Sponsors Link

Terapi Ablasi Jantung: Persiapan, Prosedur dan Tahap Pemulihan

Sponsors Link

Terapi ablasi jantung adalah sebuah prosedur yang dilakukan guna mengobati permasalahan pada detak jantung yang disebut dengan aritmia jantung. Ablasi sendiri memiliki pengertian sebagai tindakan untuk menghilangkan atau memusnahkan sebagian organ tubuh yang tumbuh secara tidak normal, atau sesuatu hal yang membahayakan tubuh, dengan cara medis atau operasi.

ads

Terapi ablasi jantung dilakukan dengan cara merusak atau melukai jaringan di dalam jantung yang menjadi penyebab gangguan pada detak jantung. Dalam beberapa kasus, terapi ini bisa mencegah sinyal elektrik yang tidak normal untuk memasuki tubuh manusia, sehingga dapat menghentikan gangguan irama jantung atau yang lebih dikenal sebagai aritmia jantung.

Baca juga: Penyebab Jantung Berdebar saat Tidur.

Terapi ini biasanya menggunakan sebuah tube berukuran panjang dan fleksibel, yaitu kateter. Alat ini dimasukkan melalui nadi atau pembuluh darah sampai menuju ke jantung. Alat ini berfungsi untuk menyalurkan energi panas atau dingin yang nantinya akan memperbaiki jaringan dalam jantung yang menyebabkan aritmia. Kateter sebelumnya disambungkan dulu dengan sebuah mesin yang menghasilkan energi yang diperlukan. Kadang-kadang terapi ini dilakukan dengan membedah bagian tubuh secara langsung, tetapi lebih sering menggunakan kateter karena lebih kecil resikonya dan lebih pendek waktu penyembuhannya.

Baca juga: 7 Fungsi EKG JantungEfek Pasang Ring Jantung.

Namun, tidak semua penderita aritmia diharuskan menjalani terapi ini. Kenapa demikian? Karena jenis aritmia yang terjadi pada setiap orang tentunya berbeda-beda, ada yang levelnya masih ringan, ada yang sudah parah. Untuk yang level ringan kadang-kadang malah tidak merasa kalo mengidap gangguan terdebut, karena tidak ada gejala apa-apa. Tetapi ada juga yang sampai pusing dan pingsan, bahkan lebih parahnya lagi bisa sampai mengalami gagal jantung dan berujung pada kematian.

Selain itu, jenis aritmia juga ada bermacam-macam, salah satunya yang bisa diobati dengan terapi ini adalah jenis fibrilasi atrium, yaitu detak jantung tidak teratur di bagian atas jantung, yang disebut atrium. Terapi ini sebenarnya baru dilakukan jika obat-obatan sudah tidak mampu mengatasi gangguan yang terjadi, karena tubuh memberikan penolakan pada resep obat yang diberikan. Tetapi jika kondisi pasien memang sudah parah, maka terapi ini harus dijadikan pilihan pengobatan yang utama.

Baca juga: Detak Jantung NormalCara Cek Kesehatan Jantung.

Persiapan untuk terapi

Sebelum melakukan kegiatan apapun, tentunya kita harus menyiapkan diri terlebih dahulu. Contohnya adalah sebelum olahraga pasti kita akan pemanasan dulu untuk menyiapkan kondisi tubuh agar tidak cedera saat melakukan olahraga. Begitu juga dalam hal ini, semua pasien yang akan melakukan terapi harus mempersiapkan diri dulu. Pertanyaannya adalah apa saja yang harus dipersiapkan oleh para pasien.

Setiap dokter dan rumah sakit mungkin memiliki sedikit perbedaan dalam hal apa saja yang perlu disiapkan, tetapi biasanya yang umum untuk disiapkan adalah sebagai berikut :

1. Memastikan bahwa kondisi tubuh pasien cukup sehat untuk melakukan terapi
2. Mengkonsumsi obat pengencer darah dalam kurun waktu sebulan sebelum terapi
3. Melakukan pemeriksaan untuk menentukan pembuluh darah yang digunakan dalam terapi
4. Melakukan puasa sehari sebelum terapi, mulai dari tengah malam
5. Disarankan untuk tidak banyak minum air sebelum terapi
6. Konsultasi tentang obat lain yang sedang dikonsumsi, barangkali harus dihentikan penggunaannya sebelum terapi.


