Sponsors Link

Penyebab dan Cara Mengatasi Jantung Berdebar Setelah Makan

Sponsors Link

Cara mengatasi jantung berdebar setelah makan ini atau dalam istilah medis dinamakan “palpitasi” bisa membantu permasalahan Anda dan juga orang di sekitar yang mengalaminya. Kondisi jantung berdebar-debar setelah makan sering dianggap normal dan ada yang menganggapnya mungkin karena alergi makanan atau makan berlebihan.

ads

Namun apakah jantung berdebar-debar setelah makan itu normal? Setelah makan jantung perlu memompa lebih banyak darah ke bagian perut dan daerah sekitarnya. Kondisi ini mengharuskan adanya peningkatan suplai darah ke perut sehingga proses pencernaan bisa berjalan maksimal yang artinya jantung akan terasa lebih kencang berdebarnya.

Dalam kondisi normal setelah makan biasanya darah dialirkan ke saluran pencernaan untuk membantu proses makanan. Volume darah yang dialirkan ini tergantung pada besar banyak makanan yang dikonsumsi. Dan volume darah yang dialirkan akan mencapai puncaknya pada 25-40 menit setelah makan dan terus berlanjut hingga 1-2 jam.

Untuk mengalirkan darah ke saluran pencernaan ini, jantung akan bekerja lebih keras. Dan kerja keras jantung ini bisa menyebabkan denyutannya lebih cepat. Tetapi ketika kondisi jantung berdebar setelah makan ini diiringi dengan sesak napas, pusing, dan pingsan maka sudah tidak normal lagi. Anda pun harus segera memersikakan diri ke dokter jika. Dan berikut gejala tidak normal yang mengiringi jantung berdebar setelah makan:

  • Kelelahan
  • Pusing
  • Badan gemetar
  • Gelisah
  • Dada sesak
  • Nyeri dada
  • Keringat berlebihan
  • Sulit tidur lelap

Palpitasi sendiri mulai dirasakan biasanya setelah makan dan bisa berlangsung dalam kisaran waktu beberapa menit hingga berjam-jam. Semua tergantung pada tingkat keparahan palpitasi dan penyebabnya.

Penyebab Jantung Berdebar Setelah Makan

Ada berbagai penyebab mengapa jantung berdebar setelah makan. Mulai dari alergi makanan hingga hernia hiatus. Namun pada umumnya, kondisi jantung berdebar setelah makan ini biasanya dikaitkan dengan makan dalam porsi besar.

Dan berikut beberapa penyebab jantung berdebar setelah makan :

  • Alergi makanan. Reaksi alergi umumnya dipicu karena makanan seperti gandum, kedelai, telur, susu, ikan dan kacang-kacangan. Makanan pemicu alergi ini bisa menyebabkan meningkatkan denyut jantung namun hanya sementara. Gejala lainnya yang muncul selain jantung berdebar adalah ruam kulit, jaringan lidah atau wajah bengkak, hingga pusing.
  • Diet tinggi lemak. Makanan kaya lemak, karbohidrat dan gula bisa menyebabkan perut kembung sementara. Kondisi ini bisa mempengaruhi fungsi saraf vagus yang innerveas perut, jantung  dan organ lainnya, hingga berperan penting dalam menurunkan denyut jantung. Ketika seseorang menjalani diet tinggi lemak maka bisa menyebabkan peningkatan sementara jantung berdebar, berkeringat, dada terasa tidak nyaman, hingga gangguan makan.
  • Mengonsumsi kafein berlebihan. Baik itu kopi, teh, bahkan coklat. Mengonsumsi kafein berlebihan bisa merangsang produksi epinefrin sehingga bisa menyebabkan peningkatan denyut jantung.
  • Mengonsumi alkohol. Tidak hanya menyebabkan jantung berdebar, mengonsumsi alkohol terutama dalam jumlah besar pun bisa menyebabkan infark miokars atau serangan jantung. Hal ini disebabkan karena alkohol bisa mempengaruhi kontraktil otot-otot jantung sehingga menyebabkan jantung berdebar.
  • Hernia hiatal. Kondisi di mana sebagian dari perut menonjol ke dada melalui diafragma throaks. Penyebab hernia hiatal karena usia tua yang menjadikan lemahnya otot, obesitas, merokok, faktor bawaan, dan penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Hernia hiatus bsia menyebabkan nyeri dada dan jantung berdebar kencang. Kondisi ini pun disertai dengan gejala mulas, sulit menelan, dan napasnya berat.
  • Anemia. Seseorang yang memiliki anemia parah bisa mengalami detak jantung berdebar setelah makan yang disebabkan otot-otot jantungnya melemah. Gejala ini disertai dengan rasa lelah yang teramat sangat, mudah lelah, sering mengantuk hingga pusing.
  • Obesitas. Orang gemuk beresiko mengalami detak jantung berdetak kencang setelah mengonsumsi makanan. Kemudian disertai rasa kantuk dan kelelahan. Jika disertai gejala rasa sakit di lengan kiri maka kemungkinan adanya penyakit jantung.

