Sponsors Link

16 Tanda-Tanda Lemah Jantung pada Anak Berdasarkan Tipenya

Sponsors Link

Jantung lemah atau kardiomiopati merupakan penyakit otot jantung ketika otot jantung membesar secara tidak normal, menebal atau kaku yang membuat jantung tidak mampu berkontraksi dan relaksasi secara normal. Pada akhirnya jantung bisa kehilangan kemampuan untuk memompa darah secara efektif, bisa menyebabkan terjadinya aritmia dan gagal jantung pada akhirnya. Baca juga: Bahaya Lemah Jantung.

ads

Lemah jantung dapat mengenai seluruh orang tanpa memandang usia, ras, jenis kelamin dan latar belakang sosial ekonomi. Umumnya lemah jantung terjadi pada dewasa, namun pada keadaan yang cukup jarang mampu mengenai anak-anak dan bayi baru lahir.

Kardiomiopati dapat dibagi menjadi primer atau sekunder. Kardiomiopati primer ialah gangguan dimana otot jantung yang abnormal berasal sejak lahir atau karena mutasi suatu gen tertentu sedangkan sekunder ialah gangguan otot jantung yang disebabkan karena penyakit lain yang membuat otot jantung menjadi abnormal.

Beberapa kondisi bawaan yang mampu menyebabkan lemah jantung antara lain Barth Syndrome, Duchene muscular dystrophy yang merupakan kondisi yang berhubungan dengan kromosom X. Gen autosom resesif seperti fatty acid oxidation defect atau glycogen storage disease merupakan penyebab lain yang bisa menyebabkan lemah jantung. Selain genetik, terdapat beberapa kondisi sebagai penyebab jantung lemah, antara lain ialah:

  • Infeksi myokarditis atau infeksi pada otot jantung, penyebabnya bisa virus seperti virus Coxsackie A & B, Echovirus, Adenovirus, HIV dan Mumps.
  • Selain infeksi, konsumsi alkohol berlebihan, radiasi, obat kemoterapi untuk kanker dan defisiensi nutrisi mampu menyebabkan lemah jantung.
  • Selain eksposur, terdapat juga penyakit sistemik yang mampu menyebabkan lemah jantung seperti abnormalitas metabolik dan mitokondria, tumpukan protein di jantung (amyloidosis), kelebihan besi di jantung (hemochromatosis), gangguan tiroid, anemia berat, komplikasi penyakit jantung (hipertensi, penyakit jantung kongenital), penyakit autoimun (Lupus), dan komplikasi akibat kehamilan.

Baca:

Tanda-Tanda Jantung Lemah pada Anak

Berdasarkan gambaran klinis dan pendekatan terapi, kardimiopati dapat dibagi menjadi empat tipe yaitu Dilated cardiomyopathy (DCM), Hypertrophic cardiomyopathy (HCM), Restrictive cardiomyopathy (RCM), dan Arrhythmogenci right ventricular cardiomyopathy (ARVC). Berikut ialah tanda-tanda lemah jantung pada anak berdasarkan tipenya:

1. Dilated Cardiomyopathy (DCM)

Dilated cardiomyopathy tipe lemah jantung yang paling sering pada anak-anak. DCM memiliki persentasi 55-60% dari seluruh kasus lemah jantung pada anak. DCM merupakan gangguan yang menyebabkan pelebaran dan disfungsi sistolik pada ruang jantung ventrikel (umumnya sebelah kiri). Hal ini menyebabkan otot jantung menjadi tipis dan karena pelebaran ruangan jantung menyebabkan jantung tidak bisa memompa darah dengan efisien.

Kebanyakan anak dengan DCM tidak memiliki gejala apapun. Beberapa yang memiliki gejala mungkin memiliki satu atau lebih gejala dibawah ini, berikut ialah tanda-tanda lemah jantung pada anak tipe DCM:

  • Nyeri perut

Nyeri perut bisa merupakan salah satu gejala dari DCM, nyeri perut bisa terjadi karena terjadinya ascites atau tumpukan cairan pada rongga perut. Hal ini terjadi karena tahanan darah di jantung akan membuat darah tertahan di liver yang bisa keluar ke rongga perut dan menyebabkan ascites. Ascites tidak harus nyeri perut, awalnya rasa tidak nyaman di perut lalu menjadi nyeri. Selain dari ascites, nyeri perut juga bisa diakibatkan oleh jendalan darah yang terbentuk dan menyumbat aliran darah ke perut yang bisa menyebabkan nyeri perut.

