Sponsors Link

15 Cara Mengobati Jantung Koroner Secara Medis

Sponsors Link

Penyakit jantung koroner merupakan terminologi yang digunakan untuk kondisi dimana terjadi penumpukan plek lemak pada pembuluh darah besar terutama arteri koroner jantung yang mampu menyebabkan serangan jantung. Arteri koroner sendiri berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi ke jantung sendiri, tumpukan plek lemak tersebut mampu mengganggu aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi. Penumpukan plek lemak terjadi tidak dalam waktu singkat melainkan memakan waktu bertahun-tahun.

ads

Plek lemak mampu mengeras atau ruptur. Mengerasnya plek lemak mampu menyebabkan penyempitan arteri koroner. Rupturnya atau terlepasnya plek lemak juga mampu menyebabkan terbentuknya jendalan darah. Jendalan darah ini terutama yang besar mampu menutup aliran darah di arteri koroner yang seiring berjalannya waktu juga bisa mengeras dan menyempitkan arteri koroner.

Terdapat beberapa faktor resiko yang mampu menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner. Terdapat 3 tipe faktor resiko, berikut ialah penjelasannya:

1. Faktor Resiko yang Tidak Bisa Diubah

Terdapat beberapa faktor resiko yang tidak dapat diubah:

  • Umumnya orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner berusia 65 tahun ke atas.
  • Jenis kelamin. Pria lebih memiliki resiko terkena penyakit jantung koroner dibandingkan wanita bahkan setelah mereka menopause
  • Seseorang yang orang tuanya menderita penyakit jantung koroner memiliki resiko lebih besar terkena penyakit jantung koroner dibandingkan yang tidak menderita penyakit jantung koroner.

2. Faktor Resiko yang Dapat Dimodifikasi atau Dikontrol

Terdapat beberapa faktor resiko yang dapat dimodifikasi atau dikontrol:

  • Rokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Aktivitas fisik kurang
  • Obesitas dan berat badan berlebih
  • Diabetes Mellitus (DM)

3. Faktor Resiko Lainnya

Terdapat beberapa faktor resiko lainnya yang berkontribusi menyebabkan penyakit jantung koroner:

Baca juga: Penyebab Jantung Koroner.

Cara Mengobati Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner dapat ditangani secara efektif dengan kombinasi perubahan gaya hidup, obat-obatan dan dalam beberapa kasus operasi. Dengan penanganan yang tepat gejala penyakit jantung koroner dapat dikurangi dan fungsi jantung bisa meningkat. Berikut ialah cara mengobati jantung koroner secara medis:

1. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup merupakan hal paling utama karena gaya hidup yang tidak sehat merupakan faktor resiko yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner. Perubahan gaya hidup akan mengurangi resiko terjadinya episode penyakit jantung koroner berikutnya. Berikut ialah perubahan gaya hidup yang dilakukan untuk menangani penyakit jantung koroner:

  • Makanan yang Sehat untuk Jantung

Perubahan pola makan harus dilakukan terutama mengurangi lemak, karena penyakit jantung koroner terjadi karena tumpukan plek lemak yang umumnya merupakan lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh dan lemak trans meningkatkan kadar kolesterol darah. Sumber utama lemak jenuh ialah daging. Sedangkan lemak trans berasal dari mentega, aneka ragam kue, krim dan juga di lemak hewani. Baca juga: Bahaya Lemak di Jantung

Namun tidak semua lemak dihindari, terdapat lemak tidak jenuh yang bisa menurunkan kadar kolesterol seperti alpukat, jagung, kacang-kacangan, selai kacang, ikan salmon, tofu, dan lain-lain. Selain lemak harus dihindari makanan dan minuman yang kadar gula tinggi umumnya di makanan cepat saji. Juga kadar natrium harus dijaga demi mengurangi tekanan darah. Yang paling penting, ialah konsumsi alkohol harus dihindari. Makanan yang sebaiknya dimakan ialah ikan seperti salmon, tuna. Buah-buahan seperti apel, pisang, jeruk, pir. Sayuran seperti brokoli, bayam, wortel.

