Sponsors Link

13 Faktor Penyebab Jantung Koroner yang Wajib Dihindari

Sponsors Link

Gaya hidup ternyata merupakan salah satu penyebab penyakit jantung koroner. Yang dimaksud di sini adalah gaya hidup modern yang salah dan tidak memperhatikan keseimbangan kebutuhan dan keinginan. Kerap kali kita memenuhi keinginan saja yang lebih sering tidak memenuhi kebutuhan tubuh sendiri.

ads

Makan makanan cepat saji, tidur tidak teratur, kerap lembur, aktivitas hiburan malam, beberapa hal tersebut merupakan contoh gaya hidup tak sehat yang jelas-jelas merusak tubuh kita. Akumulasi dari kebiasaan ini mungkin tak akan menimbulkan dampak yang berarti dalam jangka pendek, tetapi baru bisa terlihat dalam jangka waktu panjang.

Baca juga:

Efek samping dari kebiasaan ini kerap kali baru disadari ketika kita sudah menginjak usia senja. Rentetan penyakit yang sebelumnya tidak pernah muncul kini menampakkan diri sebagai akibat dari kebiasaan buruk di masa muda. Kalau sudah begini, kita bukan hanya menderita sendiri, tetapi juga merepotkan orang-orang di sekitar kita.

Sebenarnya, terkait dengan penyebab jantung koroner, gaya hidup yang seperti apa saja sih yang menyebabkan masalah ini muncul? Kenali beberapa gaya hidup tak sehat berikut yang dapat memicu timbulnya penyakit jantung koroner. Hindari dan jalani hidup sehat untuk usia panjang dan hidup yang lebih bahagia. Berikut ini beberapa faktor penyebab jantung koroner:

1. Makan Banyak Makanan Cepat Saji dan Rendah Gizi

Salah satu kebiasaan masyarakat modern adalah mengonsumsi berbagai makanan cepat saji. Prinsip ‘efisiensi waktu’ menjadi pembenaran atas perilaku ini. Padahal, makanan cepat saji cenderung minim gizi, dan lebih cepat membuat kita lapar.

Apa efek dari makanan cepat saji bila kita konsumsi terlalu sering bahkan setiap hari? Salah satunya, penelitian yang dilakukan di University of Minnesota School of Public Health membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi makanan cepat saji setidaknya satu kali dalam seminggu memiliki potensi risiko jantung koroner sebanyak 20 persen.

Baca juga: Bahaya Lemak di Jantung.

2. Kegemukan (Overweight maupun Obesitas)

Terlalu sering makan makanan cepat saji? Hati-hati, Anda akan lebih rentan mengalami kegemukan, baik itu overweight atau sampai obesitas. Padahal, dua masalah ini berpengaruh pada kinerja jantung kita. Kegemukan bisa menjadi salah satu penyebab jantung koroner.

Apa hubungannya obesitas dengan penyakit jantung koroner? Obesitas terhubung dengan faktor-faktor penyebab jantung koroner, seperti tingginya tekanan darah, tingginya kadar kolesterol dalam darah, munculnya diabetes, dan lain-lain.

Baca juga: Cara Pencegahan Jantung Koroner.

3. Kurang Asupan Sayur dan Buah

Sudah hobi makan makanan cepat saji, masih ditambah sulit makan sayur. Akibatnya, tubuh kita menjadi kekurangan nutrisi yang didapatkan dari sayur. Meski serat, mineral, dan vitamin bisa saja dipenuhi dari bahan makanan lain (non sayur), namun tetap saja kandungannya berbeda atau bisa jadi malah tidak terpenuhi kebutuhan nutrisi harian kita.

Hal ini juga berpengaruh pada risiko kemunculan penyakit jantung koroner. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dauchet et al (2006), konsumsi rutin buah mampu menurunkan risiko penyakit jantung koroner sebanyak 4% dan 7% bila mengonsumsi sayuran secara rutin dan sesuai porsi atau kebutuhan harian.

Baca juga: Manfaat Daun Kemangi untuk JantungBuah untuk Jantung Koroner.


4. Stres Mendalam

Semakin modern kehidupan kita, tak perlu kita pungkiri kalau tekanan hidup menjadi lebih besar. Hal ini bisa terjadi dari aspek mana saja. Namun, yang paling sering membuat tekanan itu adalah dari sisi pekerjaan. Selain pekerjaan, ada faktor lain yang memunculkan stres, misalkan hubungan sosial yang tidak harmonis atau kurang mendapatkan dukungan.

