Sponsors Link

Mekanisme Kerja Ace Inhibitor dan Contoh Obatnya

Sponsors Link

Jantung merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang memiliki peran vital bagi setiap aktivitas dan proses yang terjadi di dalam tubuh manusia. Fungsi jantung yang utama adalah memompa darah keseluruh tubuh guna menyalurkan nutrisi dan oksigen yang ikut terbawa dalam darah sebagai alat transportasi di dalam tubuh. Nutrisi dan oksigen tersebut dibutuhkan bagi sel, jaringan, dan organ tubuh untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Selain nutrisi dan oksigen, darah juga akan mengangkut zat zat sisa proses biologis pada sel.

ads

Mengingat peran pentingnya jantung tersebut, maka menjaga kondisi jantung selalu dalam keadaan yang sehat akan menjadikan seseorang terbebas dari berbagai macam bentuk permasalahan pada jantung yang mematikan seperti penyakit jantung koroner. Sebagai bagian yang berfungsi memompa darah, tentu ada kaitannya antaranya tekanan darah dengan jantung. Kondisi jantung yang bermasalahan akan menyebabkan munculnya masalah pada tekanan darah begitu juga sebaliknya.

Salah satu bentuk permasalahan pada sirkulasi darah yang berhubungan dengan jantung adalah hipertensi atau kondisi dimana tekanan darah berada diatas batas normalnya. Untuk mengatasi kondisi hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa maka perlu adanya penggunaan beberapa jenis obat dengan fungsi membantu menurunkan tekanan darah yang salah satunya adalah obat golongan ace inhibitor. Dalam artikel kali ini, drjantung.com akan memberikan pemahaman terhadap mekanisme kerja dari obat ace inhibitor tersebut.

  1. Pengertian Ace Inhibitor

Ace inhibitor merupakan kelompok obat yang termasuk dalam golongan vasodilator atau obat obat yang dapat memberikan pengaruh pelebaran pada pembuluh darah. Ace Inhibitor masih termasuk bagian dari golongan obat yang digunakan karena adanya permasalahan pada bagian jantung, sirkulasi darah, maupun pembuluh darah Ace Inhibitor sendiri secara definisi merupakan golongan obat yang bekerja dengan cara menghambat reseptor Ace atau angiotensin converting enzim. Enzim tersebut bertanggung jawab terhadap sistem renin – angiotensin tubuh yang berperang dalam mengatur volume ekstraseluler dan vasokonstriksi arteri.

  1. Indikasi obat Ace Inhibitor

Obat kelompok ace inhibitor memiliki indikasi yang sama dengan obat golongan vasodilator yang berhubungan dengan pembuluh darah, sirkulasi darah, dan jantung. Beberapa indikasi penggunaan obat golongan ace inhibitor tersebut diantarnya seperti :

  • Hipertensi, sebagai vasodilator, obat golongan ace inhibitor banyak digunakan dalam pengobatan penyakit peningkatan tekanan darah diatas tekanan normalnya atau yang secara medis disebut sebagai kondisi hipertens…
  • Gagal Jantung, Indikasi lain dari Ace Inhibitor adalah untuk mengatasi kondisi gagal jantung dimanan otot otot jantung akan mengalami kelemahan sehingga tidak dapat menjadikan jantung berfungsi sebagaimanan mestinya untuk memompa darah.
  • Ateroslerosis, merupakan kondisi penyempitan dan penebalan dinding pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh adanya penumpukan plak. Ateroslerosis dapat dipicu oleh tingginya kadar kolesterol di dalam darah.
  • Serangan jantung, kondisi ini terjadi ketika aliran darah menuju ke otot otot jantung menjadi terhambat sehingga memicu terjadinya kerusakan pada otot jantung yang menyebabkan jantung tidak dapat bekerja memompa darah atau berkontraksi. Serangan jantung menjadi salah satu kondisi permasalahan jantung yang sangat ditakuti karena termasuk penyakit mematikan.
  • Nefropati diabetik, merupakan salah satu jenis penyakit di ginjal sebagai salah satu kondisi komplikasi dari tingginya kadar gula darah di dalam tubuh atau penyakit diabetes. Nefropati diabetik terjadi akibat adanya kerusakan pada nefron di bagian ginjal.
  1. Mekanisme kerja obat Ace Inhibitor

Untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan dari obat golongan Ace Inhibitor tersebut maka obat harus bekerja dengan mekanisme yang benar. Sebagai bagian dari aktivitas obat yang muncul dan disesuaikan dengan indikasinya, mekanisme kerja ace inhibitor adalah menghambat enzim di dalam tubuh yang memproduski angiotensin II yakni suatu zat yang bertanggung jawab terhadap vasokonstriksi pembuluh darah atau penyempitan pembuluh darah. Enzim yang dihambat untuk memperoduksi angiotensin tersebut adalah  angiotensin converting enzim.


  1. Contoh obat Ace Inhibitor

Obat Ace Inhibitor sebagai jenis obat yang berhubungan dengan jantung tersebut ada berbagai macan jenisnya yang dapat disebutkan dalam contoh obat Ace Inhibitor dalam penjelasan di bawah ini.

  • Kelompok yang mengandung sulfidril, contoh obat yang masuk dalam kelompok ini adalah captopril. Captopril dapat digunakan untuk beberapa indikasi mulai dari hipertensi, hingga terapi pasca terjadinya serangan jantung.
  • Kelompok yang mengandung dikarboksilat, contoh obat yang masuk dalam kelompok ini adalah ramipril (dengan merek dagang cardace, triatec), enalapril (obat jantung di apotek dengan merek dagang tenaten),  quinapril, perindopril, lisinopril (dengan merek dagang Odace, tensinop) , dan benazepril.
  • Kelompok yang mengandung fosfonat, contoh obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah fisinopril.
  1. Efek samping obat Ace Inhibitor

Selain memberikan manfaat bagi kondisi kesehatan tubuh terutama bagian jantung dan pembuluh darah, penggunaan obat golongan Ace Inhibitor harus selalu diperhatikan dengan benar dan atas rekomendasi dari dokter. Kondisi tersebut perlu selalu diperhatikan dengan baik untuk dapat menghindari beberapa efek samping yang ada diantaranya seperti batuk kering yang berlangsung terus menerus yang menjadi salah satu ciri khas obat golongan Ace Inhibitor. Selain efek samping tersebut, ada beberapa efek samping yang jarang terjadi diantaranya seperti penurunan fungsi ginjal, angioedema, hiperkalemia, kelelahan, dan pusing.

Itulah beberapa penjelasan mengenai mekanisme kerja Ace Inhibitor yang merupakan salah satu jenis obat untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan kelainan atau penyakit pada pembuluh darah dan jantung.  Penggunaan obat golongan Ace Inhibitor harus sesuai anjuran dari dokter atas dasar hasil diagnosa medis yang telah dilakukan dan jangan menggunakannya tanpa resep dokter.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Pengobatan