Baca juga: Buah untuk Jantung KoronerJus untuk Jantung KoronerNutrisi untuk Jantung Sehat.

  • Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang aktif mampu mengurangi kejadian penyakit jantung koroner. Selain itu olahraga teratur mampu mengurangi faktor resiko penyakit jantung koroner lainnya seperti mengurangi kadar kolesterol, mengurangi tekanan darah dan mengurangi berat badan berlebih. Cobalah berolahraga dengan intensitas sedang selama 150 menit atau 2,5 jam per minggu atau olahraga berat selama 75 menit. Olahraga yang disarankan ialah olahraga aerobik seperti jalan cepat, jogging, berenang, senam dan bersepeda.

Baca juga: Manfaat Olahraga untuk JantungOlahraga untuk Penderita Jantung Koroner.


  • Menjaga Berat Badan Sehat

Menjaga berat badan sehat sangat penting dan mampu mengurangi kejadian penyakit jantung koroner. Sebaiknya BMI (body mass index) atau IMT (indeks masa tubuh) yang dicapai ialah 18,5-24,9. Cara menghitung BMI ialah berat badan dalam kg dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat atau kg/m². Menjaga berat badan bisa dilakukan dengan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang baik juga.

  • Mengelola Stress

Banyak cara untuk mengelola stress seperti meditasi, aktivitas fisik, terapi relaksasi, curhat, dan mengikuti program mengelola stress. Stress merupakan salah satu triger paling sering dari kejadian serangan jantung. Stress juga terkadang dikelola tidak baik seperti makan berlebih, merokok bahkan minum alkohol.

  • Berhenti Merokok

Rokok merupakan salah satu faktor resiko yang menyebabkan penyakit jantung koroner. Berhenti merokok selain mengurangi resiko penyakit jantung juga membantu tubuh lebih baik dalam banyak aspek.

Baca juga: Gaya Hidup Jantung Sehat.

2. Obat-obatan

Terdapat beberapa obat yang bisa dipakai untuk mengurangi resiko penyakit jantung koroner. Obat-obatan umumnya digunakan setelah modifikasi gaya hidup tidak optimum. Namun bergantung pada obat-obatan tanpa mengubah gaya hidup tidak akan menghasilkan hasil apapun, oleh karena itu walaupun terdapat banyak pilihan obat-obatan yang bisa digunakan, modifikasi gaya hidup juga tetap dilakukan. Berikut ialah pilihan obat yang umumnya digunakan untuk mengontrol faktor resiko penyakit jantung koroner:

  • Antiplatelet

Antiplatelet merupakan obat yang mengurangi jendalan darah. Jendalan darah dapat terjadi dari rupturnya plek lemak, jendalan darah dapat menutup pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner. Yang bertanggung jawab pada terjadinya jendalan darah ialah platelet atau keping darah. Oleh karena itu antiplatelet merupakan salah satu cara mengobati jantung koroner secara medis yang dapat digunakan. Namun antiplatelet bisa menyebabkan perdarahan hebat karena akan menghalangi kerja platelet apabila terjadi cedera pada pembuluh darah lainnya. Oleh karena itu sebaiknya gunakan antiplatelet sesuai rekomendasi dokter. Contoh antiplatelet umum ialah aspirin kadar rendah dan clopidogrel.

  • Statin

Obat golongan statin digunakan untuk mengurangi kadar kolesterol darah. Seperti yang dijelaskan sebelumnya kadar kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor resiko penyakit jantung koroner. Namun obat ini akan lebih efektif bisa dikombinasikan dengan pola makan yang sehat. Obat golongan statin bukan digunakan untuk makan enak karena akan mengurangi kerja obat. Oleh karena itu harus dikombinasikan dengan pola makan sehat pula. Contoh obat golongan statin ialah atorvastatin dan simvastatin.