  • Sesak nafas

Sesak nafas merupakan gejala yang sering terjadi karena paru-paru terisi cairan. Beberapa orang mengalami sesak nafas ketika sedang beraktivitas dan beberapa mengalami ketika beristirahat. Baca juga: Penyakit Jantung Koroner.

  • Nyeri dada

Nyeri dada juga merupakan salah satu gejala yang mungkin, sama seperti nyeri perut kemungkinan terjadinya nyeri dada diakibatkan oleh jendalan darah yang menutup atau menghalangi sebagian atau keseluruhan pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya nyeri dada.


  • Kelelahan kronis

Kurangnya pasokan darah akibat jantung kesulitan memompa darah secara efisien membuat akan mudah sekali mengalami kelelahan. Baca juga: Cara Menguatkan Jantung.

  • Kulit pucat

Kulit pucat terjadi karena aliran darah ke kulit akan terganggu, tidak mendapatkan supply darah yang cukup akan membuat kulit menjadi pucat. Baca juga: Gagal Jantung.

Pada DCM, aritmia dapat terjadi karena kerusakan konduksi jantung yang terdapat pada setiap sel otot jantung yang rusak. Selain itu pada DCM memungkinkan terjadinya kerusakan katup jantung yang bisa menyebabkan gangguan katup jantung yang juga bisa menyebabkan aritmia jantung.

  • Gangguan tumbuh

Karena DCM, jantung tidak mampu memompa darah secara efesien maka hal ini akan mempengaruhi supply nutrisi ke seluruh tubuh. Pada anak-anak hal ini bisa menyebabkan gangguan tumbuh. Gangguan tumbuh ini bisa anak tumbuhnya lambat atau tidak tumbuh sama sekali.

2. Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM)

Hypertrophic cardiomyopathy adalah tipe lemah jantung paling sering kedua dari kasus lemah jantung pada anak. Mengenai 35-40% anak dengan lemah jantung. Berbeda dengan DCM yang terjadi pelebaran ruangan jantung, pada HCM terjadi penyempitan ruangan karena pertumbuhan serabut otot jantung yang abnormal. Hal ini menyebabkan otot jantung menjadi kaku yang membuat jantung sulit untuk relaksasi dan darah mengisi ruangan jantung. HCM umumnya akan mengenai ruangan ventrikel jantung. Pada HCM jantung mungkin akan berkontraksi secara normal namun karena keterbatasan pengisian mencegah jantung untuk memompa cukup darah terutama ketika olahraga.

Anak-anak dengan HCM umumnya memiliki gejala ketika aktivitas fisik atau gejala mungkin muncul mendadak dan tidak dapat diprediksi. Berikut ialah tanda-tanda lemah jantung pada anak tipe HCM:

  • Aritmia jantung

HCM juga bisa menyebabkan aritmia jantung. Penebalan otot jantung akan mempengaruhi konduktivitas jantung yang mampu menyebabkan irama jantung tidak beraturan. Baca juga: Aritmia Jantung pada Anak.

  • Nyeri dada

Nyeri dada mungkin terjadi ketika olahraga tapi juga bisa terjadi ketika istirihat pada saat HCM sudah sangat berat. Nyeri dada terjadi karena supply darah dan oksigen ke otot jantung tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan otot jantung yang menebal.


  • Sesak nafas

Sesak nafas pada HCM diakibatkan oleh tekanan atrium terutama bagian kiri ke paru-paru yang diperparah dengan kondisi sedang berolahraga. Baca juga: Olahraga untuk Jantung Lemah.

  • Pusing dan Pingsan

Pusing dan pingsan bisa terjadi pada penderita HCM. Hal ini diawali oleh aritmia yang akan membuat output darah dari jantung turun yang mampu menyebabkan pusing dan pingsan. Kondisi ini sering terjadi ketika aktivitas berat namun juga bisa terjadi ketika beristirahat. Baca juga:Penyakit Jantung Bawaan.

