Sponsors Link

27 Obat Jantung Lemah di Apotik dan Jenis Operasinya

Sponsors Link

Jantung lemah atau kardiomiopati merupakan terminologi yang merujuk pada kondisi penyakit otot jantung ketika jantung otot jantung membesar, menebal atau kaku bahkan pada kasus yang langka otot jantung digantikan menjadi jaringan parut yang mampu mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

ads

Berikut ialah penyebab jantung lemah berdasarkan tipe jantung lemah:

1. Dilated Cardiomyopathy (DCM)

Pada DCM, otot dinding jantung menjadi membesar dan menipis sehingga membuat jantung tidak bisa berkontraksi secara efektif untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Berikut ialah penyebab tersering dari DCM:

  • Tekanan darah tinggi tidak terkontrol
  • Gaya hidup tidak sehat
  • Infeksi virus pada otot jantung (Miokarditis)
  • Gangguan katup jantung
  • Penyakit jaringan tubuh atau pembuluh darah seperti Wegener’s granulomatosis, sarkoidosis, amiloidosis, lupus, poliartritis nodusa, vaskulitis atau distrofi otot
  • Mutasi gen bawaan
  • kehamilan

2. Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM)

Pada HCM, otot jantung terutama pada ruangan jantung ventrikel membesar karena sel otot jantung membesar dan menyebabkan dinding jantung menebal yang membuat jantung juga tidak bisa memompa darah secara efisien. HCM masih belum banyak diketahui penyebabnya namun kondisi berikut bisa berkembang menjadi RCM:

  • Gen bawaan
  • Tekanan darah tinggi tidak terkontrol
  • Penuaan
  • Diabetes
  • Penyakit tiroid

3. Restrictive Cardiomyopathy (RCM)

Pada RCM, ventrikel jantung menjadi kaku karena jaringan abnormal seperti jaringan parut yang menggantikan otot jantung sehingga ventrikel tidak bisa relaksasi secara normal yang menyebabkan pengisian darah ke ventrikel terganggu dan membuat atrium membesar. Berikut ialah kondisi-kondisi yang mampu berkembang menjadi RCM:

  • Hemochromatosis
  • Sarcoidosis
  • Amyloidosis
  • Gangguan jaringan ikat
  • Beberapa pengobatan kanker seperti radiasi dan kemoterapi

4. Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (ARVC)

ARVC merupakan tipe jantung lemah yang sangat jarang. Terjadi ketika jaringan otot pada ventrikel kanan mati dan digantikan dengan jaringan parut. Gangguan ini menyebabkan terjadinya disrupsi pada sinyal listrik jantung. Peneliti percaya ARVC merupakan penyakit turunan.

Baca juga:

Tujuan Penanganan Jantung Lemah

Dalam penanganan lemah jantung, tujuannya bukanlah menyembuhkan lemah jantung itu sendiri karena kondisi kardiomiopati atau lemah jantung tidak bisa dikembalikan menjadi kondisi awal. Berikut ialah tujuan penanganan lemah jantung:

  • Memanage setiap kondisi yang menyebabkan atau berkontribusi terhadap lemah jantung
  • Mengontrol tanda dan gejala sehingga bisa hidup senormal mungkin
  • Menghentikan penyakit menjadi lebih buruk
  • Mengurangi komplikasi dan resiko henti jantung mendadak

Dengan tujuan tersebut, secara garis besar ada 3 cara untuk menangani lemah jantung. Cara tersebut ialah mengunakan obat-obatan, mengubah gaya hidup, dan operasi. Penanganan dilakukan berdasarkan tipe, keparahan dan masalah utama yang dihadapi. Oleh karena itu setiap orang bisa mendapatkan penanganan yang berbeda.

Cara Mengobati Jantung Lemah dengan Obat

Terdapat beberapa obat yang bisa diresepkan oleh dokter untuk menangani lemah jantung. Obat-obat tersebut bisa diresepkan hanya satu obat atau menggunakan beberapa kombinasi untuk mengontrol dan mencegah terjadinya komplikasi. Baca juga: Tanda-Tanda Lemah Jantung pada Anak.