  • Beta-blocker

Beta-blocker umumnya digunakan untuk mencegah angina dan menangani tekanan darah tinggi. Obat golongan beta-blocker bekerja dalam memblok reseptor beta pada jantung yang mampu mengurangi denyut jantung dan meningkatkan aliran darah. Salah satu contoh beta-blocker ialah atenolol. Baca juga: Brugada Syndrom.

  • Nitrat

Nitrat digunakan untuk melebarkan pembuluh darah. Oleh karena itu nitrat merupakan obat yang bisa digunakan sebagai salah satu cara mengobati jantung koroner secara medis. Nitrat tersedia dalam beberapa sediaan seperti tablet, spray dan skin patches. Nitrat bekerja dengan merilekskan pembuluh darah dengan begitu aliran darah akan lebih lancar dan mengurangi tekanan darah dan meredakan nyeri. Nitrat memiliki beberapa efek samping seperti nyeri kepala, kemerahan di kulit. Nitrat biasanya digunakan ketika serangan. Baca juga: Manfaat Bekam untuk Jantung.

  • ACE (Angiotensin-Converting Enzyme) Inhibitors

ACE inhibitors merupakan golongan obat yang umumnya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. ACE inhibitors bekerja dengan cara menghambat angiotensin I menjadi angiotensin II yang bertanggung jawab meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah. Terdapat beberapa efek samping ACE inhibitors seperti batuk kering. Salah satu contoh obatnya ialah lisinopril. Baca juga: Angina Pectoris.

  • Angiotensin II Reseptor Antagonist

Angiotensin II reseptor antagonist memiliki prinsip kerja yang mirip dengan ACE inhibitor. ACE inhibitor dipakai untuk mencegah pembentukan angiotensin II, angiotensin II receptor antagonist bekerja sebagai reseptor angiotensin II namun efek yang ditimbulkan berbeda dengan reseptor angiotensin II umumnya. Efek samping yang mungkin timbul ialah pusing. Salah satu contoh obatnya ialah valsartan.

  • Calcium Channel Blockers

Calcium channel blockers seperti namanya bekerja mencegah atau memblok ion kalsium terutama untuk masuk ke jantung dan dinding pembuluh darah yang menghasilkan tekanan darah menjadi lebih rendah, membuat pembuluh darah menjadi relaks dan melebar. Efek samping yang mungkin terjadi ialah nyeri kepala dan pipi merah. Salah satu contoh obatnya ialah amlodipine. Baca juga: Faktor Penyebab Jantung Koroner.

  • Diuretik

Diuretik bekerja dengan cara meningkatkan pengeluaran urin. Hal ini baik untuk jantung karena volume cairan tubuh akan menurun termasuk darah dan membuat jantung bekerja lebih ringan. Namun terdapat efek samping yang berbahaya tergantung tipe diuretiknya seperti hiperkalemia atau hipokalemia yang berbahaya bagi jantung karena bisa menyebabkan aritmia. Salah satu contoh obatnya ialah loperamide. Seluruh obat di atas memiliki indikasi dan efek samping masing-masing, oleh karena itu sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter obat yang sebaiknya dikonsumsi obat yang mana.

Baca juga: Obat Jantung di ApotikObat Tradisional Jantung Koroner.

3. Operasi

Operasi merupakan salah satu cara mengobati jantung koroner secara medis. Umumnya operasi digunakan ketika penyempitan pembuluh darah akibat deposit lemak atau ketika gejala yang ada tidak mampu dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan, prosedural intervensi atau operasi diperlukan untuk membuka penyempitan pembuluh darah atau perlu dilakukan bypass pembuluh darah yang tersumbat. Berikut ialah pilihan operasi yang digunakan untuk mengobati penyakit jantung koroner:

  • Percutaneous Coronary Intervention

Percutanepus coronary intervention sederhananya ialah penggunaan stent. Stent dipasang di pembuluh darah arteri untuk membukanya terbuka. Percutaneous coronary intervention memiliki nama lain seperti coronary angioplasty, percutaneous transluminal coronary angioplasty, atau balloon angioplasty. Angioplasty sendiri merupakan terminologi yang digunakan untuk menggunakan balon untuk membuka arteri yang menyempit atau arteri yang terblok. Sebelum operasi dilakukan, perlu dilakukan assessment untuk memastikan operasi bisa dilakukan. Prosedur yang dilakukan untuk menilai arteri ialah cardiac catheterisation dan coronary angiography.

