Sponsors Link

7 Penyebab Denyut Jantung Berhenti Sebentar

Sponsors Link

Masalah pada jantung selalu dikaitkan dengan kematian, karena jantung merupakan organ yang amat penting bagi kehidupan. Sayangnya, penyakit jantung tidak selalu memberikan tanda-tanda yang jelas kepada penderitanya. Bahkan banyak yang mengiranya bahwa tanda-tanda itu tak mereka sadari karena terlalu menyepelekannya.

ads

Perasaan denyut jantung yang berhenti sebentar atau gangguan irama jantung juga tidak dapat disepelekan. Meskipun tidak selalu timbul dan kadang memang membahayakan. Tetapi akan menimbulkan perasaan yang tidak enak ketika rasa seperti ini datang kembali, karena akan mengganggu ketenangan psikologi yang dapat menyebabkan ketakutan tersendiri. Sebenarnya apa penyebab denyut jantung berhenti sebentar? Berikut akan dijelaskan penyebab denyut jantung berhenti sebentar.

1. Stress

Seseorang yang mengalami stress memiliki resiko lebih besar mengalami detak jantung berhenti sejenak. Hal ini karena stress mampu memicu peningkatan jumlah hormon kortisol dalam tubuh. Jumlah hormon kortisol yang tinggi pada tubuh ini dapat menyebabkan otot-otot pada jantung melemah. Sehingga dapat menyebabkan gangguan detak jantung normal yang berakibat detak jantung dapat berhenti sejenak. Oleh karena itu, lakukan hal-hal yang bisa mengurangi stress akibat tekanan kerja ataupun tuntutan hidup. Misalnya dengan liburan atau sekedar berbelanja.

2. Kekurangan Cairan (Dehidrasi)

Keadaan dimana tubuh kekurangan air atau yang dikenal dengan dehidrasi, merupakan faktor yang mempengaruhi denyut jantung sehingga dapat menyebabkan otot-otot jantung melemah. Akibatnya kegiatan jantung dalam memompa menjadi lemah. Sehingga irama jantung menjadi terganggu dan dapat menyebabkan detak jantung berhenti sebentar. Sebaiknya, konsumsi air sesuai dengan kebutuhan harian untuk menghindari dehidrasi pada tubuh.

3. Olahraga Berlebihan

Olahraga berlebihan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan target berat tertentu menjadikan kondisi tubuh menjadi tidak lebih baik. Hal ini disebabkan karena jantung tidak diberikan waktu istirahat atau kesempatan untuk menenangkan irama jantung. Sehingga, ketika dilakukan olahraga terus menerus menyebabkan irama detak jantung menjadi semakin meningkat. Akibatnya jantung mengeluarkan banyak tenaga untuk memompa darah yang menyebabkan terganggunya irama detak jantung. Sebaiknya, lakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai olahraga berat. Dan lakukan olahraga ringan untuk kesehatan jantung dan tidak berlebihan namun rutin. Agar jantung terjaga kesehatan dan irama jantung tidak terganggu.

4. Mengonsumsi Alkohol

Bagi peminum alkohol, resiko gangguan irama detak jantung dapat berpeluang besar. Hal ini karena alkohol dapat meningkatkan hormon adrenalin pada tubuh peminum alkohol. Peningkatan jumlah hormon adrenalin pada tubuh dapat meningkatkan irama detak jantung. Hal ini jika terlalu sering mengkonsumsi alkohol akibatnya jantung akan memompa darah terlalu cepat dan dapat mengganggu irama detak jantung. Oleh karena itu, sebisa mungkin kurangi bahkan hindari konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan jantung.

5. Kecanduan Kopi

Kafein yang terkandung dalam kopi akan menyebabkan ketergantungan jika terlalu banyak mengkonsumsi kopi. Sebagai akibatnya konsumsi kopi yang terlalu banyak akan mengganggu tekanan darah. Tekanan darah menjadi meningkat dan dapat berdampak pada irama detak jantung. Sehingga ketika tekanan darah menjadi tinggi dan irama detak jantung terganggu, akibatnya detak jantung akan berhenti sejenak. Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi kopi harian untuk menjaga kesehatan jantung dan ganti dengan mengkonsumsi air putih yang lebih banyak. Jika perlu siapkan camilan sehat untuk penderita jantung untuk menjaga kesehatan jantung.

6. Sedang Hamil

Seseorang yang sedang hamil juga berpotensi mengalami gangguan irama detak jantung yang dapat menyebabkan detak jantung berhenti sejenak. Hal ini disebabkan selama masa kehamilan terjadi perubahan hormon. Perubahan hormon selama kehamilan merupakan hal normal. Sayangnya, akibat perubahan hormon ini tubuh merespon tidak baik. Salah satunya adalah adanya gangguan irama detak jantung. Selain itu, dapat juga terjadi kegelisahan tiba-tiba atau pun stress. Hal ini karena adanya penyesuaian tubuh terhadap perubahan hormon selama kehamilan. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil tidak terlalu capek atau pun stress dan dapat lebih santai pada saat masa kehamilan. Bila perlu lakukan baby moon untuk mengurangi tingkat stress pada ibu hamil. Cara ini merupakan salah satu cara menormalkan detak jantung dan membuat ritme irama jantung menjadi normal kembali.

7. Kekurangan Asupan Mineral

Kekurangan asupan mineral seperti kalium dapat meningkatkan resiko berkurangnya kesehatan jantung. Kalium bertanggung jawab terhadap gerakan otot-otot. Apabila kekurangan kalium, pergerakan otot dapat terhambat dan menjadi lebih lambat. Sehingga dapat menyebabkan terganggunya otot-otot yang menggerakkan jantung. Akibatnya dapat mengganggu ritme irama jantung yang beresiko detak jantung berhenti sejenak. Selain itu, kalium dapat mengontrol tekanan darah pada penderita tekanan darah tinggi (hipertensi).

Oleh karena itu, jangan lewatkan untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung kalium seperti susu, biji-bijian, daging, ikan, kentang, alpukat, buncis, pisang dan lain-lain serta jangan lupakan mengkonsumsi suplemen jantung terbaik. Selain menjalani pola makan sehat, seperti selalu mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran serta nutrisi untuk jantung. Lakukan pula pola hidup sehat dengan rutin melakukan olahraga untuk kesehatan jantung setiap hari tanpa berlebihan. Menghindari rokok dan tidak meminum alkohol serta gaya hidup jantung sehat.

Selain itu, selalu luangkan waktu bersama keluarga untuk sekedar makan malam bersama atau bila perlu lakukan perjalanan untuk liburan bersama. Sehingga dapat mengurangi stress dan mengurangi beban pada tubuh. Dan jangan lupa selalu lakukan cek kesehatan jantung dengan EKG secara rutin untuk mengetahui apakah terdapat gangguan ritme detak jantung. Semoga informasi yang disajikan pada artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Penyebab