Sponsors Link

12 Bahaya Ves Jantung dan Cara Mencegahnya

Sponsors Link

Ves jantung sebenarnya acapkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun karena ketidaktahuan, respon masyarakat berbeda-beda. Ada yang panik lalu segera ke IGD, ada pula yang mengabaikannya. Untuk itu, mari kita bahas tentang bahaya ves jantung dan serba-serbinya.

ads

Untuk yang masih awam dengan istilah ini, saya akan memberi sedikit gambaran kepada Anda. Pernahkah Anda merasa detak jantung yang tidak seperti biasanya? Mungkin lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari detak jantung normal? Jika hal itu terjadi di saat Anda sedang tidak berolahraga atau beraktivitas, itulah yang disebut dengan penyakit gangguan irama jantung atau biasa dikenal dengan istilah Aritmia. Dan VES (Ventrikel Ekstra Sistol) sendiri adalah salah satu jenis aritmia yang umum terjadi.

Jadi, VES adalah sebuah penyakit yang terjadi pada irama kerja jantung. Detak normal jantung manusia berkisar antara 60 – 100 kali per menit. Namun saat VES terjadi, jantung bisa berdetak lebih cepat beberapa kali, atau bahkan melambat hingga menyebabkan pingsan. Jika Anda sering mengalaminya, alangkah lebih baik untuk segera memeriksakan diri.

Pembahasan selanjutnya tentang penyebab terjadinya VES atau aritmia jantung. Aritmia muncul akibat adanya masalah yang terjadi pada sistem impuls listrik pada jantung. Sedangkan impuls listrik tersebut berfungsi sebagai pengontrol denyut jantung. Jika sistem ini terganggu, maka ritme jantung pun menjadi terganggu. Maka resiko terkena ves jantung pun akan membayangi.

Sedangkan gangguan pada jantung bisa terjadi karena :

  • Adanya ketidakseimbangan elektrolit
  • Kecanduan nikotin atau rokok di mana terdapat begitu banyak bahaya rokok bagi jantung yang harus Anda waspadai.
  • Diabetes
  • Efek samping dari obat yang dikonsumsi
  • Pengguna narkoba atau alkohol
  • Hipertensi
  • Penyakit jantung koroner
  • Stress, dan lain

Bahaya ves jantung ternyata banyak sekali jenisnya, di antaranya, yaitu :

  1. Kontraksi yang terjadi pada atrial premature atau atrium.
  2. Supraventikular, yaitu irama jantung yang lebih cepat dari detak jantung normal. Biasanya terjadi dari atas menuju ruang bawah jantung.
  3. Takikardia ventrikel, yaitu ritme jantung yang lebih cepat, dan dimulai dari ruang jantung yang lebih rendah. Hal ini bisa menjadi serius jika terjadi pada orang yang memiliki penyakit jantung.
  4. Bradiaritma, yaitu detak jantung yang melambat karena adanya gangguan pada sistem impuls listrik jantung.
  5. Kontraksi ventrikel premature (PVC). Aritmia ini paling sering terjadi akibat kelebihan nikotin dan kafein. Bisa juga karena stress, atau elektrolit yang tidak seimbang.
  6. Fibrilasi atrium, yaitu kontraksi abnormal yang terjadi pada bilik atas jantung, sehingga detaknya menjadi sangat cepat.
  7. Atrial flutter. Aritmia yang biasanya terjadi pada pasien, setelah menjalani operasi jantung.
  8. Atrioventricular nodal reentrant tachycardia, yaitu jenis lain dari takardia ventrikel. Hal ini bisa menjadi cukup serius, karena bisa menyebabkan jantung berdebar, penderita tidak sadarkan diri, atau bahkan gagal jantung.
  9. Fibrasi ventrikel adalah kegagalan jantung untuk berkontraksi dan memompa darah, sehingga ruang yang lebih rendah menjadi bergetar. Hal ini harus segera ditangani dengan resusitasi jantung (CPR) atau defibrilasi.
  10. Sindrom QT panjang. Sama seperti fibrasi ventrikel, sindrom ini juga harus segera ditangani medis, karena aritmia ini dapat menyebabkan kematian mendadak.
  11. Disfungsi sinus node, yaitu ritme jantung dalam keadaan melemah, karena ada permasalahaan pada simpul sinus jantung. Pada beberapa kasus, penderita perlu penanganan dengan alat pacu jantung.
  12. Blok jantung, yaitu keadaan detak melambat karena adanya penundaan pada sistem impuls listrik pada jantung atau blok total. Untuk penanganan, beberapa pasien juga perlu bantuan alat pacu jantung.

Bahaya ves jantung juga dapat terjadi dalam berbagai bentuk di antaranya:

  • Ves lebih dari enam kali permenit yaitu ketika gangguan irama jantung jenis ves ini terjadi cukup sering setiap menitnya.
  • Ves bigemini, adalah bentuk ves yang terjadi dalam rentang satu sinus satu ves secara bergantian.
  • Ves konsekutif, merupakan bentuk ves berbahaya yang muncul berurutan hingga dua kali atau lebih.
  • Ves multifokal, adalah bentuk berbahaya dari ves yang terdiri dari dua atau lebih bentuk yang berbeda.
  • Ves “R on T”, merupakan bentuk ves yang jatuh pada gelombang T dari denyut sebelumnya.

Membaca gambaran di atas, Anda bisa menarik kesimpulan bahwa bahaya dari ves jantung tidak main-main. Ada baiknya Anda melakukan beberapa hal di bawah ini, untuk pencegahan Ves Jantung :

Demikian yang bisa saya sampaikan tentang jenis dan bentuk bahaya ves jantung. Semoga Anda bisa lebih waspada dengan bahaya ves jantung, dan bisa mengantisipasinya. Sampai jumpa di lain kesempatan.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Medis