Sponsors Link

Penyakit Jantung pada Persalinan : Penyebab – Gejala – Cara Mengatasi

Sponsors Link

Persalinan merupakan proses yang paling ditunggu oleh ibu hamil, sebab kebahagiaan dan penantian melihat buah hati akan terbayar. Namun, proses persalinan bukanlah hal mudah, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu agar sehat, kuat dan stabil selama melahirkan. Namun ada beberapa ibu yang mengalami penyakit jantung pada persalinan, padahal sang ibu tidak memiliki riwayat penyakit jantung sama sekali. Apakah hal semacam itu bisa terjadi?

ads

Saat persalinan, banyak komplikasi yang bisa terjadi. Namun penyakit jantung saat persalinan umumnya terjadi pasca partus di mana penyakit satu ini tidak termasuk dalam jenis penyakit jantung bawaan. Ibu yang baru selesai melahirkan mengalami robekan pada dinding pembuluh arteri secara tiba-tiba.

Dalam dunia medis, penyakit jantung pada persalinan ini disebut spontaneous coronary artery dissection (SCAD) atau diseksi arteri koroner spontan. Penyakit jantung yang tiba-tiba ini sering menyerang ibu usia muda, tanpa riwayat penyakit jantung sama sekali.

Penyebab pasti dari penyakit jantung ini belum diketahui secara pasti. Namun penjelasan yang bisa diberikan terkait munculnya penyakit jantung ini adalah meningkatnya sistem kerja jantung saat masa hamil. Sebab jantung memompa dua kali lebih banyak untuk ibu dan janin. Sehingga kinerja otot jantung melemah dan menyebabkan jantung mengalami pembengkakan.

Namun, beberapa faktor bisa memperbesar terjadinya resiko penyakit jantung saat persalinan, antara lain obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat diabetes, malnutri saat kehamilan, dan perilaku kurang sehat seperti merokok atau mengonsumsi alkohol hingga mengonsumsi makanan yang tidak baik untuk jantung.

Resiko paling fatal yang bisa terjadi bila penyakit jantung saat persalinan tidak terdeteksi sejak dini adalah kematian. Gejala apa saja yang perlu kita perhatikan? Gejala yang paling umum dirasakan oleh ibu dengan resiko penyakit jantung pada persalinan berupa SCAD adalah :

  • Sesak napas atau tidak nyaman saat bernapas
  • Pusing dan mual
  • Nyeri pada bagian dada, terutama dada sebelah kanan
  • Badan mudah lelah saat melakukan aktivitas kecil
  • Keringat berlebihan dan sering buang air kecil
  • Detak jantung lebih cepat
  • Sakit pada bagian leher, punggung, lengan, bahu bahkan rahang
  • Terjadi pembengkakan bagian kaki dan pergelangan kaki

Bila diperhatikan, sekilas gejala SCAD di atas lebih mirip gejala yang umumnya dialami ibu hamil. Sehingga ibu tidak cermat dalam memperhatikan kondisi kesehatannya. Begitu pula bila penyakit jantung ini terjadi pasca partus, masih kurang mendapat perhatian. Sehingga ibu memerlukan penanganan bila terkena penyakit jantung saat persalinan.

Pastikan ibu melakukan pemeriksaan rutin pasca persalinan untuk meninjau apakah gejala yang ibu rasakan merujuk pada penyakit jantung saat persalinan. Biasanya dokter akan memeriksa kondisi jantung ibu di mana cara  cek kesehatan jantung paling sederhana melalui steteskop untuk mendengarkan suara abnormal pada paru-paru dan jantung.

Pemeriksaan tekanan darah juga dilakukan oleh dokter penyakit jantung. Dilanjutkan dengan berbagai tes kesehatan untuk mengukur laju aliran darah dalam pembuluh darah, seperti CT-scan pada jantung untuk memeriksa keadaan jantung secara menyeluruh, scan nuklir untuk memperlihatkan penampakan bilik jantung, EKG atau USG jantung untuk merekam kinerja detak jantung. Serta beberapa rangkaian tes paru-paru yaitu X-ray menyeluruh pada bagian dada.

Pengobatan yang dilakukan dokter spesialis penyakit jantung biasanya meresepkan obat pengencer darah, obat penahan nyeri, obat yang dapat memperbaiki aliran darah ke jantung, obat tekanan darah, bahkan obat kolesterol. Pada kasus penyakit jantung yang lebih berat, diperlukan jenis operasi jantung berupa pembedahan arteri untuk memasang ring jantung, transplantasi jantung atau prosedur pompa jantung balon.

Bila ibu benar-benar terdiagnosa penyakit jantung pada persalinan, maka disarankan untuk melakukan diet rendah garam untuk mencegah meningkatnya tekanan darah. Serta menghindari minuman beralkohol dan produk tembakau, baik rokok bahkan asapnya, karena akan memperburuk kondisi jantung ibu. Sebaliknya, ibu bisa mengonsumsi makanan yang menguatkan jantung seperti buah-buahan, sayuran hijau, dan ikan.

Jika ibu telah mengalami penyakit jantung saat persalinan ini sebelumnya, pada kelahiran selanjutnya akan menjadi penyakit jantung permanen. Selain itu, sebelum dan selama kehamilan, Anda juga bisa mencari tahu tentang cara mencegah penyakit jantung pada bayi demi kewaspadaan.

Selain SCAD (spontaneous coronary artery dissection) ada satu lagi penyakit jantung saat persalinan yang bisa terjadi pada ibu, yaitu kardiomiopati post partum. Penyebab utamanya adalah pembengkakan pada jantung usai melahirkan.

Jantung merupakan organ penting dalam tubuh yang wajib dijaga kesehatannya agar bisa berfungsi dengan baik. ada banyak gaya hidup jantung sehat yang bisa Anda terapkan di rumah tanpa mengeluarkan banyak biaya. Selain itu, Anda juga bisa mencoba beberapa olahraga ringan yang baik untuk jantung, salah satunya adalah Yoga. Terdapat banyak manfaat yoga untuk jantung yang bisa Anda dapatkan dengan latihan rutin.

Demikian ulasan singkat mengenai penyakit jantung pada persalinan. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Penyebab