Sponsors Link

60 Obat Jantung di Apotik: Indikasi, Dosis dan Harganya

Sponsors Link

Kepada pasien yang telah divonis dengan kelainan atau penyakit jantung, sebagai bagian dalam pengobatan, dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu. Namun demikian, sebagian besar dari Anda mungkin tidak mengetahui fungsi atau efek sampingnya. Apa harus membeli obat jantung di apotik dulu untuk mengetahuinya? Karena itu, artikel ini akan membahas obat-obatan jantung yang umum dokter jantung resepkan kepada pasiennya berdasarkan bahan aktifnya.

ads

Baca juga: Operasi Katup Jantung Mitral, Operasi Bypass Jantung, Terapi Laser Jantung.

1. Asam Aspilets

Indikasi:

Aspilets adalah bahan anti trombotik untuk mencegah dan pengobatan berbagai keadaan trombosis atau agregasi platelet (pembekuan darah) yang terjadi pada tubuh ketika mengalami serangan jantung atau pada pasien penyakit jantung dan pasca stroke. Umum diresepkan untuk mencegah dan mengobati angina pektoris dan miokardial infarksi.

Baca juga: Cara Mengobati Aritmia Jantung, Pantangan Makanan untuk Jantung Rematik.

Kontra Indikasi:

  • Pasien dengan riwayat alergi atau hipersensitif pada aspilet dan komponen obat asam asetilsalisilat.
  • Pesien dengan riwayat penyakit asma.
  • Pasien dengan riwayat tukak lambung atau penyakit maag.
  • Pasien dengan riwayat atau kerap mengalami pendarahan di bawah kulit.
  • Pasien dengan riwayat kelainan pembekuan darah terutama hemofilia dan trombositpenia.
  • Pasien yang sedang dalam pengobatan dengan terapi menggunakan anti koagoulan.

Efek Samping:

  • Rasa tidak nyaman pada lambung dan di sekitar ulu hati.
  • Mual dan muntah.
  • Dalam pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan maag, pendarahan lambung, dan efek samping asam asetilsalisilat lain seperti gangguan fungsi hati dan gangguan fungsi ginjal.

Dosis:

Obat aspilets yang dijual di apotik tersedia dalam bentuk tablet dengan komposisi 80 mg asam asetilsalisilat di tiap satu tablet. Adapun dosis aspilet yang dianjurkan adalah:

  • Untuk penderita serangan jantung dosis dewasa dianjurkan 2 tablet 80 mg hingga 4 tablet 80 mg yang diberikan 1 kali sehari (ketika terjadi serangan jantung) dan 1 tablet 80 mg diberikan 1 kali sehari untuk mengobatan.
  • Untuk penderita serangan jantung dosis dewasa dianjurkan 2 tablet 80 mg hingga 4 tablet 80 mg yang diberikan 1 kali sehari (2 x 24 jam pasca serangan stroke) dan 1 tablet 80 mg diberikan 1 kali sehari untuk mengobatan.

Harga:

Harga yang tersedia di apotik sekitar Rp 700 – Rp 1.500 per tablet. Sedangkan obat dengan kandungan aktif dan fungsi sama yaitu:

  • Thrombo Aspilets
  • Aspilets

2. Isosorbide Dinitrate

Indikasi:

Bahan aktif isosorbide dinitrate berfungsi melebarkan dinding pembuluh darah sehingga dapat melancarkan distribusi nutrisi dan oksigen oleh darah, serta berfungsi menurunkan tekanan darah. Umum diresepkan untuk penderita angina pektoris, terapi gagal jantung kongestif refrakter berat, dan profilaksis serangan angina pada penyakit koroner akut.

Baca juga: Murmur Jantung pada Anak, Dampak Cangkok Jantung, Penyakit Jantung Tiroid.

Kontra indikasi:

  • Pasien dengan anemia berat.
  • Pasien dengan riwayat hipotensi.
  • Pasien yang mengalami syok kardiogenik.

Efek Samping:

Umumnya tubuh dapat mentolerasi isosorbide dinitrate tanpa efek samping, namun efek samping yang pernah dilaporkan adalah sakit kepala, mual, dan hipotensi postural. Sakit kepala biasanya terjadi pada penderita dengan asupan harian lebih dari 40 mg, sakit kepala bisa berkurang bila dosis dikurangi setengahnya. Dan pada penggunaan jangka panjang, sakit kepala akan menghilang tanpa mengurangi efek pelebaran pembuluh darah.


