Sponsors Link

26 Cara Mengatasi Jantung Berdebar-Debar dengan Tepat dan Aman

Sponsors Link

Detak jantung normal untuk dewasa adalah 60-100 detak per menit. Detak jantung yang lebih dari 100 detak per menit meyebabkan jantung berdebar-debar yang disebut takikardia. Tidak semua takikardia berbahaya dan tidak semua takikardia normal. Artikel ini membahas lebih jelas mengenai takikardia dan cara mengatasi jantung berdebar-debar. Dikutip dari heart.org, ada tiga jenis takikardia, yaitu:

ads

1. Atrial atau Takikardia Supraventrikular (SVT)

Penyebab

Atrial atau takikardia supraventrikular (SVT) adalah jantung berdebar-debar yang terjadi bilik bagian atas jantung, terdapat sebutan lainnya yaitu paroxysmal atrial tachycardia (PAT) atau proxysmal supraventricular tachycardia (PSVT). Ada dua tipe takikardia supraventrikular ialah:

  • Atrioventrikular nodal reentrant takikardia (AVNRT)
  • Atrioventrikular reciprocating takikardia (AVRT)

Penyebabnya yaitu sinyal elektrikal bilik bagian atas jantung tidak bekerja normal yang mengakibatkan terganggunya sinyal elektrikal dari sinoatrial (SA) node (pemicu alami detak jantung). Rangkaian detak jantung yang cepat ini tidak memungkinkan jantung untuk terisi penuh dengan darah sebelum berdetak lagi, maka distribusi darah ke seluruh tubuh terganggu.

Baca juga: Penyebab Jantung Berdebar saat TidurPenyebab Jantung Anak Berdetak Kencang.

Orang-orang yang berisiko terkena atrial atau SVT adalah:

  • Anak-anak dengan aritmia
  • Seseorang dengan gangguan kecemasan
  • Kelelahan
  • Terlalu banyak kafein
  • Peminum alkohol berat
  • Perokok berat

Gejala yang menyertainya adalah:

  • Palpitasi (sensasi jantung berdebar kencang)
  • Denyut yang terasa menghentak
  • Pusing atau kepala terasa ringan
  • Nafas pendek
  • Nyeri dada
  • Leher terasa tegang
  • Berkeringat

Bahaya yang Mengintai

Pada kasus yang ekstrim, atrial atau SVT dapat mengakibatkan:

  • Hilang kesadaran. Jika gejala jantung berdebar sudah terasa namun tidak segera istirahat maka asupan oksigen ke otak akan berkurang sehingga Anda akan kehilangan kesadaran.
  • Gagal jantung. Gejala yang kerap berulang dan tidak segera dikonsultasikan ke dokter berisiko mencederai otot jantung karena jantung terlalu sering bekerja dengan tekanan berlebih.

Baca juga: Penyebab Jantung Koroner, Kelainan Tertalogi Fallot.

Cara Mengatasi

Umumnya penderita atrial atau SVT tidak memerlukan terapi medis. Terapi atau pengobatan baru akan dibutuhkan jika gejala SVT kerap berulang. Jika demikian, dokter akan menyarankan cara mengatasi jantung berdebar dengan beberapa metode seperti di bawah ini:

  • Pijat sinus karotis, pijat ini berupa pijatan lembut di area leher dimana arteri karotis terbagi menjadi dua cabang. Pijatan ini harus dilakukan oleh tenaga medis profesional untuk menghindari resiko stroke, cidera jantung atau paru karena penggumpalan darah.
  • Tekanan lembut pada bola mata yang tertutup, akan tetapi metode ini harus dipandu dan diawasi oleh dokter.
  • Metode valsalva ialah cara mengatasi jantung berdebar dimana metode ini dilakukan dengan menutup kedua lubang hidung sembari meniup udara menuju hidung.
  • Dive reflex yaitu tubuh dengan cepat berendam dalam air, terutama air dingin.
  • Mengurangi asupan kopi atau makanan dan minuman yang mengandung kafein.
  • Mengurangi asupan alkohol berlebih.
  • Berhenti merokok.
  • Hindari konsumsi decongestan, obat herbal, dan pil diet.
  • Penuhi kebutuhan tidur malam dengan konsisten.
  • Khusus untuk pasien Sindrom Wolfe-Parkinson-White, metode pengobatan ablasi diperlukan untuk mengendalikan AVRT.
  • Tingkatkan asupan yang baik untuk jantung, seperti ikan, produk whole grain, kacang-kacangan, bawang-bawangan, air putih, sayuran, dan buah-buahan.
  • Kurangi asupan daging berlemak, gorengan, makanan bersantan, jeroan, kulit, sodium, makanan dan minuman manis.

Baca juga: Khasiat Bawang Putih untuk Jantung, Suplemen Jantung Terbaik.