Kateter dimasukkan melalui pembuluh darah yang ada di paha atau tangan menggunakan X-ray sebagai pemandu. Lalu setelah mencapai target disuntikkan medium kontras untuk menghasilkan gambaran pembuluh darah, gambar tersebut disebut angiogram. Selain itu juga perlu dicek darah dan pemeriksaan kesehatan umum lainnya untuk memastikan bisa operasi. Selain itu juga tidak makan dan minum 6 jam sebelum operasi. Prosedur operasi sendiri dilakukan di laboratorium chatetersasi, bukan di ruang operasi. Baca juga: Jenis Operasi Jantung.

Ruangan dilengkapi dengan X-ray. Umumnya memakan waktu 30 menit sampai 2 jam. Operasi dimulai dengan incisi kecil pada kulit di paha atau lengan untuk memasukkan sheat untuk membuka selama prosedur. Kateter dimasukkan melalui sheat dan dipandu sampai arteri yang dituju. Kabel tipis dan fleksibel dimasukkan melalui kateter. Balon kecil berbentuk seperti sosis dimasukkan ke kabel di area yang menyempit dan diinflasikan selama 20-30 detik. Pemasangan stent akan disesuaikan dengan balon dan terbuka ketika balon dikembangkan. Stent lalu dibiarkan di arteri ketika balon dikempiskan dan dikeluarkan. Lalu setelah itu akan dicek pembuluh darah dengan memasukkan kontras apakah bisa melawati arteri atau belum. Biasanya diperlukan rawat inap 1-2 hari setelah pemasangan stent.

Baca: Pasang Ring JantungMakanan Pasca Pemasangan Ring.

  • Coronary Artery Bypass Graft

Coronary artery bypass graft merupakan salah satu operasi yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit jantung koroner. Operasi ini dilakukan dengan cara mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lainnya, biasanya dari dada, kaki, atau lengan, dan dipasang di atas atau bawah arteri yang menyempit atau terblok, pembuluh darah ini dinamakan graft. Operasi memakan waktu 3-6 jam.

Banyaknya pembuluh darah yang harus dipasang tergantung tingkat keparahan penyakit jantung koroner yang diderita dan berapa banyak pembuluh darah yang menyempit, oleh karena itu angiogram dilakukan sebelum operasi ini dikerjakan. Operasi dilakukan dalam keadaan tidak sadar alias menggunakan anastesi umum. Hal pertama yang dilakukan ialah mengambil pembuluh darah yang akan dipasang di jantung. Lalu setelah itu ialah menginsisi dada dan membuka tulang sternum dan mengasses jantungmu.

Selama operasi jantung akan dihentikan untuk sementara dan darah dialirkan menggunakan mesin bypass jantung-paru. Lalu graft akan dipasang untuk mengalihkan pembuluh darah di sekitar arteri yang terblok. Setelah semua graft selesai dipasang, jantung akan dimulai kembali dengan menggunakan shock elekrik yang terkendali. Lalu dada akan ditutup kembali dengan jahitan dan permanen kabel metal.

Baca juga: Operasi Bypass Jantung.

Demikian informasi mengenai cara mengobati jantung koroner secara medis. Sebelum mengobati, lebih baik mencegah. Maka jaga gaya hidup Anda menjadi lebih sehat, agar terhindar dari berbagai penyakit.

Sponsors Link
, , , , ,