Dosis:

Obat-obatan isosorbide dinitrate yang dijual di apotik tersedia dalam bentuk tablet, dengan dosis 5 mg, 10 mg, dan 20 mg. Adapun dosis yang dianjurkan adalah:

  • Untuk serangan angina akut, dianjurkan 1 tablet 5 mg obat.
  • Untuk pencegahan serangan akut, dianjurkan 5 mg hingga 10 mg yang dapat diminum 3 – 4 kali sehari.
  • Untuk mencegah serangan angina pada malam hari, dianjurkan 1 tablet 5 mg hingga 10 mg sebelum tidur.
  • Untuk pasien gagal jantung, dianjurkan 10 mg pada tahap awal, kemudian dosis dinaikan dan dosis efektif berada pada 40 mg hingga 160 mg per hari, dan pada kasus berat bisa mencapai 240 mg sehari.

Harga:

Harga yang tersedia di apotik sekitar Rp 200 – Rp 3.000 per tablet. Sedangkan obat dengan kandungan aktif dan fungsi sama yaitu:

  • Farsorbid
  • Cedocard
  • Isorbid
  • Vascardin
  • Isoket
  • Sorbidin

3. Amiodarone

Indikasi:

Bahan aktif amiodarone yang berfungsi meningkatkan kondisi pasien dengan memblokir sinyal listrik tertentu pada jantung. Obat ini biasanya diresepkan kepada penderita takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel, atau aritmia untuk perawatan, kontrol, pencegahan, atau perbaikan kelainan tersebut.

Baca juga: Kelainan Jantung Bawaan, Terapi Ablasi Jantung, Kebocoran Jantung Trikuspid.

Kontra Indikasi:

  • Pasien dengan kelainan sinus bradikardi.
  • Pasien dengan kelainan blok AV.
  • Pasien hamil.
  • Pasien dengan riwayat sinoatrial.
  • Pasien dengan riwayat distiroidisme.

Efek Samping:

Efek samping yang mungkin muncul ialah gangguan saluran cerna, sakit kepala, lesu/letih, mialgia, tremor, ataksia, gagal jantung kongestif, inflamasi atau peradangan paru, mikro deposit pada kornea (reversible). Jika efek samping terjadi, konsultasikan dengan dokter Anda.

Dosis:

  • Pada awal penggunaan, dianjurkan mengkonsumsi 1 tablet 3 kali sehari selama seminggu, kemudian turunkan dosis menjadi 1 tablet 2 kali sehari selama seminggu.
  • Untuk perawatan, dianjurkan mengkonsumsi 1 tablet per hari atau kurang.

Harga:

Harga yang tersedia di apotik sekitar Rp 7.200 – Rp 8.500 per tablet. Sedangkan obat dengan kandungan aktif dan fungsi sama yaitu:

  • Cordarone
  • Tiaryt
  • Kendaron

4. Losartan

Indikasi:

Losartan yang termasuk dalam golongan angiotensin II reseptor antagonist, dan berfungsi secara selektif dan kompetitif menghambat vasokontriksi dan sekresi aldosteron. Obat ini diresepkan untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi) yang dapat memicu penyakit jantung, menurunkan resiko stroke pada pasien dengan hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri, serta untuk memperlambat kerusakan ginjal jangka panjang pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi.

Baca juga: Penyebab Jantung Kekurangan Oksigen, Kelainan Jantung Bawaan Sianotik.

Kontra Indikasi:

  • Pasien dengan riwayat hipersensitif pada losartan atau obat-obatan yang termasuk golongan angiotensis II receptor antagonist.
  • Tidak boleh digunakan bersamaan dengan aliskiren pada pasien diabetes.
  • Pasien dengan gangguan ginjal (GFR <60 ml/menit) atau penderita kerusakan hati akut.
  • Pasien hamil.

