Sponsors Link

5 Efek Kemoterapi Terhadap Jantung Pada Penderita Kanker

Sponsors Link

Kanker adalah salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan proses perawatan kanker terus dikembangkan sampai saat ini. Masalahnya adalah perawatan kanker harus dilakukan dengan cepat sebab sel kanker bisa bersifat sangat agresif dan terus menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Karena itu ada beberapa perawatan kanker yang sering dilakukan secara bersamaan seperti kemoterapi, radioterapi dan perawatan modern dengan stem cell.

ads

Perawatan kanker yang sangat umum dan hampir dilakukan untuk semua jenis kanker adalah kemoterapi. Kemoterapi akan dilakukan lewat obat oral (obat yang diminum pasien) dan cairan yang dimasukkan lewat infus (IV) dan suntikan dibawah kulit. Kemoterapi sering menggunakan obat keras untuk melawan perkembangan sel kanker. Sayangnya ada beberapa efek kemoterapi terhadap jantung pada penderita kanker, yaitu:

1. Kerusakan Pembuluh Darah

Masalah awal yang terjadi pada jantung dimulai dari kondisi penyempitan pembuluh darah jantung. Kondisi ini terjadi ketika obat yang dimasukkan lewat pembuluh darah memiliki efek angiogenesis inhibitor. Obat ini akan menyebabkan sulitnya pembentukan sel pembuluh darah yang baru sehingga pembuluh darah yang rusak akibat obat tidak tergantikan. Kemudian semakin lama obat masuk ke dalam pembuluh darah maka pembuluh darah pada jantung terus mengalami penyempitan. Awal kerusakan pembuluh darah jantung ini yang kemudian bisa memicu komplikasi jantung yang lain.

2. Gangguan Irama Jantung

Kerusakan pembuluh darah pada jantung juga bisa memicu kondisi gangguan irama jantung. Masalah ini akan menyebabkan penderita kanker mulai mengalami gangguan jantung yang akan membuat jantung tidakm memiliki detak jantung yang normal. Terkadang detak jantung sangat cepat dan terkadang juga sangat lambat. Sementara orang yang normal memiliki detak jantung antara 100 sampai 170 detak per menit. Jika sudah terjadi gangguan irama jantung selama kemoterapi maka penderita bisa pingsan dan perlu mendapatkan perawatan segera.

3. Aterosklerosis

Kondisi lain yang sangat berbahaya dari obat kemoterapi adalah aterosklerosis yang awalnya disebabkan karena terjadi penyumbatan keping darah pada pembuluh darah. Kondisi ini dimulai ketika aliran darah ke jantung semakin menyempit akibat kerusakan pembuluh darah. Pada orang yang tidak mendepatkan kemoterapi maka penyebabnya sering karena penumpukan lemak dan kolesterol yang bisa menyebabkan serangan jantung koroner. Plak ini juga yang akan menyebabkan penderita kanker mengalami hipertensi selama perawatan kemoterapi. Tentu saja ini juga berbahaya karena berpotensi terjadi pembuluh darah jantung pecah.

4. Gagal jantung

Gagal jantung menjadi ancaman yang sangat serius bagi semua penderita kanker yang menggunakan obat kemoterapi. Kondisi gagal jantung akan membuat jantung tidak bisa menerima dan mengalirkan darah ke semua organ tubuh. Terjadinya gagal jantung akan membuat organ tubuh yang lain juga tidak berfungsi normal. Penyebab kondisi ini pada penderita kanker akibat rusaknya pembuluh darah, hipertensi, gangguan irama jantung dan pengaruh obat yang mengandung adrenalin yang tinggi.

5. Stroke

Selain masalah jantung ternyata obat kemoterapi juga bisa menyebabkan serangan stroke. Stroke karena penyakit jantung bisa terjadi karena beberapa sebab. Jika selama menerima obat kemoterapi sudah sering mengalami detak jantung tidak teratur, kerusakan pembuluh darah, hipertensi dan gumpalan darah pada arteri maka stroke bisa terjadi dengan cepat. Karena itu sebelum menerima obat kemoterapi maka dilakukan pemeriksaan dahulu.

