Sponsors Link

Gejala Penyakit Jantung Pada Anak Balita Berdasarkan Jenisnya

Sponsors Link

Penyakit jantung dewasa ini ialah salah satu penyakit yang menjadi momok paling menakutkan apalagi jenis-jenis penyakit jantung itu sendir banyak adanya. Angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung ini kian bertambah setiap tahunnya, parahnya penyakit jantung tidak mengenal batas usia, ia bisa menyerang anak-anak, dewasa, lansia, hingga balita sekalipun. Cukup mengerikan, bukan?

ads

Jika penyakit jantung terjadi pada orang dewasa, mereka bisa merasakan gejala-gejalanya dan bisa langsung dikomunikasikan ke pihak medis seperti irama detak jantung yang tak beraturan atau aritmia jantung, nyeri dada, sesak nafas, dan gejala-gejalanya penyakit jantung lainnya. Namun, bagaimana bila penyakit jantung yang diidap oleh anak balita?. Bagaimana mengetahui gejala penyakit jantung pada anak balita?

Untuk diketahui ternyata penyakit jantung pada anak balita jauh lebih berbahaya dan beresiko dibandingkan penyakit jantung yang terjadi pada orang dewasa. Di bawah ini akan dibahas secara rinci mengenai penyakit jantung pada anak balita berikut dengan gejala penyakit jantung pada anak balita tersebut.

Setidaknya ada 3 penyakit jantung yang umumnya terjadi pada anak balita meliputi penyakit Jantung Bawaan (Jantung Kongenital), atrosklerosis, dan Kawasaki disease.

1. Penyakit Jantung Bawaan (Jantung Kongenital)

Penyakit ini merupakan cacat jantung dimana kondisi struktur jantung yang ada itu tidak sempurna sehingga mempengaruhi kinerja jantung dalam menjaga aliran darah. Meskipun tidak semua orang yang mengidap penyakit jantung bawaan akan mengalami gangguan fungsi jantung.

Jenis penyakit jantung bawaan terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu :

  • Cacat pada katup jantung sehingga mempengaruhi aliran darah, lalu penderita mengalami kebocoran jantung dan tak mampu lagi memompa darah dengan benar.
  • Cacat pada dinding jantung sehingga darah mengalir kembali ke dalam jantung sebab jantung tak berkembang dengan benar, baik pada bagian di antara ruang kiri dan kanan serta bagian atas dan bawah jantung. Hal ini membuat kerja jantung menjadi lebih ekstra dan cenderung mengakibatkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
  • Cacat pada pembuluh darah arteri dan vena yang menyebabkan tak berfungsi dengan benar sehingga aliran darah terhalang dan menjadi lamban.

Penyebab jantung bawaan sebagai berikut:

  • Faktor genetik atau factor keturunan dari keluarga tersebut sebelumnya.
  • Pernikahan dengan saudara sedarah
  • Pengidap diabetes dan obesitas pada sang ibu saat hamil
  • Infeksi yang disebabkan virus rubella
  • Obat-obatan tertetu yang diminum oleh sang ibu saat hamil
  • Seorang ibu adalah perokok aktif dan mengonsumsi narkoba
  • Terkana paparan bahan kimia pada saat hamil

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penyakit jantung bawaan disebabkan oleh beberapa faktor pada saat si ibu hamil yang menyebabkan janin yang ada di kandungan terganggu pertumbuhannya.

Untuk lebih memahami mengenai penyakit jantung bawaan pada anak, perhatikan gejala penyakit jantung pada anak balita di bawah ini agar Anda bisa langsung memberikan perhatian medis pada anak Anda. Gejalanya-gejalanya ialah sebagai berikut:

  • Bayi tak tertarik minum ASI, pada anak balita mengalami tak nafsu makan
  • Bibir, kulit, jari tangan dan kaki tampak kebiruan
  • Kesulitan bernapas dan mengalami sakit dada
  • Kadar oksigen rendah sehingga sering pingsan
  • Berat lahirnya kecil dan pertumbuhannya sedikit lebih lambat
  • Irama jantung tak beraturan atau abnormal
  • Mudah merasa lelah
  • Adanya pembengkakan pada organ atau jaringan tubuh

Gejala-gejala di atas terkadang tidak langsung dirasakan oleh si penderita, bisa saja gejala terjadi berangsur-angsur selama beberapa tahun setelahnya. Untuk mengetahui secara pasti bisa mengikuti serangkaian tes oleh dokter yang kompeten. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut terjadi seperti di bawah ini.

