Sponsors Link

11 Resiko Jantung Bocor Pada Bayi dan Cara Pencegahannya

Sponsors Link

Berbagai jenis-jenis penyakit jantung bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Bahkan sejak bayi hingga dalam kandungan pun seseorang memiliki resiko yang besar terhadap penyakit jantung, salah satunya adalah resiko jantung bocor. Sayangnya, masih belum banyak ibu yang mengandung sadar akan rentannya kebocoran jantung pada bayi yang dikandungnya.

ads

Jantung adalah sumber kehidupan bagi manusia. Ketika sejak bayi sudah mengalami penyakit jantung seperti jantung bocor tentu menjadi satu kendala yang bisa membuat kualitas hidup dan kehidupan bayi menjadi kurang maksimal nantinya. Penyebab jantung cocor pada bayi juga diakibatkan oleh sang ibu yang kurang menjaga gaya hidupnya saat sebelum maupun sesudah mengandung. Berikut ini berbagai resiko jantung bocor pada bayi yang kemungkinan bisa terjadi:

1. Rentan Terhadap Penyakit

Manusia memiliki sistem imunitas yang merupakan tameng untuk diri sendiri dari berbagai penyakit. Tubuh akan secara otomatis melindungi diri dari penyakit ataupun virus yang menyerang. Namun, tameng pada diri ini akan menjadi hilang pada penderita yang mengalami kelainan sakit jantung bocor.

Terutama pada bayi yang mengalami kondisi jantung bocor akan langsung mengalami penurunan kualitas ketahanan tubuh yang kemudian membuat bayi mudah terserang penyakit. Hal ini juga bisa ditandai dengan mudah lelah meskipun hanya melakukan kegiatan yang ringan dan sangat mudah sekali terkena beragam jenis penyakit terutama untuk penyakit ringan sekalipun.

2. Jadi Mudah Terserang Sesak Nafas

Adanya kelainan pada jantung juga akan langsung menyerang pada sistem pernafasan. Terutama untuk sakit jantung bocor dimana akan mengganggu sistem pernafasan dan mengakibatkan penderita menjadi sesak napas. Meskipun masih bayi sekalipun justru resiko ini yang menjadi sangat membahayakan. Jantung yang terletak di dekat paru-paru tentu memiliki kontribusi tinggi terhadap sistem pernapasan bayi. Sehingga, ketika bayi mengalami gangguan pada jantung maka nafas bayi juga beresiko akan terserang.

3. Kaki Bayi yang Berubah Membengkak

Terlihat sangat samar tetapi bisa resiko kaki menjadi bengkak juga akan membahayakan bagi bayi. Ketika kaki menjadi bengkak biasanya juga hanya akan dibiarkan saja tanpa ada penanganan khusus. Padahal sebenarnya kaki yang membengkak ini jika dibiarkan begitu saja akan mengganggu aktivitas pada bayi. Bayi akan menjadi susah untuk berjalan dan mengganggu segala aktivitas dari si bayi ketika ia lahir nantinya. Tentu ini akan menjadi resiko yang cukup mengganggu jika terus dibiarkan dan tidak segera mendapatkan penanganan dari medis.

4. Bayi Menjadi Berkurang Nafsu Makannya

Masalah utama yang sangat mengkhawatirkan ketika bayi mengalami jantung bocor adalah bayi akan berkurang nafsu makanya. Padahal sebenarnya bayi sangat penting untuk mendapatkan asupan makanan yang cukup sehingga bayi bisa mendapatkan nutrisi sehat dan lengkap untuk menjadi pusat pertumbuhannya. Namun, ketika bayi tidak mendapatkan nafsu makan yang baik maka kesehatan akan menurun dan tidak bisa berkembang dengan baik.

5. Hemoglobin Menjadi Tinggi

Batas normal dari kandungan hemoglobin pada manusia memiliki ukuran hingga 14 saja. Namun, ketika seseorang mengalami jantung bocor maka akan terjadi kelainan yang membuat kandungan hemoglobin menjadi lebih tinggi. Hemoglobin pada orang yang mengalami gangguan jantung bocor akan memiliki kandungan hemoglobin hingga 20. Meskipun tingginya tingkat hemoglobin bukanlah hal yang selalu mengindikasikan kondisi berbahaya pada tubuh tetapi jika dibiarkan akan mengindikasikan berbagai penyakit lainnya pada bayi.


