Sponsors Link

5 Ciri-Ciri Penebalan Otot Jantung yang Wajib Diwaspadai

Sponsors Link

Siapa sih yang tidak tahu penyakit jantung? Seperti yang kita tahu, penyakit jantung merupakan momok untuk banyak orang dan merupakan faktor penyebab kematian terbesar untuk masyarakat, khususnya untuk orang Indonesia. Penyakit jantung pun jenisnya bermacam-macam, seperti penyakit jantung koroner ataupun penyakit jantung bawaan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satu jenis penyakit jantung yang berbeda dari berbagai jenis penyakit jantung sebelumnya, yaitu penebalan otot jantung. Penebalan otot jantung ini sering kali dikenal dengan nama kardiomiopati hipertrofik atau hypertrophic cardiomyopathy. Kardiomipati ini pastinya berbeda dengan jenis kardiomiopati yang pernah kita bahas sebelumnya, yaitu kardiomiopati dilatasi.

ads

Lalu, apa sih dampak yang ditimbulkan oleh penyakit yang satu ini? Tentu saja dampaknya bisa saja sangat fatal dan berujung pada kematian, salah satu dampak yang nyata adalah tekanan darah yang cepat naik dan turun setelah melakukan aktivitas fisik yang cukup berat dan hal ini dapat terjadi ketika kita selesai melakukan olahraga. Tekanan darah yang mengalami fluktuatif dari tinggi ke rendah ini dapat berbahaya untuk kesehatan jantung dan oleh sebab itu kita perlu waspada terhadap penyakit yang satu ini.

Kenapa sih penebalan otot jantung ini bisa terjadi? Sampai saat ini, belum diketahui apa sebenarnya penyebab dari penyakit ini namun ada satu faktor yang diduga kuat menjadi penyebabnya – yaitu faktor usia. Yup, penebalan otot jantung sebagian besar dialami oleh mereka yang sudah memasuki usia paruh baya ataupun usia lanjut. Namun bukan suatu kemustahilan juga mereka yang berusia muda – khususnya atlit juga bisa memiliki masalah yang satu ini. Faktor genetik juga diduga kuat sebagai salah satu penyebab terjadinya penebalan otot jantung.

Lalu bagaimana cara kita mengetahui kita mengalami jenis penyakit jantung yang satu ini? Seperti yang kita bicarakan sebelumya, mengetahui gejala atau ciri-ciri suatu penyakit adalah hal yang sangat penting sehingga kita bisa menangani penyakit ini sejak dini dan penanganannya tidak terlambat. Memangnya apa saja ciri-ciri penebalan otot jantung ini? Apakah mudah untuk diobservasi sehingga kita bisa menanganinya dengan cepat? Nah daripada penasaran apa saja sih sebenarnya ciri-ciri penebalan otot jantung, yuk kita simak yang berikut ini:

  • Sering mengalami sesak nafas

Hal ini disebabkan oleh keadaan jantung yang menebal dan menjadi lebih kaku dan darah yang mengalir ke jantung dari paru-paru bertambah banyak. Hal ini mengakibatkan tekanan balik ke dalam vena paru-paru sehingga cairannya berkumpul pada paru-paru dan tentu saja menyebabkan kinerja jantung tidak optimal.

  • Pusing

Ciri-ciri berikutnya yang sering ditemui pada pasien dengan penebalan otot jantung dan pusing ini bukanlah seperti layaknya pada pusing yang dialami dengan sakit ringan – karena pusing yang dialami cenderung hingga pusing yang berputar. Hal ini disebabkan adanya peningkatan tekanan gradien yang melintas pada traktus aliran keluar ventrikel kiri. Hal ini bisa muncul setelah melakukan aktivitas yang berat, adanya pengobatan tertentu, ataupun karena suhu ruangan yang ekstrim tingkat dingin atau panasnya.

Angina merupakan salah satu ciri-ciri penebalan otot jantung yang sering muncul dan mudah untuk dideteksi. Adanya peningkatan konsumsi oksigen oleh hipertrofi ventrikular akan mengakibatkan iskemia subendokardial terutama setelah kita beraktivitas berat.


Ciri-ciri yang satu ini sering ditemui pada jenis penyakit jantung lainnya, tidak terkecuali pada penebalan otot jantung pula. Ketika ciri-ciri ini mulai muncul, penderita akan merasa jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya dan hal ini meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah. Apabila penggumpalan darah ini terlepas dan mencapai arteri otak maka dapat mengakibatkan stroke. Selain itu, aritmia juga dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.

  • Presyncope

Ciri-ciri penebalan jantung terakhir yang mudah untuk diamati adalah presyncope, yaitu keadaan di mana penderita akan kehilangan kesadaran secara perlahan-lahan pada keadaan berdiri dan kondisi ini akan berangsur membaik ketika mereka berbaring. Hal ini disebabkan oleh stimulasi vagal dan dapat berujung pada kematian mendadak.


Untuk lebih mengetahui pasti apakah memang kita mengalami penebalan otot jantung ini kita perlu melakukan pemeriksaan secara medis alias di bawah pengawasan ahli – lebih tepatnya dengan melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Pemeriksaan untuk memastikan apakah kita benar-benar mengalami penebalan otot jantung ini pun bermacam-macam, mulai dari pemeriksaan echo jantung, EKG dan CT Scan Jantung. Apabila penanganan penebalan otot jantung ini sudah terlambat, bukan rahasia lagi jika umumnya akan dilakukan katerisasi jantung agar pasien terselamatkan dan kondisinya bisa sehat seperti semula.

Nah itu tadi adalah beberapa ciri-ciri penebalan otot jantung yang harus kita tahu agar kita bisa melakukan penanganan sejak dini atau dengan cepat. Kita pun bisa meminimalisir risiko terjadinya penyakit satu ini, lebih tepatnya dengan memulai pola hidup yang sehat seperti. Nah, apa kalian masih menunda dan berpikir ulang untuk memulai pola hidup yang sehat? Pastinya tidak kan karena pola hidup sehat ini memberi kita banyak manfaat? So, tunggu apa lagi? Yuk mulai hidup sehat dari sekarang.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Pencegahan