Sponsors Link

6 Ciri-Ciri Jantung Terendam Air (Efusi Perikardium) dan Cara Diagnosisnya

Sponsors Link

Penumpukan cairan pada jantung atau dikenal dengan efusi perikardium adalah adanya penumpukan cairan berlebihan pada ruang perikardium. Penyakit ini adalah salah satu dari jenis-jenis penyakit jantung yang dapat berakibat fatal bagi penderitanya. Lapisan perikardium adalah lapisan yang melindungi jantung. Terdiri atas lapisan dalam atau perikardium viseral dan lapisan luar atau perikardium parietal. Di antara kedua lapisan ini terdapat ruang perikardium. Normalnya ruang perikardium berisi 15-50 cc, tetapi pada efusi lerikardium bisa mencapai dua kali lipatnya.

ads

Efusi perikardium  sangat berbahaya karena dapat mengganggu sistem pompa jantung dan menyebabkan kematian. Efusi perikardium dapat terjadi secara cepat dan mendadak, biasanya pada trauma yang melukai daerah dada kiri atas. Selain itu juga dapat memakan waktu lama, biasanya pada infeksi kronik organ sekitar yang merambat ke perikardium.

Kedua jenis efusi perikardium ini dapat menyebabkan gangguan pompa jantung atau tamponade jantung yang harus segera ditangani. Gejala yang timbul tergantung dari kecepatan pembentukan cairan yang menekan gerakan jantung. Jika pembentukan cairan cepat dan mendadak, seperti pada luka tusuk di jantung, maka gejala yang timbul berat dan mengancam nyawa. Sedangkan jika pembentukan cairan berlangsung lama dan sedikit, maka tubuh akan berusaha melakukan kompensasi untuk mempertahankan gerakan normal jantung, sehingga gejala penyakit tidak seketika muncul.

Sebanyak 30% tidak bergejala, kecuali sudah timbul gejala yang mengarah pada tamponade jantung. Apa saja ciri-ciri jantung terendam air atau efusi perikardium ini?

1. Sesak Napas

Rasa sesak disebabkan penekanan pada jantung dan rasa nyeri ketika bernapas. Sesak karena efusi perikardium terutama memberat saat berbaring dan membaik saat posisi duduk, atau disebut dengan ortopnea. Perasaan yang timbul seperti dada ditekan dan tidak leluasa untuk bernapas. Sesak napas ini juga menandakan tubuh kekurangan pasokan oksigen.

2. Kesulitan menelan

Kesulitan menelan atau disebut disfagia timbul dikarenakan rasa nyeri pada dada yang timbul saat bernapas atau menelan.

3. Nyeri dada

Nyeri yang timbul bersifat tajam. Lokasi nyeri pada dada di sisi tengah maupun agak ke kiri sedikit. Nyeri bertambah berat saat batuk, bernapas dan menelan.

4. Rasa Cepat Lelah

Pada kondisi penumpukan cairan yang berlangsung lama, seseorang akan menunjukan gejala cepat lelah. Hal ini disebabkan darah kaya oksigen yang dipompa keluar jantung berkurang karena adanya penumpukan cairan yang menghambat gerakan jantung. Tubuh yang kekurangan oksigen menyebabkan organ-organ penting seperti otot dan otak kekurangan oksigen sehingga menjadi lemah. Hal ini membuat seseorang menjadi mudah lelah dan tidak dapat beraktivitas fisik seperti biasanya.

5. Bengkak

Bengkak pada tubuh terutama bagian tubuh bawah seperti kaki. Hal ini disebabkan hambatan aliran darah karena sistem pompa jantung terganggu. Ini juga merupakan tanda dari gagal jantung. Pembengkakan juga dapat terjadi pada hati dan terjadi penumpukan cairan di perut. Hal ini dapat memperburuk kondisi sesak.

6. Denyut Nadi Cepat

Pada kondisi berat, seseorang dapat menjadi gelisah, berkeringat dingin dan detak jantungnya meningkat diatas 100 kali per menit, denyut nadi teraba lemah, tekanan darah turun dan pada pemeriksaan dengan stetoskop akan terdengar bunyi jantung yang terasa jauh seperti diredam.

Jika gejala ini timbul setelah seseorang mengalami luka tusuk atau trauma di sekitar dada atau gejala infeksi, segeralah bawa penderita ke dokter terdekat. Bagaimana cara dokter menegakkan diagnosis efusi perikardium atau penumpukan cairan pada jantung? Berikut hal yang akan dilakukan dokter untuk menegakkan diagnosisnya:

  • Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik jantung menggunakan stetoskop, mengukur denyut nadi, napas dan tekanan darah penderita.
  • Setelah itu dokter akan menyarankan penderita untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, misalnya pemeriksaan laboratorium untuk enzim jantung, agar dapat terlihat apakah terjadi kerusakan sel otot jantung karena penumpukan cairan. Salah satu penyebab enzim jantung meningkat adalah adanya kerusakan atau gangguan pada sel otot jantung atau miokardium. Hal ini biasa terjadi pada seseorang yang terkena serangan jantung.
  • Selain itu dokter juga akan menyarankan penderita untuk melakukan rekam jantung atau elektrokardiografi yang sering disebut EKG jantung. Fungsi EKG jantung agar dapat melihat apakah ada gangguan irama jantung, kerusakan otot jantung atau pembesaran jantung yang biasa disebut jantung bengkak.
  • Rontgen dada juga dapat dilakukan untuk melihat apakah penumpukan cairan terjadi secara cepat dan berat, jika penumpukan terjadi cepat dan banyak maka bayangan jantung akan tampak membesar dan membulat pada foto Rontgen dada. Tetapi jika penumpukan ringan biasanya tidak akan tampak kelainan pada rontgen dada. Selain itu dengan rontgen dada dapat diketahui penyebab penumpukan cairan di jantung, misalnya adanya gambaran tuberkulosis paru berat yang infeksinya menjalar ke lapisan perikardium atau adanya tanda kanker pada paru.
  • Pemeriksaan terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan pemeriksaan echo jantung atau Ekokardiografi atau sering disebut USG jantung. Dengan ekokardiografi dapat diketahui letak penumpukan cairan, jumlahnya, gerakan jantung dan membedakan efusi perikardium dengan kematian otot jantung.

Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri jantung terendam air serta cara dokter mendiagnosis. Segera periksakan ke dokter bila Anda mengalami gejala-gejala di atas.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Penyebab