Sponsors Link

Penyakit Kawasaki : Penyebab – Gejala – Penanganan – Pencegahan

Sponsors Link

Penyakit jantung. Siapa sih yang tidak tahu penyakit ini? Yup, penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang menjadi momok untuk banyak orang dan bisa dialami oleh siapa saja. Memangnya anak kecil juga bisa mengalami penyakit yang satu ini? Eits jangan salah, anak kecil juga bisa mengalami penyakit jantung lho! Apa sih yang menyebabkan penyakit jantung ini bisa dialami oleh anak kecil? Penyebab penyakit jantung pada anak kecil ini bisa bermacam-macam, antara lain faktor genetik – yang berarti salah satu orang tua atau keduanya memiliki kelainan jantung berisiko, terjadinya berbagai infeksi saat masa keamilan ibu seperti virus rubella, paparan bahan kimia, diabetes, obesitas, atau kebiasaan buruk ibu ketika masa kehamilan seperti mengonsumsi obat-obatan atau berbagai jenis zat tertentu, alkohol, merokok.

ads

Pertanyaan kedua yang sering kali muncul ketika mendengar anak terserang penyakit jantung adalah jenis penyakit jantung apa yang biasa menyerang anak-anak. Anak bisa terserang berbagai penyakit jantung seperti layaknya orang dewasa dan pada umumnya anak-anak mengalami penyakit jantung rematik, myokarditis (peradangan pada otot jantung), kardiomiopati (penyakit jantung yang disebabkan infeksi atau genetik), aterosklorosis (penyakit jantung yang disebabkan lemak dan kolesterol), dan lain-lain. Salah satu jenis penyakit jantung yang sering dialami oleh anak adalah penyakit kawasaki.

Penyakit kawasaki. Siapa sih yang tidak tahu penyakit yang satu ini? Yup penyakit kawasaki ini masih cukup asing di telinga masyarakat, oleh sebab itu kita juga tidak bisa menyalahkan mereka yang sama sekali tidak tahu tentang penyakit ini. Penyakit kawasaki sering kali dialami oleh anak kecil dan orang tua sering mengira bahwa anaknya mengalami demam berdarah karena gejala yang ditimbulkan penyakit kawasaki dan demam berdarah bisa dibilang hampir sama. Gejala yang paling mudah untuk dikenali dari penyakit kawasaki ini adalah anak mengalami demam berkepanjangan yang setidaknya anak mengalami demam selama lima hari. Memang apa sih bahaya dari penyakit kawasaki ini?

Seperti layaknya penyakit lainnya – atau seperti layaknya jenis penyakit jantung lainnya, apabila tidak segera ditangani atau penanganan yang diberikan salah tentu saja hal ini akan berdampak buruk bahkan bisa saja fatal. Akibat yang ditimbulkan oleh penyakit kawasaki ini tentu saja tidak main-main, oleh sebab itu lah pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih jauh mengenai penyakit kawasaki – mulai dari pengertian, penyebab, gejala, penanganan, dan cara mencegah. Nah pastinya sudah penasaran kan tentang penyakit kawasaki ini? Daripada tambah penasaran, yuk kita simak yang satu ini!

Memahami betul suatu penyakit merupakan hal yang sangat penting untuk kita ketahui sehingga penanganan yang akan kita lakukan kita pun tepat dan meminimalisir terjadinya salah penanganan pada penyakit yang kita alami. Sebelum mengetahui lebih tepatnya apa penyakit kawasaki ini, ada baiknya kita mengetahui sejarah singkat mengenai penyakit yang satu ini. Yup sesuai namanya yang khas Jepang, penyakit kawasaki ini ditemukan oleh Dr. Tomisaki Kawasaki di Jepang pada tahun 1967 dan penyakit kawasaki ini dulu lebih dikenal dengan istilah mucocutaneous lymphnode syndrome.

Penyakit kawasaki termasuk salah satu penyakit langka dan biasanya menyerang anak-anak yang berada di bawah usia lima tahun – lebih tepatnya menyerang mereka yang berusia antara satu setengah hingga dua tahun. Penyakit ini seringkali dikira sebagai campak, infeksi yang disebabkan oleh virus, atau bahkan alergi obat karena gejala yang muncul sering kali mirip. Karena miripnya penyakit kawasaki ini dengan penyakit lainnya, sering kali penanganan dari penyakit ini salah ataupun terlambat. Tercatat setidaknya ada 3.300 hingga 3.600 kasus penyakit kawasaki di Indonesia dan bukan hanya itu saja, sekitar 20 hingga 40 persen penderita penyakit kawasaki ini mengalami kerusakan pada pembuluh koroner jantung. Penyakit kawasaki ini sering kali disertai demam dan bahkan pernah ditemukan seorang anak mengalami demam hingga 18 hari.

