Sponsors Link

Jantung Lemah: Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Pengobatan

Sponsors Link

Jantung merupakan salah satu organ terpenting di dalam tubuh manusia. Fungsinya sebagai titik tombak untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh sehingga organ lain mendapat cukup pasokan untuk melakukan aktivitasnya dengan baik menjadi salah satu alasan mengapa jantung merupakan organ vital yang harus dirawat kesehatannya. Namun terkadang terdapat beberapa orang yang mengalami masalah dengan kondisi jantungnya.

ads

Penyakit jantung sendiri sebenarnya bermacam-macam mulai dari penyakit yang berhubung dengan pembuluh darah, katup jantung, hingga penyakit jantung yang timbul karena pengaruh dari penyakit lain, seperti darah tinggi. Pada artikel ini akan diulas mengenai salah satu penyakit jantung yang sering terjadi yaitu penyakit jantung lemah.

Baca juga:

Pengertian dan Jenis Penyakit Jantung Lemah

Penyakit lemah jantung atau yang biasa disebut dengan kardiomiopati merupakan penyakit jantung yang berhubungan dengan miokard atau otot jantung, penyakit ini dapat muncul karena pengaruh dari penyakit lain. Kardiomiopati biasanya membuat detak jantung melemah dan dalam kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan kondisi gagal jantung karena detak jantung yang tidak beraturan.

Secara umum kardiomiopati merupakan kondisi di mana jantung melemah dan tidak dapat memompa darah dengan baik karena adanya gangguan pada otot jantung. Penyakit kardiomiopati ini merupakan salah satu penyakit turunan yang dapat diderita baik bagi anak- anak, orang muda, hingga orang dewasa. Ada empat tipe kardiomiopati yang dapat diderita oleh seseorang sesuai dengan disfungsi ototnya. Keempat tipe tersebut adalah:

  • Restrictive Cardiomyopathy

Merupakan bentuk penyakit jantung yang disebabkan karena adanya penumpukan protein atau zat besi pada otot jantung. Otot jantung pada bagian ventrikel berubah menjadi kaku, tetapi tidak selalu disertai oleh penebalan dinding otot jantung. Penyakit tipe ini juga dapat disebabkan oleh kondisi amyloidosis (terjadinya penumpukan protein atau zat tepung), sarcoidosis (adanya kumpulan sel peradangan yang membentuk nodul), kelainan pada sel darah, gangguan pada jaringan ikat tubuh, dan gangguan lainnya. Penyakit tipe ini merupakan penyakit yang jarang terjadi dan biasanya terjadi pada orang berusia lanjut.

Kardiomiopati restriktif terjadi karena otot jantung digantikan oleh jaringan parut secara bertahap dan otot jantung diisi dengan sesuatu yang abnormal seperti sel-sel darah putih atau pun protein. Penyebab lainnya dapat juga disebabkan oleh tumor. Orang yang mengidap jantung lemah tipe kardiomiopati restriktif akan mengalami sesak napas dan pembengkakan jaringan yang disertai dengan gagal jantung. Gejala lain yang ditujukan adalah adanya irama jantung abnormal dan palpitasi atau jantung bedebar dengan tidak beraturan.

Pengobatan bagi penderita penyakit jantung kardiomiopati restriktif  adalah dengan cara mengurangi endapan protein atau zat besi dengan menggunakan selang dalam waktu yang teratur, atau dapat juga dengan melakukan terapi gagal jantung. Baca juga: Pencegahan Gagal Jantung KongestifGagal Jantung dalam Kehamilan.

  • Hypertrophic Cardiomyopathy

Kardiomiopati hipertrofik adalah suatu keadaan di mana otot jantung menebal atau yang disebut dengan hipertrofi dan ketika sel-sel pada otot jantung menebal dan menjadi tidak beraturan. Tingkat penebalan yang dialami oleh jantung bermacam-macam tergantung seberapa parah kondisinya, namun bagian bilik kiri merupakan bagian yang paling sering terkena penebalan dinding otot jantung.

Penyebab terjadinya penebalan ini tidak begitu diketahui namun dapat dikatakan bahwa penyebab terjadinya keadaan ini adalah karena faktor genetik, jadi apabila salah satu anggota keluarga ada atau pernah mengidap penyakit ini patut untuk diwaspadai. Namun tidak menutup kemungkinan peristiwa ini disebabkan oleh faktor bertambahnya usia atau pun adanya tekanan pada penderita penyakit darah tinggi juga dapat menjadi faktor munculnya penyakit ini.

