Sponsors Link

Mengapa Jantung Sakit Saat Kaget? Ini Penjelasannya

Sponsors Link

Ketika Anda mengalami sesuatu yang menakutkan, terlampau menggembirakan, ataupun menegangkan, mungkin Anda akan merasakan jantung Anda berdebar semakin kencang. Tenang saja, gejala tersebut normal terjadi, jika tidak terjadi secara berkelanjutan dan berlebihan.

ads

Peningkatan ritme detak jantung saat merasa kaget disebabkan oleh lonjakan sekresi hormon adrenalin. Hormon adrenalin atau epinefrin adalah suatu hormon yang juga memiliki fungsi sebagai neurotransmitter atau penghantar sinyal pada sel saraf. Akibat dari sekresi hormon ini adalah mengecilnya pembuluh darah akibat kontraksi di sekitar jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah agar kebutuhan oksigen di seluruh tubuh terpenuhi.

Jantung yang bekerja terlalu keras inilah yang menyebabkan timbulnya nyeri pada dada ketika seseorang merasa kaget. Manifestasi tersebut adalah sesuatu yang normal pada umumnya, namun mekanisme serupa juga dapat menyebabkan serangan jantung pada lanjut usia, bahkan berpotensi terhentinya kerja jantung, sehingga menyebabkan kematian mendadak.

Jika rasa sakit yang terjadi dirasa tidak normal dan diatas rata-rata rasa sakit yang harusnya dirasakan, bisa jadi itu merupakan gejala dari suatu gangguan kesehatan yang disebut angina. Angina pectoris atau angina adalah nyeri dada yang terjadi akibat kurangnya aliran darah dan pasokan oksigen pada jantung. Kondisi ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah yang menuju jantung.

Ada 3 jenis angina, antara lain:

  1. Angina stable, merupakan jenis angina yang paling umum terjadi. Angina stable disebabkan oleh jantung yang bekerja lebih keras dan menyebabkan nyeri. Kondisi tersebut disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat, seperti contohnya olahraga. Pola dari angina stable bersifat teratur. Penyakit ini biasanya dapat membaik setelah beristirahat dan diberi obat-obatan.
  2. Angina unstable, adalah angina yang paling berbahaya. Polanya yang tidak teratur menyebabkan penyakit ini dapat muncul kapanpun, tanpa perlu adanya aktivitas fisik yang menjadi pemicunya. Angina unstable dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, dan harus diwaspadai dan ditangani segera.
  3. Angina varian, atau angina prinzmetal merupakan jenis angina yang jarang terjadi. Berkebalikan dengan angina stable yang muncul akibat aktivitas fisik berlebihan, angina varian justru muncul saat pasien sedang beristirahat. Penanganan penyakit ini dapat dibantu dengan obat-obatan.

Angina dapat diderita oleh siapa saja, tak peduli usia ataupun jenis kelaminnya. Namun resiko yang lebih tinggi ditemukan pada penderita berjenis kelamin pria pada usia diatas 45 tahun, dan wanita diatas 55 tahun. Perlu juga diingat bahwa tidak semua penyakit dengan gejala nyeri dada adalah angina. Konsultasi ke dokter adalah pilihan terbaik jika Anda mengalami gejala angina.

Angina umumnya memang disebabkan oleh pembuluh darah jantung atau arteri koroner yang mengalami penyempitan. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan angina, antara lain penyakit jantung koroner, aterosklerosis atau penumpukan lemak pada pembuluh darah jantung, aritmia jantung atau abnormalitas denyut jantung, anemia dan kondisi lain yang dapat menyebabkan kurangnya pasokan oksigen menuju jantung, hingga kakunya pembuluh arteri koroner.

