Sponsors Link

Gagal Jantung Kongestif : Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Sponsors Link

Gagal jantung kongestif atau Congestive Heart Failure (CHF) ialah sindrom klinis kompleks yang dikarakteristikan dengan gangguan fungsi dari ventrikel kiri, ventrikel kanan, atau kedua ventrikel dan menyebabkan perubahan regulasi neurohormonal. Sindrom ini diikuti dengan intoleransi usaha jantung, retensi/tahanan cairan dan pemendekan waktu bertahan hidup.

ads

Seringnya CHF merupakan tahapan akhir dari penyakit jantung, terjadi setelah seluruh kapasitas dan mekanisme kompensasi dari otot jantung dan sirkulasi perifer sudah terlalu lelah. Awalnya, sindrom ini dideskripsikan dengan kelebihan cairan dengan kongesti pada paru-paru yang disebabkan oleh gagal jantung. Setiap tahunnya 10 persen orang dengan gagal jantung akan berkembang menjadi CHF dan 10 persen kasus CHF meninggal setiap tahunnya.

CHF merupakan kondisi progresif kronis yang mempengaruhi kekuatan pompa otot jantung, biasanya sering juga disebut “gagal jantung” CHF sendiri secara spesifik merupakan kondisi gagal jantung yang telah terjadi penumpukan cairan di sekitar jantung dan menyebabkan pompa jantung menjadi inefisien. Penumpukan cairan ini akan meluas sampai ke paru-paru, perut, liver, tubuh bagian bawah. CHF paling sering menyerang jantung bagian kiri. Tidak terkontrolnya kondisi ini bisa menyebabkan perluasan CHF ke bagian kanan. Bagian kanan jantung sendiri juga bisa mengalami CHF tanpa sebelumnya mengenai bagian kiri jantung

Penyebab Gagal Jantung Kongestif

Terdapat beberapa dal yang merupakan penyebab CHF, berikut ialah penyebab-penyebab-penyebabnya:

  • Hipertensi; hipertensi merupakan salah satu penyebab terjadinya CHF. Tekanan darah tinggi terus menerus yang tidak terkontrol membuat ventrikel kiri membutuhkan kekuatan lebih setiap pemompaannya yang akan dikompensasi awalnya dengan pembesaran jantung, hal ini apabila terus menerus akan membuat atrium kiri juga mengalami pembesaran. Hal ini menyulitkan jantung memompa darah secara efektif dan efisien.
  • Jantung lemah (kardiomiopati); pada jantung lemah otot jantung yang melemah bisa menyebabkan jantung tidak memompa darah secara efisien. Jantung lemah yang tidak dikontrol mampu menyebabkan gagal jantung.
  • Penyakit katup jantung; penyakit jantung katup merupakan penyakit yang mengganggu fungsi katup jantung. Jantung memiliki 4 katup yang bekerja secara simultan yang berfungsi untuk mengalirkan dan menahan darah ketika jantung bekerja. Gangguan fungsi katup jantung akan mempengaruhi fungsi jantung yang bisa berakibat gagal jantung.

Gejala Gagal Jantung Kongestif

CHF yang merupakan tahap akhir dari penyakit jantung memiliki beberapa gejala yang mungkin terjadi, berikut ialah beberapa gejala dari CHF:

  1. Sesak Nafas

Sesak nafas merupakan tanda paling sering dari CHF terutama gagal jantung bagian kiri. Sesak nafas terjadi karena akumulasi cairan pada paru-paru atau karena ketidakmampuan jantung memompa darah secara cukup efisien ke seluruh organ ketika waktu waktu tertentu. Sesak nafas bisa terjadi ketika beristirahat, beraktivitas, ketika dalam posisi tiduran, ketika bangun dari tidur.

  1. Nyeri dada

Nyeri dada atau angina pectoris bisa terjadi, umumnya ketika penyebab dari CHF ialah penyakit jantung koroner.

  1. Edema

Edema atau penumpukan cairan sering terjadi ketika gagal jantung menyerang sisi kanan jantung. penumpukan cairan ini terjadi karena cairan bocor dari pembuluh darah karena penumpukan cairan pada jantung membuat cairan mencari tempat lain. Kebocoran cairan ini bisa berakibat pada pembesaran liver (hepatomegali), penumpukan cairan pada rongga perut (ascites). Hepatomegali dan ascites bisa menimbulkan gangguan sistem cerna seperti kembung, mual, dan nyeri perut. Selain hepatomegali dan ascites, bisa juga terjadi penumpukan cairan pada kaki dan ankle.

  1. Kelelahan

Kelelahan sangat mungkin terjadi karena tubuh yang mendapatkan oksigen tidak terlalu optimal karena gangguan jantung dalam memompa darah yang membawa oksigen.


