Sponsors Link

5 Cara Mengobati Penyakit Jantung Hipertensi Secara Medis

Sponsors Link

Penyakit jantung merupakan penyakit membahayakan yang gejalanya sulit dikenali. Seseorang dengan penyakit hipertensi rentan terkena penyakit jantung. Hal ini disebabkan tidak ada gejala penyakit jantung yang terlihat kecuali hanya hipertensinya saja. Oleh karena itu, hipertensi ini dikenal sebagai silent dead. Saat hipertensi kambuh, jantung akan bekerja lebih keras untuk mengimbangi tekanan darah. Sehingga detak jantung akan semakin keras pula. Akibatnya, pembuluh darah yang berada di jantung terkena dampaknya. Lama-kelamaan akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan mengganggu aktivitas jantung dan menyebabkan penyakit jantung hipertensi.

ads

Mengobati penyakit jantung tidak serta merta begitu saja. Namun, harus diketahui terlebih dahulu gejala yang menyebabkan penyakit jantung tersebut timbul. Hipertensi sebagai penyebab penyakit jantung harus diselesaikan terlebih dahulu dengan melakukan pengobatan terhadap hipertensi. Hal ini karena penyakit jantung yang disebabkan oleh hipertensi awalnya bukanlah penyakit jantung permanen. Sehingga, saat tekanan darah normal kembali maka penyakit jantung juga akan terselesaikan. Pengobatan hipertensi sangat penting dilakukan. Hal ini disebabkan agar mengurangi resiko kematian akibat komplikasi hipertensi seperti penyakit jantung hipertensi. Beberapa obat yang disarankan ahli kesehatan untuk mengurangi resiko hipertensi dan menormalkan tekanan darah kembali antara lain sebagai berikut.

1. Vasodilator

Vasodilator merupakan kelompok obat-obatan yang memiliki fungsi untuk melebarkan pembuluh darah agar darah dapat mengalir secara lancar. Sehingga jantung tidak terbebani kerjanya ketika harus bekerja ekstra keras. Golongan obat-obatan ini bekerja dengan melemaskan atau mengurangi ketegangan pada otot-otot pembuluh darah baik arteri maupun vena. Sehingga pembuluh darah tidak mengalami penyempitan dan darah yang kaya akan oksigen dapat mengalir secara lancar dan tidak berpotensi kembali ke ruang jantung. Kelompok obat ini yaitu hydralazine dan minoxidil.

2. Beta-blocker

Beta-blocker digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi jantung yang diakibatkan karena tingginya tekanan darah. Fungsi utamanya adalah menekan kerja beta adrenergik sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Kelompok obat-obatan beta-blocker bekerja dengan cara menghambat sistem kerja hormon epinephrine atau adrenalin yang bertanggung jawab pada aliran darah, sehingga jantung dapat berkerja lebih lambat dan tidak berdetak terlalu keras. Selain itu, kelompok obat-obatan beta-blocker ini juga bekerja untuk melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat dengan lancar mengalir. Kelompok obat-obatan ini antara lain atenolol, nebivolol, propanolol, acebutolol, bisopropol, metoprolol, esmilol, sotalol.

3. Calcium Channel Blocker

Calsium channel blocker merupakan kelompok obat-obatan yang memiliki peran dalam menghambat pergerakan kalsium agar tidak masuk ke dalam pembuluh darah dan jantung sehingga jantung tidak terlalu keras dalam bekerja dan darah dapat mengalir dengan lancar. Selain itu, karena fungsinya yang menghambat kalsium maka kelompok obat-obatan ini mampu menurunkan tekanan darah. Kelompok obat-obatan calcium channel blocker antara lain norvasc (amlodipine), sular (nisoldipin), plendil (felodipine), dynacirc (isradipin), cardene (nicardipine), isoptin, calan, verelan, tiazac.

4. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACE)

Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE) memiliki fungsi untuk melebarkan pembuluh darah sehingga darah mengalir dengan lancar. Hal ini berdampak pada aktivitas jantung yang melambat. Sehingga jantung dapat tersuplai dengan darah yang kaya akan oksigen. Kelompok obatan-obatan ACE antara lain cardace, decapril, triatec, odace, tensinop, bioprexum, tenaten, farmoten, tensicap, tensobon, tarka.

5. Angiotensin II Receptor Blocker (ARB)

Angiotensin II Receptor Blocker (ARB) berfungsi utuk mengatasi tekanan darah tinggi dan gagal jantung. ARB memiliki peran dalam menghambat zat angiotensin II yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sehingga pembuluh darah dapat melebar dan darah yang kaya akan oksigen dapat mengalir dengan lancar, yang berdampak pada kerja jantung yang tidak keras. Kelompok obat-obatan ARB antara lain candotens, candesartan cilextil, quatan, unisia, aprovel, acetensa, betavein, kaftensar, tensira, santesar, sartaxal.

Selain melakukan pengobatan terhadap penyakit jantung hipertensi, juga perlu dilakukan perubahan pola hidup dan pola makan harian agar lebih sehat. Sehingga, komplikasi yang disebabkan oleh hipertensi dapat berkurang. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengurangi komplikasi yang ditimbulkan akibat hipertensi antara lain sebagai berikut.

  • Rutin melakukan pengecekan tekanan darah sehingga dapat mengontrol tekanan darah.
  • Mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan mengurangi garam atau makanan asin serta makanan untuk mencegah penyakit jantung.
  • Mengurangi kebiasaan merokok dan minum minuman keras.
  • Olahraga penguat jantung secara teratur.
  • Mengurangi berat badan jika berlebihan dan mempertahankan agar berat badan tetap ideal.
  • Mengurangi dan menghindari begadang dan bekerja di waktu malam hari.
  • Perbanyak makan sayur-sayuran dan buah penguat jantung.

Demikian penjelasan mengenai cara mengobati penyakit jantung hipertensi. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Pengobatan