Sponsors Link

8 Faktor Penyebab Gagal Jantung yang Harus Diwaspadai

Sponsors Link

Gagal jantung atau yang dikenal sebagai gagal jantung kongestif, terjadi ketika otot jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh sesuai dengan yang seharusnya. Beberapa faktor penyebab gagal jantung seperti penyempitan arteri pada jantung (penyakit jantung koroner) atau tekanan darah tinggi, secara berangsur akan mengakibatkan jantung terlalu lemah atau kaku untuk melakukan pemompaan darah secara efisien.

ads

Tidak seluruh kondisi penyebab gagal jantung akan mampu kembali ke kondisi jantung yang semula, namun pengobatan akan membantu meningkatkan tanda membaiknya kondisi jantung, serta membantu usia jantung lebih panjang. Perubahan hidup – seperti olahraga, mengurangi asupan natrium pada makanan, mengelola stres dan penurunan berat badan – dapat meningkatkan kualitas hidup. Cara untuk mencegah kegagalan jantung adalah dengan mencegah dan mengontrol kondisi yang menyebabkan gagal jantung, seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes, atau obesitas.

Gagal jantung seringkali bertambah buruk karena kondisi jantung yang telah rusak atau melemah. Akan tetapi, jantung tidak perlu melemah untuk dapat mengakibatkan kondisi gagal jantung. Gagal jantung juga dapat terjadi apabila jantung terlalu kaku. Pada kondisi gagal jantung, bilik pompa utama pada jantung (ventrikel) menjadi kaku dan tidak terisi secara seharusnya saat detak jantung terjadi. Pada beberapa kasus gagal jantung, otot jantung mulai rusak dan melemah, dan ventrikel akan berdilatasi pada titik dimana jantung tidak dapat lagi memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Jantung tidak dapat lagi memenuhi kapasitas normal pemompaan darah pada seluruh bagian tubuh.

Fraksi ejeksi merupakan ukuran penting yang menunjukkan seberapa baik jantung memompa dan digunakan untuk membantu mengklasifikasikan jenis gagal jantung. Pada jantung yang sehat, fraksi ejeksi adalah 50% atau lebih tinggi – berarti lebih dari setengah bagian darah akan terisi ke dalam ventrikel saat dipompa dan setiap kali denyut jantung berdetak.

Namun, kegagalan jantung terjadi saat fraksi ejeksi dalam keadaan normal. Hal ini dapat terjadi ketika otot jantung menjadi kaku karena tekanan darah yang tinggi. Kegagalan jantung dapat melibatkan bagian kiri (ventrikel kiri), bagian kanan (ventrikel kanan), ataupun kedua bagian jantung. Umumnya, kegagalan jantung dimulai dari bagian kiri, khususnya ventrikel kiri – bilik pemompaan utama dari jantung.

Berikut ini adalah jenis gagal jantung, yaitu:

  • Gagal jantung bagian kiri, yaitu cairan akan kembali ke dalam paru-paru dan menyebabkan napas pendek
  • Gagal jantung bagian kanan, yaitu cairan akan kembali ke bagian perut, kaki, dan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kaki
  • Gagal jantung sistolik, yaitu ventrikel kiri tidak dapat berkontraksi yang mengindikasikan terjadinya gangguan pemompaan
  • Gagal jantung diastolik (yang dikenal sebagai gagal jantung dengan fraksi ejeksi), dimana ventrikel kiri tidak dapat berelaksasi atau terisi secara penuh, menunjukkan adanya masalah pengisian jantung

Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab gagal jantung yang dapat merusak atau memperlemah jantung dan mengakibatkan gagal jantung, yaitu.

