Sponsors Link

Jantung Bengkak: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Sponsors Link

Penyakit jantung bengkak, begitulah biasanya dokter mendiagnosis seseorang yang mengalami pembengkakan pada jantungnya. Jantung bengkak sebenarnya bukanlah sebuah penyakit yang muncul dengan sendirinya, biasanya penyakit jantung bengkak dapat muncul karena pengaruh dari penyakit lainnya atau bisa juga karena kondisi tertentu seperti kehamilan. Tetapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit jantung bengkak itu? Bagaimana gejalanya? dan apa saja yang dapat menyebabkan munculnya penyakit ini?

ads

Penyakit jantung bengkak atau yang dalam istilah medis disebut dengan kardiomegali adalah sebuah istilah untuk kondisi dimana jantung mengalami pembengkakan sehingga ukurannya melebihi ukuran jantung pada normalnya. Penyakit ini sebenarnya tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah penyakit namun lebih tepat dibilang sebagai penyakit yang muncul karena disebabkan oleh penyakit lain.

Jantung bengkak sendiri terjadi karena adanya kerusakan pada otot jantung. Penyakit jantung bengkak dapat terjadi secara permanen atau pun sementara tergantung pada kondisi yang menyebabkan. Karena terjadi suatu pembengkakan maka kinerja jantung pun akan terganggu, akibatnya jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal. Kondisi ini akan membuat jantung bekerja lebih berat dari biasanya.

Jenis Penyakit jantung Bengkak

Jika penyakit jantung bengkak tidak segera ditangani maka akan berdampak pada terjadinya penyakit jantung kongestif. Pada beberapa penderita penyakit jantung bengkak butuh waktu lama bahkan seumur hidup untuk pengobatannya bila sudah terlanjur parah. Penyakit jantung bengkak terbagi menjadi dua jenis dilihat dari bentuk pembengkakannya, yaitu:

1. Dilated Cardiomyopathy

Biasa disebut juga dengan nama kardiompiopati kongestif. Merupakan tipe penyakit jantung bengkak yang paling sering terjadi. Kardiomiopati dilatasi merupakan tipe penyakit jantung bengkak yang membuat kemampuan memompa jantung berkurang karena disebabkan terjadinya pembengkakan pada bilik utama jantung dan serambi kiri jantung.

Pembengkakan terjadi karena otot jantung mengalami ketidaknormalan menyebabkan pelemahan pada dinding otot ruang jantung, akhirnya untuk menutupi kekurangan ini ruang-ruang jantung tersebut membesar atau membengkak. Pada awalnya penderita penyakit jantung bengkak tidak akan mengalami gejala apa pun, justru mereka terlihat seperti orang normal biasanya. Tetapi seiring waktu ketika keadaan semakin parah barulah akan muncul tanda-tandanya, seperti:

  • Sesak napas dan kelelahan yang amat sangat
  • Pembengkakan pada bagian kaki
  • Berat badan meningkat drastis
  • Irama jantung menjadi tidak normal dan berdebar
  • Pingsan
  • Pusing
  • Nyeri pada bagian dada atau terasa seperti tertekan di bagian dada
  • Munculnya sebuah gumpalan darah pada bilik kiri sebagai akibat dari pengumpulan darah dapat menyebabkan stroke, juga dapat menghambat aliran darah ke organ-organ lain

Penyebab penyakit jantung bengkak tipe dilatasi ada bermacam-macam, contohnya:

  • Penyakit jantung koroner
  • Gagal jantung hingga serangan jantung
  • Radang otot jantung atau miokarditis
  • Kecanduan alkohol
  • Penyakit tiroid
  • Diabetes
  • Penyakit kelainan katup jantung
  • Keracunan obat yang menyebabkan kerusakan pada jantung

Untuk seseorang yang mengalami dilatasi pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan obat- obatan seperti ACE Inhibitor, ARB, dan atau diuretik. Pengobatan difokuskan untuk memperkecil ukuran jantung dan memperlancar aliran darah agar tidak menghambat dan memperbesar hati. Untuk para penderita dilatasi juga sebaiknya mengurangi konsumsi sodium. Batas sodium yang disarankan oleh dokter adalah 2000 hingga 3000 mg per hari. Selain itu olahraga juga penting, tetapi olahraga yang paling baik sebagai pengobatan adalah aerobik, hindari olahraga berat seperti angkat beban.

