Sponsors Link

Langkah CPR untuk Pasien Henti Jantung Paling Tepat

Sponsors Link

Kondisi darurat yang menyebabkan henti jantung memang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Semua orang mungkin bisa mengalami potensi henti jantung. Hal yang sangat menakutkan dari henti jantung adalah ketika detak jantung tidak kembali sama sekali. Akibatnya akan membuat penderita kehilangan detak jantung dan mengalami kematian.

ads

Henti jantung sendiri terjadi ketika otot jantung kehilangan daya untuk menerima sinyal listrik kemudian irama jantung tidak stabil. Akibatnya juga jantung tidak dapat mengalirkan darah ke semua bagian tubuh. Secara umum memang henti jantung dan serangan jantung sangat berbeda. Henti jantung terjadi dengan sangat cepat sehingga pertolongan pertama juga harus dilakukan dengan cepat. Salah satu metode pertolongan yang sangat efektif adalah dengan CPR. Nah berikut  ini akan kami jelaskan mengenai langkah CPR untuk pasien henti jantung paling tepat.

Definisi CPR

CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation adalah salah satu cara untuk membantu kondisi henti jantung dalam keadaan yang sangat darurat. Dimana CPR banyak dilakukan untuk menolong korban serangan jantung, henti jantung karena tenggelam, dan kondisi lain yang membuat organ jantung berhenti berfungsi. Ketika jantung berhenti berfungsi maka jantung tidak dapat menerima aliran darah dan oksigen sehingga bisa terjadi gagal jantung. Orang yang mengalami henti jantung jika tidak mendapatkan pertolongan selama 10 menit sejak terjadi henti jantung maka bisa mengalami kematian.

Tindakan CPR yang akan membantu menjaga aliran darah dan detak jantung kembali normal. CPR bisa mengembalikan detak jantung sampai kondisi normal kemudian tindakan perawatan lain bisa dilakukan untuk menjaga kestabilan detak jantung. Cara utama untuk melakukan CPR adalah dengan memberikan nafas buatan melalui mulut dan tindakan menekan dada atau kompresi dada.

Prosedur CPR

  1. Pemeriksaan Tanda Vital Pasien

Semua orang yang akan memberikan bantuan CPR harus memeriksa kondisi pasien dengan cermat. Beberapa langkah pemeriksaan seperti:

  • Dengan menggoncangkan tubuh penderita dan mengajak berkomunikasi. Pemeriksaan ini harus dilakukan untuk penderita henti jantung yang masih sadar atau masih ada tingkat kesadaran.
  • Kemudian periksa nadi penderita dan lihat tanda-tanda vital penderita.
  • Jika penderita kehilangan kesadaran maka segera hubungan layanan ambulan atau rumah sakit terdekat.
  • Lalu bersiaplah memberi bantuan CPR selama 1 menit pertama.

2. Tehnik Kompresi Dada

Langkah pertama adalah memberi bantuan dengan tindakan kompresi dada. Langkah ini digunakan untuk mengembalikan aliran darah sehingga bisa menurunkan risiko kematian akibat penyebab henti jantung. Berikut ini langkah-langkahnya.

  • Carilah tempat yang aman dan rata untuk penderita.
  • Tempatkan pada permukaan yang keras dan rata untuk membantu menjaga postur tubuh penderita dan baringkan penderita.
  • Cobalah untuk berada di sisi samping leher dan bahu korban dengan posisi berlutut.
  • Posisikan agar salah satu telapak tangan berada di bagian dada penderita, atau diantara kedua bagian payudara penderita wanita. Kemudian telapak tangan satunya harus mendukung telapak tangan yang sudah berada di dada penderita.
  • Posisi kedua siku tangan harus lurus dan sejajar dengan bahu Anda.
  • Tekan dada penderita dengan menggunakan berat badan yang bertumpu dibagian tubuh Anda. Jadi tekanan tidak langsung menggunakan tangan Anda. Tekan kuat dan cepat dengan kedalaman sampai 5 cm, dan kecepatan 100 kali tekanan setiap 1 menit.
  • Jika Anda tidak memiliki dasar CPR maka cukup memberikan kompresi dada tanpa harus memberikan bantuan pernafasan.

3. Proses Pembukaan Saluran Pernafasan

Proses ini hanya bisa dan boleh dilakukan oleh profesional. Berikut ini langkahnya.

  • Ketika sudah memberikan 30 kali tekanan saat proses kompresi dada maka buat posisi kepala penderita menengadah ke atas, letakkan telapak tangan di dahi penderita dan dorong kepala ke atas dengan perlahan. Lalu angkat dagu ke depan untuk membuat saluran pernafasan terbuka.
  • Perhatikan nafas dan gerakan dada, dengarkan suara nafas seperti terdengar penderita akan bernafas tapi tidak nyaman. Anda bisa merasakan nafas dengan mendekatkan telinga dan pipi ke saluran pernafasan. Lakukan proses ini dengan waktu tidak lebih dari 10 detik sejak kompresi dada.

4. Mulai Memberikan Nafas Buatan

Ketika sudah tidak ada jalan nafas maka berikan bantuan pernafasan dengan cara:

  • Cubit bagian hidung dan posisikan bibr penderita ke bibir Anda dengan rapat, lalu hembuskan nafas secara perlahan ke dalam mulut penderita. Ingat bahwa prosedur ini hanya untuk yang sudah melakukan latihan CPR resmi.
  • Berikan nafas buatan selama 1 detik pertama, kemudian lihat gerakan dada. Jika sudah ada gerakan dada perlahan maka ulangi lagi. Jika tidak ada tanda gerakan nafas maka kembali lakukan pemberian nafas buatan dan kembali lakukan kompresi dada dengan selingan dua kali pemberian nafas buatan.
  • Jika ternyata selama 5 kali kompresi dada dan nafas buatan tidak ada gerakan, maka biasanya penderita sebenarnya tersedak. Lihat apakah ada benda asing yang tersangkut di tenggorokan. Jika saluran pernafasan terhalang benda asing maka ambil benda tersebut.
  • Ulangi lagi pemberian kompresi dada dan nafas buatan sampai bantuan ambulan datang.
  • Proses ini bisa dilakukan untuk semua usia termasuk bayi dan balita.
  • Hanya saja prosedur untuk bayi dan anak harus dilakukan dengan lembut karena tekanan keras bisa merusak tulang rusuk anak.
  • Sementara bayi dilakukan dengan menggunakan dua jari dengan kedalaman 2 cm. Sentuhan harus perlahan dan tidak dengan tekanan penuh.

5. Perawatan Lanjutan

  • Tindakan CPR yang dijelaskan di atas hanya bersifat darurat saja.
  • Penderita tetap harus mendapatkan bantuan medis profesional setelah detak jantung kembali normal.
  • Biasanya dokter akan memeriksa lagi untuk mengetahui jika terjadi kerusakan organ.

Itulah langkah CPR untuk pasien henti jantung paling tepat. Tindakan ini sama saja untuk henti jantung yang diawali dengan aritmia jantung. Perawatan medis darurat sangat dibutuhkan setelah proses sehingga pasien kembali sehat.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Medis