1. Penyakit jantung koroner dan serangan jantung

Penyakit jantung koroner adalah bentuk utama dari penyakit jantung dan kebanyakan disebabkan oleh gagal jantung. Penyakit ini disebabkan dari penumpukan jaringan lemak (plak) pada arteri yang menyebabkan penurunan aliran darah dan menyebabkan serangan jantung

2. Tekanan darah tinggi (penyakit jantung hipertensi)

Apabila tekanan darah Anda cukup tinggi, jantung akan bekerja lebih keras daripada yang seharusnya untuk mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh. Kerja ekstra ini akan mengakibatkan otot jantung menjadi kaku atau terlalu lemah untuk memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.

3. Penyakit katup jantung

Katup jantung akan menjaga aliran darah tetap mengalir dalam arah teratur melalui jantung. Katup yang rusak – disebabkan oleh kerusakan jantung, gangguan arteri koroner, atau infeksi jantung – akan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras yang akan melemahkan jantung.

4. Kerusakan otot jantung (kardiomiopati dilatasi)

Kerusakan otot jantung (kardiomiopati) dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk beberapa penyakit, infeksi, penyalahgunaan alkohol, dan efek toksik dari obat, seperti kokain atau beberapa obat yang digunakan untuk kemoterapi. Faktor genetik juga dapat berperan penting.


5. Miokarditis

Miokarditis adalah inflamasi otot jantung. Umumnya, disebabkan oleh virus dan dapat mengarah pada kegagalan jantung sisi kiri.

6. Defek jantung saat dilahirkan (kerusakan jantung kongenital)

Apabila jantung dan bilik atau katup tidak terbentuk secara utuh pada awal kelahiran, bagian jantung yang normal akan bekerja lebih keras untuk memompakan darah ke seluruh tubuh, yang akan mengakibatkan gagal jantung

7. Ritme jantung yang tidak normal (aritmia jantung)

Ritme jantung yang abnormal dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, menyebabkan energi ekstra yang diperlukan agar jantung dapat bekerja. Detak jantung yang melambat akan menyebabkan gagal jantung.

8. Penyakit lainnya

Penyakit kronis lainnya, seperti diabetes, HIV, hipertiroidisme, hipotiroidisme, atau penumpukan zat besi (hemokromatosis) atau protein (amiloidosis) – berkontribusi terhadap gagal jantung.

  • Penyakit paru – paru: Saat paru-paru tidak bekerja seperti yang seharusnya, maka jantung harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan oksigen yang lebih banyak untuk seluruh tubuh
  • Diabetes: Diabetes akan meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung. Penderita diabetes akan mengalami hipertensi dan aterosklerosis dari peningkatan kadar lemak di dalam darah. Baik hipertensi, maupun aterosklerosis berkaitan dengan kegagalan jantung.
  • Obesitas: Obesitas dapat menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dibandingkan orang yang non obesitas. Obesitas dapat menjadi penyebab kesulitan bernapas saat tidur dan dapat menyebabkan kardiomiopati.
  • Sleep apnea: Sleep apnea adalah kondisi gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan seseorang saat tidur terganggu. Kondisi seperti ini akan berpotensi mengancam kehidupan. Adanya jeda saat bernapas akan mengakibatkan kelelahan yang parah sepanjang hari, meningkatkan risiko keamanan, dan menyebabkan melakukan akitivitas yang membutuhkan konsentrasi. Sleep apnea adalah faktor risiko pada masalah medis seperti tekanan darah tinggi, gagal jantung, diabetes, dan stroke. Pada beberapa kasus, orang dengan gagal jantung akan menggunakan mesin CPAP.

Penyebab gagal jantung akut mencakup virus yang menyerang otot jantung, infeksi parah, reaksi alergi, pembekuan darah pada paru-paru, penggunaan obat khusus atau penyakit yang akan mempengaruhi kondisi seluruh tubuh.

Berbagai faktor penyebab gagal jantung tersebut perlu diketahui untuk mendorong masyarakat agar terus dapat melakukan gaya hidup jantung sehat, olahraga untuk kesehatan jantung, dan mencoba resep makanan untuk penyakit jantung.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Penyebab