Sponsors Link

Gagal Jantung dalam Kehamilan: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

Sponsors Link

Jenis penyakit jantung sesungguhnya beragam, jadi tidak hanya jantung koroner, dan salah satu penyakit jantung yang sering ditemukan adalah penyakit jantung yang disebut kardiomiopati peripartum. Kardiomiopati adalah penyakit jantung yang dialami oleh ibu hamil di bulan atau 5 bulan terakhir setelah kelahiran.

ads

Gejala kardiomiopati peripartum sendiri dilihat lagi dari tingkat keparahan masalah otot jantung ibu. Tandanya bisa dilihat dari dada saat beraktivitas dan gampang lelah bahkan saat sedang berjalan kaki. Mengingat penyakit ini tidak diketahui secara pasti penyebabnya, maka antenatal care atau pemeriksaan kehamilan menjadi sangat penting.

Penyebab Gagal Jantung saat Hamil

Kardiomiopati peripartum diduga terjadi akibat gizi yang tidak dipantau saat hamil, sehingga otot jantung sang ibu tidak baik. Penyakit ini sebenarnya paling banyak menyerang ibu-ibu alkoholik, perokok, atau ibu dengan kelainan hormonal. Selain itu, kardiomiopati peripartum juga terjadi pada ibu yang hipersensitif dengan kekebalan tubuh. Ini karena pada dasarnya, bayi adalah benda asing. Jika ada bayi dalam tubuh ibu, mungkin saja terjadi reaksi antigen dan antigen, yang menyebabkan jantung mengalami kerusakan, hingga fungsinya menurun.

Baca juga:

Tubuh wanita saat hamil cenderung mengalami perubahan agar janin yang dikandung mendapatkan keamanan, kenyamanan, dan nutrisi yang dibutuhkan. Salah satu yang dapat berubah adalah sistem kardiovaskular. Sistem sirkulasi darah dan kardiovaskular mulai berubah sejak trimester pertama. Lalu ia akan memuncak saat memasuki trimester kedua, dan fase plateau di tiga bulan terakhir. Tubuh kemudian kembali berfungsi seperti biasa setelah melahirkan.

Saat hamil, volume darah di dalam tubuh bertambah hingga 50 persen, demi memberikan oksigen dan nutrisi untuk janin. Karena itu, jantung wanita yang sedang mengandung juga perlu meningkatkan kecepatan dan juga tekanannya. Detak jantung wanita hamil bisa bertambah hingga 10-15 kali per menit. Jantung yang dipaksa bekerja keras ini semakin lama dapat mengalami gangguan serius.

Baca juga: Detak Jantung NormalCara Cek Kesehatan Jantung.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan risiko penyakit jantung saat kehamilan adalah:

  • Obesitas
  • Riwayat anggota keluarga yang memiliki penyakit jantung, terutama miokarditis atau peradangan otot jantung
  • Kekurangan nutrisi sebelum dan saat hamil
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Ada lebih dari satu janin di dalam kandungan
  • Hamil saat berusia lebih dari 30 tahun

Kehamilan bisa menyebabkan sejumlah perubahan fisiologis dari sistem kardiovaskular. Ini bisa ditolerir dengan baik oleh wanita yang sehat. Namun bisa seorang ibu hamil sebelumnya sudah punya gangguan jantung, ini bisa menjadi ancaman serius. Tanpa diagnosis yang tepat, maka penyakit jantung dalam kehamilan dapat menyebabkan kematian sang ibu.

Namun satu hal yang mempersulit diagnosa kelainan jantung adalah karena secara fisik memang perempuan hamil mengalami banyak perubahan. Sulit membedakan murmur jantung karena gangguan dan mana yang normal karena perubahan fisik. Risiko kematian ibu dapat meningkat hingga 25-50% pada kasus dengan hipertensi pulmonal, sindrom Marfan serta coartasio aorta yang mengalami komplikasi. Namun jika ditangani sejak dini, kelainan jantung di fase awal kehamilan dan pascakelahiran dapat memberikan dampak yang signifikan.


Gejala Gagal Jantung saat Hamil

Biasanya perempuan dengan gangguan jantung telah didiagnosa sebelum kehamilan, misalnya bagi mereka yang pernah melakukan bedah jantung akibat gangguan jantung bawaan, akan mudah untuk mendapatkan informasi yang mendetail. Namun mungkin saja diagnosa gangguan jantung baru muncul saat trimester terakhir, seperti yang telah disebutkan di atas.