Pada penderita kardiomiopati hipertrofik ringan gejala yang muncul adalah sesak napas atau bahkan tidak akan ada tanda- tanda yang terlihat. Sesak napas biasanya terjadi setelah melakukan aktivitas berat namun pada penderita kardiomiopati hipertrofik berat sesak napas dapat terjadi bahkan ketika pasien sedang tidak melakukan aktivitas apa pun. Gejala lain yang datang menyertai sesak napas adalah pusing bahkan hingga pingsan. Selain itu gejala lain yang ditunjukkan adalah nyeri dada dan palpitasi (jantung berdebar). Hal ini dapat terjadi karena terhambatnya aliran darah yang disebabkan oleh terganggunya kontraksi jantung untuk memompa darah keluar jantung.

Pengobatan untuk penyakit kardiomiopati hipertrofik sendiri belum terlalu spesifik, untuk saat ini pengobatan yang diberikan hanya sebatas pemberian obat seperti beta blocker yang berfungsi untuk memperlambat denyut jantung, atau bisa juga dengan memberikan warfarin untuk mencegah pembekuan atau endapan. Tetapi apabila keadaannya sudah parah jalan satu-satunya adalah dengan melakukan operasi. Baca juga: Jenis Operasi Jantung.

  • Dilated Cardiomyopathy

Penyakit jenis ini biasanya banyak menyerang pria paruh baya atau mereka yang mempunyai riwayat kardiomiopati dalam keluarganya. Tetapi penyakit ini dapat juga muncul karena konsumsi obat-obatan, obat kemoterapi, alkohol, hingga infeksi peradangan otot jantung, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, pola makan tidak sehat, dan penyakit jantung koroner.

Penyakit seperti serangan jantung, diabetes, HIV, tekanan darah tinggi, penyakit tiroid, dan penyakit hepatitis juga dapat menyebabkan kondisi ini. Gangguan terjadi pada ruang ventrikel kiri pasien yang tidak dapat berkontraksi dan memompa darah dengan benar. Akibatnya ventrikel kiri membesar dan menghambat darah yang akan mengalir ke luar jantung.


  • Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy

Tipe ini tergolong langka, biasanya terjadi karena faktor keturunan ataupun karena adanya mutasi pada satu atau lebih gen. Kondisi ini terjadinya karena adanya gangguan pada protein yang berfungsi untuk merekatkan sel otot jantung. Sel otot tersebut akhirnya kan rusak dan mati, sel yang mati tersebut diganti dengan sel baru yang penuh lemak dan berserat atau jaringan parut. Akibatnya ruang jantung menjadi tipis dan merenggang. Kondisi seperti ini mengganggu kemampuan jantung untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Penyakit ini dapat terjadi pada berbagai macam usia.

Penyebab Penyakit Jantung Lemah

Berikut ini penyebab jantung lemah yang perlu Anda ketahui dan sebaiknya dihindari:

  1. Rusaknya jaringan jantung karena pernah mengalami penyakit jantung lain sebelumnya.
  2. Denyut jantung terlalu cepat dan terjadi dalam jangka waktu yang sangat panjang.
  3. Faktor keturunan (Baca juga: Kelainan Jantung Bawaan).
  4. Penderita tekanan darah tinggi dalam jangka panjang.
  5. Mengalami gangguan pada katup jantung (Baca juga: Kebocoran Katup Aorta).
  6. Kekurangan vitamin dan mineral yang berguna bagi fungsi tubuh seperti vitamin B1.
  7. Pasien merupakan penderita diabetes.
  8. Pasien mengalami obesitas.
  9. Pasien menderita penyakit kelenjar tiroid (Baca juga: Penyakit Jantung Tiroid).
  10. Seorang pecandu alkohol berat dalam jangka waktu yang panjang.
  11. Komplikasi pada saat kehamilan.
  12. Pasien merupakan pengguna obat-obatan seperti amfetamin, kokain, atau steroid anabolik.
  13. Penderita kanker yang mengkonsumsi obat kemoterapi atau terapi radiasi.
  14. Mengalami gangguan abnormalitas pada produksi protein atau produksi protein yang berlebihan (amyloidosis).
  15. Penumpukan zat besi pada jantung atau hemochromatosis.
  16. Sarcoidosis atau munculnya gangguan yang disebabkan oleh gumpalan sel pada jantung atau organ tubuh lainnya.
  17. Terkena infeksi seperti hepatitis C.
  18. Mengalami gangguan pada jaringan ikat.
  19. Mengalami anemia (Baca juga: Penyakit Jantung Anemia).
  20. Penyekatan aliran darah dari jantung atau aortic stenosis.

