Sponsors Link

Operasi Bypass Jantung: Pengertian, Prosedur dan Biayanya

Sponsors Link

Operasi bypass jantung merupakan salah satu tindakan yang dapat memperpanjang harapan hidup bagi pasien penyakit jantung koroner. Namun, tidak semua pasien penyakit jantung harus melakukan operasi ini. Operasi ini hanya dilakukan atas rekomendasi dari dokter setelah mempertimbangkan berbagai apakah masalah bagian-bagian jantung yang dimiliki pasien benar-benar memerlukan tindakan operasi ini ataukah tidak. Ada prosedur yang harus dilakukan sebelum operasi, saat operasi dan setelah operasi. Perawatan pasca operasi bypass juga harus diperhatikan sehingga tindakan operasi yang telah dilakukan dapat memberikan hasil yang signifikan. Hal lain yang patut dipertimbangkan adalah besaran biaya yang harus disiapkan, sehingga pelaksanaan operasi dapat berjalan secara cepat dan tepat.

ads

Baca juga:

Pengertian Operasi Bypass

Operasi bypass jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG), adalah salah satu tindakan operasi jantung yang dilakukan dengan membuat saluran sebagai jalan pintas melewati bagian pembuluh arteri jantung yang mengalami penyempitan. Saluran tersebut disebut graft. Operasi bypass dilakukan untuk memperbaiki aliran darah ke jantung sehingga dapat mengurangi keluhan nyeri dada (angina pektoris) pada pasien dengan penyempitan koroner berat yang berpotensi menimbulkan serangan jantung yang fatal. Pembuluh graft diambil dari pembuluh darah balik pada tungkai atau pembuluh arteri pada dada. Dokter akan merekomendasikan operasi bypass setelah melakukan berbagai pertimbangan, di antaranya adalah mempertimbangkan apakah tindakan pengobatan lain seperti obat-obatan, operasi pelebaran pembuluh jantung menggunakan balon, serta penggunaan ring jantung (stent) tidak efektif dalam mengatasi masalah jantung tersebut.

Baca juga:

Operasi bypass merupakan tindakan bedah jantung yang cukup beresiko dan harus ditangani oleh ahli bedah jantung yang profesional. Sebelum menjatuhkan pilihan pada tindakan operasi bypass, pasien harus mempersiapkan besaran biaya sekitar 150 juta rupiah di dalam negeri, dan lebih dari 200 juta rupiah di luar negeri. Biaya tersebut tidak termasuk biaya rawat inap, obat-obatan, laboratorium, dan sebagainya. Biaya ini tergolong tinggi jika dibandingkan operasi jantung seperti pemasangan balon ataupun ring yang tidak lebih dari 100 juta rupiah.

Baca:

Penyakit yang Diatasi dengan Operasi Bypass

Tidak semua gejala penyakit jantung harus ditangani dengan operasi bypass. Ada beberapa kasus permasalahan jantung yang memang lebih efektif melalui operasi bypass. Operasi bypass ideal untuk pasien dengan masalah jantung berupa penyempitan di beberapa cabang pembuluh arteri jantung. Beberapa indikasi berikut, menurut American Heart Association (AHA), dapat dijadikan patokan secara umum kapan pasien dapat menjalani operasi bypass.

  1. Adanya gangguan jantung Stenosis Left Main Coronary Artery yang cukup nyata serta terdapat sumbatan/ stenosis lainnya. (Baca: Kelainan jantung bawaan – Kelainan jantung bawaan sianotik)
  2. Angina (nyeri dada) yang tidak stabil dan tidak dapat dikontrol secara medis. (Baca: Detak jantung normal – Murmur jantung pada anak)
  3. Respon negatif pada terapi non bedah.
  4. Kegagalan pompa jantung pada ventrikel yang cukup progesif. (Baca: Penyebab jantung kekurangan oksigen)
  5. Beberapa jenis sumbatan pada pembuluh yang tidak dapat diatasi dengan tindakan medis lain. (Baca: Jus untuk jantung tersumbat)
  6. Komplikasi karena kegagalan PTCA (Percutaneous Transluminal Coronary Angiplasty).
  7. Adanya sumbatan pada lebih dari satu pembuluh darah arteri.

Macam Teknik Operasi Bypass

Ada beberapa teknik operasi bypass yang bisa dilakukan, masing-masing dengan keuntungan dan kerugiannya. Dokter akan memilih teknik yang paling sesuai dengan penderitanya. Beberapa macam teknik operasi bypass yaitu:

1. On-Pump Coronary Artery Bypass Grafting

Teknik ini menggunakan mesin jantung-paru (heart-lung machine) untuk menggantikan peran jantung. Pada saat operasi, jantung dihentikan untuk memudahkan pemasangan graft, dan tugasnya digantikan oleh mesin jantung-paru.


