Sponsors Link

14 Pantangan Makanan Jantung Rematik dan Aktivitas yang Dilarang

Sponsors Link

Sebelum lebih jauh membahas mengenai pantangan makanan jantung rematik, berikut penjelasan singkat mengenai jantung rematik. Jantung rematik atau rheumatic heart disease (RHD) adalah efek samping dari demam rematik akut yang disebabkan oleh infeksi streptococcal dari bakteri Streptococcus pyogenes. Biasanya menjangkit anak-anak hingga remaja.

ads

Dikutip dari world-heart-federation.org, demam rematik akut ini menyerang jantung, persendian, dan sistem syaraf. Pada jantung, demam ini mengakibatkan fibrosis pada katup jantung sehingga melumpuhkan katup jantung dan berujung pada gagal jantung atau kematian. Fibrosis sendiri ialah respon sistem auto-imun tubuh pada luka atau infeksi, namun fibrosis pada katup jantung adalah hal buruk karena menjadikan katup jantung menebal, penyatuan jaringan yang salah, serta pemendekan dan penebalan tali tendus.

Baca juga:

Pantangan Makanan Jantung Rematik

Terdapat beberapa makanan yang harus penderita jantung rematik jauhi guna menghindar dari gejala penyakit yang lebih parah. Karena rematik terjadi di jantung, maka makanan yang harus dijauhi adalah pantangan makanan untuk kesehatan jantung dan remartik artritis, diantaranya yaitu:

Baca juga: Jantung Rematik pada Anak, Penyebab Aritmia Jantung pada Anak.

1. Lemak Jenuh

Lemak jenuh banyak terkandung dalam jeroan, daging merah, daging unggas, mentega, dan keju. Lemak jenuh adalah lemak yang memadat pada suhu ruangan, dan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL. Kadar kolesterol jahat yang tinggi hanya akan memperbesar resiko kesehatan jantung pada penderita jantung rematik.

2. Lemak Trans

Secara alami, lemak trans hanya sedikit terkandung dalam daging merah dan produk olahan susu. Kebanyakan lemak trans dibuat secara tidak alami ketika hidrogen dicampur dengan minyak sayur. Proses ini mengawetkan makanan dan mempertahankan bentuk padat minyak walau dalam suhu ruangan. Lemak trans biasanya terdapat dalam makanan panggang, gorengan, dan margarin. Idealnya, manusia tidak mengkonsumsi lemak trans sama sekali, karena sangat tinggi kolesterol jahat.

Baca juga: Manfaat Omega-3 untuk Jantung, Makanan untuk Penderita Aritmia Jantung.

3. Makanan yang Dibakar atau Dipanggang

Pantangan makanan jantung rematik lain ialah makanan yang dibakar atau dipanggang karena kandungan senyawa karsinogennya yang mampu menyebabkan  peradangan arteri dan kelainan kinerja otot jantung. Karsinogen sendiri terbentuk saat warna makanan berubah menjadi coklat gelap atau hitam dalam proses pemasakan yang dibakar atau dipanggang.

4. Kafein Berlebih

Kafein bersifat stimulan yang dapat mempercepat detak jantung dan juga dapat merangsang hormon stres dalam tubuh. Kafein banyak terdapat pada kopi, teh hitam, dan tembakau. Namun demikian, asupan harian yang hanya sekitar satu atau dua cangkir masih tergolong aman.

Baca juga: Makanan untuk Anak Sakit Jantung, Suplemen Jantung Terbaik.

5. Sodium

Sodium adalah pantangan makanan jantung rematik karena kemampuannya untuk meningkatkan tekanan darah, dan tekanan darah yang tinggi hanya akan memperberat kerja jantung, hal ini sangat tidak baik. Sodium sendiri terdapat dalam garam, penyedap makanan, kaldu dan bumbu instan. Makanan olahan pabrikan baik yang asin atau asin juga tinggi sodium.


Centers of Disease Control anda Prevention (CDC) menyatakan seseorang dengan tekanan darah tinggi sebaiknya hanya mendapatkan asupan sodium setengah sendok teh atau 1.500 mg sehari. Sedangkan seseorang tanpa tekanan darah tinggi dapat mengkonsumsi hingga 2.300 mg sehari. Penderita jantung rematik akan lebih merasakan efek dari sodium.

Baca juga: Makanan Pasca Pemasangan Ring JantungEfek Pasang Ring Jantung.

