Sponsors Link

Serangan Jantung Mendadak: Penyebab, Gejala dan Penanganan

Sponsors Link

Serangan jantung mendadak atau sudden cardiac arrest (SCA) adalah kondisi dimana jantung tiba-tiba berhenti bekerja, ketika hal ini terjadi maka aliran darah ke otak dan organ vital lainnya pun terhenti, sebagaimana dilansir dari nhlbi.nih.gov.

ads

Serangan jantung yang mendadak atau tiba-tiba umumnya merupakan hasil dari gangguan sistem elektrikal jantung. Dan serangan jantung tiba-tiba berbeda dengan serangan jantung, serangan jantung adalah ketika aliran darah ke jantung terhenti yang memicu gangguan sistem elektrikal jantung dan meningkatkan resiko serangan jantung mendadak di kemudian hari.

Baca juga: Penyakit Jantung Tersumbat.

Penyebab Serangan Jantung Mendadak

Penyebab utama serangan jantung yang mendadak adalah aritmia (gangguan irama jantung) yang merupakan awal dari gangguan sistem elektrikal jantung. Tidak seperti otot lain di tubuh yang mendapatkan stimulasi elektrik dari sistem syaraf, otot jantung memiliki stimulator elektriknya sendiri yang disebut sinus node (kumpulan sel khusus yang berada di bilik kanan atas jantung (atrium kanan)). Sinus node ini memacu impuls elektrik yang teratur dan berkesinambungan ke seluruh bagian jantung untuk mengkoordinasikan kontraksi tiap bilik jantung dalam memompa darah.

Jika ada yang salah pada sinus node atau pada penyebaran impuls elektrik ke semua bagian jantung, maka akan menyebabkan aritmia, dan akan membuat jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, kombinasi keduanya, atau berjeda. Umumnya gangguan irama jantung ini tidak berbahaya dan hanya sementara, namun ada sebagian jenis aritmia yang berbahaya dan menyebabkan serangan jantung dadakan.

Jenis aritmia yang membahayakan ini disebut fibrilasi ventrikular, atau adalah ketika  gangguan impuls elektrik jantung menyebabkan ventrikel malah bergetar bukannya memompa darah. Pada banyak kasus, serangan jantung dadakan yang disebabkan aritmia, tidak terjadi begitu saja tanpa faktor lain. Pada tubuh dengan jantung normal, gangguan irama jantung menahun tidak akan memburuk tanpa pemicu dari luar tubuh, seperti kejutan listrik, penggunaan obat-obatan terlarang, atau trauma pada dada. Baca juga: Penyebab Jantung Berdebar saat Tidur.

Selain itu, aritmia juga bisa membahayakan jiwa pada jantung dengan kondisi berikut ini:

1. Penyakit Arteri Koroner

Kebanyakan serangan jantung tiba-tiba menyerang kepada penderita penyakit arteri koroner. Pada penyakit arteri koroner, arteri tersumbat dengan tumpukan plak kolesterol dan deposit lain sehingga mengurangi aliran darah ke jantung, hal ini mempersulit jantung untuk menciptakan impuls elektrik secara normal. Baca juga: Penyakit Jantung Koroner

2. Serangan Jantung

Serangan jantung sering kali disebabkan penyakit arteri koroner kronis, dan serangan jantung ini dapat memicu fibrilasi ventrikular dan serangan jantung dadakan, karena serangan jantung akan meninggalkan bekas luka di jantung, dan arus pendek elektrik di sekitar bekas luka tersebut akan mengakibatkan kelainan irama jantung. Baca juga: Penyakit Jantung Lemah

3. Kardiomiopati (Jantung Bengkak)

Kardiomiopati adalah kondisi otot dinding jantung yang meregang dan membesar atau menebal, hal ini menyebabkan kerusakan pada jaringan jantung dan beresiko aritmia. Baca juga: Ciri-Ciri Jantung Bengkak.

4. Penyakit Katup Jantung

Kebocoranan atau penyempitan katup jantung akan menyebabkan penebalan atau meregangnya otot jantung, dan ketika bilik jantung membesar dan melemah, maka resiko aritmia akan meningkat. Baca juga: Kebocoran Katup Trikuspid, Kebocoran Jantung Aorta.

5. Penyakit Jantung Bawaan

Jika serangan jantung dadakan menyerang pada usia anak-anak atau remaja, berarti mereka terlahir dengan penyakit jantung bawaan. Bahkan usia dewasa yang yang telah menjalani prosedur rekondisi jantung akan tetap lebih beresiko tinggi mengalami serangan jantung mendadak. Baca juga: Kelainan Jantung Bawaan.