Gejala klasik penyakit jantung adalah pembengkakan, sesak nafas, dan nyeri di dada. Karena gejala ini juga terjadi di kehamilan normal, maka Anda perlu melakukan pengamatan yang cermat untuk menentukan apakah gejala ini sudah tidak berhubungan dengan kehamilan normal.

Baca juga: CT Scan JantungFungsi EKG Jantung.

Sistolik bising ditemukan pada 80% wanita hamil, umumnya terlihat dengan membesarnya aorta dan arteri pulmonalis. Tipe bising ini terdiri dari derajat 1 atau 2, midsistolik, paling keras terjadi pada basal jantung. Pada pasien hamil dengan bising sistolik, biasanya terdengar pemisahan bunyi jantung dua yang keras. Setiap bising diastolik dan bising sistolik yang terdengar lebih keras, dari derajat 3/6 atau menjalar ke daerah karotis harus dianggap sebagai gangguan.

Pada ibu hamil yang diduga mengalami kelainan jantung yang berakibat pada gagal jantung, maka perlu dilakukan identifikasi yang cermat terhadap denyut vena jugularis. Selain itu juga, diperlukan pula identifikasi sianosis pada daerah perifer.

Baca juga:

Namun perlu diingat bahwa diagnosis jantung pada kehamilan jangan ditegakkan sembarangan. Bila tidak ada kelainan yang ditemukan, sebaiknya jangan langsung menyatakan ada gangguan. Bila dirasa positif, jangan terlambat membawanya ke dokter. Beberapa kelainan jantung yang berisiko kematian ibu antara lain hipertensi pulmonal dengan disfungsi ventrikel kanan, sindroma Eisenmenger, dan sindroma marfan dengan penebalan aorta yang signifikan.

Cara Mengatasi Gagal Jantung dalam Kehamilan

Sebaiknya seorang dengan kelainan jantung harus berkonsultasi dengan dokter jantung terlebih dulu sebelum merencanakan kehamilan. Ada resiko kematian, kelainan jantung yang menurun ke bayi, dan kelahiran yang tidak bisa dilakukan dengan normal karena ditakutkan akan gagal jantung dalam kehamilan.


Baca juga:

Namun apabila memang sudah hamil, maka dapat dipertambangkan lagi apakah memang terlalu beresiko atau masih bisa diteruskan dengan pengawasan ketat oleh dokter. Apabila memang terlalu beresiko, dokter mungkin akan menyarankan pengguguran. Namun dokter tidak akan sembarangan meminta Anda untuk menggugurkan janin, karena pasti ada dua hal penting yang jadi pertimbangan, yaitu resiko medis dan keinginan kedua orang tua tersebut untuk terus melanjutkan kehamilan.

Baca juga: Olahraga untuk Aritmia Jantung.

Yang terpenting adalah konsultasi terlebih dulu pada dokter sebelum merencanakan kehamilan. Salah satu cara agar jantung tetap terjaga dari gagal jantung saat hamil adalah Anda perlu membatasi aktivitas fisik, sehingga dapat mengurangi beban di sistem kardiovaskuler. Sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.

Selama kehamilan, ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab dan evaluasi secara rutin:

  • Berapa langkah anak tangga yang dapat Anda daki dengan mudah?
  • Sanggupkah Anda berjalan satu blok?
  • Bisakah Anda tidur terlentang?
  • Apakah jantung Anda sering berdegup kencang tanpa alasan?
  • Apakah Anda merasakan nyeri di bagian dada?
  • Apakah hal di atas terjadi pula saat latihan fisik?
  • Kapan jantung Anda berdegup kencang?

Baca juga: Gaya Hidup Jantung Sehat Lengkap.

Penanganan penyakit gagal jantung dalam kehamilan, dikembalikan lagi oleh seberapa besar kapasitas fungsional jantung. Pada semua wanita hamil, dan khususnya pada ibu hamil dengan potensi gagal jantung, pertambahan berat badan yang terlalu berlebih disertai retensi cairan harus dicegah.

Memburuknya kondisi jantung dalam kehamilan sering tidak diketahui. Ini yang membuatnya menjadi membahayakan. Pada kunjungan rutin ke dokter, perlu dilakukan pemeriksaan denyut jantung, peningkatan berat badan dan kemampuan menyerap oksigen.

Sponsors Link
, , , , , , ,
Oleh :
Kategori : Penyebab