Sponsors Link

11 Penyebab Jantung Anak Berdetak Kencang dan Cara Mengatasinya

Sponsors Link

Apakah anak Anda mengeluh jantungnya berdetak kencang? Apakah ia sering deg-degan, atau detak jantungnya tidak teratur? Detak jantung normal anak adalah 60 sampai 100 detak per menit. Apabila detaknya lebih cepat maka ada beberapa sebab mengapa jantung anak berdetak kencang. Sebagian penyebabnya wajar. Bisa saja ia merasa cemas, gugup atau takut. Namun, bila secara kondisi mental ia baik-baik saja, mungkin ada sebab fisik lainnya, yang bahkan bisa saja merupakan tanda penyakit. Berikut ini beberapa penyebab jantung anak berdetak kencang dan tidak beraturan:

ads

1. Demam

Pada anak-anak, demam bisa saja disertai dengan tachycardia, atau jantung berdebar-debar. Ini adalah hal yang wajar, dalam arti memang ada anak yang demamnya disertai dengan tachycardia. Jadi bukan gangguan jantung. Anda tidak perlu panik, pengobatan dengan obat demam atau kompres air dingin saja sudah cukup. Jantung berdebar akan berkurang seiring menurunnya panas anak.

2. Demam Rematik

Demam rematik adalah sebuah demam yang disebabkan bakteri streptococcus, suatu bakteri yang meradang di tenggorokan. Bila tidak ditangani dengan benar, bakteri streptococcus akan tetap berada di tubuh meskipun radang tenggorokan anak sudah berlalu. Nah, bakteri ini dapat menyebabkan terjadinya nyeri di beberapa bagian tubuh, dan pada beberapa kasus, menyerang bagian jantung. Hal tersebut kemudian dapat menjadi jantung rematik pada anak, yang salah satu tandanya adalah jantung berdebar-debar.

3. Gangguan Kelenjar Tiroid yang Terlalu Aktif

Di tubuh setiap manusia terdapat hormon tiroid, suatu hormon yang berperan penting dalam mengatur detak jantung anak. Bila hormon tiroid ini terlalu aktif, ini dapat pula menyebabkan detak jantung lebih kencang dari biasanya.

4. Kekurangan Sel Darah Merah atau Anemia

Anak yang menderita kekurangan sel darah merah, dapat mengalami jantung berdebar-debar. Hal ini disebabkan oleh karena sel darah merah di dalam tubuh kita berfungsi mengirimkan oksigen ke otot jantung. Jika sel darah merah kita kurang, otomatis oksigen dari luar ke sel darah merah juga berkurang. Otot jantung bertanggung jawab menyuplai oksigen ke seluruh tubuh. Bila oksigen dirasa kurang, otot jantung akan bekerja lebih keras agar suplai oksigen tetap sesuai kebutuhan. Inilah kenapa, anemia juga menjadi salah satu penyebab jantung kekurangan oksigen, sehingga jantung terus berdegup kencang.

5. Kelainan Jantung Bawaan

Sebagian anak memiliki kelainan jantung bawaan yang dibawa sejak lahir. Ada yang memiliki ventrikel dengan jumlah kurang, ada yang pembuluh darahnya tersumbat, ada yang struktur jantungnya terganggu, ada yang aortanya menyempit, ada pula yang pemisah sisi kiri dan kanannya tidak sempurna. Ini dapat terjadi bila ibu kurang memperhatikan kondisi kesehatan saat hamil. Terutama bila sang ibu juga merokok dan alkohol, sangat buruk bagi kesehatan bayinya. Nah, kelainan jantung bawaan ini bisa menjadi tanda jantung anak berdetak kencang.

Baca juga:

6. Efek Samping Obat

Beberapa jenis obat bisa menyebabkan jantung anak berdetak kencang. Ini biasanya terjadi pada obat yang berhubungan dengan tekanan darah. Jantung berdebar bisa saja merupakan kontra indikasi dari obat tersebut. Sebaiknya sebelum memberikan obat pada anak, dibaca dulu efek sampingnya. Konsultasikan juga pada dokter mengenai obat pengganti yang tidak memberi efek samping berupa jantung berdebar.

7. Minum Kafein

Sebagian anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga mungkin ia mencicipi kopi Anda secara diam-diam. Namun, mengkonsumsi kafein bisa menyebabkan jantung anak berdetak kencang. Apalagi dosis kafein yang bisa ditoleransi anak dan orang dewasa berbeda, sehingga mungkin saja kafein dalam dosis kecil sudah cukup untuk membuat jantung anak Anda jadi berdegup kencang. Kafein yang berlebih bisa membuat pembuluh darah menyempit, terutama pembuluh darah di dekat jantung.

Baca juga: Makanan untuk Penderita Aritmia Jantung.


8. Kekurangan Cairan

Cairan yang kurang di dalam tubuh bisa membuat darah mengental. Bila darah mengental, jantung bekerja ekstra keras untuk mengedarkannya ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan jantung anak menjadi berdebar-debar. Sarankan kepada anak untuk banyak minum air putih dan mengurangi minuman yang berwarna agar cairan dalam tubuh tercukupi. Menanamkan pentingnya minum air putih sejak dini sangat penting bagi kesehatan anak Anda. Selain air putih, Anda juga bisa membuatkan jus dari buah dan sayur untuk anak Anda untuk menjaga kesehatan jantung dan organ tubuh lainnya.

