Sponsors Link

30 Penyebab Jantung Bengkak dan Cara Mengobatinya Terlengkap

Sponsors Link

Jantung bengkak dapat terjadi pada siapa saja dan di usia berapapun itu. Orang tua, anak-anak, balita, remaja dan orang dewasa juga memiliki kemungkinan untuk dapat menderita penyakit jantung bengkak. Jantung bengkak merupakan kondisi dimana jantung mengalami pembengkakan yang diakibatkan oleh adanya otot yang rusak/tidak dapat berfungsi dengan baik. Jantung bengkak atau yang biasa disebut  dalam istilah medisnya yakni kardiomegali (Cardiomegali) merupakan pembengkakan jantung yang mengakibatkan ukuran jantung menjadi lebih besar dibandingkan dengan ukuran jantung normal, dan hal ini akan dapat diketahui ketika pasien memeriksakan diri kepada dokter dan melakukan rontgen pada bagian dada.

ads

Jantung bengkak memiliki jenis yang berbeda tergantung pada masalah yang dialaminya. Terdapat 2 (dua) jenis permasalahan yang dapat terjadi pada kasus jantung bengkak ini, yaitu:

  • Diakibatkan Otot Jantung yang Melonggar

Jantung bengkak yang diakibatkan oleh otot jantung yang melonggar (menjadi longgar), dan menyebabkan volume yang terdapat pada bilik jantung menjadi membesar/lebih besar (kardiomegali dilatasi). Di dalam kasus jantung bengkak tersebut memiliki ciri berupa dinding di kedua sisi kiri dan kanan jantung (ventrikel) berubah menjadi lebih tipis dan merenggang, yang akhirnya mengakibatkan jantung menjadi lebih besar (pembesaran/pembengkakan jantung).

  • Diakibatkan Adanya Penebalan Otot Jantung

Jantung bengkak yang diakibatkan oleh adanya penebalan yang terdapat pada otot jantung atau yang biasa disebut dengan hipertrofi. Di dalam kasus jantung bengkak tersebut memiliki ciri-ciri yakni otot yang terdapat pada ventrikel kiri jantung menjadi lebih tebal/mengalami penebalan. Hal ini biasanya paling sering disebabkan oleh adanya pasien yang menderita hipertensi/tekanan darah tinggi dan akhirnya menyebabkan pembesaran ventrikel kiri.

Gejala yang Timbul Akibat Jantung Bengkak

Jantung bengkak dapat menimbulkan reaksi yang beragam pada masing-masing respon tubuh pasien, namun pada beberapa orang biasanya jantung bengkak tidak menimbulkan gejala apapun. Hal ini tentunya berbeda jika jantung bengkak sudah sampai pada tahap hingga jantung tidak mampu untuk memompa darah dengan efektif lagi seperti ketika saat jantung berukuran normal sebelumnya, maka hal ini dapat menyebabkan gagal jantung kongestif yang memiliki gejala sebagai berikut:

  1. Sesak nafas (ketika berbaring datar maupun saat beraktivitas), pada saat tertentu nafas akan menjadi pendek-pendek
  2. Sering mengalami kelelahan yang berlebihan dengan aktivitas yang tidak begitu berat
  3. Memiliki kaki yang berangsur membengkak
  4. Adanya pertambahan berat badan yang diakibatkan karena adanya pembengkakan pada beberapa bagian tubuh
  5. Merasakan jantung yang sering berdebar-debar tidak normal
  6. Mengalami nyeri pada dada yang berlangsung beberapa kali
  7. Sering mengalami pingsan mendadak
  8. Mengalami kesulitan bernafas karena adanya darah yang membeku
  9. Mengalami rasa tidak nyaman yang timbul pada dada di bagian dalam, biasanya akan muncul dan hilang secara tiba-tiba

Jantung bengkak dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya yaitu dapat disebabkan karena adanya kondisi dimana jantung dipaksa untuk memompa lebih keras dari yang biasanya dilakukan, hal ini menyebabkan jantung bekerja dengan sangat keras dan tidak normal sehingga dapat mengakibatkan otot-otot jantung menjadi rusak. Namun kadang-kadang terdapat juga kondisi jantung membesar/pembengkakan jantung dan jantung menjadi lemah dengan beberapa alasan yang tidak diketahui penyebabnya.