2. Off-Pump Coronary Artery Bypass Grafting

Teknik ini adalah teknik yang paling sering dipakai oleh para ahli bedah jantung. Teknik operasi bypass ini tidak menggunakan mesin jantung-paru. Jantung masih tetap berdenyut selama pelaksanaan operasi. Alat yang digunakan adalah alat penstabil jantung yang memudahkan ahli bedah melakukan pemasangan graft tanpa terganggu dengan denyut jantung.

3. Minimally Invasive Direct Coronary Artery Bypass Grafting

Teknik ini merupakan teknik paling baru dan paling jarang dilakukan. Pada teknik ini, tindakan operasi hanya memerlukan beberapa sayatan kecil pada di sisi sebelah kiri di antara tulang iga. Biasanya dilakukan hanya untuk pembuatan bypass graft untuk satu pembuluh darah di depan.

Prosedur Operasi Bypass

Berikut adalah prosedur umum yang harus dilakukan oleh pasien sebelum, saat dan setelah operasi bypass.

  • Menjelang operasi bypass
  1. Tubuh harus dalam keadaan sehat. Jika menderita sakit terutama influenza, harus segera memberitahu dokter untuk menghindari efek samping akibat operasi.
  2. Menghentikan konsumsi berbagai jenis obat dan suplemen jantung terbaik seminggu sebelum operasi. Bawa obat-obatan yang selama ini dikonsumsi pada dokter untuk menentukan jenis pengobatan yang akan diberikan.
  3. Rawat inap 1-2 hari menjelang hari H operasi.
  4. Puasa sejak malam menjelang hari H operasi.
  5. Membersihkan seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki sejak malam sebelum operasi
  6. Pemeriksaan fungsi EKG jantung, tes urine, tes darah, dan foto rontgen dada atau CT scan jantung.

  • Saat operasi bypass
  1. Pasien dipasang infus untuk memasukkan obat-obatan dan obat bius ke dalam tubuh.
  2. Setelah dibius, fungsi napas akan diambil alih oleh mesin napas (ventilator). Selang kecil dimasukkan melalui mulut hingga ke rongga napas.
  3. Selang kecil lain dimasukkan ke dalam hidung hingga mencapai lambung untuk membersihkan dari udara dan cairan.
  4. Selang kateter kecil diselipkan ke saluran kemih untuk menampung air kemih. Jumlah air kemih yang keluar akan dihitung untuk memastikan bahwa ginjal tetap berfungsi dengan baik.
  5. Tindakan operasi yang dilakukan oleh tim dokter yang terdiri dari dua orang ahli bedah jantung, dokter ahli bius, perawat, ahli perfusi yang bertugas mengendalikan aliran darah pada mesin jantung paru.
  • Setelah operasi bypass (waktu pemulihan)

Lama waktu pemulihan setelah operasi berkisar antara 7 – 10 hari dengan perawatan sebagai berikut:

  1. Perawatan di ruang ICU selam 1-2 hari. Pada masa perawatan ini akan dipantau apakah ada efek pasca operasi seperti rasa nyeri, penurunan curah jantung, perubahan cairan, perubahan tekanan darah, perdarahan, infeksi pada luka bekas operasi, disfungsi syaraf, dan sebagainya. (Baca: Dampak cangkok jantung)
  2. Masa pemulihan untuk melatih pasien menggerakkan tangan maupun kaki, duduk, berdiri dan jalan. Setelah pasien mampu melakukan aktivitas fisik sederhana, maka pasien akan dipulangkan.
  3. Rawat jalan dilakukan oleh pasien supaya kondisi jantung tetap terpantau. Kesehatan dan kemampuan jantung akan dipantau melalui beberapa tes.

Hal terpenting setelah melakukan operasi bypass jantung adalah perawatan yang harus dilakukan pasien untuk pemulihan kesehatan yang optimal. Selain pengawasan dan pengobatan dari dokter selama rawat jalan, pasien juga harus menjaga kesehatan dirinya dan jantungnya dengan memperhatikan pola makan sehat serta melakukan pola hidup sehat. (Baca: Manfaat omega 3 untuk jantungOlahraga untuk aritmia jantung)

Sponsors Link
, , , , , , ,
Oleh :
Kategori : Medis