Sponsors Link

Detak Jantung Normal pada Bayi sampai Orang Tua dan Cara Mengukurnya

Sponsors Link

Memiliki detak jantung yang normal memang sebuah anugerah yang sangat luar biasa, apa lagi  jika memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara mengukur detak jantung tersebut. Namun sayangnya tidak semua orang mengetahui hal tersebut. Mengetahui frekuensi detak jantung normal, merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya dengan mengetahuinya, Anda dapat mengetahui kondisi diri Anda secara keseluruhan.

ads

Tahukah Anda bahwa detak jantung setiap manusia berbeda-beda?

Detak jantung normal setiap orang biasanya berkisar antara 60 sampai 100 detak per menit pada saat kondisi istirahat. Namun hal ini tidak berlaku untuk atlet atau orang-orang yang memiliki aktifitas sering memacu adrenalin. Karena orang orang yang sering memacu adrenalin atau atlet yang kegiatan sehari-harinya adalah berolahraga, memiliki detak yang sangat rendah dalam hitungan menit yaitu 30 sampai 60 detak per menit, atau bahkan kurang dari itu pada saat istirahat.

Frekuensi detak jantung manusia juga dipengaruhi oleh usia. Semenjak di dalam kandungan, detak jantung manusia sudah mulai berdetak dan frekuensinya akan terus berkembang seiring bertambahnya usia. Berikut ini ulasan detak jantung manusia berdasarkan usia beserta cara menjaganya agar tetap dalam frekuensi normal:

Jantung Normal pada Janin

Pada awal minggu kelima di usia kehamilan ibu, bayi sudah memiliki bentuk jantung dan otak. Namun detak jantung bayi masih belum terasa alias sangat lemah, karena jantung pada bayi yang masih berbentuk janin tersebut belum terlalu kuat untuk menghasilkan frekuensi yang dapat dihitung.

Detak jantung bayi yang masih dalam bentuk janin baru mulai terasa keberadaannya pada saat berusia 3 bulan dalam kandungan, namun untuk melihat dan mendengar detak jantung bayi yang masih dalam bentuk janin ini  harus dibantu dengan alat USG. Anda harus waspada apabila detak jantung bayi yang masih dalam kandungan alias masih dalam bentuk janin tidak berdetak juga pada saat melakukan pemeriksaan dengan alat USG. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor dimana faktor tersebut adalah :

  • Tanggal tempo Anda lahir meleset
  • Posisi rahim yang miring
  • Posisi bayi yang tidak seperti semestinya
  • Ukuran tubuh ibu hamil yang terlalu kurus atau terlalu gemuk
  • Keguguran

Lalu bagaimana cara agar menjaga detak jantung bayi yang masih dalam bentuk janin tetap dalam keadaan yang normal? Tentunya Anda harus lebih sering berkonsultasi dengan dokter atau bidan yang akan mengurus persalinan Anda nantinya, serta memeriksa janin Anda pada dokter sesering mungkin. Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga detak jantung bayi yang masih dalam bentuk janin agar selalu normal:

  • Hindari Stres bagi Ibu Hamil

Menghindari stres bagi ibu hamil merupakan hal yang sangat penting, pasalnya hal ini sangat berpengaruh bagi janin yang sedang dikandungnya. Ibu hamil yang memiliki tingkat stres tinggi, dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan jantung bayi yang sedang dikandungnya. Suami juga berperan penting untuk memperhatikan, mengingatkan dan menjaga sang istri saat hamil agar tidak mudah emosi dan stres.

  • Jangan Terlalu Memaksakan Diri dalam Olahraga

Berolahraga bagi ibu hamil memang sangat baik, apalagi berolahraga dengan metode yang dikhususkan bagi ibu yang sedang mengandung. Namun memaksakan diri dalam melakukan olahraga secara berlebihan menjadikan bayi yang sedang dikandung menjadi lelah dan membuat jantung janin terpacu lebih cepat. Hal ini tentu tidak bagus bagi kesehatan jantung bayi yang masih dalam kandungan tersebut.

  • Jangan Memacu Adrenalin

Ibu hamil yang melakukan aktivitas memacu adrenalin memberikan pengaruh yang sangat buruk bagi kesehatan janin. Hal ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan keguguran, oleh sebab itu hindari memacu adrenalin secara berlebihan agar jantung bayi tetap dalam kondisi yang stabil. Pastikan suami juga mengingatkan istri agar tidak terlalu lelah dan capek.