2. Hypertrophic Cardiomyopathy

Terjadi ketika ventrikel jantung bagian kiri mengalami pembengkakan karena penebalan dinding jantung secara tidak normal. Kardiomiopati hipertrofik adalah suatu keadaan di mana otot jantung menebal atau yang disebut dengan hipertrofi dan ketika sel-sel pada otot jantung menebal dan menjadi tidak beraturan mengakibatkan jantung juga membesar dan membengkak. Biasanya kasus ini banyak ditemukan pada pasien yang menderita tekanan darah tinggi. Secara medis kemampuan jantung untuk memompa darah pada pasien dengan kasus hipertrofik jauh labih baik daripada pada pasien yang menderita dilatasi.

Baca juga: Ciri-Ciri Jantung Bengkak.

Penyebab Penyakit Jantung Bengkak

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung bengkak. Salah satu yang paling berisiko adalah efek yang disebabkan oleh adanya penyakit lain yang mendahuluinya. Berikut beberapa penyakit yang berpotensi menimbulkan gejala penyakit jantung bengkak:

1. Tekanan Darah Tinggi

Darah tinggi menyebabkan jantung harus bekerja lebih untuk memompa darah menyebabkan terjadinya penebalan pada dinding jantung, biasanya terjadi pada bilik kiri jantung, menyebabkan pembengkakan dan melemahkan jantung. Atrium jantung juga dapat membengkak karena tekanan darah yang sangat tinggi.

2. Penyakit Katup Jantung

Ketika katup jantung mengalami kerusakan menyebabkan aktivitas jantung menjadi tidak lancar juga dapat menyebabkan pembengkakan jantung. Katup jantung dapat mengalami kerusakan karena demam rematik. Katup jantung yang rusak akan mempengaruhi dan merusak aliran darah sehingga menyebabkan jantung harus memompa dua kali lebih keras akibatnya jantung pun membengkak. Baca juga: Kebocoran Katup TrikuspidKebocoran Katup Aorta.


3. Penyakit Otot Jantung

Kardiomiopati atau penyakit otot jantung mempunyai peranan penting sebagai penyebab munculnya penyakit jantung bengkak. Hal ini dikarenakan ketika otot jantung menebal atau menjadi kaku akibatnya ukuran jantung akan membesar melebihi normalnya.

4. Hipertensi Pulmonari

Keadaan ini terjadi pada arteri yang menghubungkan antara jantung dengan paru- paru. Tekanan darah yang terjadi pada arteri ini menyebabkan jantung bagian kanan bekerja lebih keras untuk memompa jantung ke paru- paru, menyebabkan pembengkakan pada ruang bagian kanan jantung.

5. Efusi Perikardial

Terjadi penumpukan cairan pada sac atau perikardial, sebuah tempat yang berfungsi untuk membungkus jantung, karena itulah jantung dapat membesar melebihi ukuran normalnya. Baca juga: Enzim Jantung dan FungsinyaPenyebab Enzim Jantung Meningkat.

6. Anemia

Anemia adalah kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah yang berfungsi untuk membawa darah kaya oksigen. Akibatnya jantung harus bekerja dua kali lipat untuk memproduksi kekurangan darah itu, agar darah kaya oksigen dapat mengalir lancar ke setiap organ tubuh lainnya. Baca juga: Penyakit Jantung Anemia.

7. Kelainan Tiroid

Ada dua tipe gangguan tiroid yang dapat menyebabkan penyakit jantung bengkak, yaitu hipotiroid dan hipertiroid. Hipotiroid adalah keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif, sedangkan hipertiroid, yaitu keadaan saat kelenjar tiroid justru terlalu aktif. Baca juga: Penyakit Jantung Tiroid.