Efek Samping:

  • Infeksi saluran pernafasan atas atau hidung tersumbat, pusing, dan nyeri punggung.
  • Pada penderita diabetes melitus dengan penyakit ginjal diabetik adalah diare, kelelahan, tekanan darah rendah, gula darah rendah, kalium tinggi, dan nyeri dada.
  • Obat-obatan golongan angiotensin II receptor antagonist bersifat teratogenik sehingga tidak boleh diberikan kepada wanita hamil.
  • Efek samping lain: asthenia, kelelahan, edema, nyeri perut, nyeri dada, sakit kepala, farangitis, angina pectoris, blok AV derajan 2, CVA, hipotensi, miokardial infarksi, dan kelainan fungsi hati.

Dosis:

  • Pasien hipertensi dewasa: 50 mg 1 x sehari, lalu ditingkatkan menjadi 100 mg/hari dalam sekali minum atau dua kali minum.
  • Pasien hipertensi ≥ 6 tahun, berat badan 20-50 kg: dosis awal 0,7 mg/kg, maksimal 50 mg/hari. Berat badan > 50 kg: dosis awal 1,4 mg/kg, maksimal 100 mg/hari.
  • Pasien hipertensi lansia, usia > 75 tahun: dosis awal 25 mg/hari.
  • Pasien diabetes dewasa: dosis awal 50 mg/hari, ditingkatkan menjadi 100 mg 1 x sehari.
  • Pasien diabetes lansia > 75 tahun: dosis awal 25 mg/hari.
  • Pasien gagal jantung dewasa: dosis awal 12,5 mg 1 x sehari, ditingkatkan bertahap mingguan.
  • Pemeliharaan pasien gagal jantung: 50 mg/hari, maksimal 150 mg/hari.

Harga:

Harga yang tersedia di apotik sekitar Rp 5.800 – Rp 14.600 per tablet. Sedangkan obat dengan kandungan aktif dan fungsi sama yaitu:

  • Acetensa
  • Insaar
  • Sartaxal
  • Angioten
  • Kaftensar
  • Lifezar
  • Cozaar

5. Lisinopril

Indikasi:

Kandungan aktif lisinopril tergolong sebagai inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE). Umum diresepkan untuk mengobati hipertensi, gagal jantung kongestif, miokardial infarksi akut, dan nefropati diabetik.

Baca juga: Kelainan Embriologi Jantung, Kelainan Jantung Tertalogi Fallot, Efek Pasang Ring Jantung.

Kontra Indikasi:

  • Pasien hipersensiti pada lisinopril atau obat-obatan golongan ACE inhibitor.
  • Pasien hamil.
  • Pasien dengan riwayat angioedema (herediter atau idiopatik).
  • Pasien diabetes yang tengah menggunakan obat-obatan yang mengandung aliskiren.

Efek Samping:

Efek samping yang paling umum adalah batuk, namun masih ada efek samping lain yang mungkin muncul, yaitu: hipotensi, gagal ginjal akut, hiperkalemia, angioneurotik edema, sakit kepala, kelelahan, nyeri perut dan dada, pusing, mual, muntah, diare, infeksi saluran pernafasan atas, asthenia, dan ruam kulit.

Dosis

  • Pasien hipertensi dewasa: dosis awal 1 x 5-10 mg sehari, tingkatkan menjadi 1 x 20-40 mg/hari, dosis maksimum 1 x 80 mg/hari.
  • Pasien diabetic nephropathy dewasa: dosis awal 1 x 10-20 mg/hari.
  • Pasien gagal jantung kongestif dewasa: dosis awal 1 x 2,5-5 mg/hari, tingkatkan bertahap, dosis maksimum 1 x 40 mg/hari.
  • Pasien pasca miokardial infarksi dewasa: dosis awal: 5 mg oral (dalam 24 jam setelah serangan), tingkatkan menjadi 10 mg oral setelah 48 jam, dosis pemeliharaan 1 x 10 mg/hari.

Harga:

Harga yang tersedia di apotik sekitar Rp 900 – Rp 20.000 per tablet. Sedangkan obat dengan kandungan aktif dan fungsi sama yaitu:

  • Inhitril
  • Lisinopril
  • Tensinop
  • Odace
  • Interpril
  • Noperten
  • Tensiphar
  • Linoxal
  • Nopril
  • Zestril

6. Amlodipine

Indikasi:

Bahan aktif amlodipine besylate yang merupakan obat anti hipertensi golongan calcium channel blockers. Umum diresepkan untuk pengobatan hipertensi, iskemia miokardia, dan penyakit arteri koroner.