Apa sih dampak terburuk yang ditimbulkan penyakit kawasaki ini? Apabila penyakit kawasaki ini tidak segera ditangani alias penanganannya terlambat, hal ini akan menyebabkan perasangan pada dinding pembuluh darah di seluruh tubuh dan dapat menyerang kulit, limfonofid, serta membran mukosa yang terdapat pada mulut, hidung, serta tenggorokan. Tentu saja kita tidak ingin hal ini terjadi bukan? Lalu apa sih sebenarnya yang memicu timbulnya penyakit yang satu ini?

Penyebab Penyakit Kawasaki

Setelah mengetahui apa itu sebenarnya penyakit kawasaki, sekarang saatnya untuk membicarakan mengenai penyebab dari penyakit kawasaki ini. Mengetahui penyebab dari suatu penyakit juga merupakan suatu hal yang penting sehingga kita bisa menghindari melakukan hal tersebut ataupun dengan berhenti melakukan kegiatan tertentu sehingga meminimalisir risiko munculnya penyakit kawasaki. Lalu apa sih sebenarnya penyebab atau faktor pemicu dari penyakit kawasaki? Nah daripada penasaran, yuk kita simak penjelasan yang satu ini!

  • Tidak seperti penyakit jantung lainnya, penyebab penyakit kawasaki ini sulit diidentifikasi sehingga diperlukan untuk tetap waspada dan menjalani pola hidup yang sehat;
  • Meskipun sulit untuk diidentifikasi, banyak peneliti yang menduga jika penyakit kawasaki ini disebabkan adanya infeksi dari virus atau bakteri;
  • Bukan hanya disebabkan oleh infeksi, penyakit kawasaki juga diyakini disebabkan oleh adanya faktor keturunan terutama bagi anak yang memiliki garis keturunan darah Jepang dari orangtuanya langsung ataupun dari kakek buyut dan sanak famili yang lain.

Gejala Penyakit Kawasaki

Mengetahui gejala dari suatu penyakit merupakan suatu hal yang penting mengingat betapa pentingnya penanganan yang akan diberikan untuk penyakit tersebut. Apabila kita salah mengenali gejala dari suatu penyakit, maka hal ini akan berdampak fatal pula. Kok bisa? Yup, ketika kita (tentu saja melibatkan dokter ya) salah mendiagnosa suatu penyakit dan telah diberikan suatu pengobatan atau bahkan tindakan, hal ini akan menyebabkan pengobatan serta tindakan tersebut tidak akan memberi hasil yang optimal. Bukan hanya itu saja, apabila suatu penyakit mendapat penanganan yang terlambat ataupun tidak tepat tentu saja hal ini berdampak fatal, tak terkecuali pada penyakit kawasaki. Untuk mencegah hal ini terjadi, kita harus mengetahui berbagai gejalanya sehingga kita bisa segera memberikan pengobatan pada penyakit ini. Gejala dari penyakit kawasaki ini juga terbagi menjadi beberapa fase, sehingga kita tahu seberapa parah penyakit ini pada anak. Nah kira-kira apa saja ya gejala dan fase dari penyakit kawasaki ini? Daripada tambah penasaran, yuk kita simak yang satu ini!

1. Fase pertama

Fase ini adalah fase yang biasa dikenal dengan fase akut yang biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu. Gejala yang muncul pada fase ini sering kali dikatakan mirip dengan berbagai gejala penyakit lainnya sehingga sering kali salah didiagnosis, seperti penyakit alergi, campak, ataupun penyakit gondok. Pada fase ini, berbagai gejala yang biasa muncul pada anak antara lain adalah:

  • Terjadinya pembengkakan pada selapur lendir di leher. Terjadinya pembengkakan di leher ini merupakan sebuah  reaksi tubuh melawan infeksi;
  • Terjadinya pembengkakan pada telapak kaki dan tangan anak serta warna telapak yang berubah menjadi merah. Hal ini menyebabkan anak malas untuk berjalan karena anak merasa sakit ketika menyentuh lantai;
  • Pembengkakan yang juga terjadi pada lidah dan gejala ini sering kali kita kenal dengan sebutan strawberry tounge;
  • Timbulnya ruam pada bagian tubuh anak dan bisa juga melebar hingga daerah kelamin;
  • Mata anak yang bengkak tapi tidak disertai kotoran;
  • Pembengkakan yang juga terjadi pada bibir anak bahkan menjadi kering dan pecah-pecah;
  • Anak mengalami demam tinggi alias bisa lebih dari 39 derajat C dan demam ini berlangsung dalam jangka waktu lama, setidaknya lima hari. Apabila demam ini tidak segera ditangani maka demam dapat berlangsung selama 1 hingga 4 minggu tanpa jeda dan tidak seperti demam pada umumnya, pemberian antibiotik pun tidak manjur untuk mengatasi demam kawasaki ini. Satu hal lagi yang perlu kita ingat tentang demam yang diderita penyakit kawasaki adalah cenderung tidak disertai gejala batuk pilek, di mana hal ini cukup berbeda dengan demam pada berbagai penyakit lainnya.

Orangtua sering kali mengira anak mengalami demam pada umumnya alias bukan mengalami penyakit kawasaki, dan hal ini yang menyebabkan penanganan penyakit kawasaki terlambat. Orangtua cenderung memberikan acetaminophen atau ibuprofen untuk meredakan demam anak namun hal ini tidak bekerja alias tidak manjur karena demam penyakit kawasaki ini berbeda dengan demam pada umumnya. Penanganan penyakit kawasaki yang terlambat inilah yang akan menyebabkan terjadinya tahap dua.

  1. Fase kedua

Pada fase kedua, bisa dibilang fase ini sudah cukup parah di mana jumlah trombosit pada anak meningkat pesat dan risiko terjadinya komplikasi jantung pada anak juga semakin meningkat. Pada fase ini, beberapa gejala yang sering muncul antara lain adalah anak mengalami nyeri sendi yang luar biasa, mengalami diare hingga berhari-hari dan disertai muntah, anak mengalami penurunan berat badan serta tidak nafsu makan, serta terjadinya pengelupasan pada kulit kaki dan tangan. Pada fase ini, risiko kematian mendadak pada anak juga meningkat.

Fase ini biasanya terjadi pada minggu kedua hingga keempat dan demam biasanya sudah turun. Bukan hanya itu saja, anak juga mungkin mengalami nyeri dan pembengkakan pada sendi  yang pastinya menyebabkan rasa sakit luar biasa pada anak. Komplikasi penyakit mungkin saja muncul dan salah satunya adalah anuerisma, yaitu pembuluh darah yang melebar karena tidak kuatnya pembuluh darah menahan aliran darah di mana pelebaran pembuluh darah ini disebabkan oleh adanya proses peradangan.

  1. Fase ketiga

Fase ini merupakan fase penyembuhan dan anak dikatakan sudah pada tahap ini ketika mereka masih mengalami penyakit kawasaki – terhitung dua bulan sejak pertama kali mereka menunjukkan gejala kawasaki. Pada fase ini, biasanya akan muncul garis melintang horizontal pada kuku tangan dan kaki anak dan meskipun sudah dikatakan sembuh, ketidaknormalan jantung pada anak bisa saja masih terjadi serta tidak menutup kemungkinan anak akan mengalami penyakit kawasaki lagi di kemudian hari.

  1. Fase kronis

Fase ini merupakan fase terakhir alias fase ini bisa saja terjadi ataupun tidak – tergantung pada kondisi pasien. Kondisi pasien yang dimaksud di sini adalah pasien yang mengalami komplikasi jantung parah dan hal ini akan mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah dan bisa berujung pada pecahnya pembuluh darah saat anak tumbuh dewasa.

Penanganan Penyakit Kawasaki

Penanganan alias pengobatan suatu penyakit merupakan suatu hal penting terkait suatu penyakit. Kok bisa? Yup, suatu penyakit memerlukan suatu penanganan yang tepat dan tentu saja cepat untuk mencegah penyakit tersebut bertambah parah – tak terkecuali penyakit kawasaki. Memangnya apa sih dampak yang ditimbulkan penyakit kawasaki ketika tidak segera ditangani?

Dampak yang ditimbulkan dari penyakit kawasaki akibat penanganannya terlambat pun tidak main-main seperti halnya penyakit jantung lainnya. Salah satu dampak dari penyakit kawasaki ini adalah menyebabkan komplikasi jantung. Kok bisa? Yup, penyakit kawasaki akan menyebabkan penyumbatan dan penyempitan pada arteri koroner (yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke jantung) dan hal ini akan berujung pada kerusakan otot jantung. Penyakit kawasaki juga bisa merusak pembuluh darah pada bagian tubuh lainnya namun yang paling parah adalah ketika menyerang bagian pembuluh darah jantung karena bisa berujung pada kematian. Bukan hanya itu saja, apabila penyakit kawasaki sudah mengalami komplikasi maka mungkin saja terjadi peradangan pada sendi (arthritis), membran otak dan spinal cord (meningtis), memicu terjadinya pembekuan darah dan berujung pada penyakit jantung, menyebabkan detak jantung tidak normal (aritmia jantung), dan lain-lain.

