Sponsors Link

Jantung Bayi dalam Kandungan : Pemeriksaan – Perkembangan – Perawatan

Sponsors Link

Karakteristik jantung bayi dalam kandungan yang sehat penting untuk diketahui. Detak jantung janin dan kondisi keseluruhan jantung janin akan mempengaruhi kondisi kesehatan buah hati Anda. Saat kehamilan mencapai usia 5 minggu sebenarnya detak jantung janin sudah mulai terasa. Normalnya detak jantung janin hampir sama dengan ibunya yaitu sekitar 80-85 denyut per menit. Memasuki usia minggu ke-9 kehamilan, denyut jantung janin akan bertambah rata-rata 175 BPM.

ads

Ketika memasuki pertengahan masa kehamilan maka detak jantungnya bisa berkisar antara 120-180 BPM. Dan memasuki usia kehamilan akhir, denyutnya akan menurun namun jumlahnya tetap dua kali denyut jantung orang dewasa. Denyut jantung janin bisa dikatakan menjadi patokan akan seperti apa kesehatannya. Jika detak jantung lemah dan jumlahnya lebih rendah dari normal maka kemungkinan janin mengalami masalah kesehatan. Di sinilah pentingnya untuk memeriksakan kesehatan selama kehamilan secara rutin.

Cara Memantau Detak Jantung Janin

Pola detak jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat menandakan adanya masalah pada janin, misalnya kekurangan oksigen. Ketika dokter menemukan adanya masalah pada pola detak jantung janin, maka biasanya akan melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Auskultasi. Cara pertama untuk memantau detak jantung janin adalah dengan metode ini atau menggunakan stetoskop khusus. Metode ini sangat aman karena tidak memiliki efek samping. Selain mendengarkan suara jantung janin, melalui metode ini dokter bisa mengetahui sebara sering dan keras jantung berdetak.
  • Pemantauan jantung janin secara elektronik. Cara ini menggunakan alat pemantau elektronik. Alat ini nantinya akan digunakan selama masa kehamilan hingga bayi lahir. Selain untuk memantau detak jantung janin, alat ini juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan durasi kontraksi rahim. Pemantauan ini bisa dilakukan secara eksternal dan juga internal (dilakukan setelah kantong ketuban pecah).

Walaupun pola detak jantung janin tidak normal namun bukan berarti langsung dinyatakan bayi mengalami gangguan kesehatan tertentu. Dokter biasanya akan melakukan beberapa tes hingga nantinya keluar hasil diagnosanya.

Ketika dokter sudah menemukan adanya gangguan kesehatan pada janin, maka selanjutnya dokter akan mencari tahu penyebabnya. Jika gangguan tidak bisa diatasi dan bisa mengganggu kelahiran bayi, maka biasanya bayi akan segara dilahirkan melalui operasi caesar, ekstraksi vakum ataupun melalui forceps.

Penyebab Detak Jantung Janin Tidak Terdengar

Lalu bagaimana jika detak jantung janin tidak terdengar saat dilakukan pemeriksaan kehamilan? Maka beberapa kondisi di bawah ini bisa menjadi penyebabnya:

  • Tanggal perkiraan lahirnya (HPL) meleset. Detak jantung janin baru akan terdengar jelas memasuki usia kehamilan ke 12 minggu. Dan ketika Anda memeriksakan kehamilan di usia 12 minggu namun tidak bisa mendengar detak jantungnya maka HPL Anda bisa jadi meleset.
  • Posisi rahim juga bisa menjadi penyebab detak jantung tidak terdengar. Khususnya ketika posisi rahim miring.
  • Posisi bayi. Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian untuk mendengar suara detak jantung janin. Mengingat janin ukurannya sangat kecil.
  • Ukuran tubuh ibu. Kelebihan berat badan bisa menjadi penyebab detak jantung janin tidak terdengar. Tebalnya lapisan pemisah antara bayi dan alat pendengar detak jantung bisa menyebabkan suara detak jantung tidak terdengar. Namun masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan USG transvaginal jika Anda atau dokter khawatir detak jantung janin tidak terdengar.
  • Keguguran. Jika Anda tidak bisa mendengar suara detak jantungnya, kemungkinan Anda sedang mengalami proses keguguran atau juga kehamilan kosong.

Hal Yang Bisa Mempengaruhi Detak Jantung Janin

Berikut ini hal-hal yang bisa mempengaruhi detak jantung janin:

  • Usia janin. Detak jantung bayi akan terasa lambat di awal usia kehamilan. Namun detak jantung akan mulai berdetak normal saat kehamilan mencapai usia 12 minggu.
  • Kadar gula darah. Jika ibu hamil mengalami kadar gula tinggi maka bisa mempengaruhi detak jantung janin dan meninggi juga. Ketika kadar gula darah ibu rendah maka detak jantung janin pun akan ikut rendah.
  • Aktivitas janin. Ketika janin sedang tidur maka detak jantungnya akan menurun. Dan ketikda janin aktif maka detak jantungnya pun akan meningkat.
  • Pola makan ibu. Makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi, coklat, dan gula bisa mempengaruhi detak jantung janin. Dan ketika Anda mengonsumsi jenis makanan tersebut berdekatan sebelum melakukan pemeriksaan kehamilan maka detak jantung janin akan terlihat meningkat.

Tahap Perkembangan Jantung Janin

Pada usia kehamilan satu bulan atau empat minggu, umumnya detak jantung janin belum bisa terdengar walaupun jantung sebenarnya sudah mulai berkembang. Di tahapan ini sebuah tabung hati yang menjadi cikal bakal jantung janin akan membelah sehingga terbentuk dua bagian, jantung dan katup.


Memasuki usia kehamilan minggu ke-5, suara detak jantung janin akan mulai terdengar. Namun ada beberapa janin yang detak jantungnya belum terdengar pada usia kehamilan ini. Baru memasuki usia kehamilan minggu ke-12, suara detak jantung akan mulai terdengar.

Pada usia kehamilan ke-6 minggu, perkembangan jantung janin sampai pada pembentukan 4 rongga jantung. Mulai dari sinus venesus, artium primitif, ventrikel primitif, dan bulbus kordis. Di usia ini, jantung janin akan berdetak selama 110 kali per menit. Dan dua minggu kemudian, detak jantungnya akan meningkat menjadi 150-170 detak per menit.

Pemeriksaan Ultrasound dan Cacat Jantung Bawaan

Pemeriksaan ultrasound akan dilakukan pada usia kehamilan 6 dan 9 minggu. Pemeriksaan ini bertujuan untuk konfirmasi apakah benar hamil dan kapan perkiraan tanggal kelahirannya. Memasuki trisemester kedua, dokter akan mulai memeriksa struktur jantung bayi dan melihat apakah ada masalah atau tidak. Dan jika ada masalah apakah bisa ditangani atau tidak. Sayangnya, tidak semua cacat jantung bawaan bisa terdeteksi saat bayi masih dalam kandungan. Namun kelainan jantung pada bayi ini bisa diperbaiki jika terdeteksi sedari dini dan diobati secara rutin serta tepat.

Memasuki usia kehamilan minggu ke-24, kapiler janin sudah mulai mengalirkan darah melalui arteri jantung ke jaringan seluruh tubuh bayi. Kondisi ini membuat darah terdeoksigenasi untuk kembali ke paru-paru. Pembuluh darah kecil inilah yang akan berganti menjadi komponen utama pada sistem peredaran darah pada janin. Perkembangan jantung janin memasuki usia lahir memang sudah cukup matang. Namun sistem peredaran darah bayi akan terus berjalan perlahan dan sempurna hingga usia kehamilan mencapai 40 minggu.

Tips Menjaga Kesehatan Jantung Janin

Jantung bayi akan berkembang pesat selama berada dalam rahim. Dan di masa kehamilan ini sangat penting bagi ibu menjaga kesehatannya dan juga asupan makanannya. Berikut  beberapa hal yang bisa Anda lalukan di masa kehamilan untuk menjaga kesehatan jantung janin:

  • Rutin mengonsumsi asam folat, baik itu sebelum dan juga di masa kehamilan. Asam folat bisa mencegah dan membantu menghindari bayi mengalami penyakit jantung bawaan.
  • Hindari rokok dan asapnya. Ketika ibu merokok saat masa kehamilan maka bisa menyebabkan cacat jantung.
  • Menjaga gula darah tetap terkontrol selama kehamilan. Ibu hamil yang mengalami diabetes bisa meningkatkan risiko bayi terkena cacat jantung.
  • Hindari mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.

Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarganya maka wajib menginformasikan hal ini pada dokter kandungan. Dengan memeriksakan kehamilan secara rutin bisa membantu untuk memantau perkembangan jantung janin dan juga kesehatan janin serta ibunya.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Medis