Sponsors Link

Apakah Pembesaran Jantung dapat Disembuhkan?

Sponsors Link

Pembesaran jantung atau kardiomegali disebabkan beratnya kerja jantung dalam memompa darah sehingga terjadi pembesaran dari otot jantung karena harus bekerja keras memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini biasa terjadi pada penderita tekanan darah tinggi atau tingginya kadar lemak darah yang menyebabkan penyumbatan pada dinding pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah jantung dan seluruh tubuh akibat tingginya tekanan darah atau timbunan lemak menyebabkan tekanan yang dibutuhkan oleh darah untuk dapat sampai ke bagian yang membutuhkan semakin tinggi.

ads

Sehingga otot-otot jantung bekerja lebih keras untuk dapat memompa darah ke bagian yang membutuhkan dan berusaha melawan tingginya tekanan darah dan sumbatan yang terjadi. Sama seperti yang terjadi pada otot lengan olahragawan yang sering dilatih dengan beban berat maka ototnya akan semakin membesar. Begitu pula yang terjadi pada otot jantung, semakin berat kerjanya maka semakin besar otot jantung sehingga terjadi kardiomegali. Berbeda dengan otot lengan olahragawan yang terlatih dan membesar maka membawa efek yang baik bagi tubuh tetapi pembesaran jantung justru menghambat sistem pompa otot jantung dan menimbulkan penyakit.

Penyebab lain dari pembesaran jantung ini antara lain penyakit jantung tiroid, penyakit jantung koroner dan penyakit jantung bawaan. Pembesaran jantung biasa terjadi pada sisi kiri bawah jantung tempat dimana ventrikel kiri jantung berada karena disinilah tekanan paling besar di jantung terjadi untuk dapat memompa darah ke seluruh tubuh.

Pembesaran jantung sering tidak bergejala. Hal ini dapat terjadi karena pembesaran jantung adalah upaya kompensasi tubuh terhadap beratnya kerja jantung. Gejala hanya timbul saat pembesaran sudah semakin mengganggu fungsi jantung. Pembesaran otot jantung dapat mengurangi volume darah yang dipompa keluar tubuh sehingga tubuh mengalami kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi dalam darah. Gejala baru timbul saat upaya kompensasi tubuh ini tidak lagi dapat mengatasi kebutuhan tubuh atas suplai oksigen dan nutrisi.

Gejala yang sering timbul antara lain sesak napas, edema dan gangguan irama jantung. Penegakan diagnosis pembesaran jantung dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang oleh dokter spesialis jantung. Pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan adalah pemeriksaan rekam jantung atau elektrokardiografi untuk melihat pembesaran jantung yang terjadi serta adanya kekurangan pasokan darah pada pembuluh darah jantung atau penyakit jantung koroner serta gangguan irama jantung atau aritmia jantung.

Pemeriksaan ekokardiografi atau USG jantung dapat mendeteksi berapa besar penebalan dinding otot jantung dan fungsi pompa jantung. Pemeriksaan rontgen dada dapat terlihat pembesaran yang terjadi dan dapat mengukur CTR (Cardiothoracic Ratio) untuk melihat apakah terjadi pembesaran jantung atau tidak. Cardiothoracic Ratio lebih dari 55 % menandakan telah terjadi pembesaran jantung.

Apakah pembesaran jantung dapat disembuhkan? Pembesaran jantung yang sudah terjadi tidak dapat dikembalikan ke ukuran semula atau disembuhkan secara sempurna seperti sebelumnya. Tetapi dapat dilakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi pembesaran jantung atau jika pembesaran jantung sudah terjadi dapat dilakukan pencegahan agar pembesaran jantung tidak semakin bertambah berat.

Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :

  1. Rutin kontrol kondisi tubuh anda

Jika anda seorang penderita hipertensi atau memiliki kadar lemak darah yang tinggi, anda harus melakukan kontrol rutin kondisi fisik anda. Minumlah obat hipertensi dan lemak darah yang sesuai dengan petunjuk dokter dan rutin. Rajin memantau tekanan darah dan sebulan sekali memeriksakan kadar lemak darah anda ke laboratorium.

2. Pola hidup sehat

Kurangi makanan dengan kadar garam dan lemak yang tinggi. Tingkatkan konsumsi makanan tinggi serat seperti sayur dan buah serta berolah raga teratur minimal 3 kali seminggu selama 30 menit. Berhentilah merokok karena nikotin pada rokok dapat memicu penyempitan pembuluh darah jantung yang menyebabkan tekanan darah tinggi.

3. Beristirahat cukup

Istirahat cukup diperlukan agar tidak memaksakan jantung untuk bekerja melampaui kemampuannya, terutama bagi penderita pembesaran jantung agar tidak memperparah kondisi tubuhnya. Olah raga ringan seperti jalan pagi dapat dilakukan 3 kali seminggu selama 30 menit. Tidak perlu memaksakan untuk berolah raga berat. Tidur malam 7-8 jam dapat membantu memulihkan kondisi tubuh.

Jika terus dibiarkan kondisi pembesaran jantung ini dapat berakibat fatal, seperti gagal jantung. Gagal jantung yaitu suatu kondisi dimana jantung terlalu lemah sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh.

Penanganan pembesaran jantung harus mengutamakan penyebab yang mendasarinya. Jika dikarenakan hipertensi kronik, dokter akan meresepkan obat dan menyarankan anda untuk kontrol rutin dan menjaga pola hidup sehat. Jika dikarenakan penyakit jantung koroner mungkin perlu dilakukan tindakan operasi bypass jantung. Operasi kelainan katup jantung juga dapat dilakukan pada penderita penyakit jantung bawaan yang disertai kelainan katup jantung. Sebagai pilihan akhir dapat dilakukan operasi transplantasi jantung jika penderita telah jatuh ke dalam kondisi gagal jantung.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Pengobatan