Pada bagian ini akan dibahas mengenai obat jantung lemah di apotik mulai dari golongan obat, nama generik obat, merk dagang yang mungkin bisa didapati di apotik, dosis, indikasi, kontra indikasi, dan efek samping. Berikut ialah obat-obatan yang mungkin diresepkan oleh dokter untuk menangani lemah jantung:

1. Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor

ACE inhibitor merupakan obat yang digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan untuk mencegah serangan jantung dan gagal jantung. Oleh karena itu obat golongan ACE inhibitor bisa digunakan untuk penderita lemah jantung karena bisa mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasi lemah jantung yaitu serangan jantung dan gagal jantung.

Obat golongan ACE inhibitor bekerja dengan cara menghambat perubahan enzim angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II membuat pembuluh darah menyempit yang meningkatkan tekanan darah. Berikut ialah contoh golongan ACE inhibitor:

  • Captopril
    • Mek dagang: Capoten, Acendril, Acepress, Capozide, Captensin, Casipril, Dexacap, Farmoten, Forten, Inapril, Metopril, Otryl, Scatensin, Tenofas, Tensicap, Tensobon, dan Vapril
    • Dosis: 25 mg 2-3 x sehari
    • Indikasi: mengobati hipertensi dan gagal jantung, mencegah komplikasi serangan jantung
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas captopril atau ACE inhibitor lainnya
    • Efek samping: batuk, gatal, sakit kepala, nyeri dada, ruam, nyeri sendi, pusing.
  • Lisinopril
    • Merk dagang: Privinil, Zestril
    • Dosis: 10-40 mg/hari
    • Indikasi: mengobati hipertensi, gagal jantung, dan edema. Mencegah terjadinya stroke dan serangan jantung
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas obat golongan ACE inhibitor
    • Efek samping: sakit kepala, mual, muntah, batuk kering, pusing terutama saat bangkit dari posisi duduk atau berbaring
  • Ramipril
    • Merk dagang: Altace
    • Dosis: 1,25-10 mg/hari
    • Indikasi: menanangi hipertensi, gagal jantung
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas ACE inhibitor
    • Efek samping: pandangan kabur, batuk kering, mual, sakit perut, dan diare

  • Imidapril
    • Merk dagang: Tanapress
    • Dosis: 5 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas ACE inhibitor
    • Efek samping: pusing, batuk kering, gangguan saluran cerna
  • Enalapril
    • Merk dagang: Tenaten, Renacardon, Tenace
    • Dosis: 2,5-20 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi dan gagal jantung
    • Kontra indikasi: Ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas ACE inhibitor
    • Efek samping: pusing, sakit kepala, demam, vertigo, insomnia, batuk kering.

Baca juga: Obat Jantung di Apotik.

2. Angiotensin II Reseptor Blocker (ARB)

ARB merupakan golongan obat yang digunakan untuk menggantikan ACE inhibitor pada orang yang mengalami hipersensitivitas ACE inhibitor. ARB sendiri bekerja dengan memblok reseptor dari enzim angiotensin II sehingga efek angiotensin II tidak terjadi. Berikut ialah obat jantung lemah di apotik yang merupakan golongan ARB:

  • Valsartan
    • Merk dagang: Diovan
    • Dosis: 40-320 mg/hari
    • Indikasi: Mengobati hipertensi, mengurangi efek gagal jantung dan melindungi jantung dari komplikasi serangan jantung
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui dan hipersensitivitas ARB
    • Efek samping: kelelahan, pusing, sakit kepala, gangguan pencernaan
  • Telmisartan
    • Merk dagang: Micardis
    • Dosis: 20-80 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas ARB
    • Efek samping: pusing, kelelahan, nyeri otot, nyeri punggung, nyeri perut, mual
  • Irbesartan
    • Merk dagang: Avapro, Aprovel, Karvea
    • Dosis: 75-300 mg/hari
    • Indikasi: mengobati hipertensi
    • Kontraindikasi: Hipersensitivitas ARB dan ibu hamil dan menyusui
    • Efek samping: mual, letih, pusing, terasa ingin pingsan, nyeri otot
  • Kandesartan
    • Merk dagang: Blopress, Canderin, Cadotens, Candesartan
    • Dosis: 4-32 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi dan gagal jantung
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas ARB
    • Efek samping: puisng, sakit kepala, vertigo, nyeri punggung
  • Losartan
    • Merk dagang: Cozaar
    • Dosis: 12,5-25 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi, gagal jantung, dan edema
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui dan hipersensitivitas ARB
    • Efek samping: kelelahan, pusing saat berdiri dari duduk

Baca juga: Jenis-Jenis Penyakit Jantung.

