Sponsors Link

Penyebab Penyakit Jantung Pada Ibu Nifas dan Cara Mengatasinya

Sponsors Link

Ternyata sakit jantung tidak hanya menyerang pada usia lanjut loh. Pria atau wanita usia muda pun kini bisa terkena penyakit jantung. Dan lebih mengejutkannya lagi, penyakit jantung juga bisa menyerang pada ibu nifas loh. penyakit jantung setelah melahirkan atau dikenal juga dengan nama Kardiomiopati pospartum atau kardiomiopati peripartum ini bisa terjadi  lima bulan setelah melahirkan atau bahkan saat hamil atau di akhir masa kehamilan.

ads

Kondisi di mana bisa melemahkan otot jantung si penderitanya dan membuat jantung membesar. Akibatnya jantung pun tidak bisa bekerja dengan optimal untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini memang jarang terjadi tetapi tetap harus diwaspadai. Lalu apa penyebab penyakit jantung pada ibu nifas ini dan bagaimana cara mengatasinya? Pertama-tama mari kenali terlebih dahulu siapa yang paling beresiko terkena kardiomiopati peripartum ini yuk.

Seseorang dengan berat badan berlebih atau obesitas memiliki resiko lebih terkena kardiomiopati peripartum. Selain itu, penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, memiliki riwayat penyakit jantung termasuk radang otot jantung, merokok, malnutrisi, mengonsumsi alkohol dan berusia di atas 30 tahun juga memiliki resiko terkena penyakit jantung setelah melahirkan.

Terlebih menurut penelitian yang dilakukan seorang asisten Profesor University if Hawaii, Catherine Pirkle, Ph.D, yang menyebutkan wanita yang hamil sebelum usia 20 tahun beresiko terkena penyakit jantung lebih besar. Selain kondisi fisik, wanita yang hamil sebelum usia 20 tahun bisa lebih besar terkena resiko penyakit jantung disebabkan tekanan sosial.

Seorang remaja yang sudah menjadi ibu kebanyakan harus mengalami putus sekolah dan mengurus anaknya. Belum lagi kondisi malu dengan komentar orang lain serta beban psikologis lainnya yang diterima ibu muda.

Apa Penyebab Terkena Penyakit Jantung Setelah Melahirkan?

Penyebab pastinya belum diketahui. Namun kondisi jantung setelah melahirkan yang bertambah berat diyakini menjadi penyebabnya. Kondisi jantung pada masa kehamilan lebih bekerja keras dibandingkan saat tidak hamil. Otot jantung bahkan akan memompa darah 50 persen lebih banyak dibandingkan saat ibu tidak hamil. Kondisi ini disebabkan adanya janin dalam tubuh ibu yang harus mendapatkan pasokan oksigen dan juga nutrisi penting.

Pada penderita penyakit jantung setelah melahirkan ini terlihat adanya kelainan katup jantung. Adapun kelainan katup yang sering ditemui adalah stenosis mitral, insufisensi mitral, gabungan stenosis mitral dengan insufisien mitral, stenosis aorta, insufisensi aorta, gabungan insufisiensi aorta dan stenosis aorta penyakit katup pulmonal, dan trukuspidal. Usia pasien di atas 30 tahun kemudian memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, preklamsia, aritmia jantung, hingga anemia pun membuat peluang terkena penyakit jantung setelah melahirkan lebih besar.

Penyebab lainnya bisa juga karena kondisi uterus yang semakin membesar mendorong diafragma ke atas, kiri, dan depan sehingga pembuluh darah besar jantung mengalami tekanan dan putaran. Kemudian 12-24 jam pasca persalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat ambibisi cairan dari ekstravaskuler ke pembuluh darah, diikuti periode diuresis menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung pada ibu nifas.

Gejala-gejala Penyakit Jantung Setelah Melahirkan

Gejala penyakit jantung setelah melahirkan mirip dengan gejala gagal jantung. Mudah lelah, nafas terengah-engah, merupakan gejala pertama gagal jantung kiri. Kemudian peningkatan berat badan, edema tungkai bawah hepatomegaly, peningkatan tekanan vena jugularis menjadi tanda dan gejala gagal jantung kanan.

Adapun gejala-gejala penyakit jantung pada ibu nifas lainnya, yaitu:

  • Jantung berdebar-debar
  • Sakit pada dada
  • Rasa lelah luar biasa
  • Mudah lelah
  • Bengkak pada kaki dan pergelangan kaki
  • Sesak napas
  • Sering buang air kecil di malam hari

Gejala-gejala penyakit jantung pada ibu nifas ini kadang tersamarkan sehingga penderitanya tidak mengetahui jika dia terkena penyakit ini. Misalnya rasa lelah yang luar biasa, hal ini bisa terjadi pada ibu hamil ataupun ibu pasca melahirkan. Begitu pun dengan sesak napas dan bengkak pada kaki saat hamil yang bisa disebabkan asupan garam berlebihan.

Kemudian kondisi sering buang air kecil di malam hari yang sering dialami oleh ibu pada usia kehamilan di trisemester terakhir. Gejala ini normal dialami ibu hamil namun tidak ada salahnya diperiksakan atau ditanyakan kepada dokter kandungan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Terlebih jika gejala tersebut disertai jantung berdebar dan sakit pada dada yang tidak biasa. Pemeriksaan lebih dini baik untuk mencegah kondisi lebih parah lagi.


Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Jantung Pada Ibu Nifas

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas baik saat masa kehamilan maupun setelah melahirkan. Maka langsung periksakan ke dokter dan biasanya Anda akan menjalani pemeriksaan fisik. Dokter akan mendengarkan suara berderak di paru, suara jantung yang abnormal, hingga tekanan darah. Setelah itu, dokter juga akan mengajukan tes pencintraan yang dapat melihat potensi kerusakan paru-paru. Mulai dari tes:

  • CT scan jantung yaitu memeriksa kondisi keseluruhan jantung
  • Xray seluruh dada
  • Scan nuklir untuk menggambarkan ruang jantung
  • EKG (Ekokardiografi) atau USG jantung untuk melihat rekam detak jantung

Jika wanita dengan disfungsi jantung parah sudah mengalami ini di awal kehamilan, maka mungkin akan mengalami gagal jantung sebelum pertengahan kehamilan. Untuk itu sangat penting melakukan pemeriksaan setiap bulannya selama masa kehamilan dan juga pasca melahirkan, apalagi jika Anda sudah memiliki gejala penyakit jantung.

Untuk pengobatan biasanya dokter akan merekomendasikan transplantasi jantung ataupun pompa jantung balon untuk kasus yang parah. Walaupun kondisi penyakit jantung pada ini nifas atau kardiomiopati postpartum ini bisa menyebabkan jantung rusak dan tidak bisa disembuhkan seperti kondisi jantung semula. Namun jantung tetap bisa berfungsi tergantung pada tingkat keparahannya.

Penyakit jantung bisa dicegah sekali lagi dengan menjalani gaya hidup sehat, mulai dari menjaga asupan makanan khususnya menjalani diet rendah garam, menghindari alkohol, tidak merokok, dan berolahraga rutin. Bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung di keluarganya maka rutin lakukan pemeriksaan atau medical check up.

Pencegahan penyakit jantung pada ibu nifas pun bisa dilakukan dengan melakukan penyuluhan agar menghindari kehamilan dini atau dibawah usia 20 tahun. Mengingat ibu yang hamil berusia dibawah 20 tahun memiliki resiko terkena penyakit jantung lebih besar.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Penyebab