Sponsors Link

4 Macam Diet untuk Penyakit Jantung Koroner yang Bisa Dicoba

Sponsors Link

Apakah Anda pengidap jantung koroner? Atau ada anggota keluarga, kerabat, sahabat ataupun tetangga yang kebetulan merupakan pasien penyakit jantung koroner? Jika iya, semoga artikel ini bisa memberikan manfaat bagi Anda maupun orang-orang di sekitar Anda.

ads

Berbicara mengenai penyakit jantung, memanglah wajar kiranya bila Anda merasa takut dan cemas sebab mayoritas yang meninggal dunia dan menjadi peringkat pertama yang menduduki posisi tertinggi tingkat kematian disebabkan oleh berbagai jenis-jenis penyakit jantung. Ada banyak jenisnya, banyak pula pasiennya. Terasa seperti berbanding lurus, padahal cukup dikhawatirkan dan bahkan dihindari.

Penyebab yang paling umum dan menjadi mayoritas ialah dari kebiasaan merokok, abai terhadap olahraga, dan seringnya mengonsumsi makanan tidak sehat, termasuk makanan siap saji. Tiga hal tersebut menduduki peringkat tertinggi terhadap penyebab penyakit jantung, khususnya penyakit jantung koroner.

Oleh sebab itulah, artikel kali ini akan membahas mengenai solusi untuk penanganan pada pasien penyakit jantung koroner yaitu diet untuk penyakit jantung koroner. Mengapa diet? Sebab ini adalah cara mengatasi penyebab dari seringnya mengonsumsi makanan tidak sehat, terutama mengonsumsi makanan cepat saji.

Diet tidak hanya dilakukan untuk membentuk badan menjadi ideal atau menurunkan bobot badan bagi pengidap obesitas. Ternyata diet untuk penyakit jantung koroner pun ada dan bisa dijalani. Diet ini bertujuan untuk memulihkan dan menunjang pengobatan jantung yang sedang Anda jalani atau bisa pula dikatakan sebagai salah satu cara mengobati jantung koroner.

Diet tidak hanya memerhatikan asupan makanan yang diserap oleh tubuh, minuman pun patut diberikan perhatian yang sama seperti asupan makanan sebab keduanya memberikan porsi yang sama untuk kesehatan jantung Anda.

Berikut tujuan diet untuk penyakit jantung koroner sebagai berikut :

  • Tidak menambah kerja jantung sebab asupan makanan yang diserap cukup, sesuai kebutuhan, dan tidak berlebihan
  • Apabila pasien obesitas, maka diet bisa menurunkan berat badan pasien dan meringankan kerja otot jantung
  • Diet yang tepat untuk penyakit jantung koroner akan membantu pasien mencegah atau bahkan menghilangkan efek bengkak pada jantung karena tidak adanya penimbunan garam atau air di dalam tubuh

Macam-macam diet untuk penyakit jantung koroner adalah seperti di bawah ini:

1. Diet Rendah Karbohidrat

Pasien penyakit jantung koroner disarankan untuk mengatur asupan karbohidratnya agar tidak terjadi penumpukan karbo di tubuh. Batas kebutuhan karbohidrat yaitu sekitar 55-65% dari total kalori saja dimana setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4 kalori. Serta tak diperkenankan untuk mengonsumsi beberapa sumber karbohidrat seperti ubi, singkok, tape singkong dan tape kerntan sebab semua sumber karbohidrat tersebut semuanya mengandung gas dan alcohol yang tidak baik untuk kesehatan jantung pasien jantung koroner.

2. Diet Rendah Lemak

Pasien penyakit jantung koroner disarankan untuk mengatur asupan lemaknya agar tidak terjadi penumpukan lemak di tubuh. Batas kebutuhan lemak yaitu sekitar 25-30 % dari total kalori dimana setiap 1 gram lemak mengandung 9 kalori. Hal ini bersesuaian dengan anjuran dari Kemenkes RI yang menyatakan bahwa syarat rendah lemak dengan membatasi lemak kurang dari 30%.  Dengan dilakukannya diet rendah lemak ini diharapkan pasien dapat memperbaiki kadar kolesterol dalam darah yang selama ini diketahui sebagai salah satu faktor penyebab jantung koroner. Untuk itu Anda patut mewaspadai bahaya lemak di jantung.

3. Diet Tinggi Protein

Pasien penyakit jantung koroner disarankan untuk mengatur asupan lemaknya agar tidak memperberat kerja otot jantung. Kebutuhan protein dalam range normal pada tubuh yaitu sekitar 10-20 persen, namun pada diet tinggi protein akan mengandung 30-40% kadar protein dalam tubuh sebab kadar gizi lainnya akan dilengkapi oleh karbohidrat sebanyak 50% dan lemak sebanyak 20%. Kadar protein yang terkandung dalam 1 gramnya ialah mengandung 4 kalori.


Diet tinggi protein ini akan berdampak baik pada tubuh terutama untuk pasien pengidap penyakit jantung koroner yaitu untuk menormalkan kadar gula dalam darah dan lemak darah. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat bagi pasien jantung koroner. Adapun protein yang dianjurkan bagi tubuh, baik untuk protein hewani maupun protein nabati yakni meliputi ikan salmon kaya omega 3, kacang kedelai, dan kacang merah.

4. Diet rendah garam

Pasien penyakit jantung koroner disarankan untuk mengatur asupan lemaknya agar dapat meringankan kerja otot jantung. Kebutuhan garam dalam range normal pada tubuh yaitu sekitar 6 gram saja. Kandungan garam tidak semata pada garam berbentuk garam halus maupun garam kasar saja pada saat memasak sehari-hari, kandungan garam juga diperhatikan pada makanan olahan dan minuman kemasan. Diet rendah garam ini berguna untuk menurunkan tekanan darah atau menjaga kondisi hipertensi agar tidak semakin memburuk sebab hipertensi juga merupakan salah satu faktor terjadinya penyakit jantung koroner.

Meski telah dipaparkan macam-macam diet untuk penyakit jantung koroner, hal ini tidak serta merta bisa langsung Anda lakukan begitu saja. Perlu pengawasan dokter lebih lanjut sebab kondisi masing-masing pasien berdasarkan faktor penyebab apa yang paling dominan saat Anda terkena jantung koroner merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih diet mana yang bisa Anda lakukan. Salah dalam memilih diet yang tepat pun dapat menyebabkan penyakit yang Anda alami dalam resiko yang lebih buruk.

Oleh sebab itu, jika Anda berniat untuk melakukan diet tersebut sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu tentang kondisi dan riwayat penyakit yang Anda tersebut. Selain itu, perhatikan pula pola makan Anda, pilihlah mana makanan yang baik dan mana makanan yang buruk untuk penyakit jantung koroner yang Anda alami.

Adapun makanan yang baik untung kondisi jantung Anda ialah makanan yang memiliki asupan vitamin dan mineral yang cukup tinggi, memiliki serat yang cukup, mengurangi pemakaian kadar gula pada makanan, hindari minuman berkafein seperti teh dan kopi, kurangi kebiasaan minuman bersoda, serta minuman beralkohol. Selain itu, hindari pula makanan yang mengandung rasa pedas dan asam yang terlalu tajam.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Gaya Hidup