3. Diuretik

Diuretik merupakan golongan obat yang sering disebut “water pill” karena secara umum diuretik bekerja dengan cara mengekskresikan urin sehingga cairan tubuh akan berkurang dan mengurangi beban jantung. Diuretik merupakan obat yang mungkin diresepkan untuk mengurangi tekanan darah dan mencegah terjadinya komplikasi dari lemah jantung. Berikut ialah obat golongan diuretik:

  • Hidrochlorothiazide
    • Merk dagang: H.C.T
    • Dosis: 12,5-100 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi dan edema
    • Kontra indikasi: hipersenstivitas diuretik
    • Efek samping: ketidakseimbangan elektrolit, kelemahan, diare, muntah.

  • Metolazone
    • Merk dagang:-
    • Dosis: 1,25-80 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi dan edema
    • Kontra indikasi: kehamilan
    • Efek samping: pingsan, vertigo, pusing, depresi, kelelahan, kedinginan
  • Indapamide
    • Merk dagang: Aldapres, Natrilix S
    • Dosis: 1,25-5 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi dan edema
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas diuretik
    • Efek samping: pusing, kelemahan, kelelahan, mual, muntah, nyeri, diare, konstipasi
  • Furosemide
    • Merk dagang: Diuvar, Edemin, Farsix, Roxemid, Lasik, Uresix
    • Dosis: 20-50 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi, edema, gagal jantung
    • Kontra indikasi: hipersensitivitas diuretik
    • Efek samping: pusing, kram otot, mulut kering, haus, lemas

Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan.

4. Beta-Blocker

Beta blocker merupakan golongan obat yang bekerja dengan menghalangi reseptor hormon epinefrin atau adrenalin. Obat golongan beta blocker memiliki efek menurunkan tekanan darah, mengurangi beban jantung dan memperlambat denyut jantung. Oleh karena itu obat golongan ini juga digunakan sebagai antiaritmia. Karena efeknya itu, beta blocker mungkin diresepkan oleh dokter pada penderita lemah jantung. Berikut ialah obat golongan beta-blocker:

  • Atenolol
    • Merk dagang: Tenormin, Betablok tablet, Farmornin tablet, Hiblok tablet, Internolol tablet, Lotenac tablet, Nif-ten kapsul, Tenblok tablet, Tensinorm tablet, Zumablok tablet
    • Dosis: 50-200 mg/hari
    • Indikasi: mengobati angina, gangguan detak jantung, hipertensi
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas beta-blocker
    • Efek samping: jari tangan dan kaki terasa dingin, lelah, pusing dan terasa ingin pingsan
  • Metoprolol
    • Merk dagang: Lopressor, Metolar XR, Metoprolol Succinate ER, Metoprolol Tartrate, Toprol-XL
    • Dosis: 50-200 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi, angina, aritmia, mencegah kerusakan jantung akibat serangan jantung
    • Kontraindikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas beta-blocker
    • Efek samping: lelah, mual, muntah, nyeri perut, pusing, kaki atau tangan terasa dingin, mata kunang-kunang
  • Propanolol
    • Merk dagang: Hamangeol, Inderal LA, Inderal XL, Innopran XL
    • Dosis: 40-320 mg/hari
    • Indikasi: mencegah aritmia, serangan jantung, meredakan angina, menurunkan tekanan darah
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas beta-blocker
    • Efek samping: gangguan tidur, lelah, tangan dan kaki terasa dingin, batuk berdahak, sesak nafas
  • Bisoprolol
    • Merk dagang: Zebeta
    • Dosis: 2,5-10 mg/hari
    • Indikasi: mengobati hipertensi, angina dan gagal jantung
    • Kontraindikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas beta-blocker
    • Efek samping: mengantuk, pusing, sakit kepala, sakit perut, lelah, gangguan tidur, diare, mual, muntah, jari tangan dan kaki terasa dingin

Baca juga: Cara Mengatasi Penyakit Jantung pada Wanita.

