Sponsors Link

5 Penyebab Stroke Karena Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai

Sponsors Link

Berbagai jenis penyakit jantung dan stroke termasuk dalam gangguan kardiovaskular. Sistem kardiovaskular, yang dikenal sebagai sistem sirkulasi darah, terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Kondisi sistem kardiovaskular ditentukan oleh gaya hidup. Meskipun usia dan faktor genetik juga berperan penting, umumnya penyakit kardiovaskular dapat terhindarkan apabila individu mengonsumi makanan yang lebih sehat, melakukan lebih banyak aktivitas fisik, menjaga berat badan normal dan tekanan darah normal, serta menghindari aktivitas merokok.

ads

Berbagai jenis penyakit kardiovaskular yang dipengaruhi oleh gaya hidup terdiri atas:

  • Penyakit jantung koroner, baik angina pectoris atau serangan jantung (infark miokardial akut)
  • Stroke – baik yang disebabkan oleh blokade bekuan darah (yang dikenal dengan strok iskemik) atau pecahnya pembuluh darah dan pendarahan (yang dikenal sebagai strok hemoragik)
  • Gangguan vaskular periferal – obstruksi pembuluh darah besar yang menyuplai darah menuju lengan dan kaki

Hingga sejauh ini, penyebab kematian terbesar akibat penyakit kardiovaskular adalah blok pembuluh darah secara progresif yang mengarah pada penyakit jantung koroner dan stroke. Bagaimana penyakit jantung dapat menyebabkan stroke? Terdapat beberapa jenis penyakit jantung yang berkaitan dengan stroke dan dapat mengakibatkan stroke akibat interaksi antara jantung dan aliran darah menuju otak, yaitu:

1. Abnormalitas ritme jantung (aritmia jantung)

Jantung yang sehat akan berdetak secara teratur. Setiap detak jantung akan memompa darah menuju seluruh tubuh sekitar 60 – 100 kali per menit. Terdapat beberapa penyakit jantung yang dikarakterisasi oleh detak jantung yang tidak teratur (aritmia). Saat jantung memompa darah secara tidak teratur, maka akan menyebabkan kejadian yang dikenal sebagai stroke.

Jenis aritmia yang paling umum terjadi adalah fibrilasi. Atrial fibrilasi disebabkan oleh abnormalitas elektrik pada jantung yang disebabkan malfungsi pacemaker pada jantung, yang terletak pada atrium kanan. Aritmia dapat mengakibatkan stroke karena jantung berdetak secara tidak teratur, sehingga darah tidak mengalir sebagaimana seharusnya. Beberapa komponen darah akan stagnan pada tempat tertentu dan tidak mengalir secara efisien.

Aliran darah yang stagnan ini, dikenal dengan stasis, berlangsung selama beberapa milisekon, namun waktu ini cukup untuk membentuk bekuan darah. Bekuan darah yang terbentuk akan berpindah dari jantung ke arteri karotid atau otak, mengganggu sirkulasi darah pada otak dan mengakibatkan stroke iskemik.

2. Gagal jantung

Stroke karena penyakit jantung juga bisa disebabkan oleh gagal jantung. Gagal jantung atau gagal jantung kongestif adalah istilah untuk menunjukkan bahwa jantung sedang dalam kondisi lemah dan tidak berfungsi sebagaimana seharusnya. Orang yang mengalami gagal jantung umumnya 2 – 3 kali lebih sering mengalami stroke dibandingkan yang tidak mengalami gagal jantung.

Gagal jantung menghasilkan sejumlah gejala, termasuk lelah, rendahnya energi, dan napas pendek. Gejala ini adalah konsekuensi pengangkutan darah secara insufisien menuju tubuh yang disebabkan kelemahan otot jantung. Terkadang, orang dengan gagal jantung akan memiliki detak jantung yang cepat, sebagai akibat usaha jantung untuk mengompensasi aksi pemompaan darah dari otot jantung yang lemah.

Hubungan antara gagal jantung dan stroke merupakan hal yang kompleks dan berkaitan dengan sejumlah faktor. Salah satu cara yang menunjukkan bagaimana gagal jantung berkontribusi terhadap stroke adalah melalui respon fisiologis tubuh terhadap suplai oksigen yang inadekuat. Tubuh akan mengompensasi permasalahan ini dengan melepaskan sejumlah hormon yang menyebabkan darah akan membeku, yang mengakibatkan stroke.

Metode lain dalam mengompensasi gagal jantung adalah dengan mengubah tekanan darah yang dapat menyebabkan stroke. Gagal jantung akan mengakibatkan detak jantung yang tidak teratur, yang dapat mengakibatkan jantung membentuk bekuan darah yang berjalan dari arteri karotid menuju ke otak, mengganggu suplai darah di otak dan mengakibatkan stroke.

3. Penyakit katup jantung

Katup jantung adalah struktur kecil yang terletak pada rongga jantung dan pada pembuluh darah jantung. Katup akan membantu menjaga aliran darah tetap sesuai dengan yang seharusnya saat menuju ke jantung, di dalam jantung, dan keluar dari jantung.

Adanya defek pada katup jantung akan mengakibatkan beberapa hal. Darah akan mengalami kebocoran atau backflow dengan arah yang salah, menyebabkan bekuan darah yang diakibatkan stasis. Darah, kolesterol dan material lain dapat melekat dan membentuk pertumbuhan kecil pada katup. Bekuan yang membesar ini akan pecah dan berjalan menuju otak dan memblok pembuluh darah kecil pada otak, mengganggu aliran darah dan menyebabkan stroke iskemik.


4. Serangan jantung

Serangan jantung atau yang dikenal dengan infark miokardial (kematian otot jantung karena kekurangan suplai darah), merupakan kejadian menyakitkan yang ditandai dengan napas pendek aatau tekanan pada dada. Bergantung pada bagian jantung yang mengalami kerusakan, luka dapat mengakibatkan malfungsi wilayah jantung yang mengalami kerusakan. Apabila serangan jantung melukai satu area jantung yang mengontrol ritme jantung, aritmia dapat terjadi.

Apabila serangan jantung menyerang otot jantung, pergerakan otot jantung  yang lemah dapat mengakibatkan gagal jantung. Pada serangan jantung mayor, akan ada kekurangan suplai oksigen ke dalam otak pada saat serangan jantung terjadi. Oleh karena itu, seorang individu akan mengalami stroke pada saat yang bersamaan dengan saat terjadinya serangan jantung.

5. Infeksi dan inflamasi jantung

Lalu terakhir, stroke karena penyakit jantung bisa karena adanya infeksi pada jantung. Infeksi dan inflamasi jantung tidak umum terjadi. Infeksi jantung dapat meningkatkan kesempatan terjadinya stroke iskemik atau stroke hemoragik. Endokarditis adalah jenis inflamasi atau infeksi pada jaringan jantung.

Pembuluh darah yang sehat bersifat fleksibel, namun karena usia dan pilihan gaya hidup yang tidak sehat, maka pembuluh darah akan menjadi menebal dan kaku, hal ini dapat mengakibatkan pembatasan aliran darah menuju tubuh. Proses ini dikenal dengan arteriosclerosis dan disebut dengan “penebalan arteri”.

Aterosklerosis merupakan bentuk arteriosclerosis yang melibatkan peningkatan substansi lemak dan buangan selular (plak). Plak ini dapat memblok pembuluh darah secara parsial atau total, atau plak dapat mengakibatkan bekuan darah yang memblok aliran darah. Aterosklerosis dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh. Sebagai contoh, dapat terjadi pada pembuluh darah yang mengarah ke lengan atau kaki, sehingga mengakibatkan penyakit vaskular perifer. Saat proses aterosklerosis terjadi pada arteri yang mensuplai darah menuju otot jantung (penyakit jantung koroner), hal ini dapat memicu terjadinya angina atau serangan jantung.

Saat proses ini terjadi pada arteri yang melakukan suplai darah menuju otak, maka arteri akan menyempit akibat plak, bekuan darah dapat terbentuk, dan memblok suplai darah menuju otak (strok trombotik). Pada kasus lain, bekuan darah dapat berjalan dari bagian tubuh yang lain (seperti jantung) dan menetap pada arteri yang menyempit (strok embolik).

Stroke trombotik dan stroke embolik merupakan penyebab stroke yang umum terjadi yaitu stroke iskemik. Strok hemoragik yang jarang terjadi, terjadi saat pembuluh darah di otak mengalami pendarahan. Stroke dan jantung koroner memiliki faktor risiko yang sama yaitu seperti LDL yang tinggi (kolesterol jahat), dan rendahnya kolesterol LDL (kolesterol baik), tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, inaktivitas fisik, dan obesitas.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Penyebab