Baca juga:

Penyebab Jantung Bengkak

Untuk lebih memperjelas mengenai penyebab-penyebab apa sajakah yang dapat membuat jantung menjadi bengkak/mengalami pembesaran jantung, akan dijelaskan pada poin-poin berikut:

1. Memiliki Penyakit Katup Jantung

Penyakit katup jantung merupakan penyakit yang diakibatkan oleh disfungsi salah satu atau beberapa katup jantung yang bertugas untuk menjaga aliran darah pembawa oksigen maupun sari makanan mengalir kearah yang benar dan sesuai tugas. Jantung memiliki 4 katup jantung yang menjalankan fungsi tersebut, jika salah satu katup rusak yang diakibatkan oleh beberapa faktor yakni demam rematik, infeksi, kelainan jantung, obat-obatan, perawatan radiasi kanker dan adanya gangguan jaringan ikat, maka dampak dari kerusakan katup jantung ini akan berimbas juga kepada jantung yang akan mengalami pembesaran/pembengkakan jantung.

2. Mengalami Darah Tinggi

 Penderita jantung bengkak/pembesaran jantung biasanya juga dapat dikaitkan dengan kepemilikan tekanan darah tinggi yang diderita oleh pasien. Darah tinggi dapat mengakibatkan pembengkakan jantung dikarenakan oleh adanya usaha yang terlalu keras oleh jantung untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Jika kejadian ini berlangsung cukup lama, maka dapat dipastikan jantung akan mengalami pembesaran diri yang dimulai dengan penebalan otot-otot jantung. Ketika otot jantung sudah mulai menebal, maka kinerja otot jantung menjadi semakin melemah. Hipertensi yang menyebabkan bagian ventrikel kiri mengalami pembengkakan/pembesaran ini juga dapat menyebabkan ruang atas jantung (atrium) menjadi lebih besar/pembengkakan.

Baca juga: Kebocoran Katup Trikuspid.

3. Mengalami Penyakit Otot Jantung

Penyakit otot jantung disebabkan karena adanya usaha jantung yang memompa darah ke jantung dan ke seluruh tubuh bekerja lebih keras dibandingkan dengan biasanya. Ketika hal ini berlangsung lama maka otot jantung menjadi lebih kaku dan menebal sehingga akan mengakibatkan jantung pun mengalami pembengkakan dikarenakan usaha kerasnya memompa darah.

4. Memiliki Penyakit Anemia (Kekurangan Darah Merah)

Penyakit anemia ini merupakan penyakit dengan suatu kondisi tidak terdapat sel-sel darah merah yang sehat yang dapat membawa oksigen dengan cukup dan memadai untuk dialirkan kepada jaringan. Penyakit anemia yang kronis dan tidak dilakukan pengobatan terkait dengan penyakit tersebut akan dapat menyebabkan jantung memiliki denyut yang tidak teratur dan biasanya cenderung lebih cepat dibandingkan dengan denyut jantung normal. Kondisi anemia ini menyebabkan jantung bekerja keras untuk lebih banyak memompa darah untuk memenuhi jumlah oksigen dalam darah yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga kondisi tersebut akan dapat menyebabkan jantung mengalami pembengkakan atau pembesaran.

Baca juga: Penyakit Jantung Anemia.


5. Memiliki Penyakit Hipertensi Pulmonal

Merupakan penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru. Hipertensi ini merupakan penyakit darah tinggi  pada arteri dikarenakan terdapat kondisi jantung yang bekerja sangat keras untuk memompa darah dan memindahkan darah antara paru-paru dan bagian jantung. Hal ini akhirnya dapat mengakibatkan pembesaran/pembengkakan jantung di sisi sebelah kanan karena bertugas terlalu keras dalam memompa darah.

6. Penyakit Amiloidosis

Merupakan penyakit yang tergolong langka atau jarang sekali ditemui. Penyakit langka ini mempengaruhi kerusakan jantung dengan cara mengedarkan protein abnormal yang biasanya tersimpan di dalam bagian tubuh lainnya, protein abnormal yang beredar di dalam darah ini akhirnya membuat jantung terpaksa menyimpannya dan akhirnya berakibat pada gangguan fungsi jantung yang lain dan dapat menyebabkan jantung mengalami pembengkakan/pembesaran jantung.