6. Kelainan Elektrikal Jantung

Pada sebagian orang, kelainan memang terjadi pada sistem elektrik jantung itu sendiri dan bukan pada otot atau katup jantung. Kelainan ini disebut kelainan irama jantung primer dan termasuk pada kondisi seperti brugada syndrom dan sindrom long QT.

7. Stres Fisik

Ada sebagian kondisi fisik yang bisa menyebabkan kegagalan sistem elektrikal jantung, seperti:

  • Aktivitas fisik berat. Hormon adrenalin dihasilkan tubuh ketika melakukan aktivitas fisik yang berat, dan untuk penderita dengan kelainan jantung akan memicu serangan jantung dadakan.
  • Kadar potasium atau magnesium dalam darah sangat rendah. Kedua zat ini sangat berperan penting dalam sistem elektrikal jantung.
  • Kehilangan darah dalam jumlah banyak.
  • Kekurangan oksigen dalam jumlah banyak.

8. Genetik

Penyakit aritmia cenderung menurun pada sebagian keluarga yang berarti aritmia dapat menurun dari orang tua ke anak-anaknya melalui gen. seperti yang dijelaskan di atas bahwa aritmia adalah penyebab utama serangan jantung dadakan. Baca juga: Kelainan Jantung Bawaan Sianotik.

9. Perubahan Struktur Jantung

Perubahan pada ukuran dan struktur normal jantung akan mempengaruhi sistem elektrik. Contohnya perubahan ukuran jantung yang dikarenakan oleh tekanan darah tinggi, selain itu infeksi pada jantung yang dapat merubah struktur jantung. Baca juga: Kelainan Jantung Bawaan Asianotik

Selain penyebab, ada pula beberapa golongan yang termasuk beresiko pada serangan jantung dadakan, yaitu:

  • Umur
  • Merokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Tinggi kolesterol
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Peminum alkohol lebih dari dua gelas besar tiap hari
  • Gaya hidup buruk
  • Konsumsi obat-obatan terlarang
  • Pria beresiko lebih tinggi terserang jantung mendadak daripada wanita.
  • Bangsa kulit hitam. Khususnya kulit hitam dengan diabetes, tekanan darah tinggi, riwayat gagal jantung, dan penyakit ginjal kronis.

Baca juga: Pencegahan Gagal Jantung Kongestif.


Gejala Serangan Jantung Mendadak

Sesuai dengan namanya, serangan ini biasanya terjadi secara mendadak dan tanpa gejala awal, penderita seketika:

  • Tubuh tiba-tiba ambruk
  • Tidak ada denyut nadi
  • Tidak bernafas
  • Kehilangan kesadaran

Akan tetapi, terkadang sebagian penderita mengalami gejala awal seperti:

  • Kelelahan
  • Pandangan Berkurang
  • Pingsan
  • Pusing
  • Nyeri Dada
  • Nafas Pendek
  • Lemah
  • Palpitasi (sensasi pembuluh darah berdenyut kuat)
  • Mual dan muntah

Baca juga: Murmur Jantung pada Anak, Penyebab Murmur Jantung.

Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama dapat dilakukan oleh siapapun yang berada di dekat penderita saat kejadian, seperti:

  • Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)

Hal terpenting bagi seseorang yang mengalami serangan jantung dadakan adalah mempertahankan aliran darah kaya oksigen ke seluruh organ vital. Namun jika Anda tidak terlatih dalam melakukan CPR, sebaiknya Anda segera menghubungi nomor darurat khusus untuk telepon seluler yaitu 112, atau nomor darurat ambulans khusus telepon kabel yaitu 118 dan 119.

Bila korban serangan jantung tidak sadarkan diri, Anda bisa melakukan penekanan secara berkurang tepat di tengah-tengah kedua puting kira-kira 100 hingga 120 tekanan semenit, dan pastikan dada korban benar-benar mengembang normal sebelum kembali melakukan penekanan.

  • Defibrilator

Khusus untuk menangani fibrilasi ventrikular, yaitu jenis aritmia yang menyebabkan serangan jantung dadakan, biasanya menggunakan alat bantu yang dapat mengirimkan kejutan listrik ke jantung. Prosedur ini disebut defibrilasi, yaitu menghentikan sementara jantung yang berirama tidak teratur, metode ini kerap mampu mengembalikan irama normal jantung.