Faktor Risiko Penyakit Jantung Saat Kemoterapi

  1. Obat kemoterapi. Kombinasi dari berbagai jenis obat untuk melawan sel kanker yang agresif sering bersifat sangat keras dan sulit untuk dilawan. Kondisi ini yang akan menyebabkan penderita mengalami sesak nafas, nyeri dada, dan tidak nyaman selama menerima obat kemoterapi.
  2. Usia penderita. Penderita kanker yang memiliki usia terlalu muda atau terlalu tua maka bisa mengalami risiko penyakit jantung yang sangat berat. Kondisi ini juga karena obat kemoterapi yang cukup keras.
  3. Sudah ada riwayat penyakit jantung. Ancaman penyakit jantung bisa meningkat pada penderita kanker yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung. Karena itu monitor jantung selama kemoterapi akan diawasi oleh tenaga medis.
  4. Efek radiasi pada dada. Penderita kanker yang juga menerima perawatan radioterapi pada dada dengan dosis yang rendah atau tinggi bisa mengalami gangguan jantung lebih cepat. Hal ini karena obat radioterapi memang sangat berbahaya untuk jantung.

Jenis Obat Kemoterapi dengan Efek pada Jantung

Pada dasarnya tidak semua jenis obat untuk kemoterapi menyebabkan masalah pada jantung. Ada beberapa jenis obat saja yang langsung memberikan efek pada jantung, yaitu:

  1. Golongan obat anthracyclines. Obat yang termasuk dalam golongan ini seperti epirubicin dan doxorubicin yang sering menyebabkan kerusakan pembuluh darah jika digunakan dalam waktu lama. Karena itu biasanya dokter sangat berhati-hati dalam memberikan kedua jenis obat ini.
  2. Herceptin dan pertuzumab. Dua jenis obat ini sering menyebabkan lemahnya otot jantung dan kerusakan pembuluh darah. Penggunaan dalam waktu lama akan menyebabkan gangguan irama jantung dan risiko gagal jantung.
  3. Novantrone, Taxol, Procytox dan Cytoxan. Empat jenis obat ini sudah terbukti menyebabkan gagal jantung sehingga harus diberikan dengan dosis tertentu dan dokter akan sangat memperhatikan kesehatan jantung penderita kanker saat menjalani kemoterapi ini.
  4. Taxane. Adalah jenis obat yang sering memicu masalah gangguan irama jantung bahkan dengan penggunaan dosis rendah saja.
  5. Xeloda. Ini adalah jenis obat yang akan menyebabkan gangguan pada arteri koroner sehingga bisa memicu serangan jantung. Namun obat ini dinyatakan cukup aman karena ketika dokter menemukan gejala gangguan jantung koroner maka perawatan akan dihentikan dan jantung kembali sehat.

Gejala Gangguan Jantung Saat Kemoterapi

Pada dasarnya gangguan jantung pada saat kemoterapi harus sangat diperhatikan. Dokter harus segera melakukan tindakan jika terdapat beberapa gejala seperti:

  1. Sudah muncul masalah irama jantung yang tidak normal.
  2. Pasien menunjukkan detak jantung yang terlalu cepat.
  3. Penderita tiba-tiba sulit bernafas.
  4. Penderita mengalami batuk kering.
  5. Penderita mengalami pembengkakan pada tangan dan kaki setelah kemoterapi.
  6. Penderita menunjukkan tanda-tanda lemah jantung.
  7. Penderita menunjukkan beberapa gejala gagal jantung kongestif yang muncul beberapa hari atau minggu setelah kemoterapi.  

Itulah informasi mengenai efek kemoterapi terhadap jantung pada penderita kanker. Karena itulah penderita kanker yang sudah menerima obat kemoterapi harus melakukan pemeriksaan kesehatan jantung sesuai dengan anjuran dokter.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Medis