7. Gangguan Tiroid

Permasalahan yang berkaitan dengan tiroid yakni tiroid terlalu aktif (hypertiroid) maupun tiroid yang kurang aktif (hipotyroid) juga dapat menyebabkan permasalah pada jantung, hal ini disebabkan karena kelenjar tiroid tidak dapat menyeimbangkan fungsi tubuh dan aliran darah dari dan ke jantung sehingga dapat menyebabkan jantung menjadi bengkak atau mengalami pembesaran jantung.

Baca juga: Penyakit Jantung Tiroid.

8. Jarang Berolahraga

Pembengkakan jantung juga dapat disebabkan karena pasien jarang melakukan kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga yang diharapkan mampu membuat sehat para pelakunya memang saran yang tepat, karena tubuh memerlukan untuk beraktivitas sehingga akan membantu tubuh untuk mengeluarkan keringat. Tubuh yang jarang berolahraga biasanya akan jarang mengeluarkan keringat juga, hal inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan pasien mengalami masalah obesitas/berat badan.

Hal ini juga berbahaya bagi jantung, karena jantung akan semakin keras bekerja, belum lagi jika pada tubuh pasien yang mengalami obesitas juga biasanya akan menderita tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner. Dengan resiko-resiko inilah, jantung yang terdapat pada pasien dengan tingkat intensitas olahraga yang jarang akan mengalami pembesaran jantung/pembengkakan jantung.

Baca juga: Manfaat Olahraga untuk Jantung.

9. Kelainan Jantung Bawaan

Dari semua orang yang terlahir di dunia, memang tidak semuanya sempurna dan memiliki organ tubuh yang sehat, beberapa orang memang ditakdirkan untuk mengalami penyakit jantung yang disebabkan karena bawaan. Penyakit jantung bawaan ini memang memiliki jantung yang sama dengan orang normal pada umumnya, namun terdapat beberapa fungsi yang tidak dapat berjalan dengan baik contohnya yakni adanya penyakit jantung bawaan berupa jantung bocor atau timbulnya lubang pada jantung.

Dengan kelainan jantung bawaan seperti ini, akan mengakibatkan jantung yang dimiliki semakin berusaha memompa darah lebih keras dibandingkan dengan jantung normal lainnya. Jantung yang bekerja tidak sesuai dengan kapasitasnya tersebut sangat berpotensi menimbulkan terjadinya pembesaran jantung/pembengkakan pada jantung.

10. Otot Jantung Lemah

Sebelum membahas mengenai otot jantung yang lemah, ada baiknya untuk mengetahui tentang penyebab otot jantung menjadi lemah. Otot jantung menjadi lemah diakibatkan oleh beberapa hal salah satunya yakni adanya faktor serangan jantung, penyakit katup jantung dan sebagainya. Faktor-faktor yang menyebabkan otot jantung menjadi lemah inilah yang mengakibatkan jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Dengan faktor-faktor yang dibiarkan begitu saja tersebut yang lama kelamaan dapat menyebabkan pembengkakan pada jantung/pembesaran jantung.

Baca juga: Jantung Lemah.

11. Terdapat Akumulasi Cairan di Sekitar Jantung

maksud dari akumulasi cairan ini yaitu berkumpulnya cairan-carian yang berada di sekitar jantung. Cairan-cairan disekitar jantung yang terakumulasi di dalam kantung (perikardium) yang di dalamnya juga terdapat jantung itu sendiri akan dapat menyebabkan jantung mengalami pembengkakan/pembesaran jantung ketika dilakukan X-ray atau rontgen pada dada.

12. Mengalami Kelebihan Zat Besi dalam Tubuh

Penyebab jantung mengalami pembengkakan yang lain juga dapat disebabkan oleh adanya kelebihan zat besi di dalam tubuh (hemochromatosis). Kelebihan zat besi di dalam tubuh ini merupakan gangguan genetik pada seseorang yang dapat mengakibatkan tubuh mengkonsumsi/menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan-makanan yang dikonsumsi oleh tubuh. Zat besi yang tanpa pembatasan/filter dan terserap dengan jumlah yang terlalu banyak inilah akan menumpuk di bagian-bagian organ tubuh yang lain termasuk salah satu diantaranya ialah jantung. Zat besi yang menumpuk di dalam jantung pasien inilah yang akhirnya dapat menyebabkan pembesaran/pembengkakan pada vetrikel jantung sebelah kiri dikarenakan otot jantung yang semakin melemah.


