Sponsors Link

Tamponade Jantung : Pengertian – Gejala – Penyebab – Cara Pencegahan

Sponsors Link

Banyaknya jenis-jenis penyakit jantung yang dialami oleh masyarakat kini beragam, seperti perikarditis, endokarditis, dan miokarditis. Tiga penyakit tersebut merupakan sebagian dari berbagai penyakit jantung.

ads

Hal ini tak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak bahkan jantung bengkak pada bayi pun menjadi pertanda bahwa penyakit jantung menyerang segala usia baik muda maupun tua. Bahaya penyakit jantung pada ibu hamil pun menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai.

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang tamponade jantung dimulai dari pengertian, gejala, pencegahan, pengobatan, dan penyebab penyakit ini. Simak penjelasannya berikut ini :

Pengertian

Menurut Wikipedia, tamponade jantung dapat disebut juga sebagai tamponade perikad. Ini merupakan sebuah tipe akut dari efusi perikad atau lebih singkatnya tamponade jantung merupakan sebuah sindrom atau gejala klinik di mana terjadi penekanan yang cepat ataupun lambat terhadap jantung karena adanya akumulasi cairan, nanah, darah, bekuan darah, dan gas di ruang yang bernama perikardium. Perikardium adalah sebuah kantung yang menyelimuti jantung manusia dan beberapa hewan yang berfungdi sebagai dinding terluar jantung

Ada beberapa pengertian lain tentang tamponade jantung ini antara lain menyebutkan bahwa tamponade jantung merupakan sebuah kompresi jantung yang sangat akut yang diakibatkan pencairan tekanan intraperikardial karena penggumpalan darah atau cairan lain di perikardium dari ruptur jantung. Menurut sumber lain tamponade jantung adalah kejadian merembesnya darah dari jantung ke ruang perikardial yang menimbulkan kompresi progresif di jantung dan obstruksi (penyumbatan jalan napas) pada vena besar.

Tamponade jantung terjadi karena adanya difusi, trauma, atau ruptur jantung. Ruptur jantung merupakan pecahnya otot jantung karena robeknya dinding serambi dan bilik jantung. Hal ini tentunya akan mengakibatkan gangguan dalam pengisian ke serambi dan bilik yang selanjutkan memiliki efek merugikan secara hemodinamik. Jumlah darah yang dapat menimbulkan temponade adalah sebesar 100 cc jika cairan tersebut berkumpul secara cepat dan dapat mencapai sebesar 1000 cc atau lebih jika pengumpulan berjalan lambat.

Salah satu kondisi yang patut diwaspadai terjadinya tamponade jantung adalah usai pembedahan jantung di masa 24 hingga 48 jam. Tamponade jantung ini merupakan salah satu komplikasi yang serius dan membutuhkan penanganan yang cepat.

Penyebab

Tidak akan ada asap jika tidak ada api. Itulah yang terjadi pada sebuah penyakit, tidak aka nada penyakit jika tidak ada sebabnya. Walaupun secara umum tamponade jantung muncul akibat dari operasi jantung yang dilakukan penderita penyakit jantung namun, ada beberapa sebab lain yang terjadi dan dapat menimbulkan penyakit ini, antara lain :

  1. Perikarditis, merupakan iritasi atau peradangan pada membran tipis yang berbentuk seperti kantong dimana membran ini berfungsi untuk membungkus jantung. Beberapa orang, sekitar 5% akan merasakan nyeri di dada yang disebabkan oleh perikarditis ini. Biasanya penyakit ini diderita oleh pria berumur 20 hingga 50 tahun. Penyakit ini termasuk ringan dan dapat diatasi dengan beristirahat. Beberapa gejala yang dialami oleh penderita perikarditis seperti rasa nyeri di tengah atau bagian kiri dada, napas terasa pendek atau terengah saat berbaring, terjadi pembengkakan pada kaki atau perut, mudah merasa lelah, jantung berdebar, mengalami demam ringan, dan batuk. Penyebab yang terjadi munculnya penyakit ini adalah virus dan infeksi bakteri. Walaupun ringan penyakit ini jika sudah mengalami fase kronis dapat menyebabkan komplikasi tamponade jantung, hal ini terjadi karena jumlah cairan dalam kantong pericardium yang banyak melebihi jumlah yang seharusnya.