8. Hemokromatis

Kondisi dimana zat besi terlalu banyak dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena menurunnya kemampuan tubuh untuk mengolah zat besi sehingga terjadi penumpukan zat besi di beberapa organ tubuh salah satunya adalah jantung. Otot jantung melemah menyebabkan pembengkakan. Biasanya terjadi pada bilik kanan jantung.

9. Amiloidosis

Penyakit ini sebenarnya termasuk dalam salah satu penyakit langka. Amiloidosis adalah keadaan dimana terdapat protein abnormal berlebih yang terbawa dalam darah dan menumpuk pada jantung, mengganggu kerja jantung menyebabkan pembengkakan.

10. Penyakit Jantung Koroner

Penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah menyebabkan penyumbatan aliran darah yang dapat merusak otot jantung, akibatnya jantung harus memompa lebih keras dan mengakibatkan pembengkakan. Baca juga: Penyebab Jantung Koroner.

11. Penyakit Jantung Bawaan

Penderita penyakit jantung bawaan akan lebih mudah terserang penyakit jantung bengkak. Penyakit ini biasanya lebih sering menyerang anak-anak, karena kelainan jantung bawaan merupakan bawaan dari lahir. Baca juga: Jenis Penyakit Jantung Bawaan.


12. Serangan Jantung

Para penderita serangan jantung akan berisiko mengalami pembengkakan pada jantung. Serangan jantung bisa dikategorikan berdasarkan tipe keparahan dan waktu terjadinya, yaitu serangan jantung ringan dan serangan jantung mendadak yang sama-sama memiliki risiko terjadinya penyakit jantung bengkak.

13. Riwayat Penyakit Jantung 

Seseorang dengan silsilah keluarga yang pernah mengidap penyakit jantung bengkak, akan lebih rentan terkena penyakit ini. Seseorang yang mengalami kelainan jantung bawaan juga dapat berisiko mengalami penyakit jantung bengkak.

14. Infeksi HIV

Infeksi HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Sel-sel HIV akan menyerang tubuh dan mengakibatkan infeksi pada organ tubuh, termasuk jantung. Jantung yang terinfeksi akan membengkak dan muncul penyakit jantung bengkak.

Ada beberapa kasus dimana dokter tidak dapat menemukan penyebab pembengkakan pada jantung, kasus seperti ini biasa disebut dengan penyakit kardiomiopati dilatasi idiopatik.

Gejala yang Ditimbulkan dari Penyakit Jantung Bengkak

Meskipun pada awalnya para penderita penyakit jantung bengkak tidak mengalami gejala apapun, tetapi gejala ringan seperti di bawah ini dapat menjadi pertanda munculnya penyakit jantung bengkak:

  1. Sesak napas, terutama saat beraktivitas dan tidur dalam posisi berbaring datar
  2. Kaki bengkak
  3. Pembengkakan pada bagian sekitar perut
  4. Berat badan naik
  5. Kelelahan
  6. Jantung berdetak tidak berirama atau palpitasi
  7. Rasa nyeri pada bagian dada

Baca juga: Brugada Syndrom.

Komplikasi karena Penyakit Jantung Bengkak

Penyakit jantung bengkak jika tidak segera ditangani akan berisiko menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Gagal Jantung

Gagal jantung merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Apabila pembengkakan yang terjadi pada ventrikel bagian kiri terus memburuk, otot jantung akan semakin melemah dan ventrikel akan mengendur menyebabkan risiko terjadinya gagal jantung meningkat.

  • Pembekuan Darah

Pembengkakan pada jantung dapat mengakibatkan terjadinya penggumpalan pada darah, yang apabila masuk ke dalam aliran darah justru dapat menyumbat aliran darah ke organ vital tubuh lainnya, akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung atau pun stroke.

