Sponsors Link

6 Jenis Penyakit Jantung Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Sponsors Link

Siapa sih yang tidak tahu bahayanya terkena penyakit jantung? Yup penyakit jantung ini menjadi momok bagi siapa saja, terlebih bagi kita yang sudah dewasa atau bahkan sudah berusia lanjut. Namun siapa sangka jika penyakit jantung ini juga bisa menyerang anak kecil? Bukankah hal ini sangat berbahaya mengingat penyakit jantung ini sudah cukup membahayakan bagi kita – apalagi bagi anak yang masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan?

ads

Terbayangkan bahayanya penyakit jantung ini jika sudah menyerang anak? Selain kita sebaiknya mengetahui ciri-ciri penyakit jantung pada anak ataupun tanda-tanda lemah jantung pada anak, ada baiknya juga kita mengetahui apa saja jenis penyakit jantung pada anak. Wah memangnya beda-beda ya? Daripada penasaran tentang apa saja sih jenis-jenis penyakit jantung pada anak serta apa saja gejala yang harus kita tahu, yuk kita simak yang satu ini:

1. Aritmia Jantung

Jenis penyakit jantung anak yang pertama adalah aritmia, yaitu keadaaan dimana detak jantung tidak beraturan dan hal ini menyebabkan jantung memompa darah lebih sedikit daripada biasanya alias tidak bisa bekerja dengan normal. Normalnya, detak jantung anak yang dalam tahap remaja adalah sekitar 70 kali per menit sedangkan bayi yang baru lahir sekitar 140 kali per menit.

Keadaan ini apabila tidak ditangani atau ketika penanganannya terlambat dapat berakibat fatal, yaitu menyebabkan kerusakan sel-sel otot jantung kita yang terjadi dalam jangka panjang. Aritmia yang terjadi pada anak-anak terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Detak jantung yang sangat cepat (takikardia)
  • Detak jantung yang sangat lambat (bradicardia)
  • Long Q-T Syndrome
  • Wolff-Parkinson-White Syndrome (WPW Syndrome)

Agar kita tidak terlambat menangani permasalahan yang satu ini, sebaiknya kita mengenali beberapa gejalanya yang biasa timbul pada anak seperti:

  • Anak yang mudah kelelahan
  • Badan lemas
  • Anak yang suka mengeluh pusing dan mendadak jatuh pingsan
  • Mengalami masalah nafsu makan alias tidak berselera untuk makan.

Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Anak yang mengalami cacat jantung sejak lahir
  • Kadar hormon yang abnormal
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Adanya riwayat diabetes dan serangan jantung pada keluarga

Untuk meminimalisir risiko jenis penyakit ini pada anak kita bisa memulai pola yang lebih sehat dengan lebih memperhatikan makanan untuk anak sakit jantung serta meminta anak olahraga secara rutin.

2. Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung anak berikutnya adalah salah satu jenis penyakit yang terjadi sejak bayi dalam kandungan dan cenderung tidak terdiagnosa sebelum bayi dilahirkan. Seperti yang kita tahu, kelainan jantung bawaan merupakan kelainan yang terjadi pada saat janin berkembang dalam kandungan. Penyebab penyakit yang satu ini belum diketahui pasti, namun cenderung dihubungkan dengan kelainan genetik seperti down syndrome atau infeksi rubella pada trimester pertama kehamilan ibu. Kebiasaan buruk ibu seperti mengonsumsi alkohol ataupun merokok juga menjadi faktor penyebab timbulnya penyakit ini.

Penyakit jantung bawaan merupakan penyakit bawaan yang dan merupakan salah satu penyebab terbesar kematian pada anak. Jenis penyakit jantung bawaan ini dapat dideteksi mulai dari periode trimester pertama kehamilan bayi karena jantung sudah terbentuk dengan sempurna mengingat jantung mulai terbentuk pada periode kehamilan 8-12 minggu. Lalu bagaimana ciri anak dengan penyakit yang satu ini?