  2. Pendarahan dalam perikardium, efusi perkardial merupakan sebuah akumulasi cairan yang berlebihan di sekitar jantung. Jantung manusia dikelilingi oleh sebuah struktur yang berlapis-lapis (lapis ganda) yang berbentuk seperti kantung, struktur ganda ini bernama perikardium. Ruang antara lapisan itu mengandung cairan dalam kadar yang kecil. Ketika cairan berlebih atau penuh melebihi kadar dalam perikardium maka efusi perikardial akan memberikan penekanan pada jantung.
  3. Pecahnya otot jantung, pecahnya jantung atau jantung rupture terjadi karena kerusakan di otot jantung yang cukup parah. Hal ini akan merupakan komplikasi yang paling umum dari serangan jantung. Biasanya pecahnya jantung ini akan ditangani cukup serius dengan melakukan pembedahan atau operasi untuk memperbaiki otot yang rusak, namun resiko untuk hidup setelah operasi sangat tidak baik dimana 50% penderita akan meninggal dalam kurun waktu 5 hari setelah kondisinya terlihat.
  4. Kanker dekat jantung, kanker disebabkan karena perubahan sel yang mengalami pembelahan secara tidak normal dari biasanya. Tidak ada penyebab yang pasti, namun alasan tersebut dapat dijadikan sebagai penyebab kanker bermula. Jantung juga dapat terkena kanker walaupun kasusnya hanya terjadi pada satu kali dalam setahun. Walaupun begitu, kanker jantung merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Ciri-ciri kanker jantung stadium 1 yang perlu diketahui salah satunya adalah rasa nyeri pada bagian dada dan kepala. Gejalanya sama saja dengan penyakit jantung lainnya namun jika tidak segera diperiksakan maka akan berakibat fatal.

Selain keempat hal yang telah disebutkan di atas ada beberapa faktor lain yang menyebabkan tamponade jantung yaitu :

  1. Operasi jantung
  2. Tumor pada organ hati
  3. Serangan jantung
  4. Kerusakan pada organ hati 
  5. Kanker paru-paru stadium akhir
  6. Gagal ginjal
  7. Terapi radiasi di dada
  8. Gipotireoz
  9. Sistemik lupus eritematosus

Gejala

Gejala yang terjadi pada penderita tamponade jantung sangat beragam, dari yang ringan hingga yang paling berat atau parah. Beberapa orang mengalami satu gejala namun beberapa lainnya akan mengalami dua atau lebih gejala seperti berikut :

  1. Mudah lelah, mudah merasa lelah dibanding sebelumnya mungkin menjadi salah satu gejala yang dialami semua orang ketika terkena suatu penyakit. Gejala pertama yang akan dirasakan penderita tamponade jantung ini adalah mudahnya penderita merasa lelah, hal ini terjadi karena jantung tidak bisa berfungsi secara penuh seperti biasanya.
  2. Mudah mengantuk, kelelahan dapat menyebabkan seseorang menjadi mudah mengantuk. Hal ini akibat dari rasa lelah jantung yang tidak berfungsi sempurna sehingga berefek pada organ lain yang menginginkan tubuh untuk cepat beristirahat.
  3. Pusing, rasa sakit di kepala sudah menjadi salah satu ciri dari munculnya sebuah penyakit. Aliran darah yang tidak cukup sampai ke otak atau jaringan kepala akan membuat tubuh merasakan pusing di bagian kepala.
  4. Sakit di dada, gejala yang dirasakan penderita tamponade jantung selanjutnya adalah rasa nyeri di dada. Hal ini dapat dirasakan juga pada bagian leher dan bahu selain itu perasaan sakit yang dirasakan adalah seperti rasa nyeri tajam yang menusuk. Gejala ini dapat parah seiring dengan rasa batuk dan susah bernapas.
  5. Kulit pucat, penderita tamponade akan terlihat lebih pucat bahkan warna kuitnya akan terlihat seperti kebiruan atau abu-abu. Hal ini karena ada masalah jantung yang tidak bertugas sebagaimana fungsinya sehingga peredaran darah ke seluruh organ pun terganggu.
  6. Pingsan, gejala paling parah yang dapat dialami oleh penderita penyakit ini adalah jatuh pingsan. Penderita yang merasa kelelahan dan tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat lagi akan mudah sekali jatuh pingsan karena fungsi organ jantung yang mulai melemah. Sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui lebih pasti penyakit yang diderita.