13. Mengalami Penyakit Arteri Koroner

Penyakit arteri koroner ini memiliki kondisi di mana di dalam tubuh terdapat plak atau lemak yang menempel dan mengakibatkan penyumbatan di bagian pembuluh darah arteri koroner. Penyakit yang diakibatkan karena adanya penyumbatan di pembuluh darah arteri koroner ini seringkali juga disebut dengan istilah aterosklerosis. Kondisi penyumbatan yang disebabkan oleh lemak ini mengakibatkan pasokan oksigen yang seharusnya dialirkan ke jantung menjadi berkurang, sehingga bahan untuk proses memompa darah tidak tersedia. Hal inilah yang mengakibatkan jantung semakin keras bekerja.

14. Mengalami Miokarditis

Miokarditis ini merupakan kondisi jantung yang mengalami infeksi karena disebabkan oleh serangan virus. Kondisi dari seseorang yang mengalami penyakit tersebut memang murni awalnya dikarenakan terdapat infeksi virus, dalam jangka waktu yang tidak sebentar lama kelamaan penyakit tersebut akan dapat mengakibatkan seorang penderita mengalami kondisi gagal jantung kongestif yang berimbas kepada pembengkakan jantung/pembesaran jantung.

15. Mengalami Iskemik Jantung

Merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya kerusakan pada sel-sel jantung yang akhirnya dapat menurunkan aliran-aliran darah ke jantung. Hal inilah yang menyebabkan nyeri pada dada penderitanya. Kerusakan pada sel-sel jantung tersebutlah yang mengakibatkan jantung semakin keras bekerja dikarenakan sel-sel jantung yang lain mengalami kerusakan.

16. Mengalami Obesitas

Telah dijelaskan pada poin 8 mengenai kebiasaan jarang berolahraga yang dapat menyebabkan pembengkakan jantung, pada bagian poin ke-16 ini akan dijelaskan mengenai obesitas yang dapat membengkakan jantung. Obesitas yang terjadi pada seseorang memang akan mempengaruhi berbagai organ tubuhnya, utamanya yakni bagian jantung. Kinerja organ jantung akan menjadi lebih keras karena penumpukan lemak yang beresiko tinggi terhadap gagal jantung, penyakit hipertensi, diabetes, dsb.

Baca juga: Olahraga Penguat Jantung.

17. Usia Yang Bertambah Tua

Pertambahan usia yang semakin menua juga dapat menjadi indikasi penyebab terjadinya pembengkakan pada jantung. Pertambahan usia ini ternyata terkait dengan pembengkakan pada jantung dikarenakan mempengaruhi elastisitas pembuluh darah bagian arteri yang mulai menurun kemampuannya. Dikarenakan kemampuan elastisitas pembuluh darah arteri yang mulai menurun inilah perlahan akan menyebabkan kekakuan pada pembuluh darah dan akhirnya berakibat pada tekanan darah tinggi. Dengan adanya resiko tekanan darah tinggi inilah yang merupakan salah satu faktor dari resiko pembengkakan jantung atau pembesaran jantung.

Baca juga: Ciri-Ciri Jantung Bengkak.

Dari berbagai macam penyebab penyakit jantung bengkak yang telah dijelaskan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan, kesimpulan yang pertama yakni bahwa jantung bengkak atau pembengkakan pada jantung dapat terjadi pada siapa saja dengan rentang usia yang tidak ada batasnya (usia berapapun). Usia muda atau bahkan masih balita/bayi pun juga memiliki resiko kemungkinan dari pembengkakan jantung disebabkan karena adanya kelainan jantung bawaan.

Untuk usia dewasa juga dapat terjangkit, hal ini lebih kepada adanya penyebab-penyebab yang dibawa oleh penyakit lain yang lebih dahulu diderita oleh pasien sebelum menderita pembengkakan jantung (diabetes, hipertensi, obesitas, jarang berolahraga, dan faktor penyebab lainnya). Dan untuk usia lanjut atau usia tua juga dapat mengalami pembengkakan jantung dikarenakan adanya resiko berkurangnya kemampuan bagian-bagian tubuh untuk beraktivitas menopang kebutuhan tubuh sebagaimana pada saat usia muda dahulu salah satunya berkurangnya elastisitas pembuluh darah arteri. Penyebab-penyebab pembengkakan jantung/pembesaran jantung tersebut akan meningkatkan resiko pembekuan darah dan mengakibatkan penderitanya menjadi semakin sulit bernafas.