Ciri-ciri Jantung Lemah

Pada beberapa kasus seseorang dapat mengalami kondisi lemah jantung tanpa didahului dengan ciri-ciri apapun, namun ada baiknya untuk memeriksa diri untuk mewaspadai munculnya penyakit ini. Berikut ciri-ciri yang harus diperhatikan pada tahap awal seseorang menderita penyakit lemah jantung:

1. Sesak Napas

Seseorang yang menderita penyakit lemah jantung akan mudah sekali terkena sesak napas. Hal ini disebabkan karena pasokan darah yang seharusnya membawa darah kaya akan oksigen dan mengedarkan nya ke seluruh organ tubuh lainnya menjadi terganggu. Kondisi otot jantung yang tidak dapat memompa secara benar terkadang justru menyebabkan aliran darah dari paru- paru menuju jantung kembali ke pembuluh darah lagi, akibatnya darah yang kaya akan oksigen kembali lagi dan menyebabkan seseorang mengalami sesak napas. Sesak napas biasanya terjadi saat seseorang sedang melakukan olahraga atau pun sedang melakukan aktivitas berat. Pada kasus yang parah sesak napas dapat terjadi walau pun penderita tidak sedang melakukan pekerjaan apa pun.

2. Mudah Lelah

Karena darah tidak dapat dipompa secara benar, maka darah tidak akan dapat memenuhi kebutuhan organ lainnya, karena itulah seseorang akan menjadi cepat lelah. Biasanya penderita lemah jantung akan merasakan lelah dan lesu terutama di bagian lengan dan kaki. Kondisi ini akan sering terjadi terutama ketika penderita lemah jantung berjalan naik dan turun tangga atau pun ketika mereka sedang membawa beban berat.

3. Batuk Kronis

Karena aliran darah yang tidak benar terkadang terjadi penumpukan cairan pada paru- paru . Kondisi inilah yang menyebabkan seseorang mengalami batuk- batuk yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Batuk kronis ini terkadang juga diikuti dengan keluarnya lendir dan terkadang bercampur dengan darah. Terkadang penderita lemah jantung juga akan mengalami batuk kronis saat sedang berbaring.

4. Denyut Jantung Tidak Beraturan

Denyut jantung tidak beraturan atau yang biasa disebut dengan palpitasi. Denyut jantung yang berubah menjadi cepat dan tidak beraturan disebabkan oleh kecepatan detak jantung yang meningkat untuk mengimbangi kurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah keluar.


5. Berat Badan Menurun

Kondisi ini disebabkan oleh gagalnya tubuh untuk menerima asupan gizi dan nutrisi dari makanan yang masuk ke tubuh. Karena darah tidak terkirim secara benar ke seluruh organ pencernaan, maka kerja organ tersebut pun menjadi terganggu salah satunya adalah fungsinya untuk menyerap sari- sari makanan.

6. Nafsu Makan Berkurang

Para penderita lemah jantung akan sering merasa mual dan juga terkadang akan merasa kenyang bahkan sebelum makan atau pun minum sesuatu. Mual yang terjadi sebenarnya disebabkan oleh fungsi hati yang tidak bekerja dengan baik. Nafsu makan yang berkurang ini pun akan memicu penurunan berat badan.

7. Daya ingat menurun

Karena pasokan darah juga berkurang ke otak maka secara tidak langsung akan menurunkan daya kerja otak, walau pun kadar zat lainnya dalam darah juga dapat menyebabkan turunnya daya ingat ini.

8. Terjadi Pembengkakan

Terjadinya pembengkakan pada daerah di sekitar tungkai, kaki, dan pergelangan kaki. Pembengkakan atau yang sering disebut dengan edema biasa terjadi pada penderita lemah jantung. Kondisi ini terjadi karena aliran darah menuju ginjal tidak teratur menyebabkan fungsi ginjal untuk memproduksi beberapa hormon terganggu yang akhirnya menyebabkan menumpuknya garam dan air secara berlebihan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.

Selain ciri-ciri di atas, penderita lemah jantung juga akan merasa sering kembung karena menumpuknya cairan pada daerah perut, sakit dan nyeri pada bagian dada, terutama pada dada bagian kiri. Penderita lemah jantung juga akan menjadi lebih sering pusing dan pingsan.

