Sponsors Link

3 Tanda Serangan Jantung Koroner yang Umum Terjadi

Sponsors Link

Jantung adalah organ vital pusat aliran darah pada tubuh. Karena perannya yang sangat pening dalam organ tubuh kita, kita harus sangat memperhatikan bagaimana kondisi dan kesehatannya. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit jantung yang paling umum terjadi adalah penyakit jantung koroner (PJK). Bahkan pada penelitian hasil Survei Sample Regristration System (SRS) tahun 2014 di Indonesia menunjukkan bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9 persen.

ads

Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penumpukan kolesterol, lemak, atau zat lainnya pada dinding pembuluh darah.  Secara medis penyakit jantung koroner disebut juga penyakit jantung iskemik. Penyakit Jantung Koroner terjadi ketika arteri koronaria (arteri yang memasok darah ke otot) menjadi mengeras dan menyempit sehingga aliran darah tidak lancar dan akibatnya otot-otot jantung tidak menerima oksigen dan nutrisi lainnya. Sayangnya, masih sedikit orang yang tahu tentang tanda serangan jantung koroner yang mungkin mereka miliki. Bahkan banyak sebagian orang yang terkesan meninggal dunia secara tiba-tiba diakibatkan oleh serangan jantung.

Berdasarkan riset kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan tahun 2013, penderita penyakit jantung koroner di Indonesia bahkan mencapai 12,1 % dari populasi. Penyakit Jantung Koroner ini bahkan juga semakin banyak diderita oleh kelompok usia muda, yaitu 39 % berusia kurang dari 44 tahun.  Dari angka tersebut sekitar 22 % dari penderita jantung usia muda, penderita berusia 15 – 35 tahun. Oleh karena itu penting sekali untuk anda mengetahui tanda serangan jantung koroner.

Penyakit jantung koroner terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otot jantung atau disebut juga arteri koronaria menjadi sempit dan mengeras. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya penumpukan kolesterol dan bahan lainnya, yang disebut dengan plak pada dinding pembuluh darah. Penumpukan tersebut disebut juga dengan aterosklerosis. Plak semakin menjadi besar dan dapat menyebabkan aliran darah ke otot jantung semakin sulit dan menjadi semakin sedikit.

Hal yang bisa terjadi akibat hal tersebut adalah otot jantung tidak bisa mendapatkan darah ataupun oksigen yang dibutuhkan. Apabila jaringan kekurangan asupan, maka hal yang dapa terjadi adalah “nyeri dada khas” atau biasa dikenal juga dengan “angina”.  Jika arteri koronaria mengalami penyumbatan total maka pasien dapat mengalami serangan jantung. Serangan jantung merupakan penyakit yang dan masuk kategori kegawatan medis karena dapat menyebabkan kerusakan jantung pernah bahkan yang paling parah adalah menyebabkan kematian.

Ganasnya bahaya akibat penyakit jantung koroner harus anda perhatikan jika anda mengalami gejala-gejala yang menandakan gejala jantung koroner. Apa sajakah yang menjadi ciri serangan jantung koroner? Penyakit jantung koroner yang merupakan penyebab kematian tertinggi harus anda kenali gejala dan tanda-tandanya agar tidak menjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Jika anda mengalami beberapa tanda serangan jantung koroner seperti yang disebutkan dibawah sebaiknya anda juga periksakan ke dokter apakah memang merupakan tanda serangan jantung koroner.

Selanjutnya dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan penyakit yang anda alami. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, riwayat medis dan sejumlah tes untuk membantu mendiagnosis jantung koroner termasuk dengan Elektrokardigram, tes stres, CT scn dll.

Penyakit jantung koroner (PJK) disebabkan oleh adanya penyumbatan pembuluh darah dijantung akibat penumpukan plak. Jika plak belum mengganggu aliran darah, atau belum ada robekan plak belum pasti gejala apa yang akan ditimbulkan. Tetapi, jika plak sudah cukup besar maka tanda serangan jantung koroner yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:

1. Nyeri Dada (Angina)

Angina atau nyeri dada merupakan rasa yang tidak nyaman yang biasanya disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jantung. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah dalam tubuh. Jika jantung kekurangan darah akibatnya adalah semakin sedikitnya oksigen yang dibawa ke jantung untuk memompa darah. Nyeri dada atau angina akan terasa seperti ada sesuatu yang menekan pada dada anda dan biasanya akan anda rasakan jika anda melakukan banyak aktivitas.

Beberapa orang menggambarkan rasa nyeri ini seperti sedang dibekap atau dicengkeram. Selain pada dada, rasa nyeri yang anda rasakan dapat menjalar ke bahu, lengan, leher, rahang atau punggung. Kemungkinan juga timbul nyeri yang terasa menusuk atau panas seperti terbakar. Nyeri dada akibat angina juga dapat disertai dengan gejala lainnya seperti keringat dingin, mual dan pusing. Namun tidak semua nyeri pada dada merupakan gejala jantung koroner. Semua orang dapat mengalami angina dengan alasan yang berbeda-beda. Ketahui juga ciri-ciri penyakit angina pektoris.


2. Keringat Dingin dan Mual

Saat pembuluh darah mengalami penyempitan, otot-otot jantung akan kekurangan oksigen. Hal tersebut menyebabkan suatu kondisi yang disebut iskemia. Iskemia miokardium merupakan kondisi yang terjadi ketika aliran darah berhenti pada sebagian jantung, hingga menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Jika iskemia jantung berlangsung terlalu lama, maka jaringan jantung yang kekurangan oksigen akan mati.

Kondisi akibat iskemia akan memicu keluarnya keringat yang berlebih dan penyempitan pembuluh darah. Kemudian muncul sebagai sesuatu sensasi yang sering dideskripsikan dengan jantung berdebar, keringat dingin, pusing. Namun disisi lain, iskemia juga dapat memicu reaksi mual dan muntah.

3. Sesak Napas

Bernapas merupakan hal penting yang menjadi ciri kelangsungan hidup manusia. Sesak napas merupakan kondisi dimana anda mengalami kesulitan dalam bernapas atau tidak cukup  mendapat asupan udara. Jantung yang sehat akan bekerja secara normal yaitu memompa darah ke seluruh tubuh. Jika jantung tidak berfungsi secara normal, maka jantung sakit ketika menarik nafas akan timbul dan menyiksa pasien.

Dan hal ini berdampak pada kelancaran pernapasan penderitanya. Hal inilah yang dapat membuat penderitanya rentan mengalami sesak napas. Jika anda mengalami sesak napas yang disertai dengan demam tinggi, menggigil, batuk, bengkak di bagian kaki, warna bibir menjadi biru,dan sesak napas kian memburuk maka segera kunjungi dokter.

Jika anda mengalami beberapa tanda serangan jantung koroner seperti yang disebutkan diatas, anda tidak boleh mengabaikannya. Sebaiknya anda segera berkonsultasi kepada dokter untuk dilakukan diagnosa dan diketahui penyebabnya. Jika anda menduga beresiko mengalami penyakit jantung koroner, segera ke dokter untuk mendapat bantuan medis. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , , ,