Sponsors Link

24 Faktor Yang Mempengaruhi Denyut Jantung Seseorang

Sponsors Link

Masalah yang terjadi pada detak jantung biasa disebut dengan nama aritmia. Aritmia sendiri terjadi karena impuls elektrik alami pada jantung tidak dapat berfungsi dengan baik. Aritmia sendiri memiliki beberapa jenis yang banyak dijumpai, yaitu :

ads
  • Bradikardia, yaitu kondisi dimana penderita mengalami detak jantung lebih lambat atau tidak beraturan.
  • Blok jantung, yaitu kondisi ketika jantung berdetak lambat sehingga dapat menyebabkan penderita pingsan.
  • Takikardia supraventrikular, yaitu sebuah kondisi dimana jantung berdenyut cepat secara tidak normal.
  • Fibrilasi atrium, yaitu keadaan pada jantung yang berdetak cepat bahkan saat beristirahat.
  • Fibrilasi ventrikel, merupakan sebuah kondisi penderita yang dapat kehilangan kesadaran atau kematian mendadak karena detak jantung yang terlalu cepat dan tidak beraturan.

Cara menghitung detak jantung merupakan sebuah hal yang mudah. Anda hanya perlu menyiapkan sebuah alat penghitung waktu (stopwatch). Perhitungan denyut jantung paling baik dilakukan saat anda bangun pada pagi hari. Berikut adalah cara perhitungan detak jantung normal :

  1. Letakkan ujung telunjuk dan jari tengah tangan kanan anda di sisi telapak dari pergelangan tangan kiri (bisa sebaliknya). Atau tempatkan ujung telunjuk di bagian rahang bawah pada satu sisi leher anda.
  2. Tekan lembut jari anda hingga merasakan denyut nadi di bawah jari.
  3. Kemudian hitung denyut nadi selama 15 detik, hasilnya kalikan dengan 4 untuk mendapatkan hasil denyut nadi anda per menitnya.

Detak jantung setiap usia dan aktivitasnya juga dapat terbagi menjadi beberapa tipe. Tidak semua detak jantung lemah menandakan bahwa anda mengidap sebuah penyakit, berikut penjelasannya :

  • Orang dewasa saat istirahat akan memiliki jumlah denyut jantung berkisar 60 hingga 100 detakan permenit.
  • Atlet atau sejumlah orang yang melakukan pengobatan memiliki denyut jantung berkisar di bawah detak jantung normal.
  • Anak-anak dengan umur 1 hingga 8 tahun memiliki denyut jantung berkisar 80 hingga 100 detakan per menit.
  • Bayi yang berusia 11 hingga 12 bulan memiliki detak jantung normal berkisar 100 hingga 120 denyut per menit.
  • Untuk bayi yang baru lahir yang berumur kurang dari satu bulan memiliki detak jantung berkisar 120 hingga 160 denyut per menit.

Dalam artikel ini akan membahas faktor yang mempengaruhi denyut jantung baik yang lambat ataupun yang cepat. Simak penjelasannya berikut ini :

Denyut jantung terlalu lambat

Telah dijelaskan bahwa detak jantung pada orang dewasa berkisar di angka 60 hingga 100 denyut per menit. Jika detak jantung anda kurang dari 60 detakan maka anda memiliki detak jantung yang lambat atau jantung lemah. Penyebab detak jantung lambat sendiri terjadi karena beberapa faktor, yaitu :

  1. Serangan jantung

Penyebab denyut jantung lemah yang pertama ialah serangan jantung. Ketika seseorang mengalami serangan jantung biasanya hal ini terjadi karena kurangnya pasokan oksigen ke dalam jantung yang membuat otot-otot jantung tersebut menjadi lemah.

  1. Kelainan kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid merupakan bagian yang memproduksi hormon untuk menentukan sel-sel dalam tubuh menggunakan energi yang tersimpan (proses metabolisme). Kelenjar tiroid yang memiliki kelainan akan membuat produksi hormon tersebut berkurang sehingga dapat mempengaruhi bagaimana detak jantung seseorang.