5. Calcium Channel Blocker

Calcium channel blocker merupakan golongan obat yang digunakan untuk menangani aritmia jantung dan hipertensi. Calcium channel blocker bekerja dengan cara mengurangi ion kalsium masuk ke sel di jantung dan pembuluh darah. Kalsium dibutuhkan untuk kontraksi. Kalsium yang dihadang untuk masuk ke sel akan mengurangi kekuatan kontraksi sel otot jantung dan bisa mengurangi beban jantung. Berikut ialah obat golongan calcium channel blocker:

  • Nifedipine
    • Merk dagang: Adalat, Procardia, Afeditab CR, Nifediac CC, Nifedical XL
    • Dosis: 5-20 mg/8jam
    • Indikasi: hipertensi, mencegah angina
    • Kontra indikasi: hipersensitivitas calcium channel blocker
    • Efek samping: sakit kepala, sesak nafas, batuk, kram otot, mual, muntah, konstipasi, kesemutan, pusing, tremor
  • Amlodipine
    • Merk dagang: Amcor, Amdixal, Caduet, Norvask, Tensivask
    • Dosis: 2,5-10 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi, angina, penyakit jantung koroner, infark miokard
    • Kontra indikasi: ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas calcium channel blocker
    • Efek samping: sakit kepala, lelah, mengantuk, mual, nyeri perut, kulit memerah
  • Verapamil
    • Merk dagang: Calan, Isoptin, Verelan, Covera
    • Dosis: 120-360 mg/hari
    • Indikasi: aritmia, angina, hipertensi, dan melindungi jantung dari serangan jantung
    • Kontra indikasi: hipersensitivitas calcium channel blocker
    • Efek samping: pusing, sakit kepala, konstipasi, mual
  • Diltiazem
    • Merk dagang: Cardizem, Cartia, Dilacor, Dilt-CD, Diltia, Diltzac, Matzim, Taztia, Cordila, Cordizem, Dilbres, Dilmen, Farmabes, Herbesser
    • Dosis: 60-120 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi, angina
    • Kontra indikasi: gagal jantung kongestif, ibu hamil dan menyusui, hipersensitivitas calcium channel blocker
    • Efek samping: sakit kepala, kelelahan, pusing, mengantuk, mual, muntah, nyeri perut

Baca juga: Pencegahan Gagal Jantung KongestifPenyakit Jantung Kongestif.

6. Alpha Blocker

Alpha blocker merupakan obat yang digunakan untuk menangani hipertensi. Golongan obat ini bekerja mirip seperti beta blocker yaitu menghalangi adrenalin berikatan dengan reseptor alpha. Namun penggunaan alpha blocker tidak sebanyak golongan lainnya namun mungkin diberikan. Contoh obat golongan alpha blocker adalah Doxazosin, berikut informasinya:

  • Merk dagang: Cardura, Tensidox
  • Dosis: 1-8mg/hari
  • Indikasi: hipertensi
  • Kontra indikasi: hipersensitivitas doxazosin
  • Efek samping: pingsan, pusing, letargi, lelah, mual, muntah

7. Aldosterone Antagonist

Aldosterone antagonist merupakan golongan obat yang digunakan untuk menangani hipertensi dan gagal jantung. Aldosterone antagonist bekerja dengan cara menghambat reabsorbsi natrium di ginjal. Contoh obat golongan aldosterone antagonist adalah Spironolactone, berikut informasinya:

  • Merk dagang: Aldactone
  • Dosis: 25-400 mg/hari
  • Indikasi: edema, hipertensi
  • Kontra indikasi: ibu menyusui, hipersensitivitas spironolactone
  • Efek samping: diare, lelah, mengantuk, pusing, sakit kepala

Baca juga: Gagal Jantung.

8. Alpha2-agonist

Alpha2-agonist bekerja dengan cara menstimulasi presinaptik reseptor alpha2 pada batang otak dan mengurangi aktivitas simpatik yang mengakibatkan turunnya tekanan darah dan mengurangi denyut jantung. Berikut ialah contoh alpha2-agonist:

  • Methyldopa
    • Merk dagang: Aldomet, Aldoril, Dopamet, Dopegyt
    • Dosis: 500-750 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi
    • Kontra indikasi: hipersensitivitas methyldopa
    • Efek samping: pusing, lelah, hidung tersumbat, mengantuk
  • Clonidine
    • Merk dagang: Catapres, Kapvay, Nexiclon
    • Dosis 0,2-0,6 mg/hari
    • Indikasi: hipertensi
    • Kontra indikasi: ibu menyusui, hipersensitivitas clonidine
    • Efek samping: mulut kering, lemas, pusing, konstipasi

Baca juga: Penyebab Aritmia Jantung.