3. Restrictive Cardiomyopathy (RCM)

Restrictive cardiomyopathy merupakan tipe lemah jantung pada anak yang jarang terjadi. RCM terjadi pada 2,5-5% dari seluruh kasus lemah jantung pada anak. RCM merupakan kondisi lemah jantung yang dikarakteristikkan dengan pengisian darah ke ventrikel yang terbatas. Pada RCM, fungsi kontraksi dan ketebalan dinding biasanya normal namun pada fase relaksasi atau pengisian tidak normal. Hal ini terjadi karena otot jantung sangat kaku dan tidak membiarkan ruangan ventrikel mengisi darah secara normal.

RCM juga merupakan kasus yang sulit didiagnosis karena kurangnya gejala. Beberapa anak dengan RCM memiliki riwayat infeksi paru-paru berulang atau asma lalu dirujuk ke dokter spesialis jantung setelah ditemukan pembesaran jantung pada X-ray. Kasus kedua terbanyak ialah ketika ascites, pembesaran liver dan edema yang umumnya ditangani oleh spesialis penyakit dalam baru dirujuk ke spesialis jantung ketika muncul gejala yang berhubungan jantung.

Oleh karena gejala yang sangat bervariasi banyak anak yang tidak memiliki gejala yang mudah diperhatikan beberapa memiliki gejala bahaya yang menjadi progresif apabila tidak ditangani. Sayangnya, kematian mendadak merupakan gejala awal yang muncul. Berikut ialah tanda-tanda lemah jantung pada anak tipe RCM yang mungkin terjadi:

  • Sesak nafas

Karena pada RCM, darah sulit masuk ke ventrikel maka banyak darah akan “numpuk” di atrium, apabila terjadi pada jantung sebelah kiri maka darah yang berasal dari paru-paru akan menumpuk dan bisa menyebabkan terjadinya sesak nafas. Selain itu penumpukan darah di atrium kiri maupun kanan bisa menyebabkan pertambahan ukuran jantung yang bisa menyebabkan jantung menekan jantung yang juga menyebabkan sesak nafas. Sesak nafas pada RCM bisa terjadi ketika olahraga, setelah olahraga, dan juga pada malam hari ketika tidur.

  • Edema

Edema merupakan pembengkakan yang disebabkan oleh cairan. Pada edema, prinsipnya sama dengan sesak nafas yaitu penumpukan darah di atrium terutama pada bagian kanan. Atrium kanan akan menerima darah dari seluruh tubuh yang masuk melalui 2 pembuluh darah vena cava yaitu vena cava superior dan vena cava inferior. Penumpukan darah di atrium kanan akan mendorong darah dari vena cava tadi menjadi tertahan. Hal ini mampu menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kaki atau ankle dan juga perut. Baca juga: Jantung Bengkak.

  • Capek

Karena pengisian darah pada ventrikel tidak normal, oleh karena itu darah yang membawa oksigen dan nutrisi untuk kebutuhan seluruh tubuh akan berkurang. Hal ini menyebabkan energi yang diperlukan tidak terpenuhi yang bisa menyebabkan kelelahan.

  • Pertumbuhan yang terganggu

Prinsipnya sama seperti diatas, kurangnya nutrisi pada jangka panjang mampu menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan anak. Gangguan pertumbuhan ini bisa pertumbuhan tidak sesuai dengan usia atau tidak terjadi pertumbuhan sama sekali. Baca juga: Murmur Jantung pada Anak.

4. Arrhytmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (ARVC)

Arrhytmogenic right ventricular cardiomyopathy merupakan kondisi jantung lemah yang merupakan gangguan genetik setidaknya 8 gen yang berhubungan dengan desmosom yang merupakan struktur yang terikat antara satu sel otot jantung dengan sel otot jantung lainnya.