  • Jantung Murmur

Orang yang mengalami pembengkakan jantung tidak jarang yang mengalami masalah katup jantung. Dua dari empat katup jantung, yaitu mitral dan katup trikuspid, mengalami gangguan, membuatnya tidak dapat menutup dan membuka dengan benar. Darah yang seharusnya keluar jantung pun akan kembali lagi ke dalam jantung, hal tersebut menjadi penyebab murmur jantung atau suara jantung yang tidak normal. Meski tidak berbahaya namun harus tetap di bawah pengawasan dokter.

  • Serangan Jantung

Pembengkakan pada jantung memang biasanya terkait dengan kemampuan jantung untuk memompa darah yang terganggu. Bila jantung berdetak lebih lambat atau pun lebih cepat dapat menyebabkan seseorang mengalami pingsan, bahkan dapat menyebabkan serangan jantung dan juga kematian mendadak.

Pengobatan Penyakit Jantung Bengkak

Semua jenis penyakit memang lebih baik ketika diobati saat gejala awal baru muncul jangan sampai ketika sudah parah baru akan diobati karena itu akan menurunkan tingkat keberhasilannya. Pengobatan untuk penyakit jantung bengkak sebetulnya tergantung pada penyakit yang menyebabkannya. Berikut ini penjelasannya:

  • Penderita yang Mempunyai darah Tinggi

Untuk seseorang dengan penyakit darah tinggi, biasanya dokter akan menyarankan untuk mengkonsumsi obat ACE inhibitor, yaitu obat yang akan membantu untuk menghambat enzim pengubah angiotensin dan juga obat beta blocker untuk menurunkan darah tinggi pasien. Tetapi pada beberapa kasus pasien dengan tekanan darah tinggi tidak dapat mengkonsumsi obat-obatan tersebut maka dokter akan menggantinya dengan memberikan resep obat ARB untuk menghambat reseptor angiotensin.

  • Penderita yang Ritme Jantungnya Bermasalah

Untuk penderita dengan riwayat penyakit ritme jantung dan gangguan pompa jantung, dokter akan merekomendasikan pemberian obat-obatan seperti digoxin dan antiaritmia. Apabila ternyata penderita terdiagnosis mengalami stroke dan serangan gagal jantung maka obat-obatan yang diberikan adalah obat antikoagulan yang berguna untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Terkadang pemberian obat diuretik juga diperlukan untuk mengurangi kadar air dan sodium dalam tubuh penderita penyakit jantung bengkak.

  • Penderita Jantung Koroner

Untuk penderita jantung koroner jalan satu-satunya adalah dengan melakukan operasi bypass jantung. Prosedur lainnya yang dapat diterapkan adalah operasi katup jantung. Langkah paling akhir ketika dokter merasa semua langkah tidak memberikan hasil yang maksimal adalah dengan melakukan transplatasi atau pencangkokan jantung. Namun karena sedikitnya pendonor yang benar-benar cocok dengan pasien, maka tak jarang jika untuk melakukan prosedur transplatasi jantung membutuhkan waktu yang lama karena lamanya menunggu pendonor yang benar- benar cocok.

Pengobatan jantung bengkak juga harus diimbangi dengan perubahan gaya hidup jantung sehat seperti, rajin berolahraga, tidur cukup, kurangi minuman berkafein seperti kopi dan alkohol. Untuk penderita tekanan darah tinggi dianjurkan untuk rutin mengontrol level tekanan darah dan penderita diabetes untuk memeriksa rutin kadar gula darahnya.

Untuk kasus yang lebih parah jalan yang dapat ditempuh ketika obat-obatan sudah tidak berhasil adalah operasi. Tetapi operasi yang dilakukan juga harus sesuai dengan penyebab penyakit yang diderita, contohnya untuk kasus penyakit jantung bengkak yang berkaitan dengan gangguan irama jantung yang membuatnya berdetak tidak normal, maka prosedur operasi yang dilakukan adalah prosedur bedah penanaman alat pengendali detak jantung atau implantable cardioverter-defibrillator (ICD). Prosedur ini juga dapat dilakukan pada kondisi dimana terjadi detak jantung berdetak terlalu cepat dan untuk kasus dimana detak jantung berdetak terlalu lambat maka prosedurnya adalah left ventricular assist device atau LVAD.