9. Digoxin

Digoxin merupakan obat yang digunakan mengurangi denyut jantung pada penderita aritmia jenis atrial fibrilasi. Selain itu digunakan juga untuk penderita gagal jantung  untuk mengurangi beban jantung dan meningkatkan pengisian darah pada ventrikel jantung. Oleh karena itu digoxin sangat mungkin digunakan pada penderita lemah jantung.

Berikut ialah informasi mengenai digoxin :

  • Merk dagang: Lanoxin, Lanoxicaps, Cardoxin, Digitek
  • Dosis: 0,25-1,5 mg/hari
  • Indikasi: aritmia
  • Kontra indikasi: hipersensitivitas digoxin
  • Efek samping: diare, mual, ruam, pusing, pandangan kabur

Keseluruhan obat jantung lemah di apotik tersebut merupakan obat keras yang artinya harus membutuhkan resep dokter. Selain itu, penggunaan obat bisa hanya satu atau kombinasi. Baca juga: Tips Pertolongan Pertama Mengatasi Serangan Jantung.

Cara Mengobati Jantung Lemah dengan Menjaga Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup merupakan langkah awal dan harus konsisten dilakukan untuk menangani lemah jantung. Terdapat beberapa gaya hidup yang harus diubah seperti:

  • Diet sehat: diet sehat seperti konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijan. Selain itu pilih makanan dengan kadar lemak jenuh, lemak trans dan kolesterol rendah dan makan makanan dengan kadar lemak tidak jenuh tinggi seperti ikan-ikanan. Selain itu juga makanan tinggi garam natrium dan gula harus dihindari.
  • Aktivitas fisik: olahraga teratur akan menguatkan jantung, pilihlah olahraga yang memiliki tipe aerobik seperti lari, jogging, renang, sepeda, jalan cepat, senam. Lakukan secara rutin 150 menit per minggu yang dibagi menjadi 5-7 kali dalam seminggu.
  • Berhenti merokok
  • Menjaga berat badan ideal
  • Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang
  • Istirahat cukup
  • Kurangi stress
  • Kontrol penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup seperti diabetes dan hipertensi

Baca juga: Olahraga untuk Jantung LemahCara Menguatkan Jantung.

Cara mengobati Jantung Lemah dengan Operasi

Operasi merupakan cara terakhir yang dilakukan untuk menangani jantung lemah. Terdapat beberapa operasi yang memungkinkan dilakukan untuk menangani jantung lemah. Berikut ialah beberapa jenis operasi jantung yang bisa dilakukan:

  • Septal myectomy: merupakan operasi yang digunakan pada orang muda dan apabila obat-obatan tidak berhasil. Operasi ini mengambil bagian jantung yang menebal sehingga aliran darah menjadi lancar.
  • Surgically implanted device: merupakan operasi yang dilakukan untuk menanamkan alat untuk membantu kerja jantung. Alat yang ditanamkan bisa berupa pacemaker untuk mengontrol aritmia. selain pacemaker, LVAD (Left ventricular assist device) bisa digunakan untuk membantu jantung memompa darah. Alat cardioverter juga mungkin ditanamkan, tujuannya ialah untuk membantu mengontrol aritmia yang mengancam nyawa.
  • Septal ablation: merupakan teknik yang dilakukan dengan cara menginjeksikan alkohol ke pembuluh darah area yang menebal yang bertujuan untuk membunuh sel dan membuat jaringan yang menebal menjadi menyusut untuk kembali ke ukuran normal.
  • Cangkok jantung: operasi cangkok jantung merupakan pilihan paling akhir terutama bagi penderita lemah jantung yang sudah mengalami komplikasi gagal ginjal stage akhir. Dengan cangkok jantung memungkinkan seseorang untuk mendapatkan jantung sehat, namun hal ini sulit dilakukan karena ketersediaan donor, tenaga medis yang terampil dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Baca juga: Dampak Cangkok Jantung.

Demikian cara mengobati lemah jantung baik secara medis maupun dari menjaga gaya hidup yang lebih sehat. Semoga artikel ini membantu Anda dalam mengatasi penyakit lemah jantung. Dan informasi ini hanya sebagai gambaran singkat tentang pengobatan lemah jantung. Selalu konsultasikan dengan dokter jantung Anda agar mendapat penanganan yang tepat.

Sponsors Link
, , , ,