Sponsors Link

Aspirin untuk Serangan Jantung : Indikasi – Penggunaan – Interaksi

Sponsors Link

Jantung merupakan salah satu bagian terpenting dari tubuh manusia yang berperan dalam mengatur sirkulasi darah di dalam tubuh yang membawa nutrisi dan oksigen bagi sel, jaringan, maupun organ pada seluruh bagian tubuh. Peran vital dan fungsi jantung tersebut menjadikannya perlu untuk selalu dijaga kondisi kesehatannya sehingga tidak muncul permasalahan yang dapat menimbulkan kondisi dampak berbahaya bagi seluruh bagian tubuh bahkan penyakit jantung koroner dikenal sebagai salah satu jenis penyakit mematikan di dunia.

ads

Serangan jantung merupakan kondisi yang tidak diinginkan terjadi pada setiap orang karena dapat menimbulkan dampak vital pada jantung. Serangan jantung dapat terjadi ketika ada sumbatan pada pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menuju ke jantung menjadi terhambat. Ada beberapa kondisi penyebab yang dapat menjadikan seseorang mengalami serangan jantung tersebut terutama karena keadaan yang menimbulkan hambatan pembuluh darah menuju pada jantung.

Serangan jantung perlu untuk diatasi dengan tepat dan melalui tindakan medis yang baik agar tidak terjadi kondisi berbahaya atau menimbulkan kematian pada penderitanya. Ada banyak jenis tindakan medis maupun obat yang digunakan berkaitan dengan serangan jantung tersebut yang salah satunya adalah aspirin. Berikut penjelasan mengenai aspirin untuk serangan jantung yang perlu diperhatikan dengan baik dalam ulasan di bawah ini.

  1. Indikasi umum

Aspirin atau yang disebut juga sebagai asam asetil salisilat merupakan jenis obat golongan non steroid anti inflamtion drug atau NSAID. Sebagai obat bebas seperti paracetamol, aspirin dapat diindikasikan sebagai jenis obat yang berguna dalam mengurangi rasa nyeri, menurunkan demam, dan mengatasi kondisi peradangan. Sebagai indikasi analgesik dan antipiretik serta antiinflamsi tersebut, aspirin berkerja dengan cara menghambat sintesa prostaglanding dengan cara memblok enzim siklooksigenasi atau COX secara tidak spesifik baik COX 1 maupun COX 2. Dalam penggunaannya, aspirin mungkin jarang dipakai dibandingkan dengan paracetamol maupun ibuprofen.

  1. Indikasi aspirin untuk jantung

Aspirin ternyata dapat juga diindikasikan dan menjadi salah satu obat pilih pertama pada penyakit jantung atau lebih tepatnya serangan jantung. Untuk dapat memberikan indikasi dalam membantu mencegah dan mengatasi kondisi serangan jantung tersebut maka penggunaan aspirin harus dalam dosis rendah. Dosis aspirin untuk indikasi demam dan nyeri kurang lebih 300 mg, sedangkan pada dosis rendah (75 mg) aspirin memiliki sifat antiplatelet. Antiplatelet merupakan jenis obat yang membantu mengencerkan darah dan membantu menghentikan proses pengumpalan darah yang memicu terjadinya serangan jantung. Ada beberapa manfaat aspirin untuk jantung lainnya.

  1. Penggunaannya untuk masalah jantung

Seperti dalam penjelasan diatas, aspirin dapat digunakan sebagai salah satu obat yang membantu dalam mencegah terjadinya serangan jantung karena efek antiplatelet dalam dosis rendah yang dimiliki oleh obat tersebut. Apirin yang digunakan sebagai pertolongan pertama pada serangan jantung dapat digunakan dengan cara mengkonsumsi aspiran sesuai dengan dosisi anjuran dari dokter. Mengunyah aspirin ketika muncul beberapa gejala serangan jantung dapat membantu mencegah dampak yang lebih buruk dari kondisi berbahaya tersebut. Gejala awal terjadinya serangan jantung biasanya muncul dengan kondisi seperti nyeri dada, kelelahan berat, keringat dingin.

  1. Efek samping aspirin

Aspirin untuk serangan jantung sangat membantu dalam menyelamatkan banyak nyawa penderita yang mengalami salah satu kondisi berbahaya bagi kesehatan tersebut. Namun sebaiknya penggunaan aspirin perlu diperhatikan dengan baik sesuai petunjuk dokter terutama untuk jangka panjang karena adanya resiko efek samping obat. Beberapa efek samping aspirin yang beresiko terjadi jika penggunaannya tidak sesuai rekomendari dokter diantaranya seperti :

  • Pendarahan organ dalam, konsumsi aspirin berlebih dapat menyebabkan pendarahan pada organ dalam karena sifat pengencer darah yang dimilikinya sehingga dosis obat tersebut harus benar benar diperhatikan dengan tepat. Lambung menjadi bagian yang paling sering mengalami pendarahan akibat efek samping aspin yang ditandai dengan gejala feses berdarah.
  • Sindroma reye, penggunaan aspirin pada anak perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan sindroma reye yakni penimbunan lemak pada otak, hati, dan dan organ tubuh lainnya akibat penggunaan aspirin pada anak saat flu atau cacar air.

  • Berbahaya bagi ibu hamil, aspirin merupakan salah satu jenis obat yang sebaiknya tidak diberikan pada ibu hamil karena memiliki resiko dampak buruk bagi kondisi kesehatan ibu maupun proses kehamilan dan perkembangan janin terutama ketika kehamilan tersebut sudah memasuki usia trimester ke tiga.
  • Efek samping lain yang jarang terjadi, diantaranya seperti serangan asma mendadak dan alergi serta gangguan sistem pernafasan, biduran yang gatal dan kondisi tinnitus atau dengungan pada telinga.
  1. Interaksi obat

Selain memperhatikan kondisi pasien, penggunaan aspirin juga perlu memperhatikan riwayat penggunaan obat secara bersamaan karena dapat menimbulkan kondisi interaksi obat dengan dampaknya tergantung dari jenis obat yang berinteraksi. Aspirin dapat berkurang efektifitasnya dan menimbulkan efek samping buruk ketika digunakan dengan beberapa jenis obat diantaranya seperti obat golongan NSAID, obat obatan steroid, obat obatan anti koagulan, obat obatan anti depressan, obat obatan yang digunakan untuk menangani hipertensi dan epilepsi.

Itulah beberapa penjelasan mengenai penggunaan aspirin untuk serangan jantung yang menjadi salah satu bentuk obat pertolongan pertama pada penderita yang mengalami serangan jantung. Penggunaan aspirin dapat membantu mengatasi serangan jantung dan mengurangi dampak yang ditimbulkan pada salah satu permasalahan paling berbahaya bagi kondisi kesehatan jantung tersebut. Aspirin secara umum memang merupakan jenis obat golongan NSAID yang digunakan sebagai anti piretik atau penurun demam, analgesik atau obat nyeri, dan anti inflamasi atau peradangan, namun dalam dosis rendah dapat bertindak sebagai antiplatelet yang membantu mengencerkan pengumpalan darah sebagai penyebab serangan jantung mendadak.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Pengobatan