6. Mengalami Palpitasi

Ketika jantung mengalami berbagai kelainan juga akan mempengaruhi kondisi dari jantung itu sendiri. Salah satu resiko yang bisa ditimbulkan ketika bayi mengalami jantung bocor adalah tubuh bayi kemudian akan mengalami palpitasi. Kondisi adalah kondisi dimana jantung menjadi berdebar-debar tanpa ada sebab apapun. Bahkan ketika bayi terkena angin saja jantung pada bayi langsung akan menjadi berdebar-debar dan detakan jantung yang semakin cepat meskipun tidak ada sesuatu yang terjadi pada bayi. Bayi juga tidak akan betah dengan kondisi atau cuaca yang dingin sehingga membuat bayi harus selalu diberikan pakaian yang hangat.

7. Jantung Sering Berdetak Cepat

Orang yang tidak mengalami gangguan pada jantung akan mengalami kondisi jantung yang biasa selama jantung tidak mengalami rangsangan atau hambatan. Tetapi bagi bayi yang sudah mengalami bayi bocor akan beresiko jantung yang menjadi terasa berdetak lebih cepat meskipun tidak mendapatkan aktivitas rangsangan ataupun gangguan.

Bahkan ketika bayi hanya mendapatkan sedikit jantung bocor detak dari jantung pun juga akan terasa menjadi lebih berbeda. Kondisi detak jantung juga tidak stabil bisa saja jantung menjadi lebih cepat dan bisa juga menjadi lebih lambat.

Cara Pencegahan Jantung Bocor Pada Bayi

Ada cara untuk mencegah jantung bocor pada bayi. Bahkan cara untuk mencegahnya pun sebenarnya merupakan cara-cara yang simpel dan mudah seperti berikut ini:


1. Tes TORCH

TORCH atau Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus/CMV, dan Herpes Simplex merupakan sebuah tes yang dilakukan dengan mengambil sampel darah wanita kemudian digunakan untuk mendeteksi apakah ada infeksi ataukah tidak.

2. Perhatikan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

Sangat penting untuk diperhatikan bagi para ibu jika ingin merencanakan kehamilan harus dipastikan tidak sedang menggunakan kontrasepsi hormonal. Kesalahan yang sering terjadi pada saat ini adalah ibu tetap menggunakan pil KB padahal ia tahu bahwa dirinya sedang hamil.

3. Asupan Sehat

Baik itu saat hamil ataupun tidak sangat penting untuk memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh. Bukan hanya dari apa yang dimakan saja, tetapi asupan ini juga yang berhubungan dari hidung, mulut maupun kulit. Sebisa mungkin hindari rokok, alkohol, narkoba dan makanan yang kurang sehat. Hal ini selain berbahaya juga bisa mengakibatkan sel telur ataupun sperma menjadi kurang berkualitas yang kemudian bisa memberikan resiko cacat yang tinggi. Bagi ibu hamil, konsumsilah makanan penguat jantung janin seperti sayuran hijau, buah-buahan, umbi-umbian yang mengandung nutrisi tinggi. Konsultasikan juga dengan bidan atau dokter kandungan Anda tentang asupan yang baik untuk janin Anda.

4. Kegiatan Fisik

Melakukan olahraga ringan untuk kesehatan jantung, seperti jalan pagi dan juga kegiatan fisik ringan juga sangat dianjurkan pada ibu hamil. Tetapi, pastikan jika kegiatan tersebut merupakan jenis kegiatan atau olahraga yang aman menurut bidan ataupun dokter.

Demikian pembahasan mengenai resiko jantung bocor pada bayi yang perlu diwaspadai oleh para orang tua, terutama oleh sang ibu. Sedari muda biasakan menjaga pola makan dan hindari kebiasaan yang merusak jantung seperti minum alkohol, merokok, makan makanan junk food, dll. Semoga artikel ini bermanfaat dan jaga selalu pola hidup Anda menjadi lebih sehat.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Pencegahan