Pencegahan Penyakit Lantung Lemah

Alangkah baiknya untuk mencegah sebelum terserang oleh suatu penyakit. Berikut beberapa cara untuk mencegah penyakit lemah jantung:

  1. Olahraga ringan kurang lebih selama 30 menit setiap hari. Olahraga ringan dapat berupa bersepeda, jalan kaki, senam, atau berkebun. (Baca juga: Olahraga untuk Jantung Lemah)
  2. Hindari makanan kalengan yang belum tentu sehat. Pilih makan yang sehat dan bersih.
  3. Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan kerja jantung berkali- lipat.
  4. Rutin untuk memeriksakan kadar diabetes, kolesterol, dan darah tinggi.
  5. Berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol.
  6. Atur waktu agar mendapatkan waktu tidur yang cukup.
  7. Kurangi kadar garam dan sodium dalam makanan.
  8. Hindari stres berlebih.
  9. Hindari mengkonsumsi obat-obatan secara berlebih harus sesuai dengan yang anjurkan.
  10. Kurangi makanan berlemak.

Baca juga: Menu Diet JantungGaya Hidup Jantung Sehat.

Komplikasi yang Terjadi Akibat Lemah Jantung

Apabila keadaan ini tidak segera ditangani dengan benar dan baik, kemungkinan paling buruk adalah terjadinya komplikasi. Berikut beberapa komplikasi yang dapat muncul karena penyakit lemah jantung:

  • Penggumpalan darah yang menyebabkan terhambatnya aliran darah ke organ tubuh lain.
  • Kelainan pada katup jantung. Katup jantung menjadi tidak dapat menutup dengan sempurna.
  • Aliran darah dapat kembali ke jantung
  • Gagal jantung yang berdampak pada kematian secara mendadak.

Cara Mendiagnosa Penyakit Jantung Lemah

Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa penyakit lemah jantung:

  1. Elektrokardiogram (EKG). Mendeteksi adanya gangguan yang menyebabkan ritme jantung tidak beraturan, aritmia, dan gangguan lainnya dengan menggunakan gambaran impuls listrik jantung. Baca juga: Fungsi EKG Jantung.
  2. Ekokardiografi. Menggunakan efek suara untuk mengetahui apakah jantung berfungsi degan benar. Tes ini akan dapat menggambarkan ukuran, denyut, dan kondisi katup jantung. Baca juga: Echo Jantung BayiPemeriksaan Echo Jantung.
  3. Treadmill Stress Test. Tes yang berfungsi untuk mengetahui ritme pernapasan, tekanan darah, dan ritme jantung. Tes ini dilakukan selama pasien menjalani aktivitas untuk mengetahui toleransi pasien terhadap stres saat beraktivitas.
  4. Kateterisasi Jantung. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan pipa atau selang plastik yang disebut dengan kateter ke dalam jantung. Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah di pangkal paha kemudian diarahkan ke jantung menggunakan teknik pencitraan. Prosedur ini digunakan untuk mengetahui tekanan dalam ruang jantung.
  5. Angiogram Koroner. Memasukkan sejenis cairan untuk memastikan aliran darah lancar dan tidak ada pembuluh darah yang tersumbat.
  6. Tes Darah. Untuk mengetahui kondisi kelenjar tiroid, hati, ginjal, dan memonitor kadar zat besi dalam darah.
  7. Tes Genetik. Dilakukan ketika terdapat riwayat jantung lemah dalam silsilah keluarga.
  8. X-ray. Dilakukan untuk mengetahui apakah ada pembesaran jantung pada penderita jantung lemah.
  9. MRI Scan Jantung. Dilakukan setelah prosedur ekokardiografi dilakukan.
  10. CT Scan Jantung. Prosedur untuk melihat ukuran jantung dan mengetahui apakah jantung masih berfungsi dengan baik dan juga untuk memeriksa kondisi katup jantung.

Pengobatan Jantung Lemah Secara Medis

Untuk pengobatan lemah jantung sendiri dapat dikategorikan sesuai dengan jenis penyakit yang diderita. Namun tujuan utama dari pengobatan ini sebetulnya sama, meskipun caranya berbeda-beda, yaitu untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian mendadak karena gagal jantung. Berikut ini penjelasan pengobatannya:

1. Dilated Cardiomyopathy

Pengobatannya dapat dilakukan dengan memberikan obat-obatan atau dapat juga melakukan implan defibrilator kardioversi di dalam tubuh. Obat-obatan berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah, memperlambat denyut jantung, mencegah darah menggumpal, dan mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh. Sedangkan implan defibrilator kardioversi sendiri berfungsi untuk memantau dan mengontrol irama denyut jantung. Bila memang dirasa perlu alat pacu jantung juga diperlukan untuk mengurangi risiko lainnya yang mungkin dapat terjadi.