Baca juga: Kebocoran Katup Jantung Aorta, Penyebab Aritmia Jantung pada Anak.

Kontra Indikasi:

  • Pasien dengan riwayat hipersensitif pada amlodipine, dihydropyridine, atau obat-obatan golongan calcium channel blockers.
  • Pasien dengan syok kardiogenis, stenosis aorta, atau angina tidak stabil.
  • Pasien hamil.
  • Pasien dengan tekanan darah rendah.

Efek Samping:

  • Sering terjadi efek samping berupa sakit kepala, kelelahan, pusing, mengantuk, mual, nyeri perut, kulit memerah, palpitasi, somnolensi, dan edema perifer.
  • Jarang terjadi efek samping berupa kelainan darah, impotensi, depresi, insomnia, takikardia, dan penyakit kuning.

Dosis:

  • Pasien angina stabil dewasa: dosis awal 1 x 5 mg/hari, tingkatkan menjadi 1 x 10 mg/hari.
  • Pasien angina stabil lansia: 1 x 2,5 mg/hari.
  • Pasien hipertensi dewasa: dosis awal 1 x 5 mg/hari, tingkatkan menjadi 1 x 10 mg/hari.
  • Pasien hipertensi anak, 6-17 tahun: dosis awal 1 x 2,5 mg/hari, tingkatkan menjadi 1 x 5 mg/hari.
  • Pasien hipertensi lansia: 1 x 2,5 mg/hari.

Harga:

Harga yang tersedia di apotik sekitar Rp 2.200 – Rp 14.500 per tablet. Sedangkan obat dengan kandungan aktif dan fungsi sama yaitu:

  • A-B Vask
  • Comdipin
  • Gravask
  • Catapin
  • Calsivas 
  • Divask
  • Hexavask
  • Amcor
  • Cardicap
  • Ethivask
  • Intervask
  • Amdixal
  • Cardisan
  • Gensia
  • Lodipas
  • Cardiavsk
  • Lovask
  • Normoten
  • Norvask
  • Opivask
  • Simvask
  • Stamotens

7. Diltiazem

Indikasi:

Kandungan aktif diltiazem termasuk golongan calcium channel blockers, dan umumnya diresepkan sebagai anti hipertensi, pengobatan angina pektoris terapi angina perktoris varian dan angina karena kejang arteri koroner, serta beberapa jenis aritmia.

Baca juga: Jantung Rematik pada Anak, Penyebab Jantung Berdebar saat Tidur.

Kontra Indikasi:

  • Pasien dengan hipersensitif terhadap diltiazem atau obat-obatan calcium channel blockers lain.
  • Pasien penderita gagal jantung kongestif.
  • Pasienpenderita syok kardiogenis, stenosis aorta, blokade AV derajat 2 atau 3, atau anginan tidak stabil.
  • Pasien dengan sindrom sinus (sinus bradikardi, sinus ares, dan sinus atrial).
  • Pasien tekanan darah rendah, wanita hamil dan menyusui.

Efek Samping:

  • Sering terjadi: sakit kepala, kelelahan, pusing, mengantuk, mual, nyeri perut, panas dan kemerahan di wajah, palpitasi, bradikardi, blokade sinotrial, blokade AV, jantung berdebar, somnolensi, dan edema perifer.
  • Jarang terjadi: kelainan darah, impotensi, depresi, insomnia, takikardia, dan penyakit kuning.

Dosis:

  • Pasien aritmia dewasa: 3 x 60mg/hari, ditingkatkan hingga 360 mg/hari.
  • Pasien angina varian dewasa: 1 x 100 mg/hari, ditingkatkan hingga 1 x 200 mg/hari.
  • Pasien hipertensi ringan dan sedng dewasa: 1 x 100-200 mg/hari.

Harga:

Harga yang tersedia di apotik sekitar Rp 200 – Rp 8.900 per tablet. Sedangkan obat dengan kandungan aktif dan fungsi sama yaitu:

  • Herbesser
  • Cordila SR
  • Lanodil

Perlu Anda ingat, bahwa semua obat di atas harus dengan resep dokter, jangan membelinya tanpa pengawasan karena efek samping yang menyertainya berbahaya. Dan harga yang tertera mungkin berbeda dengan harga aktual di apotik-apotik.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Pengobatan