Sponsors Link

NCP Penyakit Jantung: Pola Diet dan Bahan Makanan

Sponsors Link

Dilansir dari eatrightpro.org, NCP atau Nutrition Care Process adalah pendekatan sistematik guna memberikan perawatan dalam bentuk panduan gizi yang tepat dan berkualitas. Penerapan NCP tidaklah sama untuk setiap pasien. Metode ini membantu ahli gizi melihat informasi untuk perawatan individual, memasukkannya ke data pasien dan menilai serta menggunakannya untuk mengambil tindakan selanjutnya untuk si pasien. Informasi ini pun bisa digunakan di bidang medis lain, termasuk informasi untuk tenaga medis dan terapis.

ads

Baca juga: Gaya Hidup Jantung SehatMakanan untuk Anak Sakit Jantung.

Standar NCP Jantung

Pada tahun 2003, Academy’s House of Delegates menggunakan NCP untuk membantu pakar diet mengambil keputusan medis penting. Metode NCP mampu memberikan perawatan yang efisien dan efektif. Dan Nutrition Care Process terdiri dari beberapa tahap:

  • Nutrition Assessment. Ahli gizi mengumpulkan semua informasi mengenai riwayat asupan atau gizi, data biokimia, tes dan prosedur medis, pengukuran anthropometric, efek asupan gizi pada tubuh, dan riwayat pasien.
  • Nutrition Diagnosis. Informasi yang telah dikumpulkan selama nutrition assessment membantu ahli gizi menemukan diagnosa nutrisi yang tepat.
  • Nutrition Intervention. Ahli gizi menentukan kombinasi gizi untuk mengatasi masalah kesehatan jantung, dan meringankan gejalanya.
  • Nutrition Monitoring/Evaluation. Tahap terakhir adalah monitoring dan evaluasi dimana ahli gizi menentukan pencapaian pasien, apakah pasien mengalami kemajuan atau tidak.

Baca juga: Makanan untuk Penderita Aritmia Jantung.

Bahan Makanan Standar NCP Jantung

Walau NCP penyakit jantung berbeda untuk tiap orang, tetapi secara umum cara pembagian gizinya ada tiga jenis, sebagaimana dilansir dari ncbi.nih.gov, berikut pembagiannya:

Pola Diet

  • Diet Rendah Lemak

Pada dasarnya diet ini menyarankan jumlah asupan lemak sebanyak 25% – 35% dari total kalori, terdiri dari  lemak jenuh tidak lebih dari 7% – 10%, lemak trans kurang dari 1%, dan sisanya dari lemak tak jenuh dan omega-3 dengan total lemak keseluruhan kurang dari 300 mg/hari. Asupan rendah lemak ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi daging rendah lemak, memperbanyak sayur, susu dan produk olahannya yang rendah lemak, serta mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak trans. Pada dasarnya, diet ini meningkatkan asupan karbohidrat dengan tetap memperhatikan jenis karbohidratnya.

  • Diet Rendah Karbohidrat

Diet rendah karbohidrat ini menyarankan konsumsi 30-130 gram karbohidrat per hari dari total 45% asupan kalori. Diet ini terbukti mampu menurunkan kadar trigliserida (TG) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, diet ini juga dapat menurunkan berat badan secara signifikan (-7,04 kg (95% CI -7,20/-8,88)), indeks massa tubuh (IMT) (-2,09 kg/m2) (95% CI -2,15/2,04), tekanan darah sistolik (-4,81 mmHg (95% CI -5,33/-4,28)), tekanan darah diastolik (-3,10 mmHg (95% CI -3,45/-2,74)), TG plasma (-29,71 mg/dL (95% CI -31,99/-27,44)), meningkatkan HDL (1,73 mg/dL) [95% CI 1,44/2,01]. Sedangkan kadar kolesterol jahal (LDL) dan kreatinin tidak ada berubah berarti. Kesimpulannya, diet ini membantu menurunkan berat badan dan resiko penyakit kardiovaskular, akan tetapi efek jangka panjangnya masih belum diketahui.

Baca juga: Mengobati Jantung dengan Kulit Manggis, Jenis Obat Jantung Apotek.