  1. Kelebihan potassium

Potassium adalah sebuah zat elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh, namun potassium yang berlebihan akan membuat kesehatan jantung terganggu sehingga menimbulkan detak jantung yang lemah. Makanan yang mengandung potassium tinggi antara lain seperti ubi, daun bit, kacang panjang, yogurt, kerang, dan pisang.

  1. Cardiomyopathy

Cardiomyopathy merupakan sebuah kondisi bilik jantung mengalami pembengkakan yang melemahkan otot jantung. Hal ini dapat membuat penderita mengalami lemah jantung karena otot jantung tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh secara maksimal.

  1. Pendarahan di sekitar selaput otak

Pendarahan di sekitar selaput otak atau istilah lainnya bernama subarachnoid hemorrhage ini merupakan sebuah kondisi dimana pendarahan terjadi di antara otak seseorang dan selaput yang melindungi otak. Sehingga hal ini menyebabkan detak jantung seseorang melemah.

  1. Intracerebral hemorrhage

Ini adalah sebuah kondisi dimana terjadi kebocoran pada saat darah mengalir sehingga menyebabkan darah menyembur ke otak dan membuat kerusakan pada sekitar otak tempat penyemburan itu terjadi.

  1. Stroke

Hubungan penyakit jantung dan stroke memang tidak bisa dihindari. Detak jantung yang lambat merupakan tanda bahwa jantung merasa kewalahan untuk memompa darah atau karena adanya gangguan berupa penggumpalan darah. Hal ini biasanya akan menyebabkan stroke.

  1. Anoreksia

Seseorang yang kehilangan berat badan secara drastis biasa disebut-sebut memiliki kelainan anoreksia. Anoreksia sendiri merupakan salah satu penyebab jantung berdetak dengan lambat.

  1. Autonomic dysreflexia

Autonomic dysreflexia adalah sebuah kondisi yang mana sistem pada syaraf akan merespon rangsangan secara berlebihan. Gejala ini juga biasa disebut sebagai autonomic hyperreflexia.

  1. Gigitan binatang

Serangga yang menggigit biasanya akan membuat luka muncul di tempat bekas gigitannya. Selain itu ternyata bekas gigitan serangga dapat mempengaruhi denyut jantung seseorang. Biasanya gigitan nyamuk yang paling sendiri menjadi alasan detak jantung melemah.

  1. Bullimia

Bulimia merupakan sebuah kelainan pada pola makan seseorang. Kelainan yang terjadi ini akan mempengaruhi detak jantung seseorang menjadi lebih lambat. Tak hanya itu resiko dari kelainan ini adalah penderita akan terancam kehilangan nyawanya.

  1. Autonomic neuropathy

Faktor yang mempengaruhi denyut jantung lambat yang terakhir adalah kasus dimana syaraf tubuh yang membantu organ mengalami kerusakan sehingga menyebabkan organ tubuh itu tidak dapat berfungsi dengan semestinya.

Denyut jantung terlalu cepat

Seseorang yang mengalami degup jantung yang cepat dibanding biasanya tidak boleh di anggap remeh. Walaupun jantung yang berdebar biasanya terjadi karena sesuatu hal yang tidak dapat dikontrol seperti gugup. Namun jantung berdebar juga menjadi pertanda atau dikaitkan dengan adanya serangan jantung. Lalu apa saja penyebab jantung berdetak cepat secara tiba-tiba? Simak penjelasannya berikut ini  

  1. Kebocoran jantung

Faktor pertama yang mempengaruhi denyut jantung yang berdetak cepat ialah adanya kebocoran jantung di bagian bilik jantung. Ketika hal ini terjadi maka jantung akan kekurangan darah sehingga membuat jantung memompa darah lebih cepat dari biasanya dan menyebabkan jantung juga berdetak lebih cepat.

  1. Jantung koroner

Jika anda mengalami detak jantung yang cepat disertai dengan rasa nyeri maka sudah dipastikan bahwa anda terserang penyakit jantung koroner. Jantung yang berdebar kencang memang menjadi pertanda atau gejala dari penyakit jantung koroner, sehingga jika anda mengalami tanda ini segera periksakan ke dokter.