2. Hypertophic Cardiomyopathy

Dapat diberikan obat-obatan yang berfungsi untuk mengurangi tenaga pompa jantung, menstabilkan ritme jantung, dan membuat jantung lebih rileks. Implan defibrilator kardioversi dapat juga dilakukan untuk mengurangi dan mengontrol denyut jantung yang tidak beraturan. Selain itu dapat juga dilakukan septal myectomy, yaitu pengambilan dinding otot jantung yang menebal untuk memperlancar aliran darah dan mencegah risiko katup mitral. Septal ablation juga dapat dilakukan. Dengan menyuntikkan alkohol pada otot jantung yang menebal, fungsinya adalah untuk menghancurkan otot jantung atau ablasi untuk memperlancar aliran darah.

3. Restrictive Cardiomyopathy

Untuk penyakit tipe yang satu ini pengobatan dilakukan dengan pemberian obat diuretik pada pasien, gunanya adalah untuk mengontrol kadar garam dan sodium, juga mengontrol jumlah air yang berlebih. Setelah mengkonsumsi obat ini pasien akan bertambah frekuensinya untuk buang air kecil. Obat-obatan lainnya juga dapat diberikan untuk mengurangi tekanan darah juga mengontrol ritme denyut jantung. Biasanya pasien diminta untuk melakukan diet untuk mengontrol kadar garam dan sodium. Baca juga: Obat Jantung di Apotik.

4. Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy

Penanganannya dengan memberikan obat untuk mengontrol ritme denyut jantung. Implan defibrilator kardioversi juga dapat diberikan, selain itu dapat juga menggunakan prosedur radio frequency ablation, yaitu proses pengangkatan salah satu jaringan tubuh menggunakan kateter yang berfungsi untuk mengalirkan elektroda yang nantinya akan menghancurkan jaringan jantung yang menyebabkan gangguan tersebut.

5. Ventricular Assist Devices (VAD)

Sebuah prosedur yang dilakukan dengan tujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dalam jantung. Prosedur ini dapat dilakukan dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Prosedur ini juga dapat digunakan sembari pasien menunggu transplatasi jantung. Prosedur ini juga dilakukan apabila prosedur lainnya tidak memberikan kemajuan yang signifikan.

6. Transplantasi Jantung

Transplantasi atau operasi cangkok jantung merupakan prosedur terakhir yang harus ditempuh ketika prosedur lainnya tidak berjalan dengan baik dan juga ketika kondisi gagal jantung kronis. Baca juga: Dampak Cangkok Jantung.

Pengobatan Jantung Lemah Secara Alami

1. Daun Sukun

Daun sukun mengandung senyawa sitosterol dan flavonoid yang dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan jantung. Baca juga: Cara Mengobati Jantung dengan Daun Sukun.

Bahan:

  • Daun sukun tua
  • 5 gelas air

Cara membuat:

  • Setelah dicuci bersih, daun sukun direbus dengan 5 gelas air
  • Tunggu hingga air tersisa setengah
  • Minum secara teratur selama 2 minggu

2. Kunyit

Kunyit dapat berguna untuk melarutkan kolesterol jahat dan melancarkan peredaran darah.

Bahan:

  • Kunyit 4 ruas jari
  • Madu
  • Setengah gelas air

Cara membuat:

  • Setelah dicuci bersih, parut kunyit
  • Seduh dengan setengah gelas air panas, diamkan selama 15 menit
  • Saring dan tambahkan madu
  • Minum secara teratur selama 2 kali sehari

3. Blueberry

Buah blueberry mengandung antioksidan tinggi yang baik untuk kesehatan jantung. Cara mengonsumsinya bisa dimakan langsung atau dibuat jus.

4. Teh Hijau

Teh hijau mengandung senyawa resveratol dan katekin yang berfungsi sebagai antioksidan. Juga untuk mengurangi penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Teh hijau juga berfungsi untuk mencegah kanker.

5. Manggis

Vitamin C dan E yang terkandung dalam buah manggis bagus untuk mengoptimalkan kinerja jantung. Membantu memperlebar pembuluh darah, bersifat anti lipedemik yang berguna untuk membuang kolesterol. Buah manggis juga berfungsi untuk mencegah pengerasan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, juga sebagai obat alami untuk menguatkan otot jantung. Baca juga: Cara Mengobati Jantung dengan Kulit ManggisManfaat Vitamin E untuk Jantung.

Sebelum mengonsumsi obat herbal, ada baiknya Anda berkonsultasi pada dokter Anda agar tidak terjadi efek yang diinginkan. Demikian informasi mengenai penyakit jantung lemah. Apabila Anda merasakan gejala atau mendapati ciri-ciri yang telah disebutkan di atas pada jantung Anda, segera periksakan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

Sponsors Link
, , , , ,