  • Konsultasikan obat-obatan yang akan Anda minum pada dokter pada saat masa kehamilan
  • Hentikan penggunaan alkohol dan obat-obat terlarang saat hamil.
  • Jagalah kadar gula darah Anda saat hamil jika Anda adalah pengidap diabetes
  • Pastikan Anda mendapat vaksin rubella sebelumnya atau berkonsultasilah dengan dokter jika Anda belum mendapatkan vaksin tersebut

2. Penyakit Aterosklerosis

Penyakit ini rawan diderita oleh anak balita yang memiliki berat badan lebih dari normal atau mengalami obesitas sehingga membentuk plak dari kumpulan lemak menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan sempit yang nantinya akan menimbulkan resiko mengalami penyumbatan darah dan serangan jantung.


Gejala yang terjadi tidak akan sama, bergantung dimana letaknya. Berikut gejala yang akan timbul bila terserang atrosklerosis :

  • Menimbulkan nyeri saat Anda berjalan. Bila atrosklerosis terjadi pada tangan dan kaki
  • Menyebabkan gagal ginjal dan tekanan darah tinggi, apabila atrosklerosis terjadi pada ginjal
  • Menyebabkan nyeri dada, apabila atrosklerosis terjadi pada jantung
  • Tangan dan kaki menjadi lemah dan kaku, kesulitan bicara, otot wajah melemah, atau kehilangan penglihatan sementara pada salah satu mata, apabila atrosklerosis terjadi pada otak.

Selain obesitas, penyebab lainnya adalah kolesterol dan diabetes. Penyakit ini juga sebenarnya jarang menyerang anak-anak, namun apabila si anak terserang ia akan mengalami kondisi yang lebih parah dibandingkan orang dewasa.

3. Penyakit Kawasaki Disease

Di antara dua lainnya, penyakit ini adalah penyakit paling menakutkan. Sebab penyakit yang biasa menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun ini merupakan penyakit langka yang jarang ditemui kasusnya. Dalam bahasa medis, penyakit ini dikenal dengan istilah mucocutaneous lymph node syndrome yang menyerang pembuluh darah pada anak-anak sehingga mempengaruhi kulit dan selaput lendir pada mulut, hidung, dan tenggorokan.

Kawasaki Disease biasanya ditandai dengan 3 fase gejala, berikut penjelasannya:

  • Fase Pertama :

Demam tinggi lebih dari 39 derajat Celcius lebih dari 5 hari, mata sangat merah tanpa kotoran yang tebal layaknya sakit mata, ruam pada bagian tubuh dan area kelamin, bibir merah, kering, pecah-pecah, lidahnya pun sangat merah dan bengkak. Selain pada lidah, pembengkakan juga terjadi pada telapak tangan dan kaki, serta kelenjar getah bening pada leher dan bagian lainnya juga turut menjadi bengkak. Si anak juga gampang marah.

  • Fase Kedua :

Terjadi pengelupasan pada kulit tangan dan kaki, terutama pada ujung jari tangan dan kaki, nyeri sendi, diare, muntah, serta sakit perut.

  • Fase Ketiga :

Fase terakhir yang terkesan gejala sebelumnya telah hilang, padahal ini adalah fase yang harusnya segera mendapatkan perawatan medis.

Nah itu dia artikel tentang gejala penyakit jantung pada anak balita yang harus diwaspadai. Semoga bermanfaat dan para balita anda sehat serta berkembang dengan baik.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Pencegahan