Baca juga: Jus untuk Jantung Tersumbat, Manfaat Mengkudu untuk JantungKhasiat Bawang Putih untuk Jantung.

9. Radikal Bebas

Polusi udara, asap rokok, dan berbagai pencemaran lain bisa membuat pembuluh darah tersumbat. Jika tersumbat, maka aliran darah tidak bisa beredar lancar. Ini membuat jantung anak bekerja ekstra keras, sehingga ia menjadi merasa deg-degan. Gunakan masker untuk melindungi anak dari polusi ketika sedang bepergian ke luar rumah, terutama bila menggunakan kendaraan bermotor. Dan ada baiknya bila orang tua maupun anggota keluarga lainnya tidak merokok agar kesehatan jantung Anda dan anak Anda tetap terjaga.

10. Keturunan

Jika di keluarga Anda ada yang memiliki jantung koroner, mungkin saja masalah tersebut menurun ke anak Anda. Ini juga bisa menjadi penyebab jantung anak menjadi berdebar-debar. Penyebab jantung koroner selain keturunan, juga disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Apabila Anda mengetahui bahwa ada keluarga yang pernah terkena jantung koroner, sebaiknya Anda menjaga pola hidup Anda dan anak Anda menjadi lebih sehat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.

11. Cedera

Sebagian kasus penyakit jantung disebabkan oleh cedera dari luar. Bila anak Anda pernah mengalami cedera yang berada di dekat jantung, mungkin jantung anak Anda terkena dampaknya. Bila Anak sering merasa kesakitan pada daerah jantung dan sering deg-degan, segera bawa ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Baca juga: Penyebab Jantung Berdebar saat Tidur.

Perbedaan Jantung Berdetak Kencang Biasa dengan Jantung yang Mengalami Gangguan

Sebagian penyebab jantung berdetak kencang ada yang merupakan masalah sepele dan ada yang memang menjadi tanda adanya gangguan. Bila anak Anda mengeluh jantung berdebar-debar, sebaiknya Anda tidak panik. Mungkin itu karena gugup atau takut. Namun, Anda perlu melihat tanda-tanda berikut ini:

  • Palpitasi jantung (detak abnormal)
  • Merasa pusing
  • Disertai pingsan
  • Nafas sesak dan dada terasa nyeri
  • Pucat
  • Murmur jantung
  • Keringat dingin
  • Detak jantung terkadang menghilang

Bila anak Anda mengalami gejala di atas tanpa didahului aktivitas berlebih, sebaiknya periksakan anak Anda ke dokter.

Baca juga: Penyebab Kelainan Jantung Tetralogi FallotKebocoran Katup AortaKebocoran Katup Trikuspid.


Cara Mencegah Jantung Anak Berdetak Kencang

Mencegah jantung anak berdetak kencang dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:

  • Menjauhkan anak dari makanan berkolesterol tinggi.
  • Menghindari obat dengan efek samping jantung berdetak kencang.
  • Mengurangi konsumsi gula berlebih.
  • Mengawasi minuman yang dikonsumsi anak.
  • Mengawasi aktivitas anak agar tidak berlebih sehingga menyebabkan anak terlalu lelah.

Cara Mengatasi Jantung Anak Berdetak kencang

Berikut ini cara mengatasi agar detak jantung anak kembali normal:

1. Angkat Kaki Lebih Tinggi dari Jantung

Bila anak Anda mengeluh berdebar-debar, minta ia untuk mengangkat kaki lebih tinggi dari jantung. Hal itu bisa membantunya. Ini karena, saat jantung diposisikan lebih rendah dari kaki, aliran darah ke jantung menjadi lancar. Ini kemudian menyebabkan jantung berdetak lebih normal. Disarankan melakukan hal ini juga:

  • Menarik nafas yang dalam.
  • Biarkan rongga perut membesar.
  • Tahan nafas, kemudian buang perlahan.

Baca juga: Manfaat Yoga untuk JantungOlahraga untuk Aritmia Jantung.

2. Manuver Valsalva

Cara lain menurunkan detak jantung pada anak adalah manuver valsalva. Lakukan hal berikut ini:

  • Minta anak memencet hidungnya.
  • Tutup mulut dengan rapat.
  • Coba hembuskan nafas.

Hal ini bisa meredakan detak jantung anak, sehingga yang berdetak kencang menjadi lebih normal.

3. Minum Air Putih

Jantung berdebar bisa dikurangi dengan memastikan air putih diminum secara berkala. Dengan cairan yang terjaga, detak jantung dapat mereda.

4. Minum Obat Tertentu

Pada beberapa kasus, mungkin dokter akan meresepkan obat pengencer darah. Ini memperlancar peredaran darah, sekaligus mencegah penggumpalan darah. Obat ini hanya boleh diberikan dengan pengawasan dokter.

Demikianlah penyebab jantung anak berdetak kencang, ciri-ciri, dan penanganannya. Pada umumnya jantung anak berdetak kencang merupakan hal yang normal, terjadi sesekali, dan hanya sementara. Sebaiknya tidak perlu panik. Namun, bila anak sering mengalaminya tanpa sebab yang khusus, sebaiknya segera periksakan anak Anda ke dokter.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Penyebab