  • Diet Mediterania

Diet mediterania berasal dari Kreta dan Italia dan ciri khasnya ialah asupan tinggi lemak (40%-50% dari total kalori harian). Terdiri dari asupan lemak jenuh ≤8%, lemak tak jenuh 15%-25%, dan asupan tinggi omega-3 dari ikan atau tumbuhan, tapi rendah asupan omega-6. Makanan untuk menu ini mencakup sayuran dan buah segar, roti gandum utuh, polong-polongan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Bisa juga menambahkan asupan susu dan produk olahannya yang rendah lemak, telur, ikan, ayam, sedangkan daging merah dihindari. Pelaku diet mediterania yang konsisten memiliki resiko penyakit jantung koroner yang rendah.

  • Diet Dash

Dietary Aproach to Stop Hypertension (DASH) adalah program gizi yang diciptakan pada tahun 1999 dengan tujuan utama untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan juga resiko penyakit kardiovaskular. Makanan dalam diet dash ini yaitu sayuran dan buah-buahan, produk rendah lemak, gandum utuh, ayam, ikan, dan kacang-kacangan, selain itu juga rendah asupan lemak, daging merah, gula, dan soda. Secara nutrisi, diet ini tinggi kalsium, potasium, magnesium, dan serat, namun rendah lemak jenuh, kolesterol, dan sodium.

Baca juga: Pantangan Makanan Jantung RematikMakanan untuk Jantung Rematik.

Bahan Makanan

1. Bijian Utuh dan Serat

Produk bijian utuh berarti bijian yang tidak melewati proses penggilingan yang panjang sehingga masih ada bagian endosperm, sekam (bagian terluar gandum) dan biji. Sedangkan tepung gandum yang halus dan putih hanya tersisa bagian endospermnya. Contoh produk bijian utuh yaitu gandum utuh, beras utuh, jelai, jagung, gandum hitam, oats, jawawut, dan beras liar.

2. Sayuran dan Buah-Buahan

Dalam istilah botani, buah adalah benih dan jaringan yang mendampingi tanaman. Sedangkan arti buah dalam istilah kuliner adalah bagian berair pada tanaman yang memiliki rasa manis (jeruk, apel, pir, mangga) atau masam (lemon, jeruk nipis, cranberries). Sedangkan arti sayur dalam istilah kuliner adalah bagian tanaman yang bisa dimakan seperti tangkai (seledri), akar (wortel), umbi (kentang), bawang-bawangan, daun (kangkung, bayam), dan benih (kacang mete), bunga (sedap malam), sebagian buah (timun, tomat). Bukti bahwa sayur dan buah berkaitan dengan penurunan resiko penyakit kardiovaskular hanyalah dari data epidemiologikal, namun diperkirakan karena sayur dan buah mengandung serat dan antioksidan.

Baca juga: Manfaat Mengkudu untuk Jantung, Jus untuk Jantung Tersumbat.

3. Kacang-Kacangan

Kacang adalah makanan padat gizi dengan kandungan kompleks seperti lemak tak jenuh dan komposisi bioaktif lain (protein sayur kualitas tinggi, serat, mineral, tokoferol, fitosterol, dan fenolik) yang ampuh menurunkan resiko penyakit kardiovaskular. Kacang-kacangan yang dimaksud seperti almond, hazelnut, walnut, pistachio, kacang pinus, mete, pikan, makademia, dan kacang Brasil.

4. Kedelai

Protein kedelai adalah protein yang terkadung dalam kedelai dan biasa digunakan untuk mengantikan protein hewani. Kedelai termasuk polong-polongan yang tidak mengandung kolesterol dan rendah lemak jenuh, serta satu-satunya sayur yang memiliki delapan asam amino esensial. Kedelai juga sumber serat, zat besi, kalsium, zink, dan vitamin B, serta anti-oksidan isoflavon.

5. Susu dan Produk Olahannya

Susu dan olahannya kaya akan mineral (kalsium, potasium, dan magnesium), protein (kasein dan whey), serta vitamin (riboflavin dan vitamin B12) yang sangat baik untuk kesehatan jantung, namun di sisi lain juga mengandung lemak jenuh yang buruk untuk jantung. Maka dari itu sebaiknya jangan dikonsumsi secara berlebihan.