Ketika terjadi gangguan pada gennya mampu membuat sel otot jantung tidak terikat satu sama lain dan mati. Sel otot jantung yang mati tergantikan dengan lemak dan jaringan parut. Hal inilah yang membuat jantung menjadi lemah. Umumnya mengenai ventrikel kanan sehingga efeknya tidak terlalu terlihat karena memompa darah ke paru-paru saja. Oleh karena hal tersebut membuat ARVC sangat sulit didiagnosis dan sering didiagnosis pada waktu remaja atau dewasa. Beberapa orang bahkan tidak pernah memiliki gejala. Berikut ialah tanda-tanda lemah jantung pada anak tipe ARVC:

  • Sesak nafas

Pada ARVC, kerusakan otot jantung ventrikel kanan dan digantikan dengan deposit lemak dan jaringan parut membuat ruangan ventrikel kanan membesar dan mendesak paru-paru sehingga bisa menyebabkan sesak dada.

  • Edema

Karena gangguan utama berada di jantung bagian kanan yang menerima darah dari seluruh tubuh, maka pembengkakan terutama pada perut dan kaki mungkin terjadi. Baca juga: Jantung Rematik pada Anak.

  • Aritmia

Desmosom juga berfungsi untuk memberi kekuatan pada otot jantung dan memainkan peran penting dalam menghantarkan sinyal dari satu sel ke sel lainnya. Gangguan gen pada ARVC membuat abnormalitas pada desmosom yang juga mempengaruhi irama jantung normal.

Penanganan Lemah Jantung

Penanganan jantung lemah pada anak sangatlah tergantung dari kondisi dan tipe. Terdapat beberapa jenis obat-obatan yang bisa digunakan bagi penderita jantung lemah. Berikut ialah jenis obat yang bisa digunakan pada penderita jantung lemah pada anak:

  • Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor; ACE inhibtor merupakan salah satu obat hipertensi yang bisa digunakan oleh penderita jantung lemah. ACE inhibitor mampu melebarkan pembuluh darah di tubuh sehingga mampu mengurangi kontraksi jantung.
  • Beta blocker; golongan obat ini mampu mengurangi denyut jantung dan menurunkan tekanan darah sehingga kerja jantung akan dikurangi. Baca juga: Obat Jantung di Apotik.
  • Anticoagulant; digunakan untuk mencegah jendalan darah
  • Anti aritmia; merupakan obat-obatan yang bisa digunakan untuk mencegah aritmia atau mengurangi episode aritmia dimana pada penderita lemah jantung aritmia merupakan salah satu gejala yang bisa terjadi.
  • Diuretik; salah satu akibat paling sering dari lemah jantung ialah terjadinya penumpukan cairan yang bisa membuat pembengkakan pada beberapa bagian tubuh. Obat golongan diuretik bisa digunakan untuk mencegah dan mengurangi tumpukan cairan yang bisa mengurangi sesak nafas.

Selain obat-obatan, operasi merupakan pilihan lain yang bisa dilakukan untuk menangani lemah jantung pada anak. Berikut ialah beberapa jenis operasi jantung yang digunakan untuk menangani lemah jantung pada anak:

  • Implantable cardioverter-defibrillator (ICD); sederhananya ialah menanamkan defibrillator yang berguna untuk menangani aritmia dengan cara mengirimkan listrik untuk membuat irama jantung normal.
  • Pacemaker; pacemaker mampu membantu mengontrol dan memonitor denyut jantung dimana cara kerjanya hampir mirip dengan ICD yaitu mengirimkan sinyal listrik ke jantung, bedanya pacemaker mengirimkan secara kontinyu.
  • Radiofrequency ablation; merupakan operasi yang menggunakan gelombang radio untuk menghilangkan jaringan parut dan mengurangi aritmia. Baca juga: Terapi Ablasi Jantung.
  • Operasi pengambilan otot jantung; mengambil otot jantung dilakukan terutama pada kasus HCM yang berat. Dilakukannya pengambilan otot jantung sebagian akan membuat ruangan menjadi lebih lebar.
  • Transplantasi jantung atau operasi cangkok jantung. Baca juga: Dampak Cangkok Jantung.

Demikian informasi tentang tanda-tanda lemah jantung pada anak yang perlu orang tua waspadai. Bila ditemukan tanda-tanda di atas, ada baiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat ditangani dengan tepat.

Sponsors Link
, , , ,