Metode Pencegahan Jantung Bengkak

Setelah membahas mengenai penyebab-penyebab seseorang terkena resiko pembengkakan jantung, ada baiknya jika kita membahas mengenai metode pencegahan agar jantung tetap sehat dan bekerja dengan sebagaimana mestinya, berikut ini juga akan dijelaskan beberapa hal yang dapat menjauhkan diri dari resiko pembengkakan jantung:

  • Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Penerapan gaya hidup sehat menjadi hal paling penting untuk dapat membantu kita terhindar dari pembengkakan jantung. Seseorang yang sering berolahraga akan dapat menghasilkan banyak keringat dan pemompaan darah yang lancar sehingga jantung dapat bekerja dengan sangat baik dalam menjaga sirkulasi darah dari dan ke seluruh tubuh. Gaya hidup sehat juga menghindarkan seseorang dari resiko terserang penyakit-penyakit yang dapat menjadi pemicu pembengkakan jantung seperti diabetes, hipertensi, obesitas, bahkan dengan berolahraga hal ini juga akan dapat membantu mengaktifkan sel-sel tubuh yang pasif bekerja dan menjaga elastisitas/kelenturan organ dalam tubuh untuk menyeimbangkan kesehatan tubuh.

Baca juga: Gaya Hidup Jantung Sehat.

  • Melakukan Pemeriksaan Medis Sejak Dini

Melakukan pemeriksaan medis terhadap seluruh kondisi tubuh tidak ada salahnya jika dilakukan sejak dini, meskipun seseorang tidak merasa sakit atau tidak mengalami keluhan apapun. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi sejak dini segala kemungkinan yang mungkin timbul. Untuk pemeriksaan medis terkait dengan jantung bengkak, Anda dapat mulai melakukan pemeriksaan menggunakan X-Ray atau USG Jantung secara berkala dengan dibimbing oleh dokter spesialis yang bersangkutan.

Baca juga: Pemeriksaan Echo JantungFungsi EKG Jantung.

  • Mengetahui dan Mempelajari Penyebab Jantung Bengkak

Dengan banyak membaca dan mempelajari tentang penyebab-penyebab jantung bengkak akan sangat membantu Anda dalam hal menjaga kesehatan tubuh dengan lebih ekstra lagi. Mengetahui penyebab pembengkakan jantung akan dapat menghindarkan Anda dari hal-hal yang akan beresiko memicu terjadinya jantung bengkak.

Cara Penyembuhan Jantung Bengkak

Untuk seseorang yang telah memiliki kondisi jantung yang bengkak, bukan tidak mungkin untuk dilakukan penyembuhan. Segala kemungkinan untuk menyembuhkan jantung yang bengkak ada berbagai macam yakni dapat disembuhkan dari memperbaiki gaya hidup, pola makan, hingga ke pengobatan medis. Berikut ini akan dijelaskan lebih banyak lagi mengenai cara-cara untuk dapat menyembuhkan jantung yang bengkak:

1. Tidak Terlalu Banyak Menggunakan Garam pada Saat Makan

Seorang penderita jantung bengkak, sebaiknya tidak terlalu banyak menggunakan garam pada kandungan konsumsi makanan hariannya. Pasien jantung bengkak juga disarankan untuk lebih mengkonsumsi makanan hasil olahan sendiri dibandingkan dengan makanan yang dibeli di restoran atau tempat makan yang tidak terkontrol kandungan garamnya. Selain itu, pasien juga disarankan untuk menghindari konsumsi penyedap rasa/vetsin di dalam masakannya. Menggunakan gula dan garam yang cukup dapat membantu menyembuhkan permasalahan jantung bengkak Anda.

Baca juga: Menu Diet Jantung.

2. Pengobatan Diabetes Bagi Penderitanya

Jantung bengkak juga dapat diperparah dengan adanya penyakit diabetes yang dialami oleh seseorang. Segera mengobati penyakit diabetes dengan cara menghindari makanan-makanan yang banyak mengandung gula ini akan dapat meringankan seseorang untuk dapat lebih cepat dalam pengobatan jantung bengkak.