  1. Gejala yang berhubungan dengan otak

Terdapat beberapa gejala yang berhubungan dengan otak seperti kebingungan, gangguan memori, kecemasan, pusing, insomnia, mimpi buruk dan lain lain. Hal ini disebabkan karena oksigen yang tidak optimal di otak.

  1. Oligouria

Oligouria atau jumlah urin sedikit bisa terjadi karena darah yang beredar tidak sebanyak orang normal sehingga darah ke ginjal juga akan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah cairan yang akan disaring ginjal menurut yang menyebabkan penurunan jumlah urin.

Berdasarkan keparahannya, CHF terbagi menjadi 4 stage, berikut ialah stage gagal jantung kongestif:

  • Stage I; pada stage ini, seseorang mungkin tidak merasakan gejala apapun ketika sedang beraktivitas fisik. Pada stage ini, CHF bisa dikelola dengan perubahan gaya hidup, obat-obatan dan monitoring.
  • Stage II; pada stage ini, seseorang akan merasa nyaman ketika sedang beristirahat namun aktivitas fisik bisa menimbulkan gejala seperti kelelahan, jantung berdebar dan sesak nafas. Pada stage ini, CHF dikelola dengan perubahan gaya hidup, obat-obatan dan monitoring rutin.
  • Stage III; stage ini seseorang akan nyaman ketika beristirahat namun terdapat batasan aktivitas fisik yang bisa dilakukan, olahraga ringan bisa memunculkan kelelahan, jantung berdebar dan sesak nafas. Pengobatan pada stage ini menjadi lebih rumit.
  • Stage IV; pada stage ini seseorang sudah tidak bisa beraktivitas secara rutin, gejala bahkan bisa muncul ketika sedang beristirahat. Pada stage ini, pengelolaan sudah semakin rumit dan menyisakan pengobatan secara paliatif.

Cara Mengatasi Gagal Jantung Kongestif

Dalam mengatasi gagal jantung, terdapat beberapa pendekatan yang bisa dilakukan. Perubahan gaya hidup, obat-obatan, penggunaan alat bantu dan operasi merupakan pendekatan yang dilakukan dalam mengatasi gagal jantung. Berikut penjelasannya:

  1. Perubahan gaya hidup

Beberapa gaya hidup yang bisa diubah ialah seperti berhenti merokok, menghindari alkohol, mempertahankan berat badan ideal, menghindari atau membatasi kafein, makan makanan sehat, teratur olahraga, mengelola stress, istirahat cukup, monitoring tekanan darah secara teratur.


  1. Obat-obatan

Terdapat beberapa golongan obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengurangi gejala atau untuk mencegah agar gagal jantung tidak memburuk. Obat-obatan golongan ACE inhibitor (contoh: captopril), ARB (contoh: valsartan), Beta blocker (contoh: bisoprolol), diuretik (contoh: furosemide) bisa mengurangi beban jantung.

  1. Penggunaan alat bantu dan operasi

Terdapat beberapa alat bantu dan jenis operasi jantung yang bisa meningkatkan kualitas hidup para penderita gagal jantung seperti ICD (Implantable Cardioverter-Defibrilator), LVAD(Left Ventricular Assist Device). Beberapa operasi seperti PCI (Percutaneous Coronary Intervention), Coronary Artery Bypass, Valve Replacement, dan operasi cangkok jantung bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup penderita gagal jantung.

Cara Pencegahan Gagal Jantung Kongestif

Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurukan resiko terjadinya CHF, berikut ialah cara yang bisa digunakan:

  • Hentikan rokok; rokok merupakan faktor resiko yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit jantung, menghentikan dan menghindari rokok akan mengurangi resiko terkena CHF. Perokok pasif juga memiliki resiko terkena CHF, oleh karena itu sebisa mungkin hindari asap rokok
  • Menjaga berat badan; menjaga berat badan ideal membuat jantung lebih sehat karena berat badan berlebih membuat jantung bekerja lebih keras.
  • Menjaga pola makan; pola makan sehat akan membuat jantung menjadi sehat. Sebisa mungkin kurangi makanan yang mengandung kolesterol yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner. Selain kolesterol, garam juga sebisa mungkin dikurangi konsumsinya karena bisa meningkatkan kejadian hipertensi.
  • Olahraga; olahraga teratur akan membantu jantung dalam memompa darah secara efisien.
  • Menghindari penyakit jantung; karena pada dasarnya seluruh penyakit jantung mampu berakhir menjadi gagal jantung maka menghindari terkena penyakit jantung merupakan salah satu cara mencegah terjadinya gagal jantung.

Demikian pembahasan mengenai gagal jantung kongestif mulai dari penyebab, gejala, pengobatan hingga pencegahannya. Semoga bermanfaat dan jaga selalu kesehatan anda, agar terhindar dari penyakit jantung dan penyakit yang membahayakan lainnya.

Sponsors Link
, , ,