergolong ringan dan tidak membuat jantung Anda kelelahan, tetapi bisa membuat anda terlatih untuk melakukan aktifitas sehari-hari.

2. Jalan Cepat atau Jogging

Jalan cepat dan jogging adalah level selanjutnya dari jalan kaki. Bisa dibilang level awalnya adalah jalan kaki, kemudian berlanjut ke jalan cepat, baru menuju ke jogging atau lari kecil. Olahraga ini juga cukup mudah untuk dilakukan, sama seperti jalan kaki, hanya saja membutuhkan usaha dan tenaga yang ekstra. Olahraga ini banyak membuat area kaki bergerak, sehingga membuat pembuluh darah yang sempit menjadi melebar, yang tertutup jadi terbuka, dan membentuk pembuluh darah baru. Akibatnya aliran darah menjadi lancar dan melancarkan kinerja jantung juga.

3. Senam Aerobik

Pilihan olahraga untuk aritmia jantung berikutnya adalah senam aerobik. Meskipun olahraga ini terlihat cukup sulit dan membutuhkan banyak tenaga, tetapi olahraga ini masih tergolong aman untuk penderita penyakit jantung. Bahkan banyaknya gerakan yang dilakukan dan keringat yang dihasilkan akan membuat tubuh menjadi segar dan bugar. Olahraga ini dikatakan aman karena tidak terlalu memberi tekanan pada otot, apalagi setiap gerakan senam aerobik bisa dilakukan dengan santai, tidak usah terlalu menggebu-gebu.

4. Meditasi atau Yoga

Meditasi atau yoga adalah pilihan olahraga lain yang ringan dan aman untuk dilakukan. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu mengatur pernafasan dan konsentrasi pikiran. Dengan demikian para pelakunya bisa melenturkan otot, menurunkan tekanan darah, melegakan pernafasan, membuat anda merasa rileks dan memberikan ketenangan batin kepada pelakunya. Untuk olahraga ini bisa dilakukan dengan instruktur yang berpengalaman agar memberikan hasil yang lebih baik.


5. Bersepeda

Bersepeda tergolong olahraga untuk aritmia jantung yang mudah dilakukan, tetapi membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Olahraga ini bisa dipilih oleh para penderita sakit jantung asalkan dengan memperhitungkan beberapa kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud adalah lokasi bersepeda, kondisi jalanan, kecepatan bersepeda, dan kegiatan lain yang dilakukan sebelum atau setelah bersepeda. Untuk pemilihan lokasi dan kondisi jalanan tentunya dilakukan di jalan yang normal, bukan di tempat ekstrim yang justru malah membuat jantung bekerja lebih keras. Kecepatan bersepeda juga yang sedang-sedang saja, perhatikan keselamatan tubuh dan jantung Anda.

6. Berenang

Salah satu olahraga yang aman dan bisa dicoba oleh penderita sakit jantung adalah berenang. Kegiatan ini bisa memacu denyut jantung dan membuat detak jantung Anda berjalan secara nornal. Tetapi tentu saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ingin berenang. Mulai dari pemilihan waktunya sampai ke pemilihan lokasi berenang. Waktu renang yang baik adalah saat pagi dan sore hari, jangan berenang saat siang-siang atau bahkan malam-malam. Lokasi renang juga harus dipilih yang teruji kualitasnya dan terjaga kebersihannya. Jangan berenang di kolam yang kotor, dan perhatikan juga airnya jangan sampai terlalu dingin.

Itulah beberapa olahraga yang aman dan ringan untuk dilakukan oleh penderita aritmia jantung.

Tahapan Melakukan Olahraga yang Benar

Sebelum melakukan berbagai olahraga tersebut sebaiknya menyiapkan beberapa hal terlebih dahulu. Hal ini untuk mempersiapkan kondisi tubuh sebelum memulai berolahraga, atau biasa disebut dengan pemanasan. Selain itu hal ini juga dilakukan guna mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya terjadi cidera atau bahkan membuat sakit jantungnya kumat. Untuk berolahraga secara sehat, setidaknya ada tiga fase yang akan dilalui.


  • Fase Warm Up atau Pemanasan

Sebelum memulai olahraga, harus diawali dengan pemanasan dahulu selama 5-10 menit. Pemanasan dilakukan dengan stretching atau peregangan dan beberapa aktifitas lainnya yang dapat meningkatkan denyut nadi. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengkondisikan tubuh agar siap memulai olahraga dan menghindari cidera.

  • Fase Olahraga

Berikutnya adalah fase olahraga. Pilih olahraga yang aman untuk jantung Anda, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Olahraga sebaiknya berkisar antara 30-45 menit saja. Tidak perlu berlama-lama, asalkan tujuan berolahraga telah tercapai. Lakukan olahraga setelah menjalani fase pemanasan agar tubuh kita tidak kaget.

  • Fase Cool Down atau Pendinginan

Hampir sama dengan pemanasan, pendinginan dilakukan sekitar 5-10 menit setelah melakukan olahraga. Hal ini dilakukan dengan gerakan yang ringan dan berintensitas rendah, gunanya untuk membuat tubuh kembali pulih setelah berolahraga. Tidak mungkin kita langsung berhenti saat keringat mengucur deras dan nafas tersengal, oleh karena itu pendinginan ini dilakukan untuk mengembalikan kondisi normal tubuh.

Selain itu, kita juga bisa melakukan persiapan lain guna mendukung aktifitas olahraga kita. Misalnya dengan memakai sepatu yang nyaman, pakaian yang bisa menyerap keringat, dan memakai topi untuk melindungi dari cahaya matahari. Selamat memulai hidup sehat dengan berolahraga.

Sponsors Link
, , , , , , ,
Oleh :
Kategori : Olahraga