Sponsors Link

10 Penyebab Gagal Jantung Kongestif yang Berbahaya

Sponsors Link

Gagal jantung kongestif adalah sebuah kondisi jantung dimana tidak dapat menyuplai darah yang sesuai dengan kebutuhan ke seluruh jaringan tubuh. Gagal jantung kongestif termasuk ke salah satu jenis-jenis penyakit jantung yang membahayakan manusia saat ini. Kondisi ini biasanya terjadi ketika salah satu pada bagian jantung tidak mampu memompa darah keluar sehingga menyebabkan darah di dalamnya tertumpuk dan menyumbat jaringan lain. Hal ini akan menyebabkan darah tersebut menumpuk di salah satu sistem peredaran darah.

ads

Misalnya, jika bagian sebelah kiri jantung gagal atau tidak berfungsi dengan baik maka bagian jantung yang sebelah kanan akan merasa sesak karena adanya darah yang menumpuk. Namun, keadaan gagal jantung kongestif ini tidak berarti bahwa jantung tidak bekerja sama sekali. Kemampuan jantung akan melemah dan kurang maksimal seperti biasanya jika penderita mengalami gagal jantung ini. Perputaran darah dengan jantung dan tubuh akan lebih lama daripada biasanya. Hal ini juga akan memicu peningkatan tekanan dalam pembuluh darah. Akibatnya pembuluh darah ini akan mendorong cairannya ke organ tubuh lain sehingga dapat membuat penumpukan di beberapa tempat lain seperti paru-paru, tangan, kaki, hati, dan saluran pencernaan tubuh.

Terdapat dua jenis gagal jantung kongestif yang dapat terjadi secara umum pada manusia, yaitu :

  1. Gagal jantung sistolik, merupakan keadaan otot jantung yang tidak mampu untuk memompa keluar darah bersih (kaya akan oksigen) dengan baik.
  2. Gagal jantung distolik, merupakan keadaan otot jantung menjadi kaku dan tidak dapat menerima aliran darah dari seluruh tubuh dengan gampang.

Kedua kasus ini sama-sama menyebabkan proses memompa darah menjadi kurang efektif. Walaupun hanya menyerang satu bagian saja (kanan atau kiri), namun ada beberapa kasus penderita yang mengalami gagal jantung di kedua bagiannya.

Gagal jantung kongestif sendiri dapat terjadi atau menyerang segala usia baik anak-anak maupun orang dewasa. Biasanya penderita anak-anak terjadi pada mereka yang memiliki riwayat jantung bawaan. Namun, penyakit ini lebih banyak diderita oleh orang dewasa yang berisiko mengalami kerusakan otot dan katup jantung.

Terdapat 10 (sepuluh) penyebab gagal jantung kongestif yang dijelaskan dalam artikel ini, yaitu :

  1. CAD (Penyakit Arteri Koroner)

CAD merupakan singkatan dari Coronary Artery Disease, yaitu sebuah kelainan yang terjadi pada pembuluh darah arteri koroner jantung. Pembuluh darah arteri koroner jantung ialah sebuah pembuluh darah yang memasok atau mengalirkan darah ke otot-otot jantung, membawa oksigen, dan membawa zat lain yang dibutuhkan untuk otot-jantung sehingga dapat berfungsi dengan normal. Penyakit arteri ini dapat berupa penyempitan dan sumbatan sehingga ukuran diameter pembluh darah menjadi lebih kecil atau dinding pembuluh darah menjadi kaku. Hal ini tentu saja akan mengganggu aliran darah menuju otot jantung sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan atau organ tubuh sehingga hal ini dapat memicu terjadinya gagal jantung kongestif.

  1. Serangan Jantung

Serangan jantung merupakan sebuah kondisi dimana penderita akan mengalami kondisi darurat karena kurangnya pasokan darah menuju jantung akibat penyumbatan darah ataupun penumpukan lemak. Gejala yang muncul saat terjadinya serangan jantung adalah sesak napas, nyeri di bagian dada, lemah dan pusih, serta merasa gelisah ataupun cemas. Penyebab pasti dari serangan jantung ini adalah penderita mengidap penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner sendiri merupakan sebuah kondisi dimana pembuluh darah tersumbat menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke jantung. Tersumbatnya pembuluh darah ini disebabkan oleh kolesterol yang menumpuk pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan munculnya plak yang tertimbun dan membahayakan. Hal ini tentu saja akan berdampak ke hal yang lebih parah seperti gagal jantung kongestif.

  1. Kardiomiopati

Kardiomiopati merupakan salah satu dari jenis penyakit jantung yang berhubungan dengan miokardium atau otot jantung, yaitu terdapat kelainan pada otot jantung yang tidak berhubungan akibat dari penyakit jantung koroner, hipertensi, maupun kelainan katup jantung. Terdapat dua jenis keadaan untuk penyakit ini. Jika penderita mengalami kelainan otot jantung tanpa adanya pengaruh dari penyakit lain maka dinamakan sebagai kardiomiopati primer, sebaliknya jika penyakit kelainan jantung diderita karena adanya pengaruh dari penyakit lain dinamakan kardiomiopati sekunder. Utamanya ada 4 (empat) tipe kardiomiopati, yaitu :