Kondisi jantung berdebar selain setelah makan, bisa juga terjadi karena telah berolahraga terlalu berat, masalah psikologis (stres, takut, cemas, atau serangan panik), hingga mengonsumsi MSG. Masalah jantung berdebar juga bisa disebabkan adanya gangguan jantung yang lebih serius. Ketika irama jantung tidak stabil maka bisa disebabkan adanya penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung kongestif, gangguan katup jantung, hingga gangguan otot jantung.

Semakin cepat laju jantung maka tekanan darah akan terus menurun sehingga bisa menyebabkan pingsan. Tidak hanya itu, laju jantung yang terlalu cepat pun bisa membentuk bekuan darah dan menjadi penyebab tersumbatnya jantung hingga otak. Kondisi ini bisa menyebabkan henti jantung dan stroke.


Pencegahan dan Cara Mengatasi Jantung Berdebar Setelah Makan

Untuk pencegahan jantung berdebar kencang setelah makan, maka Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini:

  • Makan dalam jumlah sedang namun secara berkala. Hindari makan besar dalam sekali waktu apalagi dalam waktu berdekatan. Makan dalam porsi kecil bisa membantu memberikan energi pada tubuh dan mencegah terjadinya lonjakan tiba-tiba sehingga menyebabkan penyimpangan dalam fungsi jantung.
  • Jalani tes rutin untuk meningkatkan hormon dan tingkat zat besi dalam tubuh, khususnya bagi wanita.
  • Batasi asupan gula dan kopi. Khususnya bagi orang gemuk dan penderita penyakit jantung.
  • Olahraga secara teratur khususnya orang-orang yang sibuk dengan pekerjaan.
  • Berbaring untuk sementara jika mengalami jantung berdetak kencang tiba-tiba.
  • Hindari alkohol, rokok, minuman energi dan makanan yang bisa memicu jantung berdebar kencang.
  • Hindari stres dan cemas berlebihan.

Selain cara-cara di atas, Anda juga bisa mengonsumsi makanan-makanan yang baik untuk jantung bahkan bisa menenangkan jantung. Berikut daftar makanan yang bisa membantu menenangkan jantung:

  • Madu
  • Makanan kaya magnesium, misalnya bayam, pisang, yogurt, dan dark chocolate
  • Kayu manis
  • Jambu biji
  • Minyak ikan
  • Jus anggur
  • Rempah-rempah
  • Kacang hitam
  • Salmon
  • Tuna
  • Minyak zaitun
  • Kenari
  • Almond
  • Edamame
  • Tahu
  • Ubi jalar
  • Jeruk
  • Barley (gandum)
  • Swiss chard (sejenis sayuran)
  • Oatmeal
  • Flaxseed (biji berwarna mengkilap seperti madu)
  • Yogurt rendah lemak
  • Ceri
  • Blueberry
  • Makanan yang mengandung sterol seperti margarin, susu kedelai, susu almond, dan jus jeruk

Jika kondisi jantung berdebar semakin parah dan diiringi gejala seperti napas sesak, pusing, nyeri dada, ataupun pingsan, maka bisa langsung memeriksakan ke dokter yang tepat. Penting juga untuk mencatat kapan saja kondisi jantung berdebar tiba-tiba muncul dan apa yang sedang atau baru saja dilakukan sebelum jantung berdebar tiba-tiba terjadi. Catatan ini bisa membantu dokter mendiagnosis penyebab kondisi jantung berdebar yang Anda alami.

Sponsors Link
,



Oleh :
Kategori : Pencegahan