2. Takikardia Sinus

Penyebab

Takikardia sinus adalah peningkatan detak jantung yang masih dalam batas normal. Takikardia sinus terjadi ketika sinoatrial (SA) node mengirimkan sinyal elektrikal lebih cepat dari biasanya akibatnya jantung berdebar namun tidak signifikan. Penyebab dari takikardia sinus yaitu:

  • Demam
  • Kecemasan
  • Sebagian obat-obatan bebas
  • Emosi berlebih, ketakutan
  • Olahraga berat.

Ada penyebab lain namun tidak umum, ialah:

  • Anemia
  • Meningkatan aktifitas tiroid
  • Kerusakan otot jantung (karena riwayat serangan jantung atau gagal jantung sebelumnya)
  • Hemorrtage (pendarahan hebat)

Baca juga: Penyakit Jantung TiroidKebocoran Katup Aorta.

Bahaya yang Mengintai

Karena takikardia sinus masih dalam batasan normal dan tidak disebabkan langsung dari sistem kardiovaskular itu sendiri maka tidak ada bahaya atau resiko penyakit berat yang mengintai kecuali rasa tidak nyaman.

Cara Mengatasi

Untuk kasus takikardia sinus, dokter akan cenderung untuk mengatasi penyebabnya daripada takikardia itu sendiri, seperti:

  • Menyembuhkan demam.
  • Mengatur emosi dan stres, dapat dibantu dengan gerakan yoga ringan dan mudah setiap sebelum tidur malam.
  • Perhatikan efek samping dari tiap obat bebas yang akan Anda konsumsi.
  • Jangan paksakan tubuh untuk terus berolahraga ketika sudah kelelahan, istirahat atau cukupkan olahraga untuk hari itu.
  • Pastikan asupan cairan Anda mencukupi.
  • Seperti yang telah dijabarkan di atas, tingkatkan asupan penyehat jantung dan jauhi asupan yang membebani kerja jantung.

3. Takikardia Ventrikular

Penyebab

Takikardia ventrikular adalah jantung berdebar yang terjadi di bilik bagian bawah jantung atau ventrikel. Takikardia tipe ini besar kemungkinannya dapat membahayakan jiwa dan membutuhkan diagnosis lengkap serta penanganan medis. Takikardia ventrikular terjadi saat sinyal elektrikal di ventrikel tidak memicu dengan normal yang juga mengganggu sinyal elektrikal sinoatrial (SA) node sehingga tidak cukup waktu untuk bilik jantung terisi dengan darah yang diperlukan guna dipompa ke seluruh tubuh.

Baca juga: Kelainan Embriologi Jantung, Kelainan Jantung Bawaan Sianotik.

Penyebab dari takikardia ventrikular yaitu:

  • Penyakit arteri koroner
  • Kardiomiopati
  • Obat-obatan, termasuk obat-obatan terlarang
  • Sarkoidosis (penyakit inflamasi yang menyerang kulit atau jaringan tubuh lain).

Bahaya yang Mengintai

Bahaya yang menghantui penderita takikardia ventrikular tergantung pada penyebab yang menyertainya. Jika takikardia ventrikular yang terjadi merupakan gejala dari penyakit jantung, maka ada kemungkinan pengobatan yang sedang dijalani kurang berhasil, segeralah berkonsultasi dengan dokter jantung Anda, karena tanpa penanganan tepat maka nyawa adalah taruhannya. Begitu pula untuk penyebab non kardiovaskular lain, jantung berdebar yang konstan dan berkepanjangan tidak sebaiknya diacuhkan, datangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan segera.

Cara Mengatasi

Metode dan berapa lama pengobatannya tergantung pada penyebab takikardia ventrikularnya. Bilamana diperlukan tindakan, maka cara mengatasi jantung berdebar yang bisa dijalani adalah:

  • Alat Pacu Jantung

Alat pacu jantung adalah alat yang digunakan ketika pasien mengalami serangan jantung berdebar yang membahayakan jiwa. Dikutip dari id.wikipedia.org, alat ini merupakan stimulator detak jantung yang menggunakan listrik dengan tegangan tinggi untuk memulihkan korban serangan jantung.

Baca juga: MRI Scan JantungCara Cek Kesehatan Jantung.

  • Obat-Obatan dengan Resep Dokter

Dokter pun akan meresepkan obat-obatan anti-aritmia seperti amiodarone, flecainide, procainamide, atau sotalol. Seperti namanya, anti-aritmia, obat-obatan ini merupakan rangkaian dari perawatan jantung berdebar abnormal yang berfungsi merelaksasi jantung sehingga jantung akan menurunkan detakkannya. Selain itu, obat-obatan sejenis beta blocker dan calcium channel blocker pun mungkin diresepkan, tergantung pada kondisi kardiovaskular pasien.