  • Ciri pertama adalah anak mengalami masalah berat badan yang berarti berat badan anak tidak sesuai usia, bisa jadi obesitas ataupun kurus
  • Bayi juga terlihat kesulitan untuk menyedot ASI
  • Anak yang lebih mudah lelah dibandingkan anak sesusianya dan sering kali mengalami keringat dingin
  • Bukan rahasia juga jika anak dengan penyakit ini sering mengalami anemia dan cenderung memiliki permasalahan dengan saluran pernafasan.
  • Anak yang mengeluarkan keringat berlebihan
  • Anak tidak nafsu makan
  • Detak jantung yang tidak beraturan alias mengalami aritmia
  • Nafas anak yang cepat dan pendek
  • Kulit anak yang menjadi kebiruan

Apabila penyakit ini tidak ditangani dengan cepat maka akan mengakibatkan gangguan pada aliran darah dari dan ke jantung dan hal ini berpotensi menyebabkan kematian. Untuk meminimalisir risiko penyakit ini maka kita sebagai orangtua bisa melakukan pemeriksaan jantung janin sejak memasuki masa 18-22 minggu ataupun dengan melakukan pemeriksaan echo jantung.


3. Penyakit Jantung Rematik

Penyakit jantung anak selanjutnya adalah penyakit jantung rematik, dan gejala dari penyakit yang satu ini diawali dengan demam rematik dan apabila penanganannya terlambat maka berakibat pada penyempitan atau kebocoran pada katup jantung. Jenis penyakit yang satu ini cenderung menyerang pada anak berusia 5-15 tahun dan faktor penyebabnya adalah bakteri strepstococcus yang biasa kita dapatkan lingkungan yang kurang bersih alias tidak higienis. Bakteri ini akan menyebabkan radang pada saluran tenggorokan dan ketika penanganannya terlambat maka bakteri ini akan menyebar melalui sirkulasi darah dan membuat radang pula pada katup jantung.

Yang membedakan demam rematik dengan yang lainnya adalah:

  • Timbulnya radang dan nyeri sendi
  • Adanya rasa nyeri pada dada dan sesak nafas
  • Anak yang mudah lelah
  • Muncul ruam pada beberapa bagian tubuh atau muncul benjolan kecil pada kulit dan gejala ini cenderung muncul mulai dari minggu pertama hingga minggu keenam bakteri masuk
  • Sakit perut yang tidak kunjung sembuh
  • Lebih cepat lelah daripada biasanya

Apabila demam ini sudah dalam taraf parah, maka bakteri ini akan menyerang jantung dan hal ini menyebabkan gangguan pada kinerja jantung. Bukan hanya menimbulkan demam, infeksi dari bakteri ini akan menyebabkan terjadinya infeksi dan penyebaran bakteri akan semakin meluas hingga bisa menyerang daerah sendi, kulit, otak, serta jantung. Risiko timbulnya penyakit jantung rematik ini bisa dilakukan dengan mengobati radang tenggorokan menggunakan antibiotik dan tentu saja dengan mengonsumsi makanan untuk jantung rematik.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir terjadinya penyakit ini pada anak? Jawabannya pun sangat mudah yaitu dengan membersihkan rumah kita lebih sering dan pastinya maksimal serta melakukan kegiatan sehat lainnya seperti berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan sehat, dan lain-lain.

4. Miokarditis

Miokarditis merupakan salah satu penyakit jantung lebih tepatnya dengan keadaan peradangan pada otot jantung yang berada di tengah jantung dan peradangan ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun jamur. Timbulnya jenis penyakit yang ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor:

  • Seperti sulit buang air kecil
  • Mudah lelah
  • Rasa sakit di dada
  • Bengkaknya tungkai kaki
  • Nyeri sendi
  • Sesak nafas
  • Nafsu makan berkurang
  • Batuk kronis

Peradangan otot jantung ini mempengaruhi kinerja jantung anak untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Apa sih bahaya dari penyakit ini? Miokarditis akan menyebabkan:

  • Gagal jantung alias jantung yang tidak bisa berfungsi sedia kala
  • Aritmia jantung
  • Kematian mendadak karena miokarditis
  • Menyebabkan serangan jantung atau bahkan stroke karena darah yang tidak bisa dipompa keluar dan gumpalan ini menyebabkan serangan jantung.

Jangan khawatir karena penyakit yang satu ini masih bisa disembuhkan sepenuhnya, dan apabila anak masih dalam tahap ringan biasanya dokter akan menyarankan untuk anak memiliki waktu istirahat yang cukup dan mengonsumsi berbagai obat-obatan yang membantu tubuh melawan infeksi penyebab miokarditis.