Penggunaan alat ini hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang terlatih ataupun tidak. Defibrilator adalah alat pacu jantung yang diprogram untuk mengenali fibrilasi ventrikular dan mengirim kejutan listrik pada saat yang tepat. Alat defibrilator portable umumnya tersedia di sarana publik seperti bandara, pusat perbelanjaan, atau fasilitas kesehatan.

Baca juga: Pemeriksaan Echo Jantung.

Bahaya Serangan Jantung Mendadak

Ketika serangan jantung dadakan terjadi, yang pertama terkena dampaknya adalah otak. Karena tidak seperti organ lain, otak tidak memiliki cadangan darah tinggi oksigennya sendiri, sehingga kebutuhan oksigen otak sepenuhnya tergantung pada aliran darah. Berkurangnya oksigen pada otak akan menyebabkan kehilangan kesadaran.

Dikutip dari mayoclinic.org, oleh karena itu, serangan jantung dadakan adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa penderita, jika jantung tidak segera kembali ke denyut normal atau tidak mendapatkan penanganan medis dalam 8 menit maka akan menyebabkan kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD). Dan pada korban yang selamat akan ditemukan kerusakan pada otak.

Baca juga: Rumah Sakit Jantung Dunia Terbaik.

Cara Mencegah

Cara untuk mencegah serangan jantung dadakan dibedakan tergantung pada:

1. Korban yang Selamat dari Serangan Jantung

Jika Anda pernah mendapatkan serangan jantung dadakan, maka Anda beresiko tinggi akan mengalaminya lagi. Penelitian menunjukkan bahwa ICD (Implantable Cardioverter Defibrilator) mengurangi resiko serangan kedua. Alat ICD akan diletakan di bawah kulit dada melalui proses pembedahan. Alat ini memiliki kabel berelektroda yang terhubung dengan bilik jantung dan memonitor detak jantung Anda.

Jika ICD mendeteksi irama jantung yang berbahaya, maka alat ini akan mengirimkan kejutan listrik untuk mengembalikan irama normalnya. Dokter jantung Anda pun akan meresepkan obat-obatan untuk membatasi detak jantung abnormal yang bisa memicu ICD.

ICD berbeda dengan alat pacu jantung, fungsinya memang mirip, tapi kedua alat ini memiliki perbedaan. Alat pacu jantung memberikan kejutan listrik kecil dan digunakan untuk menangani masalah irama jantung yang dengan bahaya sedang seperti masalah irama jantung yang terjadi pada bilik bagian atas jantung. Baca juga: Jenis Operasi Jantung.

2. Tidak Pernah Mendapatkan Serangan namun Beresiko Tinggi

Jika Anda tidak pernah mengalami serangan jantung dadakan, tetapi mengidap penyakit jantung koroner, berarti Anda beresiko tinggi, apalagi bila Anda pernah mengalami serangan jantung. Dokter Anda akan meresepkan obat-obatan sejenis beta bloker untuk menurunkan resiko serangan jantung dadakan.

Dokter pun akan merekomendasikan terapi statin jika Anda memiliki:

  • Resiko tinggi penyakit jantung
  • Stroke
  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Tinggi kadar LDL (kolesterol jahat)

Dokter juga akan meresepkan obat-obatan lain untuk:

  • Mengurangi resiko serangan jantung
  • Menurunkan tekanan darah
  • Mencegah penggumpalan darah
  • Mengurangi resiko tekanan berlebih pada jantung

Konsumsi semua obat yang diresepkan dokter, jangan mengubah jumlah atau melewati jadwal minumnya, kecuali dokter Anda yang menyuruh begitu. Selain itu, Anda harus menjalani gaya hidup sehat. Baca juga: Obat Jantung di Apotik.

3. Tidak Memiliki Resiko Serangan Jantung

Jika Anda tidak memiliki kelainan jantung dan belum mengetahui sejauh mana resiko yang Anda miliki, sebaiknya jalani diet sehat jantung, capai berat badan dan lingkar pinggang sehat, belajar mengelola stres, aktif fisik baik itu bergerak aktif atau olahraga, dan berhenti merokok. Baca juga: Gaya Hidup Jantung Sehat.

Demikianlah pembahasan mengenai serangan jantung tiba-tiba atau mendadak yang bisa Anda dan keluarga terapkan, namun tetap berkonsultasi kepada dokter untuk penjelasan yang lebih tepat. Semoga artikel ini bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , , , ,
Oleh :
Kategori : Medis