Baca juga: Obat Jantung di Apotek.

  • Ablasi

Ablasi ialah metode pembedahan untuk mengatasi gangguan jantung berdebar dengan menggunakan kateter yang dimasukan ke dalam bilik jantung, lalu kateter dihubungkan pada mesin khusus guna menyalurkan energi listrik yang mampu memutus jalur konduksi tambahan ataupun fokus-fokus aritmia yang menyebabkan jantung berdebar. Metode ablasi diperuntuhkan untuk pasien jantung berdebar yang beresiko serangan jantung dan serangan aritmia jantung berulang.

Baca juga: Terapi Ablasi Jantung.

  • Implantable Cardioverter Defiblillator (ICD)

ICD fungsinya sama dengan alat pacu jantung, hanya saja ICD langsung dipasangkan di jantung pasien melalui pembedahan. Prosedur ini adalah pilihan ketika obat-obatan, ablasi, dan alat pacu jantung tidak mampu mengatasi masalah jantung berdebar. Alat ini bekerja dengan memonitor aktifitas elektrik, irama denyut, detak jantung, dan temperatur darah, ketika kelainan detak jantung terjadi maka ICD akan menuntun jantung kembali ke detak jantung normal.

  • Pembedahan

Selain prosedur pembedahan untuk memasang ICD, dapat pula dilakukan pembedahan jantung terbuka dimana dokter akan memberikan sayatan pada bagian bawah jantung yang disebut sternum, tujuannya adalah untuk memperbaiki pola pemicu detak jantung.


Baca juga: Jenis Operasi Jantung.

  • Asupan yang Disarankan

Lebih jelas mengenai asupan yang baik untuk jantung, pertama adalah omega-3 yang mudah didapat dari ikan berlemak seperti salmon, sarden (bukan kalengan), tuna, dan patin. Omega-3 sangat baik untuk segala aspek kesehatan jantung termasuk menurunkan resiko jantung berdebar. Kedua ialah serat, serat yang dimaksud adalah serat larut yang umumnya terkandung dalam oatmeal, beras merah, dan produk whole grain, karena serat larut ini mampu mencegah tubuh menyerap kolesterol jahat (LDL) selama proses pencernaan.

Ketiga adalah sayur dan buah-buahan, baik itu jenis beri, jenis citrus, tomat, polong-polongan, ataupun sayuran hijau. Kenapa? Karena sayur dan buah kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk meringankan kerja sistem kardiovaskular Anda. Selain dari buah dan sayur, antioksidan juga bisa diperoleh dari bubuk cocoa murni, dark chocolate (kandungan cocoa minimal 60%), dan teh. Terakhir kedelai dan produk olahannya seperti tahu dan tempe, kedelai bukan hanya berserat, bervitamin, bermineral, dan memiliki anti-oksidan, kedelai pun bisa menjadi pengganti protein dan susu yang rendah lemak.

Baca juga: Gaya Hidup Jantung SehatManfaat Omega-3 untuk Jantung.

  • Asupan yang Dihindari

Anda dengan gangguan takikardia ventrikuler, diwajibkan menghindari sodium berlebih karena hanya akan memperburuk jantung berdebar, penderita gangguan jantung disarankan mengkonsumsi sodium hanya 1.500 gr/hari. Kedua ialah refined grain, karena berkaitan erat dengan konsumsi makanan manis berlemak. Ketiga adalah makanan berlemak dan berkolesterol jahat seperti yang banyak terkandung dalam gorengan, kulit, jeroan, dan kue. Lemak dan kolesterol jahat hanya akan mempersempit pembuluh darah dengan plak yang ditimbulkannya.

Baca juga: Pantangan Jantung Rematik, Makanan untuk Jantung Rematik.

  • Cara Pengolahan

Bahan makanan yang baik harus didukung dengan cara pengolahan yang baik, hindari proses penggorengan, pemanggangan atau pembakaran yang menghasilkan bagian hitam pada makanan, dan proses pemanasan yang terlalu lama. Proses penggorengan dapat menambahkan lemak dan kolesterol jahat. Bagian gosong menghitam pada makanan bersifat karsinogenik yang penyebabkan inflamasi pada arteri. Sedangkan proses pemanasan yang terlalu lama merusak vitamin, mineral, dan anti-oksidan dalam makanan.

Dikutip dari webmd.com, diet terbaik untuk sistem kardiovaskular adalah diet mediterania karena mencakup makanan dan cara pengolahan yang baik untuk jantung dan pembuluh darah.

Sekian penjelasan seputar cara mengatasi jantung berdebar-debar, semoga bisa bermanfaat dalam mendampingi Anda dengan gangguan tersebut.

Sponsors Link
, , , , , ,
Oleh :
Kategori : Pengobatan