Komplikasi ini biasanya akan terjadi sekitar 7 hingga 8 minggu sejak terjadinya demam. Gagal jantung juga bisa terjadi akibat penyakit kawasaki ini karena terganggunya aliran darah dan berujung pada kematian otot atau biasa dikenal dengan myokard infark. Tentu saja kita tidak ingin hal ini terjadi bukan? Oleh sebab itulah kita harus menangani penyakit kawasaki ini dengan segera. Lalu, apa saja ya penanganan yang tepat untuk penyakit kawasaki? Yuk kita simak yang satu ini!

  • Menggunakan obat-obatan. Seperti yang kita ketahui, penanganan suatu penyakit menggunakan obat merupakan salah satu cara terefektif untuk mengatasi suatu penyakit. Untuk mengatasi penyakit kawasaki, obat immunoglubolin (IVIG) dan aspirin adalah salah satu jenis obat yang terefektif dan paling sering digunakan yang tentu saja penggunaannya berada di bawah dokter atau profesional. Imunoglubolin akan diberikan melalui infus selama 10-12 jam dan obat ini sangatlah efektif untuk meredakan berbagai gejala penyakit kawasaki yang mampu menimbulkan kerusakan pada jantung.
  • Dilakukannya tindakan operasi. Operasi yang dilakukan di sini adalah operasi pintas koroner atau yang biasa kita kenal dengan coronary bypass. Operasi ini juga dapat berisiko kematian apabila kondisi pasien sudah sangat parah, selain kematian mendadak juga menghantui pasien yang sudah memasuki tahap akut.

Meskipun anak sudah dikatakan sembuh total dari penyakit kawasaki, hal ini tidak menutup kemungkinan jika pembuluh koroner anak tetap mengalami kelainan pada lapisan dalam yang memicu terjadinya penyakit jantung koroner kelak. Namun hal ini juga tidak menutup kemungkinan jika penyakit kawasaki akan kambuh beberapa minggu atau bulan kemudian setelah anak dinyatakan “sembuh” dan apabila hal ini terjadi kita harus segera berkonsultasi pada dokter.

Pencegahan Penyakit Kawasaki

Pencegahan suatu penyakit merupakan suatu hal yang lebih baik untuk dilakukan daripada kita harus melakukan pengobatan – mengingat di mana obat-obatan dapat berbahaya bagi kesehatan ginjal dan mengingat biaya yang diperlukan juga tidak sedikit. Seperti halnya penyakit jantung lainnya, terdapat berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit kawasaki ini datang menghantui kehidupan anak kita. Nah kira-kira apa saja ya cara yang bisa kita lakukan untuk memnimalisir risiko timbulnya penyakit ini? Nah daripada tambah penasaran, yuk kita simak yang satu ini!

  • Ibu yang melakukan pemeriksaan rutin selama masa kehamilan yang befungsi untuk mengontrol kondisi kehamilan dan mengetahui adakah potensi anak untuk mengalami kelainan pada jantung dan sebisa mungkin dihindari sejak dini;
  • Mengatur pola makan anak, yang berarti membiasakan anak memulai pola hidup sehat sejak kecil. Pola hidup sehat di sini berarti banyak mengonsumsi sayuran dan buah dan mengurangi konsumsi junkfood untuk mencegah terjadinya penumpukan lemak;
  • Membiasakan anak untuk berolahraga. Olahraga merupakan hal yang sangat penting dilakukan sejak dini dan berfungsi untuk meningkatkan sistem imun tubuh kita serta mencegah berbagai penyakit datang menghantui.

Nah itu tadi adalah beberapa informasi mengenai penyakit kawasaki yang harus kita ketahui, mulai dari pengertian, penyebab, gejala, penanganan, serta pencegahannya. Pastinya sekarang sudah tidak bingung lagi kan untuk membedakan penyakit kawasaki dengan jenis penyakit jantung lainnya? Satu hal yang perlu kita ingat adalah untuk menjalankan pola hidup yang sehat sehingga kita terhindar dari berbagai macam penyakit yang bisa menghantui kita seumur hidup. So, apa masih ada alasan untuk menunda-nunda hidup sehat? Yuk kita mulai dari sekarang!

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Medis