Stop! Mulai sekarang Anda harus bisa mengelola emosi dan pikiran Anda agar tidak sampai stres. Stres bukan hanya akan membuat Anda tidak produktif, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan tubuh, terutama organ jantung. Penelitian yang dilakukan oleh Bunker et al (2003) membuktikan bahwa depresi (dan penyebab psikologikal lainnya seperti isolasi sosial dan kurang dukungan sosial) terhadap kemunculan penyakit jantung koroner. Sedangkan stres yang muncul akibat pekerjaan cenderung tidak berpengaruh kuat terhadap CHD (Coronary Heart Disease).

Baca juga: Penyebab Jantung Koroner dan Pencegahannya.

5. Tidak Mau Olahraga atau Aktivitas Fisik Harian

Kemungkinan keempat yang menjadi latar belakang atau penyebab jantung koroner adalah kebiasaan tidak olah raga, atau bahkan sekadar melakukan aktivitas fisik harian (selama 30 menit sebelum melakukan rutinitas). Refleksikan pada diri Anda sendiri, berapa lama waktu yang Anda sisihkan untuk berolah raga? Atau apakah Anda melakukan aktivitas fisik yang menggerakkan seluruh badan ketika membersihkan rumah? Jawabannya hampir dipastikan tidak. Kondisi ini didukung oleh modernisasi, di mana mesin banyak menggantikan tugas-tugas kita.

Padahal, kebiasaan ini termasuk dalam daftar penyebab jantung koroner muncul. Kurang olah raga dilaporkan berhubungan dengan munculnya penyakit jantung, mulai dari naiknya risiko penyakit jantung sebanyak 52% bagi pria dan 28% bagi wanita, sirkulasi darah tidak lancar, arteri yang kotor, dan lain-lain. Pada akhirnya, kondisi ini bisa mengarah pada penyakit jantung koroner.

Baca juga: Olahraga untuk Penderita Jantung Koroner.

6. Hobi Makan Gorengan

Selain makan makanan cepat saji, hobi selanjutnya yang turut menyumbang tingginya risiko penyakit jantung koroner adalah makan gorengan. Betul, kombinasi tepung dengan minyak goreng adalah surga. Rasanya sungguh nikmat dan tak terbantahkan. Padahal, makanan ini seharusnya tidak sering kita konsumsi atau terlalu banyak kita makan. Gorengan memiliki peran dalam timbulnya penyakit jantung koroner dalam diri seseorang.

Apa hubungannya gorengan dengan penyakit jantung koroner? Gorengan dan makanan yang diproses dengan cara digoreng (mengandung terlalu banyak minyak) berpotensi menciptakan plak yang kemudian menyumbat pembuluh darah kita. Pembuluh darah yang tersumbat ini yang menjadi awal mula kemunculan jantung koroner.

Baca juga: Manfaat Olahraga untuk Jantung.


7. Kebiasaan Merokok

Rokok nampaknya menjadi tak terpisahkan dengan gaya hidup modern ini. Apalagi bagi laki-laki, tidak merokok dianggap tidak jantan. Faktanya, merokok justru merusak kejantanan seseorang. Kebiasaan merokok akan menimbulkan banyak masalah dalam tubuh kita. Dalam hubungannya dengan penyakit jantung koroner, rokok akan merusak pembuluh darah sehingga pembuluh darah yang tidak sehat ini menjadi tempat yang lebih nyaman bagi lemak untuk menempel. Setelah itu, pembuluh darah ini menjadi kaku. Proses ini adalah awal mula terjadinya penyakit jantung koroner. Nah, sekarang masih menganggap rokok adalah simbol kejantanan seseorang?

Baca juga: Kebiasaan yang Merusak Jantung.

8. Diet yang Tidak Diatur Sesuai Kebutuhan

Sebagian besar orang, didominasi perempuan, pasti menginginkan tubuh ideal. Realitanya, masih banyak yang kurang sadar pentingnya pengaturan pola makan dan olah raga untuk mencapai tujuan tersebut. Ketidaksabaran mereka berujung pada penggunaan obat diet atau melakukan diet yang memotong kebutuhan karbo harian secara gila-gilaan demi mencapai penurunan berat badan dalam waktu singkat.

Diet yang tidak sehat ini justru bisa membuat berbagai masalah pada tubuh. Mulai dari efeknya yang tidak terlihat (atau bahkan membuat lebih gemuk) sampai pada risiko jantung koroner. Diet yang tepat untuk penderita penyakit jantung koroner adalah diet tinggi serat dan rendah lemak (bukan memotong kebutuhan karbo).

Baca juga: Menu Diet JantungNCP Penyakit Jantung.