Baca juga: Makanan Pasca Pemasangan Ring Jantung.

6. Minuman Beralkohol

Kebaikan alkohol (etanol) untuk jantung hanya untuk peminum ringan dan sedang (tiga gelas dalam satu atau dua hari) karena mampu meningkatkan kadar HDL, fibrinolisis, fungsi endotelial, efek anti-oksidan, menurunkan kepadatan fibrinogen dan plasma, penggumpalan trombosit, dan inflamasi.

7. Kopi dan Kafein

Kopi adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Selain dari kopi, kafein juga terkandung pada teh, produk cocoa, minuman kola, dan minuman berenergi. Kopi juga mengandung asam clorogenik, flavonoid, melanoidin, furan, piroles, dan anmaltol. Kandungan-kandungan ini terbukti mudah diserap tubuh dan bekerja sebagai antioksidan untuk tubuh. Banyak pertentangan mengenai kopi dan kafein untuk jantung, namun penelitilian membuktikan bahwa konsumsi sedang kopi (3-4 cangkir/hari atau 300-400 mg kafein) sangat kecil beresiko untuk jantung.

8. Teh

Teh dihasilkan dari tanaman Camellia sinensis, sedangkan teh hijau dan teh coklat berbeda dari cara pengolahannya sehingga memberikan warna akhir yang berbeda. Kelebihan teh untuk jantung ialah dari kandungan polifenolik flavonoidnya.


9. Cocoa

Cocoa berbeda dengan coklat, bila coklat adalah bubuk cocoa yang telah melalui proses pencampuran dengan bahan lain yang membuatnya mengandung gula, maka cocoa adalah biji tanpa lemak yang menjadi bahan dasar pembuatan bubuk cocoa. Cocoa kaya akan polifenol, dan coklat sendiri mengandung asam lemak (oleik, palmitik, dan asam stearik). Yang menjadi saran untuk kesehatan jantung adalah bubuk cocoa tanpa gula atau tambahan lain dan dark chocolate (60%-70% cocoa).

10. Bawang Putih

Bawang putih kering mengandung karbohidrat, sulfur, protein, serat, asam amino bebas, saponin, mineral, vitamin A dan C, serta fenolik, yang baik untuk kesehatan jantung karena terbukti menurunkan kadar kolesterol.

Baca juga: Khasiat Bawang Putih untuk Jantung.

11. Telur

Selama 40 tahun terakhir, masyarakat selalu diperingati akan konsumsi telur yang tinggi kolesterol. Padahal penelitian terkini menunjukkan kolesterol telur tidak banyak berpengaruh pada kadar kolesterol darah dan penyakit kardiovaskular, sebaliknya telur mengandung protein, vitamin (B 12, E, dan E), serta mineral (asam folik, selenium, kolin, zink, dll). Kira-kira 50% total lemak telur adalah lemak tak jenuh.

Suplemen

1. Garam dan Sodium

Diet rendah sodium cocok untuk NCP penyakit jantung karena terlalu banyak sodium berkaitan erat dengan peningkatan tekanan darah. asupan sodium harian yang disarankan adalah 2300 mg/hari.

Baca juga: Suplemen Jantung Terbaik.

2. Anti-Oksidan Vitamin E dan C

Dalam tahap nutrition intervention, pemberian suplemen vitamin E, C dan beta karoten meningkatkan taraf hidup (RR = 1,06, CI 95% 1,04-1,10). Studi juga menunjukkan bahwa beta karoten berperan sebagai perantara efek pro-oksidan.

3. Vitamin D

Selain untuk kesehatan tulang dan gigi, vitamin D juga baik untuk kesehatan secara umum dan mengurangi resiko penyakit auto-imun, kanker, penyakit kardiovaskular, depresi, demensia, penyakit infeksi, dan lain-lain.

4. Coenzyme Q10 (CoQ10)

CoQ10 adalah produk alami, quinone yang larut dalam lemak yang membatasi porsi hidrofobik membran sel dan berperan sebagai pembawa elektron dalam respirasi mitokondria, serta berfungsi sebagai antioksidan, mengurangi radikal bebas, dan mencegah peningkatan lipid.

Baca juga: Manfaat CoQ10 untuk Jantung.