Baca juga: Jenis Operasi JantungObat Jantung di ApotikOperasi Cangkok Jantung.

Tes Diagnosis untuk Penyakit Jantung Bengkak

Ada beberapa cara untuk mendiagnosis apakah seseorang mengalami gejala penyakit jantung bengkak, seperti:

  1. Elektrokardiogram (EKG). Mendeteksi adanya gangguan yang menyebabkan ritme jantung tidak beraturan, aritmia, dan gangguan lainnya dengan menggunakan gambaran impuls listrik jantung. Baca juga: Fungsi EKG Jantung.
  2. Ekokardiografi. Menggunakan efek suara untuk mengetahui apakah jantung berfungsi degan benar. Tes ini akan dapat menggambarkan ukuran, denyut, dan kondisi katup jantung. Baca juga: Pemeriksaan Echo Jantung.
  3. Treadmill Stress Test. Tes yang berfungsi untuk mengetahui ritme pernapasan, tekanan darah, dan ritme jantung. Tes ini dilakukan selama pasien menjalani aktivitas untuk mengetahui toleransi pasien terhadap stres saat beraktivitas.
  4. Kateterisasi Jantung dan biopsi jantung. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan pipa atau selang plastik yang disebut dengan kateter ke dalam jantung. Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah di pangkal paha kemudian diarahkan ke jantung menggunakan teknik pencitraan. Prosedur ini digunakan untuk mengetahui tekanan dalam ruang jantung.
  5. Tes Darah dan tes genetik. Untuk mengetahui kondisi kelenjar tiroid, hati, ginjal, dan memonitor kadar zat besi dalam darah. Dilakukan ketika terdapat riwayat penyakit jantung lemah dalam silsilah keluarga.
  6. Tes pencitraan, sepert tes X-ray, MRI scan jantung (Magnetic Resonance Imaging), atau CT scan jantung. Prosedur untuk melihat ukuran jantung dan mengetahui apakah jantung masih berfungsi dengan baik dan juga untuk memeriksa kondisi katup jantung. Dilakukan untuk mengetahui apakah ada pembesaran jantung pada penderita jantung lemah.

Pengobatan Penyakit Jantung Bengkak secara Alami

Pengobatan tradisional memang membutuhkan waktu lebih lama, namun dapat berfungsi meminimalisir efek samping pengobatan medis dan membantu proses penyembuhan. Berikut ini beberapa bahan alami yang bisa dikonsumsi untuk mengobati penyakit jantung bengkak:

  1. Apel. Mengandung banyak vitamin C yang baik untuk mengurangi kolesterol dan melindungi dinding pembuluh darah. Apel juga efektif untuk mengembalikan ukuran jantung yang membengkak.
  2. Madu. Berfungsi untuk melancarkan peredaran darah, mengurangi denyut jantung yang tidak beraturan, dan menguatkan otot jantung. Manfaat Madu untuk Jantung.
  3. Jus asparagus. Campurkan asparagus dan madu dengan perbandingan 2:1 lalu minum setiap hari dapat membantu mengembalikan ukuran jantung kembali seperti semula.
  4. Jus wortel. Jus wortel seperti biasa, minum setiap hari, berguna untuk menyembuhkan jantung yang membengkak. Jus untuk Jantung Bengkak.
  5. Jus bawang. Haluskan bawang merah lalu campurkan dengan air. Minum satu sendok saat perut sedang kosong setiap pagi berguna untuk menormalkan kadar kolesterol dalam darah dan mengoksidasi kolesterol ekstra. Baca juga: Cara Mengobati Jantung dengan Bawang Putih.
  6. Kacang-kacangan. Makanan jenis kacang-kacangan sangat baik untuk kesehatan jantung. Kacang-kacangan seperti kacang almond dan kacang tanah dapat berguna untuk mengembalikan pembengkakan pada otot jantung.
  7. Tomat. Buah tomat memiliki antioksidan yang tinggi baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
  8. Jeruk. Jeruk dapat diolah sebagai jus. Jeruk berguna sebagai antioksidan, sama seperti tomat baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Jeruk juga mengandung banyak vitamin C dan asam folat yang juga baik untuk kesehatan jantung.
  9. Anggur. Anggur mengandung flavonoid yang baik untuk kesehatan jantung dan juga bersiap sebagai antioksidan. Baca juga: Buah untuk Jantung Berdebar.
  10. Bawang putih. Bawang putih mengandung flavonoid yang baik untuk jantung. Konsumsi bawang putih minimal dua siung setiap hari untuk menjaga kesehatan jantung. Cara mengkonsumsi dapat digunakan sebagai bahan untuk masakan. Khasiat Bawang Putih untuk Jantung.
  11. Blueberry. Blueberry mengandung senyawa antosianin yang baik bagi kesehatan jantung. Selain itu golongan berry lainnya juga baik untuk jantung seperti strawberry dan acai berry.
  12. Buah zaitun. Buah zaitun yang di konsumsi dalam bentuk minyak zaitun baik bagi kesehatan jantung.
  13. Ikan. Jenis ikan yang banyak mengandung omega 3 baik bagi kesehatan jantung. Jenis ikan seperti salmon, sarden, makarel, dan tuna adalah contoh ikan yang banyak mengandung omega 3. Tapi dalam mengolahnya hindari penggunaan minyak dan santan yang berlebih karena itu justru dapat menghilangkan manfaatnya.
  14. Kedelai. Kedelai merupakan makanan yang mengandung banyak protein dan serat yang dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol dan membantu mengembalikan ukuran jantung bengkak. Olahan kedelai seperti susu dan tempe dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengkonsumsi kedelai.
  15. Makanan yang banyak mengandung vitamin E dan vitamin B6. makanan seperti biji-bijian, yaitu gandum dan beras merah. Buah- buahan seperti pisang dan alpukat.

Baca juga: Manfaat Omega-3 untuk JantungNCP Penyakit Jantung.

Cara Mencegah Penyakit Jantung Bengkak

Penyakit jantung bengkak dapat dihindari dengan menjaga gaya hidup sehat, dari mulai menjaga pola makanan hingga menghindari kebiasaan yang merusak jantung. Berikut ini makanan yang harus dihindari oleh penderita penyakit jantung bengkak:

  • Makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Makanan seperti jeroan, daging kambing, daging bebek, dan seafood.
  • Makanan yang mengandung lemak. Makanan bersantan, minyak goreng, margarin, dan kelapa.
  • Makanan yang mengandung gula alkoholik. Makanan seperti nangka, tape, durian, dan nanas.
  • Makanan dengan kadar garam yang tinggi. Kurangi menambahkan garam atau sodium berlebih pada masakan. Jika bisa ikuti diet garam.

Sedangkan kebiasaan yang harus mulai dilakukan dan diperhatikan diantaranya:

  • Berhenti merokok
  • Menurunkan berat badan
  • Hindari konsumsi alkohol dan juga kafein
  • Membatasi konsumsi garam
  • Mengontrol kadar diabetes
  • Mengontrol level tekanan darah
  • Istirahat cukup setiap malam, kurang lebih delapan jam per hari
  • Rajin berolahraga, tetapi olahraga ringan bukan yang berat
  • Mulai hidup sehat dan bersih

Demikian informasi mengenai penyakit jantung bengkak yang harus diwaspadai dan dicegah. Jaga kesehatan Anda dari sekarang agar terhindar dari segala macam penyakit.

Sponsors Link
, , , , , ,