Untuk mengetahui apakah Anda menderita angina, anda harus mengetahui gejala dan ciri-ciri penyakit angina pectoris. Gejala yang umum muncul pada penderita angina adalah:

  • Nyeri dan rasa tidak nyaman di dada. Dada terasa seperti ditekan atau ditimpa beban berat, dengan durasi yang berbeda tergantung pada jenis angina yang diderita.
  • Nyeri yang terjadi pada dada seringkali menjalar ke area bahu, lengan atas, dan leher.
  • Mual
  • Sesak nafas
  • Berkeringat secara berlebihan
  • Lemas
  • Pusing

Gejala yang berbeda bisa pula ditunjukkan oleh jenis angina yang berbeda. Penderita angina stable dapat mempelajari pola dari gejala angina yang diderita, sehingga dapat dilakukan antisipasi apabila gejala tersebut kambuh.

Penderita angina pektoris dapat diobati dengan penanganan berikut:

  1. Mengubah pola dan gaya hidup. Dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan bergizi dengan porsi yang secukupnya, berolahraga sesuai anjuran, menjaga asupan gula, dan menghindari rokok. Perubahan gaya hidup tersebut tidak hanya bisa dilakukan oleh penderita, namun juga bagi siapapun yang ingin menghindari atau mengurangi resiko penyakit angina.

  2. Obat-obatan, adapun jenis obat yang biaa diresepkan oleh dokter untuk mengatasi angina pectoris adalah:
    • Aspirin, sebagai obat pengencer darah, untuk menghindari penggumpalan darah dan resiko penyakit jantung karenanya.
    • Beta blocker, untuk menghambat sekresi hormon adrenalin atau epinefrin, ehingga mengurangi resiko terjadinya peningkatan denyut jantung secara drastis.
    • Antikoagulan, sebagai faktor penghambat pembekuan darah.
    • Statin, sebagai penghambat pembentukan kolesterol di dalam hati.
    • Ivabradine, berfungsi untuk mengurangi sekresi hormon adrenalin, namun lebih aman bagi penderita penyakit yang tidak bisa mengonsumsi beta blocker.
    • Ranolazine, berfungsi melemaskan otot jantung, dan biasanya digunakan untuk mengatasi aritmia dan kelainan denyut jantung lainnya.
    • ACE inhibitors, menghambat hormon angiotensin II yang dapat memicu penyempitan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
    • Calcium channel blockers, berfungsi melebarkan pembuluh darah arteri sehingga darah kaya oksigen dapat mengalir dengan lancar.
    • Nicolandril, memiliki fungsi yang sama dengan calcium channel blockers, namun digunakan oleh pasien dengan kondisi medis tertentu.
  3. Operasi dan tindakan medis lainnya, jika gejala yang terjadi tidak mereda meskipun sudah diberi pengobatan dan terapi lainnya. Jenis operasi yang biasa dilakukan pada penderita angina pectoris adalah:
    • coronary artery bypass graft (CABG), yakni tindakan bedah yang dilakukan dengan menciptakan aliran baru pada titik penyempitan atau penyumbatan arteri, melalui pencangkokan pembuluh darah dari anggota tubuh lainnya.
    • percutaneous coronary intervention (PCI) atau angioplasti koroner. Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan balon kecil pada bagian luar arteri yang mengalami penyempitan, dan ditahan menggunakan cincin besi (sten) agar aliran darah kembali lancar.
    • Terapi perilaku kognitif atau cognitive behaviour therapy juga dapat menjadi pilihan terapi bagi penderita penyakit ini.

Angina pectoris adalah penyakit yang paling mungkin muncul sebagai gejala dan penyebab dari jantung yang terasa sakit saat merasa kaget. Jika Anda merasa memiliki gejala-gejala seperti yang tergambar diatas, berkonsultasi dengan dokter adalah suatu kewajiban, untuk menemukan diagnosis yang tepat dari kondisi yang Anda alami. Jangan lupa untuk menjaga polahidup yang sehat untuk mencegah dan mengurangi resiko penyakit-penyakit jantung lainnya.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Medis