Jantung Normal pada Bayi

Usia 0-3 tahun alias masih berusia bayi merupakan usia yang masih sangat rentan terhadap kerusakan  jantung. Jantung bayi yang masih berusia 0-3 tahun masih tergolong lemah. Hal ini diakibatkan karena bayi di usia tersebut masih tidak dapat mengkontrol emosinya dengan baik.

Detak jantung normal pada bayi yang masih berusia 0-3 tahun tergolong sangat rendah, yaitu masih berkisar 20 sampai 60 detak per menit. Cara mengetahui frekuensi detak jantung bayi yang masih berusia 0-3 tahun adalah dengan cara mendekatkan telinga Anda ke dada sang bayi dan mendengar frekuensi detak jantung sang bayi tersebut.

Mengapa harus mendengarkannya secara langsung? Apa tidak bisa dengan memeriksa dan mengecek denyut nadinya saja? Mengetahui frekuensi detak jantung bayi dengan cara memeriksa dan mengecek denyut nadinya juga bisa dilakukan, namun presentasi dalam hal akurasi sangatlah kecil. Karena detak jantung pada bayi 0-3 tahun masih sangat rendah, sehingga menyebabkan denyut nadinya juga masih sangat kecil.

Detak jantung yang tidak normal pada bayi sangatlah berbahaya, pasalnya hal ini akan berdampak buruk bagi masa depan bayi tersebut. Bayi yang memiliki frekuensi detak jantung yang tidak normal memiliki kemungkinan besar kelumpuhan permanen. Hal ini dikarenakan pasokan darah yang dipompa oleh jantung tidaklah stabil dan tidak sesuai seperti apa yang dibutuhkan oleh tubuh bayi tersebut.

Anda dapat melakukan beberapa hal berikut untuk menjaga jantung sang bayi agar tetap selalu dalam keadaan normal, diantaranya :

  • Kendalikan Nada Suara Anda

Mengendalikan nada suara di depan sang bayi merupakan hal yang sangat bagus. Pasalnya nada suara yang terlampau tinggi dapat membuat bayi takut sehingga berdampak buruk bagi kesehatan jantung sang bayi. Hal ini berlaku untuk seluruh anggota keluarga, untuk mengontrol nada bicara dan jangan sampai berteriak di depan bayi.

  • Usahakan Menjaga Mood Bayi

Menjaga mood sang bayi agar selalu dalam keadaan tenang sangat baik dilakukan. Orang tua harus selalu peka terhadap perasaan dan emosi sang bayi. Mood ibu juga berpengaruh terhadap bayi, jadi usahakan sang ibu juga memiliki mood yang bagus agar kesehatan jantung sang bayi terjaga.

  • Jangan Biarkan Bayi Terlalu Lama Menangis

Membiarkan bayi terlalu lama menangis dapat mengakibatkan detak jantung sang bayi tidak normal hal ini akan berdampak sangat buruk bagi kesehatan jantung sang bayi. Ketika bayi menangis dan tidak mau diam, Anda harus mencari tahu penyebabnya, bisa jadi dia mengompol atau ingin minum ASI. Yang lebih dikhawatirkan lagi, apabila dia merasa sakit pada tubuhnya, sehingga menyebabkan dia menangis terus menerus. Bila terjadi seperti ini, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Penyebab Kelainan Jantung Bawaan Asianotik.


Jantung Normal Pada Anak

Usia 5-12 tahun adalah masa perkembangan emosi dan pertumbuhan mental pada anak. Detak jantung normal anak yang berusia 5-12 tahun adalah 60 sampai 100 detak per menit. Memberikan pendidikan dan pemahaman tentang kesehatan jantung pada anak berusia 5-12 tahun sangatlah penting. Pasalnya pada usia 5-12 tahun anak akan sering meluapkan emosinya secara spontan, tentu hal ini baik jika emosi yang diluapkan tersebut dalam bentuk yang positif seperti emosi senang, gembira, bahagia dan lain sebagainya.

Namun bagaimana jika emosi yang diluapkan anak berusia 5-12 tahun tersebut dalam bentuk negatif? Seperti marah dan sedih yang berlebihan dan berkepanjangan. Tentu hal ini sangat tidak baik untuk kesehatan jantung sang anak. Oleh karena itu memberikan pemahaman dan pendidikan tentang kesehatan jantung pada anak itu sangat penting dilakukan. Jantung Anak yang berusia 5-12 tahun yang tidak normal dapat mengakibatkan anak tersebut menderita IQ rendah dan yang paling parah adalah anak tersebut mengalami kecacatan mental.