3. Pengobatan Hipertensi Bagi Penderitanya

Segera mengobati penyakit hipertensi/darah tinggi juga dapat mempercepat penyembuhan jantung bengkak, karena telah diketahui bersama, hipertensi juga merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan jantung mengalami pembengkakan dikarenakan adanya kinerja jantung yang memompa darah terlalu keras namun kinerja otot jantung mulai melemah untuk membantu mengalirkan darah akibat adanya penebalan di dinding otot jantung. Hal ini patut untuk segera disembuhkan agar fungsi jantung dan otot jantung dapat kembali normal.

4. Pengobatan Terhadap Obesitas

Pengobatan yang ditujukan untuk penderita obesitas ini sangat penting untuk diperhatikan. Sebagian besar resiko penyakit jantung ada pada penderita yang memiliki obesitas atau berat badan berlebih. Berat badan berlebih ini harus disembuhkan terlebih dahulu untuk mengurangi beban jantung yang mengalami pembengkakan.

Baca juga: Pencegahan Jantung Bengkak.

5. Meninggalkan Kebiasaan Merokok

Jika penderita jantung bengkak sebelumnya merupakan seorang perokok, maka sangat disarankan untuk segera meninggalkan kebiasaan merokoknya. Kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan berbagai macam penyakit salah satunya yakni penyakit jantung. Pembengkakan jantung dapat menjadi semakin parah ketika penderita masih memiliki kebiasaan buruk tersebut. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang terkandung di dalam rokok merupakan zat yang tergolong racun bagi tubuh, dapat merusak paru-paru dan memperparah jantung yang bengkak karena semakin kerasnya jantung memompa untuk membersihkan darah dan mengalirkan darah berisi oksigen ke dalam paru-paru yang akan rusak karena rokok.

6. Membuka Sumbatan Penyakit Arteri Koroner

Pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke jantung tersumbat dengan adanya penyakit pada arteri koroner ini, dengan cara membuka sumbatan pada arteri koroner tersebut akan menjadi salah satu solusi pembengkakan jantung yang disebabkan karena penyumbatan aliran darah. Dengan begitu aliran darah ke otot jantung menjadi lebih lancar dan kembali normal.

7. Berhenti Mengkonsumsi Alkohol dan Obat-obatan

Jika sebelumnya penderita jantung bengkak adalah pengonsumsi alkohol dan obat-obatan, maka sebaiknya akan sangat membantu pengobatan jika konsumsi terhadap zat berbahaya tersebut dihentikan. Karena akan mempersulit kinerja jantung dalam memompa darah bersih jika zat tersebut tetap dikonsumsi.

Baca juga: Bahaya Alkohol bagi Jantung.

8. Dilakukan Bedah pada Penderita Penyakit Katup Jantung

Mengganti atau memperbaiki katup jantung yang bermasalah/rusak juga dapat membantu seorang penderita jantung bengkak untuk meringankan masalahnya. Dengan kembali normalnya katup jantung yang telah di ganti/diperbaiki, maka seiring berjalannya waktu, dengan bantuan obat dan perawatan dari dokter, pembengkakan pada jantung juga akan berlangsung membaik.

Baca juga: Operasi Katup Jantung Mitral.

9. Menghindari Beragam Aktivitas Berat

Pembengkakan jantung merupakan kondisi dimana jantung sudah tidak dapat normal kembali dalam melakukan fungsi pemompaan darah dari dan ke seluruh tubuh, oleh karena itu penanganannya pun juga tidak bisa dengan cara yang biasa saja. Sejak diketahui bahwa seseorang menderita pembengkakan jantung, disarankan pada pasien tersebut untuk rutin melakukan check up medis terkait kesehatan jantungnya pada dokter spesialis jantung, dan sebaiknya juga mengetahui bagian-bagian mana yang mengalami pembengkakan untuk selanjutnya agar dapat dilakukan tindakan medis penyembuhan yang tepat. Namun selain itu, penyembuhan dengan tidak melakukan beragam pekerjaan berat juga dapat menyembuhkan pembengkakan jantung secara perlahan. Karena dengan bekerja berat, akan dapat memperparah kondisi jantung bengkak yang sudah sangat ekstra melakukan pompa darah.

Demikian informasi mengenai penyebab jantung bengkak disertai cara menangani dan mencegahnya. Semoga bermanfaat dan jaga jantung Anda sedari dini.

Sponsors Link
, , , , ,