Baca juga: Jantung Rematik Pada AnakKelainan Jantung Bawaan SianotikKelainan Jantung Bawaan Asianotik.

Prosedur terapi ablasi

Sebelum terapi ablasi jantung dimulai, ada beberapa tes pemeriksaan yang mesti dilalui oleh para pasien. Contohnya adalah tes untuk memantau detak jantung, menggunakan alat elektrokardiografi dan holter monitor. Selain itu juga dilakukan wawancara terhadap pasien untuk mengetahui bagaimana kondisi yang bersangkutan, biasanya setiap pasien tentu mempunyai keluhannya masing-masing, dari sana para dokter bisa menentukan sejauh apa kondisi kesehatan pasien. Riwayat kesehatan pasien dan keluarganya juga perlu untuk dicermati, karena bisa digunakan sebagai informasi tambahan bagi para dokter untuk mengukur kondisi pasien.

Berbagai tes dan pemeriksaan tersebut dilakukan oleh para dokter untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai kondisi kesehatan pasien pada saat ini. Sehingga bisa ditentukan apakah pasien tersebut layak untuk melakukan terapi atau tidak.

Baca juga: Penyebab Kelainan Jantung Tetralogi FallotPenyebab Aritmia Jantung pada Anak.

Terapi dilakukan dalam sebuah ruangan khusus yang terjaga kebersihannya, para dokter beserta anggotanya yang bertugas akan memakai sarung tangan, baju, topi dan masker yang steril, bahkan bagian tubuh kita akan ditutup dengan kain steril. Pasien dibaringkan di sebuah meja, dimana ada bantalan penahan di bagian punggung. Di dada pasien dipasang elektroda EKG untuk memantau irama jantung selama terapi berlangsung, sedangkan di bagian tangan dipasangi alat untuk mengecek tekanan darah dan saturasi oksigen.

Pada terapi ini biasanya hanya diberikan obat bius lokal, maksudnya adalah kita tidak akan merasakan sakit, tetapi kita masih dalam posisi terbangun dan sadar. Antiseptik diberikan untuk membersihkan bagian kulit yang menjadi pintu masuk dari kateter, bisa melalui selangkangan atau leher. Setelah dibius, kateter dimasukkan melalui bagian kulit yang telah dibersihkan tadi, kemudian diarahkan menuju ke jantung dengan bantuan gambar x ray.


Setelah menemukan lokasi gangguan, dokter akan mengirimkan energi radiofrekuensi melalui ujung kateter yang akan digunakan untuk merusak atau memusnahkan jaringan yang tidak normal. Meski terdengar menakutkan, tetapi tidak perlu khawatir karena area perusakan sangatlah kecil dan tidak akan merembet ke area lainnya. Namun tetap harus berhati-hati dan dipastikan memperoleh lokasi yang tepat. Pada umumnya proses terapi ablasi jantung ini memakan waktu sekitar 2 jam, tetapi bisa kurang atau lebih juga tergantung kondisi aritmia dari pasien.

Baca juga: Olahraga untuk Aritmia JantungManfaat Yoga bagi Jantung.

Tahap pemulihan

Setelah terapi ablasi jantung selesai, pasien bisa beristirahat dalam waktu 8 sampai 12 jam. Setelah itu sudah boleh kembali makan dan minum. Pemberian obat juga diberikan untuk tahap pemulihan ini, serta pengecekan detak jantung dan tekanan darah juga dilakukan secara rutin. Tahap pemulihan setelah terapi ini sebenarnya lumayan cepat, asalkan tidak terjadi hal-hal di luar perkiraan. Pada minggu-minggu awal setelah terapi adalah tahap penentuan apakah terapi yang dilakukan telah berjalan dengan baik.

Tingkat kesuksesan dari terapi ini tentu bergantung pada dokter dan rumah sakit yang dipilih, serta tergantung jenis aritmia yang diderita. Di salah satu rumah sakit ternama bisa mencapai kesuksesan lebih dari 90 persen, dengan resiko komplikasi di bawah 1 persen dan kemungkinan kembali di bawah 5 persen. Namun, harga yang harus dibayar untuk melakukan terapi ini cukup tinggi, hal yang sudah sewajarnya terjadi, karena semakin mahal biaya tentunya kualitas terapinya juga semakin baik. Menurut beberapa sumber, biaya terapi ablasi jantung berada dalam kisaran 70 – 130 juta rupiah.

Sponsors Link
, , , , , , , ,
Oleh :
Kategori : Medis