5. Magnesium (Mg)

Mg adalah mineral yang melimpah dalam tubuh, diperkirakan 50% dari total Mg ditemukan dalam tulang. Sumber Mg yaitu sayuran hijau, kacang-kacangan, alpukat, gandum utuh, polong-polongan, kedelai, cocoa, dan sebagian seafood. Disarankan untuk memenuhi asupan magnesium 320-420 mg/hari.

6. Homocysteine-Reducing Agents

Homocysteine adalah asam amino mengandung sulfur dan diproduksi tubuh saat tubuh kekurangan asam amino metionin. Untuk menghasilkan homocysteine dibutuhkan asam folik, vitamin B 12, dan vitamin B 6. Kekurangan homocysteine dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular.

7. Omega-3 dan Minyak Ikan

Omega-3 tipe DHA dan EPA terdapat dalam minyak ikan, sedangkan omega-3 tipe ALA terdapat pada walnut atau flaxseed. Omega-3 mampu menurunkan kadar LDL yang berarti baik untuk jantung.

Baca juga: Manfaat Omega-3 untuk Jantung.


Resiko Kekurangan Gizi Jantung

Apabila sistem kardivaskular kekurangan gizi maka banyak penyakit atau kelainan yang mengintai jantung dan pembuluh darah, diantaranya yaitu:

  1. Penyakit Arteri Koroner: adalah aliran darah kaya oksigen ke jantung berkurang atau terhambat. Baca juga: Penyebab Jantung Koroner.
  2. Penyakit Arteri Periferal: adalah penyumbatan pembuluh darah menuju kaki.
  3. Penyakit Cerebrovaskuler: adalah penyumbatan pembuluh darah ke otak sehingga asupan oksigen ke otak menurun.
  4. Stenosis Arteri Renalis: adalah penyumbatan pembuluh darah menuju ginjal.
  5. Aortic Aneurysm: adalah melemah dan melebarnya aorta lebih dari 1,5 kali ukuran normal.
  6. Kardiomiopati: adalah penyakit yang berhubungan dengan melemah dan menebalnya otot jantung dan vertrikel.
  7. Penyakit Jantung Hipertensif: adalah penyakit jantung yang sepenuhnya diakibatkan oleh tekanan darah tinggi baik secara langsung atau tidak langsung.
  8. Gagal Jantung: adalah kondisi dimana jantung gagal untuk mendistribusikan pasokan darah yang memadai ke seluruh tubuh. Baca juga: Gagal Jantung dalam Kehamilan.
  9. Penyakit Pulmonalis Jantung: adalah kelainan pada pembuluh pulmonalis sehingga suplai darah dari jantung menuju sistem pernafasan dan sebaliknya terhambat.
  10. Disritmia Kardiak: atau aritmia jantung adalah gangguan pada irama detak jantung, baik itu melambat, cepat, atau berjeda.
  11. Endokarditis: adalah peradangan pada membran di dalam jantung atau endokardium yang umumnya diakibatkan oleh infeksi di katup jantung.
  12. Peradangan Kardiomegali: adalah kondisi dimana jantung membesar, baik pada artrium (bilik bagian atas) atau vertrikel (bilik bagian bawah) yang biasanya merupakan efek samping dari penyakit jantung lain.
  13. Miokarditis: adalah inflamasi atau peradangan pada lapisan dinding jantung bagian tengah.
  14. Penyakit Katup Jantung: adalah kelainan pada satu atau lebih katup jantung sehingga sirkulasi darah di sekitar jantung terhambat. Baca juga: Kebocoran Katup TrikuspidKebocoran Katup Aorta.
  15. Kelainan Jantung Bawaan: adalah kelainan jantung pada bayi yang dilahirkan karena ketidaksempuraan pembentukan jantung selama masa kehamilan.
  16. Penyakit Jantung Rematik: adalah kelainan katup jantung akibat respon auto-imun tubuh pada infeksi di katup jantung. Baca juga: Jantung Rematik Pada Anak.

Demikian info tentang NCP penyakit jantung, semoga bermanfaat untuk Anda dalam mengatur pola makan agar kebutuhan gizi jantung terpenuhi.

Sponsors Link
, , , , , ,
Oleh :
Kategori : Gizi