Pencegahan

Sampai saat ini penyakit tamponade jantung ini tidak dapat dicegah namun ketika mengetahui gejala yang terjadi maka resiko semakin parah akan dapat membantu mencegah penyakit ini untuk berkembang lebih mematikan.

Pengobatan

Untuk pengobatan, tamponade jantung hanya dapat diobati dengan perawatan medis. Dokter akan menanyakan gejala yang penderita alami kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Secara bertahap dokter akan memeriksa penderita dengan berbagai tahap berikut :

  1. Rontgen pada bagian dada
  2. USG jantung atau Echocardiogram
  3. CT Scan
  4. MRT atau Magnetic Reonance Imaging
  5. Angiokardiogram

Setelah itu dokter akan memeriksa jantung dengan dua tahap seperti berikut :

  1. Kateterisasi jantung, merupakan cara untuk menilai kondisi jantung dan suplai darah dengan tabung dan mesin xray. Hal ini dilakukan untuk menemukan gejala seperti rasa nyeri dada yang menunjukkan masalah jantung (tidak hanya tamponade jantung) dengan kateterisasi jantung dapat membantu dokter untuk menentukan penyempita atau penyumbatan arteri jantung, untuk mengukur tekanan darah di jantung, memperkirakan kondisi katup dan bilik jantung, memeriksa kecacatan jantung, menilai peningkatan ukuran jantung, dan memutuskan tim dokter untuk melakukan metode pengobatan. Sebelum melakukan prosedur ini, ada beberapa persiapan kateterisasi jantung salah satunya adalah berpuasa untuk menghindari komplikasi akibat obat bius yang akan dilakukan pada saat proses dilaksanakan. Namun perlu diketahui 

    bahwa dari kateterisasi ini ada banyak kemungkinan komplikasi yang dapat dirasakan penderita termasuk pendarahan, kerusakan pada arteri, serangan jantung atau jantung yang berdenyut tidak teratur, reaksi alergi akibat sinar x-ray, pembentukan gumpalan darah, dan infeksi. Ada beberapa perawatan pasca kateterisasi jantung yang aman dilakukan salah satunya adalah adalah banyak beristirahat yang cukup.
  2. Elektrodiogram, merupakan sebuah cara untuk mengukur aktifitas listrik di jantung. Elektrodiogram (EKG) digunakan untuk mendiagnosa serangan jantung dan menilai masalah irama atau denyut jantung, menentukan komplikasi penyakit jantung, mendeteksi kelainan yang dapat mengubah elektroli tubuh, dan untuk menentukan masalah lain seperti overdosis beberapa obat. Sama seperti kateterisasi, EKG dapat menyebabkan berbagai efek samping seperti rasa tidak nyaman atau nyeri, sesak napas, denyut jantung yang cepat, merasa gelisah, mual, sakit perut, dan sering pingsan.

Dari penjelasan di atas alangkah lebih baiknya anda mengikuti prosedur dari dokter yang merawat anda. Hal ini dilakukan agar anda tidak dapat mengalami penyakit yang lebih serius.

Itulah penjelasan singkat tentang tamponade jantung yang perlu anda ketahui, semoga artikel ini dapat membantu anda menambah wawasan mengenai penyakit jantung.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Medis