Emosi yang stabil sangat mempengaruhi frekuensi detak jantung bagi anak yang berusia 5-12 tahun agar tetap dalam keadaan normal. Oleh sebab itu lakukan hal di bawah ini untuk menjaga agar detak jantung anak selalu dalam keadaan normal:

  • Jangan Memarahi Anak Secara Berlebihan

Memarahi anak secara berlebihan dapat membuat anak merasa takut, sehingga membuat detak jantung sang anak berdetak tidak sewajarnya alias berdetak diluar batas normal. Hal ini bukan hanya menyebabkan kesehatan anak terganggu, tapi juga tidak bagus untuk kondisi mentalnya. Ketika anak melakukan kesalahan, sebaiknya orang tua memberikan nasihat dengan ucapan yang tidak menyinggung perasaan anak. Bersikap tegas boleh, tapi orang tua harus pastikan kalau anak dapat menerimanya dengan baik.

  • Menjaga Emosi Anak agar Selalu Stabil

Emosi seseorang berhubungan langsung dengan jantung, contohnya ketika anak merasa terkejut, takut atau marah. Detak jantung anak akan berdetak lebih cepat dari biasanya sehingga hal ini tidak baik bagi kesehatan jantungnya. Maka dari itu sebagai orang tua, sebaiknya Anda harus lebih peka untuk mengenali perasaan dan emosi anak. Ketika emosi anak tidak stabil, Anda harus bisa menjadi teman yang baik untuk menenangkan dan menghiburnya agar suasana hatinya kembali normal.

  • Tidak Membebani Pikiran Anak Secara Berlebihan

Membebani pikiran sama halnya dengan menganggu mood anak, dimana mood berhubungan dengan emosi dan juga berhubungan lansung dengan frekuensi detak jantung. Oleh sebab itu hindari terlalu membebani pikiran sang anak dengan hal-hal yang di luar batas kemamuannya. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan memiliki caranya sendiri untuk berkembang. Tugas orang tua adalah mengarahkan dan membibingnya agar tidak melakukan hal-hal yang tidak baik, tanpa harus memaksa atau mengintimidasinya.

Jantung Normal Pada Remaja dan Dewasa

Usia remaja hingga dewasa yaitu yang berusia 12-30 tahun memiliki perkembangan jantung yang sangat signifikan. Pada usia remaja sampai dewasa, detak jantung normal yang dimiliki adalah 100 sampai 170 detak per menit. Hal ini merupakan puncak dari detak jantung manusia. Pada usia remaja hingga dewasa, jantung membutuhkan nutrisi ekstra yang dapat membantu kesehatannya agar memiliki detak jantung yang normal agar terhindar dari penyakit kelas berat, seperti jantung koroner, aritmia jantung, lemah jantung, dsb.

Baca juga: Penyebab Jantung Koroner.

Berikut ini cara menjaga detak jantung remaja dan dewasa agar selalu normal:

  • Mengkonsumsi Makan Makanan Sehat

Remaja dan dewasa mulai memiliki kebiasaan buruk seperti pola makan yang tidak teratur serta kurang asupan gizi, karena terlalu banyak makan makanan cepat saji. Sangat dianjurkan untuk lebih banyak makan buah dan sayur serta lauk yang bergizi tinggi seperti ikan yang kaya akan omega. Makan makanan berlemak tinggi juga tidak bagus karena bisa menyebabkan kolesterol dan plak pada pembuluh darah, yang juga akan berakibat buruk pada kerja jantung.

Baca juga: Khasiat Bawang Putih untuk Jantung.

  • Istirahat yang cukup

Pola tidur yang salah juga bisa berefek buruk pada kesehatan jantung. Waktu tidur yang baik adalah 6-8 jam per hari. Hindari kebiasaan begadang, karena kerja jantung saat kita sadar jauh lebih berat dibandingkan saat kita tidur. Istirahatkan tubuh Anda ketika sudah merasa lelah dan capek, karena itu juga pertanda bahwa jantung sudah bekerja terlalu keras. Tidur merupakan waktu untuk jantung melakukan pemulihan agar saat Anda bangun merasa lebih segar dan detak jantung pun kembali normal.