  1. Anemia

Anemia merupakan sebuah kasus dimana penderitanya kekurangan darah. Kasus ini biasa menjadi faktor yang mempengaruhi denyut jantung seseorang menjadi lebih cepat. Hal ini terjadi karena kurangnya sel darah merah untuk mengirimkan oksigen ke otot.

  1. Kurangnya magnesium dan kalium

Makanan yang mengandung magnaesium dan kalium memiliki manfaat untuk membentuk sel darah merah sehingga terhindar dari anemia. Seseorang yang kekurangan magnesium dan kalium ini tentu saja akan mengalami anemia dan merasakan debaran jantung yang lebih cepat dari biasanya.

  1. Junk food

Mengkonsumsi junk food tidak boleh berlebihan. Kandungan kimia dan pengawet yang ada di dalam makanan akan membuat berat jantung sehingga jantung merasa terbebani. Jika sudah begitu, maka jantung akan memompa darah lebih cepat dari biasanya yang menyebabkan jantung berdetak cepat.

  1. Merokok

Sudah menjadi fakta umum bahwa merokok merupakan salah satu penyebab dari berbagai penyakit. Perokok biasanya akan sering mengalami detak jantung yang lebih cepat karena kandungan nikotin dalam rokok yang dihisapnya. Nikotin sendiri membuat jantung bekerja lebih berat dibanding biasanya.

  1. Alkohol

Selain merokok, alkohol juga merupakan salah satu penyebab dari timbulnya berbagai penyakit. Alkohol mengandung bahan kimia yang membuat pembuluh darah mengalami penyempitan. Hal ini berakibat pada jantung yang akhirnya bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

  1. Kafein

Seseorang yang mengkonsumsi kafein secara berlebih merupakan salah satu dari faktor yang mempengaruhi denyut jantung lebih cepat. Kafein yang berlebihan akan menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah sehingga jantung akan merasa terbebani untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

  1. Tekanan darah tinggi

Seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi memiliki resiko menderita asteoklorosis. Aesteoklorosis sendiri merupakan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Jika hal ini terjadi tentu menjadi beban bagi jantung untuk memompa darah akibatnya jantung akan lebih berdebar cepat untuk memompa darah.

  1. Berat badan berlebihan

Berat badan yang berlebih juga biasanya menjadi faktor dari berbagai penyakit. Seseorang yang memiliki berat badan yang berlebihan biasanya akan mengalami detak jantung yang cepat karena lemak yang menyumbat pembuluh darah untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Tak hanya itu, lemak juga akan mengikat jantung sehingga detak jantung akan terasa lebih cepat.

  1. Stress

Rasa cemas dan stress merupakan salah satu dari faktor yang mempengaruhi denyut jantung lebih cepat. Saat stress, pembuluh darah dan syaraf seseorang akan mengalami penyempitan sehingga jantung akan kesulitan untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

  1. Obat-obatan

Mengkonsumsi obat-obatan biasanya akan memiliki efek samping. Salah satu efek samping yang biasa ditimbulkan adalah jantung yang berdetak cepat. Hal ini biasanya terjadi pada obat yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Sebaiknya batasi penggunaan obat tersebut.

Itulah 24 faktor yang mempengaruhi denyut jantung baik cepat maupun lambat. Jika detak jantung baik lambat maupun cepat tidak segera diatas mungkin akan mengalami hal-hal lain yang membahayakan penderita. Aritmia dapat diketahui dengan beberapa tes penanganan seperti bradycardia, tachycardia, dan operasi. Seseorang yang mengidap aritmia ini dapat melakukan perubahan gaya hidup dimulai dari makanan yang dikonsumsi, olahraga yang rutin, menghindari rokok dan alkohol, menjaga berat badan, menjaga tekanan darah, dan rutin melakukan perawatan lanjutan.

Semoga artikel ini dapat membantu anda untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi denyut jantung.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Penyebab