9. Hipertensi

Kemungkinan lain yang berkontribusi dalam terjadinya penyakit jantung koroner adalah riwayat tekanan darah tinggi. Masyarakat modern mudah sekali punya riwayat penyakit satu ini karena pola hidupnya tidak sehat seperti masyarakat dulu. Tekanan dari pekerjaan, makanan yang tidak seimbang gizinya, dan kebiasaan merokok berperan dalam memunculkan hipertensi. Akibat lanjutan dari munculnya hipertensi ini sendiri adalah risiko penyakit jantung koroner. Hipertensi sendiri diketahui sebagai faktor paling besar dalam terjadinya penyakit jantung koroner.

Baca juga: Nutrisi untuk Jantung.

10. Diabetes

Faktor penyakit lain yang juga berkontribusi dalam kemunculan penyakit jantung koroner adalah diabetes. Diabetes sendiri menjadi ancaman bagi masyarakat modern yang kerap kali mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Penyakit jantung koroner dikenal umum diderita penderita Diabetes Melitus (DM), khususnya DM tipe 2.

Tingginya kadar glukosa dalam darah seringkali dibarengi dengan tingginya kadar kolesterol jahat LDL, trigliserida, dan penurunan kadar kolesterol baik HDL. Kolesterol LDL pada penderita diabetes diketahui memiliki ukuran yang lebih kecil dan padat, jadi lebih mudah untuk menyusup ke lapisan dinding pembuluh darah. Keberadaan kolesterol ini kemudian menyebabkan plak yang akan berujung pada penyakit jantung koroner maupun stroke.

Baca juga: Manfaat Buah Bit untuk Jantung.

11. Kebiasaan Minum Minuman Beralkohol

Gaya hidup minum minuman beralkohol yang kini menjadi budaya masyarakat modern juga turut berperan sebagai faktor penyebab jantung koroner. Minuman beralkohol dikenal berdampak negatif pada kesehatan jantung, salah satunya adalah sebagai pemicu jantung koroner. Sayangnya, minuman ini masih menjadi tren budaya dewasa muda, terutama mereka yang tinggal di kota besar.

Proses pengaruh dari minuman beralkohol yang masuk dalam tubuh adalah menaikkan tekanan darah dan melemahkan otot jantung, sehingga pemompaan darah tidak bisa efisien. Meski desas-desus mengabarkan bahwa minuman beralkohol baik untuk tubuh, namun konsumsi dalam jumlah besar dan jangka panjang hanya akan membawa dampak buruk seperti meningkatnya trigliserida dalam tubuh.

Baca juga: Bahaya Alkohol bagi Jantung.

12. Kebiasaan Begadang

Faktor penyebab jantung koroner selanjutnya yang juga merupakan gaya hidup masyarakat sekarang adalah begadang. Hampir semua orang kini pasti pernah mengalami kondisi ini, entah karena tuntutan pekerjaan atau karena acara tertentu. Satu atau dua kali mungkin tak akan bermasalah. Akan tetapi jika menjadi kebiasaan, begadang hanya akan membawa dampak buruk dan tak terkecuali risiko penyakit jantung koroner.

Pertama, begadang memberikan efek tidak seimbangnya hormon yang mengatur pola makan. Para penikmat begadang cenderung ingin makan di malam hari yang akhirnya menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kedua, terjadi penumpukan kalsium dalam pembuluh darah akibat begadang yang kemudian menyebabkan plak. Ketiga, begadang memicu timbulnya stres. Efek lanjutan dari risiko ketiga hal di atas adalah munculnya penyakit jantung koroner.

Baca juga: Bahaya Begadang Bagi Jantung.

13. Kelelahan Fisik yang Berlebihan

Hidup di zaman modern membuat kita dituntut untuk memberikan karya yang terbaik. Sayangnya, tuntutan itu kadang tidak memperhatikan kebutuhan tubuh kita. Makan sehat dan istirahat cukup adalah dua hal yang sering dikorbankan. Akhirnya, kelelahan fisik yang tak diimbangi dengan gizi cukup dan istirahat yang diperlukan kemudian merembet pada munculnya penyakit jantung koroner.

Baca juga:

Bagaimana? Apakah sebagian besar, atau bahkan semuanya, termasuk dalam kebiasaan Anda sehari-hari? Mulailah berhati-hati jika ketiga belas hal ini ternyata gaya hidup yang Anda jalani. Bukan hanya mengacu pada penyakit jantung koroner, berbagai macam penyakit lain mungkin saja muncul. Tak mudah memang untuk berubah, akan tetapi lebih sulit lagi menjalani hidup dengan banyaknya riwayat penyakit yang akan membatasi kehidupan Anda.

Sponsors Link
, , , ,