6. Trigliserida

Trigliserida adalah lemak yang berasal dari tumbuhan, seperti minyak goreng atau santan. Dalam jumlah kecil, trigliserida baik untuk tubuh, akan tetapi dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan resiko serangan jantung, diabetes, dan penyakit sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kombinasi dari tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, rendahnya kolesterol baik (HDL), dan tinggi trigliserida.

7. Gula Alkoholik

Gula alkoholik berasal dari makanan atau minuman yang mengandung gula dan juga alkohol, baik itu minuman beralkohol, durian, ataupun tape. Alkohol bersifat stimulan yang dalam jumlah berlebih dapat mengganggu kerja jantung. Sedangkan gula sendiri meningkatkan resiko radang kronik.

Robert Lustig, MD., seorang pediatrik endokrinologis dan profesor di Universitas California, San Francisco menyatakan bahwa gula adalah racun untuk tubuh karena meningkatkan resiko diabetes dan serangan jantung.

Baca juga: Manfaat Mengkudu untuk Jantung, Jus untuk Jantung Tersumbat.

8. Refined Grain

Refined grain adalah tepung-tepungan halus yang telah mengalami proses non alami dari biji-bijian yang sedemikian rupa sehingga kehilangan bagian kulit dan lembaganya, yang tersisa hanya bagian endosperm yang mengandung karbohidrat dan sedikit protein. Padahal bagian kulit dan lembaga inilah yang baik untuk jantung karena mengandung serat, mineral, fitokimia, dan asam lemak.

Dikutip dari health.havard.edu, selain itu refined grain juga dapat meningkatkan gula darah dengan tajam, berbeda dengan whole grain yang tidak menaikkan gula darah dengan tajam dan juga mengenyangkan lebih lama. Sedangkan produk olahan dari refined grain biasanya telah ditambahkan dengan bahan yang tidak sehat, seperti gula, lemak trans, dan sodium.

Baca juga: Detak Jantung NormalFungsi EKG JantungCT Scan Jantung.

Dan salah satu jenis gula dalam produk olahan refined grain disebut fruktosa,yang ternyata diproses oleh tubuh secara berbeda dari jenis gula lain. Fruktosa merangsang hati untuk memproduksi lemak baru. Bagi penderita jantung rematik, tidak disarankan sering mengkonsumsi sepotong pie atau roti, cukup sesekali jadikan camilan.


Pantangan Aktivitas Jantung Rematik

Selain pantangan makanan jantung rematik yang harus diperhatikan, terdapat pula aktifitas yang harus Anda batasi karena keterbatasan kemampuan jantung Anda, yaitu:

  1. Hindari olahraga isometrik seperti push up, sit up, dll. Olahraga isometrik adalah olahraga yang melibatkan aktifitas otot dengan otot lain atau benda yang tidak bergerak.
  2. Jangan berolahraga di luar saat cuaca dingin, panas, atau lembab tanpa konsultasi dengan dokter. Karena cuaca yang terlampau lembab membuat Anda cepat lelah. Sedangkan suhu extrim dapat mempengaruhi sirkulasi darah, sulit bernafas, dan nyeri dada. Ketika suhu luar ruangan kurang mendukung, lebih baik berolahraga di dalam ruangan.
  3. Jika rutinitas olahraga Anda terhenti lebih dari beberapa hari, baik karena sakit, liburan, atau cuaca buruk, maka jangan langsung kembali berolahraga dengan rutinitas yang sama. Mulai kembali dengan mengurangi intensitasnya, lalu menaikannya secara bertahap.
  4. Berhenti berolahraga ketika Anda kelelahan, nafas pendek, atau detak jantung tidak normal. Cek denyut nadi setelah 15 menit istirahat, jika denyut nadi di atas 120 detak per menit, hubungi dokter.
  5. Jangan berolahraga jika Anda sedang merasa tidak enak badan.
  6. Jika Anda merasakan nyeri dada atau pingsan, jangan diacuhkan, segera cari pertolongan atau hubungi dokter, dan jangan berolahraga lagi sebelum mendapatkan penanganan.

Baca juga: Manfaat Senam bagi Jantung, Manfaat Yoga untuk Jantung.

Jantung rematik bukan akhir dari segalanya, Anda masih bisa beraktifitas dengan normal, hanya saja Anda harus lebih memperhatikan asupan dan kegiatan. Simpan nomer-nomer darurat pada panggilan cepat di handphone Anda agar mudah menghubungi keluarga terdekat atau dokter jikalau Anda membutuhkan bantuan segera.

Sponsors Link
, , , , , ,
Oleh :
Kategori : Makanan