Sponsors Link

Amankah Penderita Penyakit Jantung Naik Pesawat?

Sponsors Link

Bepergian dengan naik pesawat sebenarnya menjadi pilihan yang paling tepat. Terutama jika jarak tujuan cukup jauh seperti lintas provinsi, pulau dan antara negara tentunya. Saat ini pesawat juga sudah menjadi mode transportasi yang disukai banyak orang karena biaya yang lebih terjangkau dan pelayanan yang baik. Hanya saja bagi penderita beberapa penyakit memang sebaiknya tidak bepergian dengan pesawat. Rasanya pasti juga sulit karena mode tranportasi lain juga bisa menambah tingkat keparahan penyakit.

ads

Salah satu hal yang banyak disorot akhir-akhir ini adalah para penderita jenis-jenis penyakit jantung. Ada sebuah kasus dimana sebuah pesawat Thai Airways dengan penerbangan dari Bangkok ke Melbourne, akhirnya harus mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Penyebabnya adalah salah satu penumpangnya mengalami serangan jantung mendadak. Tentu ini membuat semua pihak panik karena penyakit ini bisa menyebabkan kematian mendadak. Jadi amankah penderita penyakit jantung naik pesawat? Berikut rangkuman jawabannya.

Aman Tidak?

Sebenarnya semua penderita penyakit jantung bisa naik pesawat kemana saja sesuai tujuan. Hanya saja sebaiknya penderita jantung harus berada dalam kondisi yang stabil. Sebab ketika kondisi jantung dan tubuh tidak stabil maka bisa menyebabkan tekanan darah meningkat dan tubuh kemungkinan kurang oksigen. Semua dipengaruhi dengan posisi ketinggian di pesawat. Penyebab lain adalah kecemasan dan deg-degan pada penderita jantung saat pesawat take off dan landing juga menjadi sangat berbahaya.

Semakin cemas maka kondisi detak jantung keras juga sangat berbahaya untuk jantung. Inilah yang menyebabkan terjadinya serangan jantung di dalam pesawat. Sehingga sangat dianjurkan untuk penderita penyakit jantung melakukan pemeriksaan sebelum bepergian dengan pesawat.

Tips Naik Pesawat untuk Penderita Penyakit Jantung

1. Periksa Ke Dokter Dulu

Bagi semua penderita penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner dan penyakit lain sebaiknya selalu periksa ke dokter sebelum bepergian. Penderita harus meminta saran dari dokter apakah dalam kondisi yang baik atau tidak untuk naik pesawat. Jika dokter menyatakan kondisinya tidak memungkinkan sebaiknya juga mengikuti saran dokter. Berikut ini beberapa pertimbangannya.

  • Untuk penderita penyakit jantung ringan dengan kondisi yang tidak baik sebaiknya menunggu sampai 2 sampai 6 minggu sampai jantung stabil.
  • Untuk penderita penyakit jantung berat sebaiknya tidak bepergian selama 6 sampai 8 minggu dari serangan sebelumnya.
  • Penderita stroke sebaiknya tidak bepergian sampai 2 minggu setelah serangan.
  • Untuk penderita yang baru saja operasi bedah terbuka sebaiknya tidak pergi sampai 4 minggu setelah prosedur.
  • Jika merasa badan tidak nyaman, sesak nafas, fungsi jantung lemah dan gangguan pembuluh darah serta katup jantung sebaiknya menunda penerbangan.
  • Orang yang menderita gangguan irama jantung sebaiknya harus pergi dengan ijin dokter.  

2. Melakukan Pencegahan Sebelum Naik Pesawat

Semua orang yang menderita penyakit jantung sebaiknya melakukan persiapan sebelum pergi dengan pesawat. Ada banyak persiapan yang bisa dilakukan seperti:

  • Menyimpan obat di dompet, kantung baju dan counter khusus yang dibawa ke dalam pesawat, untuk mencegah jika ada masalah jantung selama penerbangan.
  • Membawa hasil salinan EKG yang menunjukkan rekaman jantung. Ada banyak fungsi EKG jantung seperti digunakan acuan dokter yang merawat darurat jika terjadi serangan selama di pesawat atau di rumah sakit tujuan.
  • Selalu menyimpan kontak keluarga, teman, teman terdekat dan dokter yang merawat di dompet atau kantung baju. Ini sangat penting agar jika terjadi kondisi darurat bisa dihubungi.
  • Sebaiknya membawa koper dengan roda untuk mempermudah saat membawa barang bawaan dan tubuh tidak terlalu lelah.
  • Membawa obat jenis glyceryl trinitrate tablet atau semprot untuk kondisi darurat.

3. Persiapan Selama di Bandara

Pemeriksaan keamanan di bandara memang sangat ketat. Karena itu untuk penderita jantung yang menggunakan alat pacu jantung atau peralatan jantung lain sebaiknya mengunakan tanda khusus. Hal ini sangat penting karena saat melewati pintu detektor logam cukup aman untuk jantung, tapi pemeriksaan tangan pada permukaan jantung bisa sangat berbahaya.

4. Pencegahan dalam Pesawat

Selama dalam pesawat maka tindakan pencegahan memang harus dilakukan. Resiko paling buruk bagi penderita jantung adalah jika terkena DVT dimana mulai terbentuk gumpalan bekuan darah pada pembuluh darah vena di kaki yang disebabkan karena tidak bergerak dalam waktu yang sangat lama. Ini kondisi yang sangat berbahaya untuk penderita penyakit jantung karena bisa memicu pembuluh darah jantung pecah. Karena itu tipsnya adalah:

  • Berjalan ringan di dalam kabin pesawat jika bepergian dengan jarak yang jauh.
  • Cukup minum air putih dan menghindari semua minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
  • Jika sudah memiliki risiko tinggi terkena DVT maka sebaiknya menggunakan stoking yang ketat atau mendapatkan suntikan heparin sebelum penerbangan.

Kondisi Darurat di Pesawat

Dalam sebuah pesawat biasanya memang terdapat perlengkapan dan peralatan medis darurat yang cukup lengkap. Hanya saja terkadang semua perlengkapan itu tidak bisa digunakan secara maksimal. Semua karena bunyi dan tekanan udara dalam pesawat yang cukup tinggi. Jadi sulit untuk merekam detak irama jantung atau mengukur tekanan darah. Intinya adalah sulit untuk melakukan perawatan darurat jantung dalam pesawat. Jadi hal yang sangat penting adalah tetap melakukan tindakan pencegahan sebelum dan selama berada dalam pesawat.

Hal Yang Terjadi pada Tubuh Selama di Pesawat

  1. Tingkat oksigen di dalam pesawat memang cukup rendah. Ketinggian pesawat menyebabkan efek yang cukup tidak nyaman untuk penderita penyakit jantung. Pada orang yang normal kondisi ini sering menyebabkan mengantuk, tapi untuk penderita penyakit jantung bisa menyebabkan sesak nafas.
  2. Bisa menyebabkan terjadinya gumpalan darah di kaki yang meningkatkan risiko DVT. Semua ini karena posisi kaki yang tidak nyaman serta sulit untuk berjalan di pesawat.
  3. Jet lag bisa terjadi karena perbedaan zona dan waktu, sehingga sangat berbahaya untuk penderita penyakit jantung.

Nah begitulah beberapa jawaban untuk amankah penderita penyakit jantung naik pesawat? Karena itu semua penderita jantung harus waspada ketika akan naik pesawat.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Pencegahan