  • Berenang

Kegiatan berenang merupakan olahraga yang sangat dianjurkan untuk memberikan kesehatan jantung yang sangat sempurna. Dikarenakan sudah terbukti bahwa atlet-atlet renang seperti Michael Phelps memiki detak jantung yang hampir sama dengan detak jantung anak yang berusia 0-5 tahun bahkan bisa lebih rendah. Pada usia remaja dan dewasa memiliki detak jantung yang rendah sangat baik, dikarenakan detak jantung pada usia ini pada umumnya sangatlah cepat yaitu berkisar antar 100 sampai 170 seperti yang sudah disebutkan diatas tadi.

Jantung Normal Orang Tua

Pada usia yang sudah melebihi 30 tahun, detak jantung akan terus merendah dari sebelumnya, yang pada usia di bawah 30 tahun masih berkisar 100 sampai 170 detak per menit. Detak jantung orang tua pada saat dalam keadaan normal adalah:

  1. 30 tahun: 95 sampai 162 detak per menit.
  2. 35 tahun: 93 sampai 157 detak per menit.
  3. 40 tahun: 95 sampai 162 detak per menit.
  4. 45 tahun: 88 sampai 149 detak per menit.
  5. 50 tahun: 85 sampai 145 detak per menit.
  6. 55 tahun: 83 sampai 140 detak per menit.
  7. 60 tahun: 80 sampai 136 detak per menit.
  8. 65 tahun: 78 sampai 132 detak per menit.
  9. 70 tahun keatas: 75 sampai 128 detak per menit.

Dikarenakan usia yang semakin tua dan detak jantung semakin melemah maka alangkah baiknya untuk menjaga detak jantung agar tidak melebihi batas atau kurang dari itu. Karena akan berakibat fatal apabila detak jantung tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga darah dan oksigen tidak dapat mengalir ke bagian yang diinginkan oleh tubuh manusia.

Apabila detak jantung pada usia tua tidak dalam keadaan normal maka bisa mengakibatkan stroke atau bahkan kelumpuhan. Hal itu diakibat karena darah dan oksigen tidak mengalir dengan baik, sehingga jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga detak jantung tetap dalam keadaan normal pada usia tua adalah :

  • Istirahat yang cukup.
  • Tidak melakukan hal-hal yang berat.
  • Tidak mempunyai beban pikiran yang di luar kemampuan.
  • Mengkonsumsi biji-bijian dan kacang-kacangan.
  • Berolahraga ringan seperti jalan pagi selama 30 menit.

Baca juga: Olahraga untuk Aritmia Jantung.

Ukuran Jantung Manusia

Ukuran jantung setiap manusia berbeda-beda namun hal tersebut sangat mudah untuk diketahui, bahkan Anda dapat mengetahuinya sekarang juga. Hal itu dapat dilakukan dengan cara menggepalkan tangan, baik itu tangan kanan atau tangan kiri. Sebaiknya gunakan tangan kiri, karena tangan kiri tidak terlalu banyak melakukan aktifitas. Lalu ukur diameter kepalan tangan yang Anda genggam, sehingga itu merupakan ukuran dari jantung Anda. Jantung manusia memiliki ukuran yang sama dengan besarnya kepalan tangan yang dimilikinya.

Baca juga: Fungsi EKG Jantung.

Cara Mengukur Detak Jantung Remaja, Dewasa dan Orang Tua

Mengukur detak jantung remaja, dewasa dan orang tua sama mudahnya dengan mengukur ukuran jantung, yaitu cukup lakukan dengan cara :

  • Menempatkan jari telunjuk di pergelangan tangan kanan tepat di bawah jempol.
  • Lalu tekan secara lembut dan rasakan denyutan nadi yang merupakan denyutan dari detak jantung.
  • Hitung denyut nadi yang merupakan denyutan dari detak jantung tersebut dalam 10 detik, lalu akumulasikan hingga 60. Sehingga anda dapat mengetahui apakah detak jantung orang yang Anda periksa berada dalam keadaan normal atau malah sebaliknya.

Sekian pengetahuan ringkas mengenai detak jantung, cara agar detak jantung selalu normal, ukuran jantung dan cara  mengetahui bagaimana memeriksa dan mengecek detak jantung melalui denyut nadi. Jantung yang sehat merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang-orang yang memiliki pikiran yang sehat pula, oleh sebab itu cintai jantung Anda sebelum menyadari jantung Anda terkena suatu penyakit.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Pencegahan