  • Restrictive Cardiomyopathy, merupakan gangguan yang timbul akibat kakunya otot jantung sehingga organ jantung tersebut tidak dapat mengembang dengan baik. Kondisi ini jarang terjadi, sehingga masih sulit dicari penyebabnya namun gangguan ini biasanya merupakan bagian dari penyakit seperti amiloidosis, sarkoidosis, dan hemokromatosis. Umumnya tipe ini akan dialami oleh para lanjut usia.
  • Hypertrophic Cardiomyopathy, atau kardiomiopati hipertrofic meruapakan sebuah gangguan yang diakibatkan oleh faktor genetik atau turunan. Gangguan ini biasanya timbul karena menebalnya otot jantung secara tidak biasa (abnormal) khususnya pada bagian kiri jantung yang berfungsi mengoper darah ke seluruh tubuh.
  • Arrhytmogenic Right Ventriular Cardiomyopathy, merupakan sebuah kasus yang jarang terjadi dan sebagian kasusnya terjadi disebabkan faktor genetik atau keturunan yang terjadi karena mutasi antarsatu gen ataupun lebih. Biasanya gangguan ini terjadi karena adanya kelainan pada protein yang merekat pada sel oto jantung sehingga dapat menyebabkan kematian sel. Sel-sel otot jantung yang mati ini akan digantikan oleh lemak dan jaringan parut yang akan membuat dinding di ruang jantung menipis dan merenggang. Hal ini mengakibatkan irama jantung menjadi tidak beraturan dan tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
  • Dilated Cardiomyophaty, atau kardiomiopati dilatasi merupakan gangguan kardiomiopati yang paling sering terjadi. Hal ini terjadi karena bagian ventikel kiri jantung yang membesar dan melebar hingga menjadi tidak kuat untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Tapi kelainan ini terjadi tidak disebabkan karena penyakit jantung koroner. Dilated Cardiomyophaty ini merupakan tipe yang paling sering sebagai penyebab gagal jantung kongestif maupun bagi penderita yang melakukan transplantasi jantung.
  1. Kerja Jantung yang Berlebihan

Tidak hanya bekerja yang terlalu berlebihan, masalah penyakit tiroid, ginjal, dan diabetes juga merupakan penyakit yang menyebabkan cara kerja jantung yang berlebihan. Berat badan yang berlebih atau obesitas juga merupakan salah satu hal kegiatan yang membuat kerja jantung berlebihan. Tentunya hal ini tidak baik untuk kesehatan jantung dan menjadi penyebab awal timbulnya gagal jantung kongestif.

  1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Hipertensi merupakan sebuah keadaan dimana tekanan darah berada di angka 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini cukup berbahaya karena jantung akan melakukan kinerja yang berlebihan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini akan menimbulkan komplikasi lain seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung kongestif.

  1. Aritmia Serius Berkepanjangan

Aritmia jantung merupakan masalah pada irama jantung ketika organ itu berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Aritmia ini biasanya disebabkan karena ketidakseimbangan pada kadar elektrolit dalam darah, penggunaan narkoba, efek samping dari mengkonsumsi alkohol, terlalu sering mengkonsumsi kafein, gangguan pada kelenjar tiroid, diabetes, dan hipertensi. Untuk mendiagnosis aritmia biasanya dokter akan melakukan beberapa tes antara lain seperti ekokardiogram, elektrokardiogram, uji latih jantung, monitor holter, dan kateterisasi jantung. Hal ini dapat membantu penderita mengetahui yang dideritanya dan mencegah timbulnya komplikasi lain seperti gagal jantung.

Selain 6 (enam) poin di atas, terdapat 3 (tiga) poin tersisa yang menjadi penyebab dari gagal jantung kongestif ini, yaitu :

  1. Diabetes
  2. Sleep Apnea
  3. Merokok
  4. Penyakit Genetik Lainnya

Gejala yang terjadi pada penderita yang pada tahap awal biasanya akan tidak terlihat atau berdampak pada kondisi kesehatan penderitanya namun jika hal tersebut dibiarkan maka akan membuat kondisi penderita semakin memburuk. Setidaknya ada tiga tahapan gejala yang akan dialami oleh penderita gagal jantung kongestif ini yaitu :

  1. Tahap Awal
  • Terjadi pembengkakan pada pergelangan kaki.
  • Mudah lelah
  • Berat badan naik secara signifikan
  • Dan, sering mengalami buang air kecil saat malam hari.
  1. Tahap Kedua
  • Denyut jantung mulai tidak teratur
  • Paru-paru terasa sesak hingga membuat batuk
  • Napas yang berbunyi
  • Dan, seringnya sesak napas karena paru-paru dipenuhi cairan
  1. Tahap Ketiga
  • Rasa nyeri di dada yang menjalar melalui tubuh bagian atas.
  • Kulit menjadi kebiruan karena paru-paru yang kekurangan oksigen
  • Tarikan napas yang terasa pendek dan cepat.
  • Dan, pingsan.

Itulah sekilas tentang 10 (sepuluh) penyebab gagal jantung kongestif dan gejala yang dapat dialami oleh penderita. Kesimpulannya, gagal jantung kongestif merupakan salah satu jenis penyakit jantung yang menyumbangkan angka kematian yang tinggi. Dua hingga tiga dari sepuluh orang yang menderita gagal jantung di tingkat awal hingga menengah menuju akhir akan meninggal setiap tahunnya.

Penderita dapat melakukan beberapa pemeriksaan dan perawatan untuk mengetahui seberapa berbahaya gagal jantung yang dideritanya. Perawatan yang dapat dilakukan antara lain kardiologis, pemeriksaan darah, ronsen pada dada, ekokardiogram, elektorkardiogram, uji tekanan untuk memeriksa kesulitan jantung, uji BNP, kateterisasi jantng, dan uji Fraksi Ejeksi (EF). Hasil yang diberikan pada pemeriksaan yang telah disebutkan dapat membantu melihat seberapa bahaya gagal jantung yang diderita oleh seseorang.

Terdapat beberapa cara untuk perawatan untuk gagal jantung kongestif ini. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit lain (komplikasi) yang berkembang atau sekedar meringankan gejalanya. Untuk itulah pentingnya menjaga kesehatan dan pola makan sehat agar terhindar dari segala penyakit yang membahayakan.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Penyebab