Gejala penyakit yang satu ini berbeda antara pada orang dewasa dan anak-anak, di mana gejala yang biasanya timbul adalah:

  • Anak yang mudah merasa lelah hingga menjadi mudah pingsan
  • Mengalami gangguan pernafasan antara nafas yang menjadi cepat atau kesulitan bernafas
  • Demam
  • Detak jantung menjadi tidak beraturan atau cepat

Jangan khawatir karena penyakit yang satu ini masih bisa disembuhkan sepenuhnya, dan apabila anak masih dalam tahap ringan biasanya dokter akan menyarankan untuk anak memiliki waktu istirahat yang cukup dan mengonsumsi berbagai obat jantung di apotik yang memang khusus untuk miokarditis.

5. Penyakit Kawasaki

Penyakit kawasaki adalah jenis penyakit jantung berikutnya yang sering diderita oleh anak, dan sebagian besar dialami oleh anak yang masih berusia di bawah 5 tahun. Penyakit kawasaki ini lebih sering dialami anak laki-laki daripada anak perempuan dan beberapa penelitian mengatakan bahwa sebanyak 20% anak penderita kawasaki akan mengalami gangguan pada arteri koronernya. Penyakit ini jarang menyerang pada anak yang usianya lebih dari 8 tahun dan penyakit ini tidak menular.

Gejala dari penyakit ini pun bermacam-macam dan sangat mudah diobservasi dari anak, seperti:

  • Anak mengalami demam paling sedikit lima hari
  • Warna mata yang menjadi merah
  • Warna lidah yang kemerahan juga disertai adanya bintik-bintik
  • Bibir dan lidah yang pecah-pecah bahkan bisa hingga membengkak
  • Timbulnya ruam pada beberapa bagian tubuh anak
  • Adanya kelenjar getah bening pada bagian belakang leher yang membengkak.

Penyakit ini tidak akan menyerang bayi yang berusia di bawah 6 bulan karena memiliki antibodi yang bagus dan tidak akan menular terhadap anak lainnya mengingat penyebab penyakit ini bukan virus ataupun bakteri. Penyakit ini bisa disembuhkan apabila penanganannya tepat dan hal ini juga meminimalisir risiko terjadinya inflamasi maupun kerusakan pada jantung. Pencegahan ini bisa kita lakukan dengan memberikan anak aspirin ataupun imunoglobulin.


6. Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah suatu penyakit yang disebabkan karena penumpukan plak lemak dan kolesterol dalam arteri sehingga arteri menjadi kaku dan menyempit dan hal ini meningkatkan risiko pembekuan darah dan serangan jantung. Faktor penyebab penyakit ini bisa bermacam-macam, mulai dari obesitas, diabetes, hipertensi, ataupun pola makan yang kurang sehat. Untuk meminimalisir risiko penyakit ini, kita bisa melakukan skrining kolesterol untuk anak apalagi bagi anak kita yang memiliki gen penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Apabila penyakit ini tidak ditangani secara cepat maka akan menyebabkan penyakit lainnya seperti kardiovaskular, stroke, ataupun serangan jantung dan bisa juga mengganggu kinerja ginjal, kaki, ataupun otak. Lalu, bagaimana kita bisa mengenali penyakit yang satu ini? Untuk mengenalinya pun sangat mudah karena berbagai gejalanya sangat mudah diobservasi pula, seperti:

  • Terasa sesak pada dada
  • Kelelahan tanpa beraktivitas fisik yang berat
  • Sering mengalami kesulitan bernafas
  • Mengalami aritmia
  • Nafsu makan yang berkurang bahkan hilang

Untuk menangani hal ini, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan yaitu untuk merubah gaya hidup menjadi lebih sehat seperti:

Bagi anak kita yang masih dalam taraf ringan, kita bisa mengatasinya dengan mengubah pola hidup mereka menjadi lebih sehat dengan mengurangi konsumsi makanan dengan kadar lemak dan kolesterol yang tinggi. Penyakit ini pun cukup mudah dikenali yaitu dengan denyut nadi yang melemah ataupun luka yang sulit sembuh.

Nah itu tadi adalah beberapa jenis penyakit jantung pada anak yang sering dialami serta penjelasan mengenai penyebab dan cara meminimalisir risiko terjadinya penyakit ini pada anak. Sangat jelas dan mudah diingat bukan? Kita sebagai orangtua pun tidak perlu khawatir akan terlambat dalam penanganannya ketika anak didiagnosis mengidap penyakit jantung dan dengan penanganan yang tepat pun anak mampu untuk sembuh kembali.

Apa ada alasan lain untuk menunda memulai pola hidup yang sehat untuk menghindarkan kita dari penyakit jantung? Yuk mulai pola hidup yang lebih sehat dan positif dari sekarang.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Penyebab